You are on page 1of 2

Bahaya Alkohol Selama Kehamilan

Hingga saat ini, sejumlah pakar kesehatan belum dapat memastikan


seberapa aman minuman mengandung alkohol bagi ibu hamil dan janin.
Langkah paling aman adalah menghindari minum alkohol saat hamil.

Perdebatan mengenai apakah diperkenankan minum alkohol saat hamil seakan


tidak pernah habis. Sebagian dokter mengatakan, minum alkohol saat hamil
asalkan dalam jumlah terbatas, tidak membahayakan kesehatan janin. Namun
sebagian lainnya menentang pendapat itu.

Seberapa Banyak Alkohol yang Bisa Dikonsumsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol saat hamil dalam jumlah
tertentu dapat menyebabkan kelainan kongenital atau kelainan bawaan (cacat
lahir) pada bayi. Meski begitu, belum ada penelitian yang berhasil membuktikan
apakah mengonsumsi sedikit alkohol juga berdampak sama bagi janin. Secara
khusus, belum ada penelitian yang dapat memberikan batasan jumlah alkohol
yang aman untuk dikonsumsi ibu hamil.

Menentukan jumlah konsumsi alkohol yang aman bagi ibu hamil terbilang cukup
sulit. Hal ini karena tiap wanita memiliki kadar resistensi terhadap minuman
mengandung alkohol yang berbeda-beda. Beberapa ibu hamil memiliki enzim
pemecah alkohol yang lebih rendah dari batas normal, sehingga alkohol lebih
lama berada di aliran darah dan membahayakan kondisi janin.

Faktor-faktor inilah yang membuat para ahli kesehatan menyarankan tidak minum
alkohol saat hamil demi kesehatan bayi.

Jika Anda tetap memilih untuk mengonsumsi minuman mengandung alkohol,


pastikan untuk tidak berlebihan. Takaran yang dianjurkan untuk sekali minum
adalah setengah kaleng bir atau setara 236ml yang mengandung tidak lebih 3,5%
kadar alkohol dalam satuan volume (alcohol by volume/ABV).

Frekuensi mengonsumsi minuman alkohol dibatasi yakni maksimal dua kali


seminggu. Meski begitu, tidak disarankan minum alkohol saat hamil selama tiga
bulan pertama masa kehamilan untuk mencegah terjadinya kelahiran prematur
atau keguguran.

Efek Alkohol pada Janin

Hati adalah salah satu organ tubuh manusia yang membutuhkan waktu paling
lama berkembang. Fungsi hati pada janin baru sempurna pada tahap-tahap akhir
kehamilan. Saat ibu hamil mengonsumsi alkohol, aliran darah membawa alkohol
melewati plasenta hingga ke janin.

Pada saat ini, hati bayi belum dapat memproses alkohol seperti tubuh orang
dewasa. Jika kadar alkohol terlalu banyak, sehingga dapat memengaruhi
perkembangan sel-sel tubuh bayi.

Minum alkohol saat hamil secara berlebihan, memiliki risiko merusak sistem saraf
bayi. Kondisi ini menyebabkan bayi rentan mengalami sindrom alkohol pada
janin (fetal alcohol syndrome/FAS). FAS mengakibatkan cacat lahir, kesulitan
belajar dan masalah sosialisasi anak saat dewasa.

Mengonsumsi lebih dari 4 kaleng bir per hari selama hamil, dapat meningkatkan
risiko bayi terkena FAS. Anak penderita FAS umumnya mengalami masalah
dalam perkembangan tubuhnya. Misalnya ukuran kepala yang lebih kecil,
kelainan pada wajah, serta gangguan dalam belajar dan berperilaku, seperti lambat
dalam berbicara.

Meski tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa sejumlah kecil
alkohol berbahaya bagi janin, tapi akan lebih baik jika tidak mengambil risiko itu
sama sekali. Menghindari minum alkohol saat hamil tetap menjadi pilihan yang
lebih baik dibandingkan dengan risiko keguguran atau kecacatan yang dapat
menimpa bayi Anda.

You might also like