You are on page 1of 2

Nama : Bondan Prakoso

NIM : 1510301025
Kelas : 5C
Unsur 5W+1H di dalam berita berjudul Terduga Teroris Sembunyi di Kendal dan Sukoharjo
yang terbit pada Rabu, 25 Oktober 2017 di koran Suara Merdeka. Unsur-unsurnya sebagai berikut.
1. Apa (what)
Apa peristiwa yang terjadi dalam berita tersebut?
Jawab : Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap sembilan terduga
teroris.
2. Siapa (who)
Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
Jawab : Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dan sembilan terduga teroris.
Sembilan terduga teroris itu yakni Yoyok Handoko alias Abu Zaid (42), Bakri Baroncong
alias Aslam alias Pak Nur (42), Muhammad Khoirudin (34), Wawan alias Abu Afif (42),
Beni Samsu Trisno alias Abu Ibrohim (30), Handoko alias Abu Buchori, Hasbi alias
Hisbullah (18), Hendrasti Wijanarko alias Koko alias Jarwoko alias Lir Ilir (31), dan
Nanang Kurniawan alias Abu Aisha.
3. Dimana (where)
Dimana peristiwa tersebut terjadi?
Jawab : Di beberapa kota yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Tempat itu antara
lain: Di Jalan Buit Barisan Pekanbaru, Riau; di Desa Timampu, Kecamatan Towuti,
Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan; di Jalan Sapen, Sukorejo, Kendal; di Kampar,
Riau; di Ponorogo, Jawa Timur; di Sukoharjo, Jawa Tengah.
4. Kapan (when)
Kapan peristiwa tersebut terjadi?
Jawab : Pada Selasa (24/10) pukul 06.00-12.30 WIB.
5. Mengapa (why)
Mengapa mereka ditangkap?
Jawab : Terduga teroris merencanakan aksi teror di sejumlah tempat, sebagai penyandang
dana kelompok Mujahidin Indonesia Timur di Poso, mengikuti pelatihan menembak dan
pembuatan bom, dan beberapa di antaranya merupakan simpatisan Islamic State (IS).
6. Bagaimana (how)
Bagaimana reaksi tetangga terhadap penangkapan terduga teroris?
Jawab : Kades setempat mengaku kaget atas penangkapan itu.
Berita hasil pengembangan sendiri:

Densus 88 Ringkus Sembilan Terduga Teroris


Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap sembilan terduga
teroris di sejumlah kota di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi, Selasa (24/10). Penangkapan tersebut
hanya berlangsung sangat singkat, yakni dimulai dari pukul 06.00-12.30 WIB. Yoyok Handoko
alias Abu Zaid (42) merupakan terduga teroris yang pertama kali ditangkap. Ia disergap di Jalan
Bukit Barisan, Pekanbaru, Riau karena sebelumnya mengikuti pelatihan menembak di Jambi dan
merencanakan aksi teror di kantor polisi.
Setelah berhasil menangkap Yoyok, Densus 88 lalu menangkap Bakri Baroncong alias
Aslam alias Pak Nur (42) di Desa Timampu, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur,
Sulawesi Selatan. Bakri diduga ikut dalam aksi pelemparan benda yang diduga bom ke arah
Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2012 silam. Muhammad Khoirudin (34) menjadi target
berikutnya. Ia dibekuk di Jalan Sapen, Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Khoirudin diduga kuat
menjadi pendonor dana kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Hendro Fernando.
Tak butuh waktu lama bagi Densus 88 untuk melanjutkan penangkapan terduga teroris
berikutnya. Salah satu terduga anggota kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD), Wawan alias
Abu Afif (42), ditangkap di Kampar, Riau. Wawan diduga terlibat dengan kasus yang sama dengan
Yoyok Handoko yang sebelumnya ditangkap di Pekanbaru. Selain Wawan, kedua rekannya pun
berhasil diringkus. Dua orang itu yakni Samsu alias Abu Ibrohim (30) dan Handoko alias Abu
Buchori. Keduanya mempunyai peran yang sama dengan Wawan.
Sukoharjo dan Ponorogo menjadi akhir dari serangkaian penyergapan terduga teroris itu.
Di Mojolaban, Sukoharjo, Densus menangkap pemuda simpatisan Islamic State (IS) bernama
Hasbi alias Hisbullah (18). Terduga teroris selanjutnya yaitu Hendrasti Wijanarko alias Koko alias
Jarwoko alias Lir Ilir yang disergap di Ponorogo, Jawa Timur. Ia terlibat dalam kelompok Bahrun
Naim. Penangkapan Nanang Kurniawan alias Abu Aisha menjadi penutup dari penyergapan Tim
Densus 88. Nanang disergap di Kampar Riau.
Serangkaian penangkapan sembilan terduga teroris tersebut membuat beberapa masyarakat
menjadi kaget. Salah satunya diungkapkan oleh Kades Wirun, Sukoharjo, Erry Suseno. Ia
mengaku kaget mengetahui penangkapan salah satu warganya. Kami akan tanya pemilik ruko.
Soalnya dia (Hasbi) mengontrak,ungkap Erry. (BP)

You might also like