Professional Documents
Culture Documents
Diketahui
Askep glaukoma atau asuhan keperawatan glaukoma adalah prinsip dan
langkah-langkah perawatan pada orang-orang yang mengalami glaukoma.
Sebab, penderita glaukoma sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.
Mata memiliki saraf utama yang penting untuk proses penglihatan, yang disebut
saraf optik. Glaukoma adalah penyakit yang menyerang saraf tersebut. Tanda
awal dari glaukoma adalah hilangnya kemampuan melihat dari samping
(penglihatan tepi). Kondisi ini umumnya disertai dengan peningkatan tekanan
bola mata (tekanan intraokular), meski pada kondisi tertentu tekanan ini bisa saja
normal. Jika tidak segera ditangani, lama kelamaan akan mengakibatkan
kebutaan.
Pemeriksaan Glaukoma
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tekanan pada mata. Jika mata
bertekanan tinggi berarti kemungkinan besar memang memiliki risiko tinggi
menderita penyakit tersebut.
Pada saat menjalani pemeriksaan ini, pasien memerlukan bius lokal untuk
mengurangi rasa tidak nyaman. Pemeriksaan ini menggunakan alat yang disebut
tonometer.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk memeriksa saraf optik, yaitu saraf yang
menghubungkan antara mata dengan otak. Caranya, mata akan diperiksa
menggunakan cahaya dari alat khusus bernama slit lamp berupa mikroskop yang
memiliki cahaya yang terang. Mata juga akan diberikan cairan tetes mata untuk
memperbesar pupil. Sehingga mempermudah pemeriksaan.
Obat tetes mata bagi pasien glaukoma umumnya digunakan sekitar 1-4 kali setiap
hari. Lakukan sesuai rekomendasi dokter, meski pasien merasa tidak mengalami
gangguan pada mata.
Bagi Anda yang berada pada posisi sebagai orang yang bertanggung jawab atas
askep glaukoma, sebaiknya memerhatikan hal-hal berikut:
Berikan alat bantu penglihatan apabila pasien perlu menonton sesuatu atau
membaca. Anda dapat memberikan alat dengan sistem pembesaran ukuran
tampilan video atau bahan bacaan.
Ketika pasien perlu melihat sesuatu dengan lebih baik, pastikan terdapat
cahaya yang cukup. Misalnya, dengan memberikan cahaya lebih pada
objek yang akan dilihat oleh pasien.
Pastikan barang-barang yang ada di rumah, tidak membuat pasien celaka
atau cedera. Beri tanda bahwa di rumah ada tangga atau benda besar yang
mungkin akan menghalangi gerak pasien. Beritahu pasien lokasi benda-
benda tersebut.
Selain itu, jika ada keluarga atau kerabat mengalami glaukoma, perhatikan juga
beberapa hal berikut sebagai askep glaukoma yang tepat:
Untuk menghindari tekanan berlebih pada mata, pastikan posisi kepala saat tidur
lebih tinggi daripada tubuh. Atur posisi agar kepala terangkat sekitar 20 derajat
dari permukaan tempat tidur. Gunakan bantal untuk mengganjal kepala.
Jangan lupa untuk menggunakan obat tetes mata atau memastikan penderita sudah
meminum obat resep dokter. Obat-obatan ini bertujuan untuk mencegah
bertambah rusaknya saraf optik. Gunakan sesuai dosis.
Olahraga memang memiliki banyak sisi baik. Tekanan pada mata pun dapat
dikurangi dengan melakukan olahraga secara teratur. Namun, penting untuk
menentukan jenis olahraga yang tepat. Jenis olahraga yang perlu dihindari,
terutama jika terdapat posisi kepala di bawah jantung, seperti yoga. Konsultasikan
ke dokter mengenai olahraga yang tepat untuk mengurangi tekanan bola mata
pada pasien glaukoma.
Melakukan askep glaukoma memang tidak mudah. Anda harus lebih bersabar
menjalaninya. Apalagi, orang-orang dengan glaukoma biasanya memiliki kondisi
emosional yang tidak stabil. Konsultasi dengan dokter yang merawat untuk askep
glaukoma lain yang sekiranya diperlukan.