Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Kelompok V
Maria Elaviani Tunas
Rikardus Sudi
Anjelina Wini Ngongo
Merna Kurniati Endang
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
Fertilisasi, Implantasi, Perkembangan Janin dan Trismester I - III . Makalah ini dibuat untuk
memenuhi mata kuliah Embriologi Hewan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian..Trima kasih
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1. Latar belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Fertilisasi?
2. Bagaimanap proses Fertilisasi?
3. Apa itu implantasi?
4. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan embrio?
5. Bagaimana trimester I III?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian fertilisasi.
2. Untuk mengetahui proses Fertilisasi.
3. Untuk mengetahui implantasi.
4. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan embrio.
5. Untuk mengetahui trimester I III.
BAB II
PEMBAHASAN
A. FERTILISASI
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani/sperma dengan sel
telur di tuba falopii. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama/coitus), dengan
ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan
cairan mani yang berisi selsel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika sanggama
terjadi dalam sekitar masa ovulasi (disebut masa subur wanita), maka ada kemungkinan
sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang
baru dikeluarkan pada saat ovulasi.
Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :
a) Ovulasi terjadi 14 2 hari sebelum haid yang akan datang
b) Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
c) Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel telur inilah yang disebut sebagai pembuahan
atau fertilisasi. Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii
umumnya di daerah ampula / infundibulum. Perkembangan teknologi kini memungkinkan
penatalaksanaan kasus infertilitas (tidak bisa mempunyai anak ) dengan cara mengambil
oosit wanita dan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian setelah terbentuk
embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim untuk pertumbuhan
selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in vitro (in vitro fertilization IVF)
dalam istilah awam bayi tabung.
B. PROSES FERTILISASI
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba.
Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontaksi miometrium dan dinding
tuba yang juga terjadi saat sanggama. Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap
oleh fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii.
Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 510 m,
yang disebut zona pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis
dan berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang ovum siap dibuahi apabila
sperma mencapainya.
Dari 60 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada saat ovulasi,
beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukus serviks dan mencapai rongga
uterus beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii yang sempit dan beberapa
diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini
disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam cairan
mani diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi.
Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat
dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat zat dari
korona radiata ovum, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak
dengan lapisan korona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan
korona radiata, trypsine like agent dan lysine zone yang dapat melarutkan dan membantu
sperma melewati zona pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki
kemampuan untuk membuahi, karena sperma tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di
nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan
hialuronidase. Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuat
dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida (zone
reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan lagi oleh sperma lainnya. Dengan
demikian, sangat jarang sekali terjadi penembusan zona oleh lebih dari satu sperma.
Gambar 1.
FERTILISASI
PEMBUAHAN OVUM
Keterangan :
a. Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua paruh haploid dari ayah
dan dari ibu menjadi suatu bakal baru dengan jumlah kromosom diploid.
b. Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari kromosom X atau Y yang
dikandung sperma yang membuahi ovum tersebut.
c. Permulaan pembelahan dan stadium stadium pembentukan dan perkembangan embrio
(embriogenesis)
C. PEMBELAHAN
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Selsel yang
dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran induknya yang disebut
blastomer. Sesudah 3 4 kali pembelahan : zigot memasuki tingkat 16 sel, disebut stadium
morula (kira kira pada hari ke 3 sampai ke 4 pasca fertilisasi).
Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel sel di sebelah dalam, yang akan tumbuh
menjadi jaringan jaringan embrio sampai janin) dan outer cell mass (lapisan sel di sebelah luar,
yang akan tumbuh menjadi trofoblast sampai plasenta).
Kira kira pada hari ke 5 sampai ke 6, di rongga sela sela inner cell mass merembes cairan
menembus zona pelusida, membentuk ruang antar sel. Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan
memenuhi sebagian besar massa zigot membentuk rongga blastokista. Inner cell mass tetap
berkumpul di salah satu sisi, tetap berbatasan dengan lapisan sel luar. Pada stadium ini disebut
embrioblas dan outer cell mass disebut trofoblas.
Gambar 3.
PEMBELAHAN SEL
D. IMPLANTASI
Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot mencapai cavum
uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh
progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding
rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang
terbuka dan aktif.
Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan
tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel sel trofoblast zigot
tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus
( terjadi implantasi).
Setelah implantasi, sel sel trofoblas yang tertanam di dalam endometrium terus
berkembang membentuk jaringan bersama dengan sistem pembuluh darah maternal untuk
menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi
jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.
Di bawah ini terdapat gambar proses perkembangan dan perjalanan ovum dari ovarium
sampai kavum uteri.
Gambar 4.
1. Morula
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus
menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.
Morulasi yaitu proses terbentuknya morula
2. Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan.
Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan
pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut
dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. Pada stadium blastosis
dibungkus dengan sel trofoblas primitive. Di dalam sel tersebut terjadi produksi hormon
secara aktif sejak awal kehamilan dan juga membentuk EPF (early pregnancy factor )
yang mencegah rejeksi hasil konsepsi. Pada stadium ini juga zigot harus mengadakan
implantasi untuk memperoleh nutrisi atau oksigen yang memadai.
3. Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan
tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sangat komples dipengaruhi
oleh kesehatan ibu, janin dan plasenta sebagai akar yang memberikan nutrisi. Hasil
konsepsi membentuk embrio atau mudigah, sudah terdapat rancangan bentuk alat
alat tubuh dari umur 3- 5 minggu. Kemudian menjadi janin dimana mulai
berbentuk manusia pada umur di atas 5 minggu.Dalam embrio, pembuluh darah
sepalik akan mengadakan diferensiasi membentuk jantung. Pertumbuhan dan
perkembangan embrio dalam uterus yaitu :
Gejala subjektif
a. Amenore
b. Nausea
c. Mual (morning sickness)
d. Payudara terasa penuh dan sensitive
e. Sering berkemih
f. Merasa lemah dan letih
g. Berat badan naik
h. Perubahan mood
Gejala oubyektif
a. Peningkatan temperatur basal tubuh
b. Perubahan kulit
c. Perubahan pada payudara
d. Pembesaran pada abdomen
e. Perubahan pada rahim dan vagina
D. .Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamli
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatiandengan saksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibuyang mungkin akan
diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkindirahasiakannya.
f. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapikebanyakan
akan mengalami penurunan.
E. Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama
a. Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-Lenoleat). Manfaat : Asam
lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak omega-
3 di dalam tubuh diubah jadi EPA(asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat).
AA dan DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin. JenisMakanan : Asam
lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin,
kembung, tuna, tenggiri, ikan tawas.
b.Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan sistem
saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang kedelai
Mulai minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam tubuh bayi telah berkembang dengan baik dan
banyak organyang bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin tumbuhdengan cepat, janin
masih belum mampu hidup di luar rahim.
F. Tanda Bahaya Trimester Pertama
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang
fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.Salah satu asuhanyang
dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitumelakukan pendeteksian
dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadiselama hamil muda.
a. Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilankurang dari 22
minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginamyang berhubungan dengan kehamilan
dapat berupa: abortus, kehamilan mola,kehamilan ektopik.
b. Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi padakehamilan 16 minggu atau sebelum
plasenta selesai.
c. Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilantrimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saatdan
malam hari.Gejalagejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mualdan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 %
multigravida.Satudiantara seribu kehamilan, gejalagejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCGdalam serum. Pengaruh fisiologik
kenaikan hormon ini belum jelas, mungkinkarena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang.Padaumumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun
demikiangejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaansehari-hari
menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaaninilah disebut hiperemisis
gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologismenentukan berat ringanya penyakit.
d.Sakit Kepala Yang Hebat,
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dansering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakitkepala yang menunjukan suatu masalah serius
dalam kehamilan adalah sakitkepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Terkadangsakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatanyamenjadi kabur atau terbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika
tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dankematian.
d. Penglihatan Kabur,
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkanoleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak danmeningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem
saraf pusat, yangdapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan
gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-
eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yangmengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-
bintik (spot), berkunang-kunang.Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan
tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah padaeklampsia.Hal ini disebabkan
adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah).
e. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui
dari kenaikan berat badanserta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang
ringansering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk
perkembangan sistem organ paling rentan terhadap cedera dari factor lingkungan atau keturunan.
TRIMESTER II
A. Pengertian ibu hamil normal trimester II
Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 28 Minggu. Merupakan
kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 24 minggu (4 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)
B. Tanda dan gejala ibu hamil trimester II
Tanda Kehamilan Trimester Kedua
Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar
benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi
dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda tanda tersebut dibagi menjadi : tanda
subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua :
a) Tanda Subyektif
Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan
putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas jaringan.Tekanan
karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk
berkemih selama kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan
mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu kupu
terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada
wanita yang pernah hamil sebelumnya.
b) Tanda Obyektif (probabilitas)
Tanda Chadwicks; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai darah.
Tanda Hegars; melunaknya segmen bawah uterus.
Tanda Godells; melunaknya uterus.
Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah jeruk, fundus uteri
naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah naik sampai ke pusat.
Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung
dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke posisinya
semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan
Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan, tidak terasa
sakit.
Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding abdomen harus
terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang
Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis garis tak teratur pada kulit
abdomen.
Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan midline
abdomen
Bukti positif (absolut)
Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin melalui tali pusat)
Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan detektor nadi
ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar
seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 160 kali permenit.
Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut
janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis.
merasakan bagian bagian janin
Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian.
melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran X-ray
USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam. Skeleton
janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
merasakan gerakan janin
Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif,
gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
mencatat elektrokardiogram janin
EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam
dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi
berkelanjutan tentang janin.
Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang
cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi:
Penampakan eksternal.
16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata, telinga dan hidung
terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas
motorik.
20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat
kelenjar sebasea.
24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit kemerahan dan
keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat kuku.
Pengukuran mahkota ke pantat (cm)
16 minggu : 11,5-13,5
20 minggu : 16-18,5
24 minggu : 23
28 minggu : 27
Perkiraan berat badan (gr)
16 minggu : 100
20 minggu : 300
24 minggu : 600
28 minggu : 1.100
Sistem muskuloskeletal
13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan
(aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin.
16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas
persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke
27.
20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan
oleh ibu.
25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
Sistem sirkulasi
16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam
limpa.
24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.
Sistem gastrointestinal
14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan
usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan
oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya.
20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali,
dapat menjulurkan kedua bibirnya.
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.
Sistem pernafasan
16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan
respiratorius.
18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan struktur alveolus paru
belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28.
20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat,
terlihat lesitin dalam cairan amnion.
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
Sistem renalis
16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
Sistem persarafan
16 minggu : lobus lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa
tonjolan.
20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula
spinalis berakhir pada tingkat S-1.
24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri
berakhir.
28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
Organ-organ pengindera
16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk
reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
Sistemgenitalis
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua
a. Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah saat saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan
peran bagi setiap. Pada trimester kedua (minggu 12 24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri
dengan keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning
sickness telah hilang. Gambaran sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya
tersebut dimodifikasi oleh perbedaan kepribadian individu.Beberapa wanita mengalami
peningkatan mood, lainnya tidak.Pada umumnya
b. Perubahan Fisiologis
Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara lain :
Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan
bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :
- tanda Goodell s : serviks teratai lunak
- tanda Hegars : uterus lunak
- tanda Chadwicks : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat masuknya
bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal
hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran
uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan oleh
pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah
dan saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea)
dan terjadi peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan
peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat
rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa kehamilan.
Sistem integumen
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan
mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery
menonjol keluar.
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan kulit
terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan
Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga
meningkat.
Sistem endokrin
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta
menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak, hormon-
hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak.
Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30 ketika
kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut metabolisme tulang dan
otot terganggu.
Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah merah,
hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada
kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada
vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan dengan peningkatan fibrin
dan stastis vena.
Sistim muskuloskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit dapat
bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih
lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung.
Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan
dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur
yang tidak seimbang.
Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60%
wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal
volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal
umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan,
perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih asam
dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan pengosongan
lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja
menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
Sistem perkemihan
Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan
kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan pembesaran uterus
menekan kandung kemih dapat menyebabkan meningkatnya berkemih.
Sistem persarafan
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia
sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak
mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau
psikosis akibat tidak menerima kehamilannya.
b. PERKEMBANGAN JANIN
PENAMPAKAN EKSTERNAL
- Minggu 16 ( bulan 4 )
Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata telinga dan hidung terlihat khas ,
perbandingan tangan dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit kepala, terlihat aktifitas motorik.
- Minggu 20 ( bulan 5 )
Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
- Minggu 24 ( bulan 6 )
Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, trlihat
vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
PENGUKURAN MAHKOTA KE PANTAT ( CM )
- Minggu 16 ( bulan 4 ) 11,5 -13,5
- Minggu 20 ( bulan 5 ) 16 18,5
- Minggu 24 ( bulan 6 ) 23
SISTEM MUSKULOSKELETAL
- Minggu 16 ( bulan 4 )
Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas
persendian,pergerakan otot sudah dapat terdeteksi.
- Minggu 20 ( bulan 5 )
Sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
- Minggu 24 ( bulan 6 )
Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi pergerakan semakin kuat dirasakan oleh ibu.
6. SISTEM SIRKULASI
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Otot otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun dalam hepar.
7.SISTEM GASTROINTESTINAL
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Terdapat mekonium pada usus, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali
8.SISTEM PERNAPASAN
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Serabut serabut elastik terbentuk di paru paru, terlihat brokioles terminal dan respiratorius.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Lubang hidung terbuka kembali
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin
dalam cairan amnion.
9.SISTEM RENALIS
-Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang pas.
10. SISTEM PERSARAFAN
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Lobus lobus serebral mulai terlihat, serebelum memperlihatkan beberapa tonjolan.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada
tingkat S 1
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
11.ORGAN ORGAN PENGINDRA
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Organ organ pengindra mengalami perbedaan secara umum
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Hidung dan telinga mengalami osifikasi
SISTEM GENITALIS
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Testis dalam posisi siap mengalami desenden ke dalam skrotum, vagina terbuka
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan
tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah menerima kehamilannya dan
ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum
menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening.
Quickening adalah istilah yang berarti perasaan pertama adanya kehidupan . Pengalaman
tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan
calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.
TRIMESTER III
1.Ibu Hamil pada Trimester III (27-40 minggu)
Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua
yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester
ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan
dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik
maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta
kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula.
Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea,
peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita
pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi
semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
2. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III
Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu:
1. Uterus
. Bentuknya kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Pada kehamilan 28 minggu,
fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prossesus
xipoideus.Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara jarak pusat dan prossesus
xipoideus.Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prossesus
xipoideus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu
adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan
40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prossesus xipoideus.
Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga
panggul.
2. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan ke. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal
30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm biru-biruan (tanda Chadwicks).Pada bulan
terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
3. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI
pada laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat
kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada kehamilan 12 minggu ke
atas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.
4. Sirkulasi darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan
darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi.
Vena tungkai terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena
(venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan akibat tekanan
mekanik dari uterus pada vena cava.Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan
kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
5. Sistem respirasi
Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm (1,5 inci),
kondisi ini menyebabkan ibu bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil.
6. Sistem pencernanan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat
menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas,
morning sickness, dan mual muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin
berkurang dan dapat menyeb abkan obstipasi (sembelit).
7. Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai turun
ke pintu atas panggul (PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh.Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan
urin pun makin bertambah.
4. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang
dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah:
1. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau
kehamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak,
dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan semacam ini berarti
plasenta previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya
tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal
dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina
(Saifuddin, 2002).
3. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah.Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan
suhu (Saifuddin, 2002).
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis,
kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit
kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya
(Pusdiknakes, 2003).
5. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah
sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kadang-kadang dengan
sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang.Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
6. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
7. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual
biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung
selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan
umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2002).
8. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr%
pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin,
2002).
Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester Ketiga
Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu akan
semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan
perlindungannya kepada janin, senang berbicara kepada janin, terutama ketika janin berubah
posisi. Banyak calon ibu yang sering berkhayal atau bermimpi tentang apabila hal-hal negatif
akan terjadi kepada bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian
letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan janinakan lahir dengan kecacatan. Calon ibu
menjadi sangat merasa bergantung kepada pasangannya.
Pada trimester II ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau menjelang
kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai takut jika akan
terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu ingin memastikan bahwa pasangannya
mendukung dan selalu ada di sampingnya.Tidak semua wanita dapat mengekspresikan perasaan
ketergantungan terhadap pasangannya.Akan tetapi, tetap mengharapkan bahwa perhatian,
dukungan, dan kasih sayang dapat tercurah dari pasangannya tersebut. Selain itu, calon ibu akan
menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita. Beberapa wanitaakan sulit untuk berkonsentrasi dan
fokus akan penjelasan-penjelasan baru yang diberikan oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan
yang diberikan harus jelas dan ringkas agar calon ibu dapat menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan melahirkan dan
mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti baju, nama,
dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa
menjelang melahirkan sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitasbayiakan semakin
sering terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik.
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat.Peningkatan
keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa
tertarik terhadap aktivitasseksual menurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak,
Lowdermilk, & Jensen, 2005).
Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga adalah:
B.Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa Nyman
2. Resiko tinggi terjadinya perdarahan
3. kurangnya pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungandengan kurangnya
informasi
4. Resti terjadinya cidera berhubungan dengan adanya hipertensi
5. perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaranuterus
6. perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan(pembesaran abdomen)
C.Intervensi
1. anjurkan klien memakai sepatu tumit pendek
2. 2)kurangi minum susu imblance Ca
3. rubah/ganti posisi
4. hindari duduk terlalu lama sering mandi
5. gunakan baju yang longgar dan menyerap keringat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sangat komples dipengaruhi oleh
kesehatan ibu, janin dan plasenta sebagai akar yang memberikan nutrisi. Hasil konsepsi
membentuk embrio atau mudigah, sudah terdapat rancangan bentuk alat alat tubuh dari umur 3-
5 minggu. Kemudian terus berkembang hingga menjadi janin yang dapat dibedakan bagian
bagian tubuhnya.
Tiap masa kehamilan pada ibu hamil memiliki tanda bahaya kehamilan yang berbeda
antara trimester I, II, dan III.Tiap tiap tanda bahaya kehamilan dapat menyebabkan komplikasi
yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan kehamilan.
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita. Banyak perubahan
fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan pertamakehamilan). Periode ini
juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama
40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua
minggusebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yangdisebut
trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang keduadari 13 sampai akhir 27
minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari
periode waktu selama kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester
pertama. Pembagian trimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan
pengelolaankehamilan.Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh
seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu bahwa
mereka telah hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan
setelah tes kehamilan positif dan dokter telahmengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa
peningkatan energi dan rasakesejahteraan.Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan emosional.
3.2. Saran
Diharapkan kepada para Mahasiswa agar dapat mengetahui tentang penghargaan bagi
bidan, sanksi bagi bidan, dan jabatan fungsional bidan. Guna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi Mahasiswa.
Selalu makan makanan yang mengandung gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi ibu hamil
dan janin dapat terpenuhi.Lakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala agar kesehatan ibu hamil
dan janin dapat terpantau
Segera periksakan kesehatan kandungan jika terjadi salah satu atau lebih dari gejala tanda bahaya
kehamilan yang mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta: Arcan.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: bina pustaka sarwono.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta:EGC-
Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius