Professional Documents
Culture Documents
Pengertian kesehatan lingkungan dan menurut para ahli di artikel ini. Kesehatan
lingkungan adalah suatu ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan antara lingkungan dan
manusia, ilmu dan juga seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga dapat tercapai kondisi
yang bersih, sehat, nyaman dan aman serta terhindar dari gangguan berbagai macam
penyakit. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif antara
kelompok penduduk dengan berbagai macam perubahan komponen lingkungan hidup yang
menimbulkan ancaman/berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat umum.
Menurut, Slamet Riyadi Ilmu Kesehatan Lingkungan adalah bagian integral dari
ilmu kesehatan masyarakat yang khusus mempelajari dan menangani hubungan
manusia dengan lingkungannya dalam keseimbangan ekologi dengan tujuan membina
& meningkatkan derajat kesehatan maupun kehidupan sehat yang optimal.
Lalu menurut, H.J. Mukono Ilmu Kesehatan Lingkungan merupakan ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara faktor kesehatan dan faktor lingkungan.
Sedangkan menurut, WHO (World Health Organization) Kesehatan lingkungan
adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia & lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Dan menurut, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia & lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat & bahagia.
Itulah artikel menganai definisi atau pengertian kesehatan lingkungan, somoga dapat
membantu dan bermanfaat.
Pengertian sehat menurut WHO adalah Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan
sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan.
Sedangkan menurut UU No 36 / 2009 Tentang kesehatan : Kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976) adalah Tempat pemukiman
dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi
yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan
maupun kesehatan dari organisme itu.
Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai berikut :
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat.
Menurut WHO
Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan, ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain
:
1. limbah cair;
2. limbah padat;
3. limbah gas;
4. sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah;
5. binatang pembawa penyakit;
6. zat kimia yang berbahaya;
7. kebisingan yang melebihi ambang batas;
8. radiasi sinar pengion dan non pengion;
9. air yang tercemar;
10. udara yang tercemar; dan
11. makanan yang terkontaminasi.
Home
Contact Us
Daftar Isi
Free PublicHealth Article
Info Diet
Inspeksi Sanitasi
New Public Health Information
Public Health Information
Sanitarian Guide
Uncategorized
You are here :
Home
Sanitarian Guide
Sanitasi Lingkungan
Sanitasi Lingkungan
Munif Arifin June 5, 2013 Sanitasi Lingkungan2013-06-04T22:45:02+00:00 Sanitarian Guide 1
Comment
Para ahli kesehatan masyarakat sebetulnya sudah sangat sepakat dengan kesimpulan H.L
Bloom yang mengatakan bahwa kontribusi terbesar terhadap terciptanya peningkatan derajat
kesehatan seseorang berasal dari kualitas kesehatan lingkungan dibandingkan faktor yang
lain. Namun energi dan kebijakan anggaran agaknya masih masih sangat cenderung kepada
program yang bersifat kuratif.
Bahkan, lebih jauh menurut hasil penelitian para ahli, ada korelasi yang sangat bermakna
antara kualitas kesehatan lingkungan dengan kejadian penyakit menular maupun penurunan
produktivitas kerja. Pendapat ini menunjukkan bahwa demikian pentingnya peranan
kesehatan lingkungan bagi manusia atau kualitas sumber daya manusia.
Pengertian sehat menurut WHO adalah Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan
sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan..
Sedangkan menurut UU No 23 / 1992 Tentang kesehatan Keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976) adalah Tempat pemukiman
dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi
yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan
maupun kesehatan dari organisme itu.
Sanitasi
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit berbasis
lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat akhir-akhir ini Dari sisi
epidemiologis, telah terjadi pula transisi yang cukup cepat terhadap beberapa penyakit
menular, seperti penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), Flu Burung,
Leptospirosis. Demikian pula dengan penyakit demam berdarah, keracunan makanan dan
diare yang mulai mewabah kembali di beberapa daerah di Tanah Air dan bahkan sampai
menyebabkan kematian.
Munculnya kembali beberapa penyakit menular sebagai akibat dari semakin besarnya tekanan
bahaya kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan cakupan air bersih dan jamban keluarga
yang masih rendah, perumahan yang tidak sehat, pencemaran makanan oleh mikroba, telur
cacing dan bahan kimia, penanganan sampah dan limbah yang belum memenuhi syarat
kesehatan, vektor penyakit yang tidak terkendali (nyamuk, lalat, kecoa, ginjal, tikus dan lain-
lain), pemaparan akibat kerja (penggunaan pestisida di bidang pertanian, industri kecil dan
sektor informal lainnya), bencana alam, serta perilaku masyarakat yang belum mendukung ke
arah pola hidup bersih dan sehat.
Para ahli kesehatan masyarakat sangat sepakat dengan kesimpulan Bloom yang mengatakan
bahwa kontribusi terbesar terhadap terciptanya peningkatan derajat kesehatan seseorang
berasal dari kualitas kesehatan lingkungan dibandingkan faktor yang lain. Bahkan, lebih jauh
menurut hasil penelitian para ahli, ada korelasi yang sangat bermakna antara kualitas
kesehatan lingkungan dengan kejadian penyakit menular maupun penurunan produktivitas
kerja. Pendapat ini menunjukkan bahwa demikian pentingnya peranan kesehatan lingkungan
bagi manusia atau kualitas sumber daya manusia.
Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapaiderajat kesehatan yang optimum.
Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi
perumahan.Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada
pengawasan terhadap struktur f isik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal
berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia.Sarana sanitasi tersebut antara lain
ventilasi, suhu,kelembaban, kepadatan hunian, penerangan alami, konstruksi bangunan,
sarana pembuangan sampah, sarana pembuangankotoran manusia dan penyediaan air bersih
(Azwar, 1990).
Kualitas udara dipengaruhi oleh adanya bahan polutan diudara. Polutan di dalam rumah
kadarnya berbeda dengan bahan polutan di luar rumah. Peningkatan bahan polutan di dalam
ruangan dapat pula berasal dari sumber polutan di dalam ruangan seperti asap rokok, asap
dapur, pemakaian obat nyamuk bakar (Mukono, 1997).Penyakit infeksi saluran pernafasan
akut ( ISPA) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama.Hal ini
disebabkan masih tingginya angka kejadian penyakit ISPAterutama pada balita. Proporsi
kematian yang ada di Indonesia tahun 1998 disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akut
mencakup20% 30% dari seluruh kematian balita (Depkes RI, 2000).
Dalam pengertian ventilasi ini dari aspek fungsi juga tercakup jendela. Luas ventilasi atau
jendela adalah luas lubang untuk proses penyediaan udara segar dan pengeluaran udara kotor
baik secara alami atau mekanis. Ventilasi atau jendela mempunyai peran dalam rumah untuk
mengganti udara ruangan yang sudah terpakai.
Penyakit atau gangguan saluran pernapasan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang buruk.
Lingkungan yang buruk tersebut dapat berupa kondisi fisik perumahan yang tidak
mempunyai syarat seperti
ventilasi, kepadatan penghuni, penerangan dan pencemaran udara
dalam rumah. Lingkungan perumahan sangat berpengaruh terhadap terjadinya ISPA.
Cahaya matahari disamping berguna untuk menerangi
ruangan, mengusir serangga (nyamuk) dan tikus, juga dapat
membunuh beberapa penyakit menular misalnya TBC, cacar,
influenza, penyakit kulit atau mata, terutama matahari langsung.
Selain itu sinar matahari yang menga ndung sinar ultra violet baik untuk pertumbuhan
tulang anak anak.
Bagi Pemrakarsa :
Bagi Masyarakat
1. Mengurangi kekuatiran tentang perubahan yang akan terjadi atas rencana kegiatan
suatu pembangunan.
2. Memberikan informasi mengenai kegiatan Pembangunan Industri , sehingga dapat
mempersiapkan dan menyesuaikan diri agar dapat terlibat dalam kegiatan tersebut.
3. Memberi informasi tentang perubahan yang akan terjadi, sehingga masyarakat dapat
memanfaatkan dampak positif dan menghindarkan dampak negatif.
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan
lingkungan.
Pada pelaksanaan studi AMDAL terdapat beberapa komponen dan parameter lingkungan
yang harus dijadikan sebagai sasaran studi, antara lain :
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan Studi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) antara lain :
Peraturan peraturan tersebut tergantung / menyesuaikan juga pada jenis kegiatan yang
dilaksanakan/direncanakan.
Masalah Penyakit Berbasis Lingkungan
munif May 26, 2012 Masalah Penyakit Berbasis Lingkungan2012-05-26T23:22:49+00:00 Public
Health Information No Comment
Penyakit Berbasis Lingkungan adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau
morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu
disekitarnya yang memiliki potensi penyakit. Berdasarkan definisi ini, faktor penyebab yang
paling dominan karena lingkungan, disamping juga faktor perilaku.
Munculnya kembali beberapa penyakit menular sebagai akibat dari semakin besarnya tekanan
bahaya kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan cakupan air bersih dan jamban keluarga
yang masih rendah, perumahan yang tidak sehat, pencemaran makanan oleh mikroba, telur
cacing dan bahan kimia, penanganan sampah dan limbah yang belum memenuhi syarat
kesehatan, vektor penyakit yang tidak terkendali (nyamuk, lalat, kecoa, ginjal, tikus dan lain-
lain), pemaparan akibat kerja (penggunaan pestisida di bidang pertanian, industri kecil dan
sektor informal lainnya), bencana alam, serta perilaku masyarakat yang belum mendukung ke
arah pola hidup bersih dan sehat.
Para ahli kesehatan masyarakat sangat sepakat dengan kesimpulan Bloom yang mengatakan
bahwa kontribusi terbesar terhadap terciptanya peningkatan derajat kesehatan seseorang
berasal dari kualitas kesehatan lingkungan dibandingkan faktor yang lain. Bahkan, lebih jauh
menurut hasil penelitian para ahli, ada korelasi yang sangat bermakna antara kualitas
kesehatan lingkungan dengan kejadian penyakit menular maupun penurunan produktivitas
kerja. Pendapat ini menunjukkan bahwa demikian pentingnya peranan kesehatan lingkungan
bagi manusia atau kualitas sumber daya manusia.
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum, higiene dan sanitasi
masih sangat besar. Hasil studi Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP)
tahun 2006 menunjukkan 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai,
sawah, kolam, kebun dan tempat terbuka (Depkes RI, 2008).