Professional Documents
Culture Documents
Hambatan birokrasi
Dalam struktur
organisasi
Teknologi
Sebagai informasi
Pemampu untuk
Hambatan Menerobos berbagai hambatan geografik
kesenjangan pengetahuan hambatan
dan keterampilan
personel
hambatan hambatan
waktu biaya
Sebagai mana telah disebutkan di atas, lingkungan bisnis ditandai dengan semakin
meningkatnya persaingan berbasis waktu (time-based compelition) dalam
lingkungan bisnis seperti itu, perusahaan di tuntut untuk meningkatkan kualitas
layanan dalam bentuk peningkatan kecepatan dan ketepatan waktu layanan bagi
customer. dan perlu disadari bahwa teknologi digital sekarang telah menyediakan
fasititas untuk itu. kegagalan perusahaan dalam memenuhi kecepatan dan ketepatan
waktu sesuai dengan kebutuhan dan harapan customer akan berakibat larinya
customer keperusahaan pesaing.
Hambatan biaya. tingginya biaya yang di konsumsi untuk penyediaan barang dan
jasa bagi customer sering menjadi hambatan signifikasi bagi perusahaan dalam
melakukan transakai bisnis dengan customer. hal ini akibat semakin luasnya
kesempatan yang dimiliki customer untuk mengakses struktur, dan besarnya biaya
produsen sebelum mereka membuat keputusan pembelian. Bahkan customer yang
memilih akan mampu melakukan prakiraan tentang kemampuan produsen dalam
melaksanakan layanan purna jual berdasarkan karakteristik dan besarnya biaya yang
di pikul produsen dalam memproduksi produk dan jasa.
Teknologi informasi terdiri atas tiga building block yang saling berkaitan satu
dengan yang lain. Pengembangan teknologi informasi memerlukan konsistensi dan
koherensi diantara tiga konstituen building block yang membentuknya. Ketiga
building block yang terkait dalam rancangan teknologi informasi adalah :
Paradigma
Paradigma merupakan asumsi yang mendasari pengembangan teknologi
informasi. Paradigma pengembangan teknologi informasi memberikan arah panduan
bagaimana seharusnya perusahaan menggunakan teknologi informasi dalam
berhubungan dengan lingkungan bisnisnya. Paradigma yang berkembang meliputi :
a. Paradigma Customer Value
Dalam lingkungan bisnis yang di dalamnya customer memegang kendali bisnis,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi perusahaan ditujukan
untuk mendedikasikan seluruh fasilitas teknologi informasi dalam memenuhi
kebutuhan customer. Paradigma ini memandang bahwa pengembangan dan
pemanfaatan teknologi informasi bukan untuk memudahkan perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya, namun untuk memuaskan kebutuhan customer.
b. Paradigma Continuous Improvement
Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang turbulen dan kompetitif,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi ditujukan untuk senantiasa
memampukan perusahaan melakukan improvement secara berkelanjutan dalam
memenuhi tuntutan customer-nya. Improvement hanya layak dilakukan jika
berupa peningkatan kemampuan perusahaan dalam melayani dan memuaskan
customer, bukan dimaksudkan untuk berfokus pada kepentingan intern
perusahaan.
c. Paradigma Cross-Functional
Dengan paradigma ini, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi
ditujukan untuk peningkatan kerjasama lintas functional yang ditujukan untuk
meningkatkan cycle effectiveness perusahaan dalam melayani dan memuaskan
customer.
d. Paradigma Pemberdayaan Karyawan (Employee Empowerment)
Dengan paradigma ini, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi
ditujukan untuk memampukan personel perusahaan dalam merespon tuntutan
dan meningkatkan kepuasan customer-nya.
e. Paradigma Peluang (Opportunity)
Dengan paradigma ini, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi
ditujukan untuk menggali peluang sebanyak mungkin, tidak semata-mata hanya
untuk memecahkan masalah yang telah dikenali sebelumnya (unknown
problem).
1. Paradigma
- Modal manusia
- Aktivitas
- Database Tampak Luar
- Jejaring
- Teknologi Komponen Fisik
Teknologi
Informasi
Aktivitas
Aktivitas merupakan bagian dari proses yang dilakukan perusahaan
dalam memuaskan kebutuhan customer. Identifikasi dan pengembangan
aktivitas perlu diselenggarakan secara terarah oleh perusahaan sesuai dengan
tuntutan customer. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi dan
membedakan antara aktivitas penambah nilai (value-added activity) dan
aktivitas yang tidak menambah nilai (non value-added activity), sehingga
pemanfaaatan teknologi informasi dapat dilakukan secara efektif.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas penambah nilai ditujukan
agar perusahaan dapat mengoptimalkannya dengan melakukan activity
sharing dan activity selection. Sedangkan disisi lain, pemanfaatan teknologi
informasi ditujukan untuk menghilangkan atau mengurangi aktivitas yang
tidak menambah nilai.
Database
Data dibedakan dari informasi karena data merupakan bahan baku
pembuatan informasi. Data merupakan kumpulan fakta yang sudah
dipisahkan. Sedangkan, informasi adalah data yang memberikan tambahan
nilai bagi seseorang atau kelompok orang. Untuk menghasilkan nilai bagi
personel tertentu diperlukan pemahaman tentang kebutuhan pemakai yang
menjadi persyaratan data (data requirement).
Dewasa ini dikenal relational database yang mampu memudahkan
penyedia informasi secara serentak dan efisien yang diperlukan perusahaan
untuk memberdayakan personelnya dalam merespon tuntutan customer.
Ketersediaan database dan informasi juga memudahkan perusahaan dalam
melakukan komunikasi dengan berbagai pihak diluar perusahaan.
Pembangunan database yang terencana diperlukan perusahaan untuk
meningkatkan kecermatan dan keandalan informasi.
Jejaring (Network)
Pembangunan jejaring ditujukan untuk memudahkan perusahaan
dalam memberikan respon dan melaksanakan transaksi dengan customer.
Jejaring juga diperlukan untuk ,menciptakan integrasi dalam perusahaan, dan
antara perusahan dengan pemasok serta customer. Pembangunan jejaring
juga dapat menghantar perusahaan menuju komunikasi maya (virtual),
sehingga tercipta peluang-peluang baru yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Sebagai contoh, pemanfaatan jejaring VAN (Value-Added Network) dan VPN
(Virtual Private Network) untuk mempermudah dan meningkatkan
fleksibilitas perusahaan dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak.
Pembangunan jejaring ditujukan untuk mnyediakan sarana kerja sama proses
dan integrasi antarsistem, komputer, dan personel. Jejaring semakin
diperlukan karena berbagai factor berikut : (1) peningkatan kecepatan bisnis,
(2) peningkatan jangkauan bisnis, (3) peningkatan kompleksitas bisnis.
Teknologi (Technology)