You are on page 1of 4

AsKep Glaukoma yang Perlu

Diketahui
Askep glaukoma atau asuhan keperawatan glaukoma adalah prinsip dan
langkah-langkah perawatan pada orang-orang yang mengalami glaukoma.
Sebab, penderita glaukoma sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.

Mata memiliki saraf utama yang penting untuk proses penglihatan, yang disebut
saraf optik. Glaukoma adalah penyakit yang menyerang saraf tersebut. Tanda
awal dari glaukoma adalah hilangnya kemampuan melihat dari samping
(penglihatan tepi). Kondisi ini umumnya disertai dengan peningkatan tekanan
bola mata (tekanan intraokular), meski pada kondisi tertentu tekanan ini bisa saja
normal. Jika tidak segera ditangani, lama kelamaan akan mengakibatkan
kebutaan.

Pemeriksaan Glaukoma

Untuk memastikan penyakit glaukoma, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik,


terutama pada mata. Jika perlu, dokter akan memberi rekomendasi pada pasien
untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis mata.
Dokter spesialis mata kemudian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut
mengenai kemungkinan penyakit glaukoma. Selanjutnya, dokter akan memeriksa
tingkat keparahan. Lalu, ada pemeriksaan lain yang dilakukan untuk mengetahui
kerusakan pada mata.

Bila di Rumah Sakit, maka perawat akan melakukan asuhan keperawatan


sebagaimana yang telah diatur oleh prosedur medis. Namun pada saat di rumah,
maka Anda sebagai anggota keluarga yang akan melakukannya. Untuk itu, Anda
perlu mengetahui jenis-jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter di Rumah
Sakit, agar dapat lebih memahami kondisi anggota keluarga yang menderita atau
dicurigai menderita glaukoma. Pemeriksaan tersebut adalah:

Pemeriksaan tekanan mata (tonometri)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tekanan pada mata. Jika mata
bertekanan tinggi berarti kemungkinan besar memang memiliki risiko tinggi
menderita penyakit tersebut.

Pada saat menjalani pemeriksaan ini, pasien memerlukan bius lokal untuk
mengurangi rasa tidak nyaman. Pemeriksaan ini menggunakan alat yang disebut
tonometer.

Pemeriksaan ruang depan mata (gonioskopi)

Selain tonometri, pasien juga akan diminta menjalani pemeriksaan gonioskopi.


Pemeriksaan ini dilakukan pada ruang mata bagian depan, antara kornea dan iris
atau dikenal sebagai bilik anterior. Di bagian inilah cairan mata biasanya keluar.
Pemeriksaan ini pun bertujuan untuk mengetahui apakah area tersebut tertutup
atau tidak, sehingga dokter mata bisa menentukan apakah glaukoma tergolong
sudut terbuka atau tertutup.

Pemeriksaan lapangan pandang (perimetri)

Pemeriksaan ini ditujukan untuk memeriksa area penglihatan yang mungkin


hilang. Pasien akan diminta melihat fokus pada sebuah titik yang ditentukan
dengan lokasi penglihatan tertentu. Kemudian dokter kan melakukan penilaian
seberapa luas lapangan pandang, jika mengalami kesulitan pandangan pada daerah
tepi, maka mungkin saja orang tersebut menderita glaukoma.

Pemeriksaan saraf optik

Pemeriksaan ini ditujukan untuk memeriksa saraf optik, yaitu saraf yang
menghubungkan antara mata dengan otak. Caranya, mata akan diperiksa
menggunakan cahaya dari alat khusus bernama slit lamp berupa mikroskop yang
memiliki cahaya yang terang. Mata juga akan diberikan cairan tetes mata untuk
memperbesar pupil. Sehingga mempermudah pemeriksaan.

Pemeriksaan optical coherence tomography (OCT)


Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi adanya kerusakan pada retina atau saraf
optik akibat glaukoma. Caranya adalah menggunakan cahaya khusus untuk
memindai bagian belakang mata.

Memahami Pengobatan Glaukoma

Umumnya pengobatan glaukoma dilakukan sesuai jenisnya sedini mungkin,


namun pada prinsipnya pengobatan ditujukan untuk menurunkan tekanan bola
mata. Di antaranya melalui pemberian obat tetes mata. Bagi pasien glaukoma,
obat tetes mata dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Misalnya menimbulkan
iritasi mata. Ada kemungkinan perlu mencoba beberapa jenis obat tetes mata
sebelum menemukan yang tepat, atau menggunakan lebih dari satu jenis dalam
satu waktu.

Obat tetes mata bagi pasien glaukoma umumnya digunakan sekitar 1-4 kali setiap
hari. Lakukan sesuai rekomendasi dokter, meski pasien merasa tidak mengalami
gangguan pada mata.

Jika gejala glaukoma tidak membaik, dokter dapat memberi rekomendasi


pengobatan laser atau pembedahan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi
peningkatan tekanan bola mata dan menyelamatkan fungsi penglihatan. Untuk
prosedur ini, dapat dilakukan dengan anestesi lokal di sekitar mata atau anestesi
umum yang membuat pasien dalam kondisi tidak sadar saat operasi.

Tips Merawat Pasien Glaukoma

Bagi Anda yang berada pada posisi sebagai orang yang bertanggung jawab atas
askep glaukoma, sebaiknya memerhatikan hal-hal berikut:

Berikan alat bantu penglihatan apabila pasien perlu menonton sesuatu atau
membaca. Anda dapat memberikan alat dengan sistem pembesaran ukuran
tampilan video atau bahan bacaan.
Ketika pasien perlu melihat sesuatu dengan lebih baik, pastikan terdapat
cahaya yang cukup. Misalnya, dengan memberikan cahaya lebih pada
objek yang akan dilihat oleh pasien.
Pastikan barang-barang yang ada di rumah, tidak membuat pasien celaka
atau cedera. Beri tanda bahwa di rumah ada tangga atau benda besar yang
mungkin akan menghalangi gerak pasien. Beritahu pasien lokasi benda-
benda tersebut.

Selain itu, jika ada keluarga atau kerabat mengalami glaukoma, perhatikan juga
beberapa hal berikut sebagai askep glaukoma yang tepat:

Batasi konsumsi kafein

Mengonsumsi minum-minuman mengandung kafein, apalagi dalam jumlah


banyak atau sering, diyakini dapat membuat tekanan pada mata meningkat. Lebih
baik ganti minuman dengan minuman yang sehat dan aman, seperti air putih.
Makan makanan sehat

Meskif tidak secara langsung dapat mencegah perburukan glaukoma. Namun,


vitamin dan nutrisi yang ada pada makanan sehat dapat membantu menjaga
kesehatan mata. Nutrisi tersebut misalnya asam lemak omega 3.

Tidur dengan kepala lebih tinggi daripada tubuh

Untuk menghindari tekanan berlebih pada mata, pastikan posisi kepala saat tidur
lebih tinggi daripada tubuh. Atur posisi agar kepala terangkat sekitar 20 derajat
dari permukaan tempat tidur. Gunakan bantal untuk mengganjal kepala.

Menggunakan atau minum obat

Jangan lupa untuk menggunakan obat tetes mata atau memastikan penderita sudah
meminum obat resep dokter. Obat-obatan ini bertujuan untuk mencegah
bertambah rusaknya saraf optik. Gunakan sesuai dosis.

Memilih olahraga yang tepat

Olahraga memang memiliki banyak sisi baik. Tekanan pada mata pun dapat
dikurangi dengan melakukan olahraga secara teratur. Namun, penting untuk
menentukan jenis olahraga yang tepat. Jenis olahraga yang perlu dihindari,
terutama jika terdapat posisi kepala di bawah jantung, seperti yoga. Konsultasikan
ke dokter mengenai olahraga yang tepat untuk mengurangi tekanan bola mata
pada pasien glaukoma.

Melakukan askep glaukoma memang tidak mudah. Anda harus lebih bersabar
menjalaninya. Apalagi, orang-orang dengan glaukoma biasanya memiliki kondisi
emosional yang tidak stabil. Konsultasi dengan dokter yang merawat untuk askep
glaukoma lain yang sekiranya diperlukan.

You might also like