You are on page 1of 1

Dari beberapa riwayat diatas, dapat disimpulkan bahwa sunnah mencukur rambut bayi di hari ketujuh setelah

kelahiran dan dianjurkan untuk bersedekah seberat rambut bayi yang dicukur, sebagaimana yang dilakukan
oleh Fatimah. Adapun untuk lafadz bacaan doa ketika mencukur rambut bayi adalah sebagai berikut :

.
.






.
.

Setelah mencukur rambut bayi, biasanya ubun-ubun bayi ditiup. Adapun untuk bacaan doa ketika meniup
ubub-ubun bayi adalah sebagai berikut :

Itulah lafadz doa mencukur rambut bayi dan doa ketika meniup ubun-ubun bayi yang dapat kami share
pada kesempatan ini. Jika pada hari ketujuh belum sempat dicukur, maka rambut anak tetap dicukur setelah itu,
meskipun telah baligh. Hal ini sebagaimana keterangan Ibn Hajar Al-Haitami, salah seorang madzhab syafii
ketika beliau menjelaskan anjuran cukur rambut dan sedekah seberat rambut. Beliau menegaskan kasus rambut
bayi yang belum dicukur;
"Siapa yang rambutnya belum ditangani (dicukur dan disedekahi) maka selayaknya dia melakukan seperti
yang disarankan Az-Zarkasyi, bahwa rambutnya dicukur setelah baligh, jika rambut bawaan lahir masih ada.
Jika tidak ada maka dia bersedekah dengan seberat rambut pada saat dicukur. Jika tidak diketahui beratnya, dia
mengambil langkah hati-hati, dan bersedkah lebih banyak" (Tuhfatul Muhtaj, 41/201)

You might also like