Professional Documents
Culture Documents
Informasi Lain Tentang Gen Mengendalikan Sifat Makhluk Hidup Konsep Interaksi
Fenomena tentang adanya satu sifat tertentu yang dikendalikan oleh beberapa gen baik
yang tersebar maupun tidak tersebar menunjukkan adanya interaksi antara satu gen dengan
dengan gen yang lain pada tingkat ekspresi fenotip. Secara umum interaksi gen ini dapat
diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yakni interaksi gen epistasis dan non epistasis. Interaksi gen
epistasis terjadi jika gen-gen yang mengendalikan pembentukan suatu polipeptida (enzim) yang
mengkatalis urutan sekuens reaksi biokimia yang sama mengarah pada terbentuknya suatu sifat
fenotip. Interaksi non epistasis terjadi jika gen-gen yang mengendalikan pembentukan suatu
polipeptida (enzim) yang mengkatalis urutan sekuens reaksi biokimia yang berbeda mengarah
pada terbentuknya suatu sifat fenotip.
Pleiotropi
Dalam beberapa penelitian terbaru, diketahui bahwa terdapat beberapa gen tertentu pada
makhluk hidup yang mengendalikan beberapa sifat tertentu (lebih dari satu). Dalam hal ini
fenotip dari suatu gen tidak hanya satu macam tap terdapat beberapa macam. Efek fenotip dari
hal ini disebut juga sebagai pleiotropi atau multiple effect of single gene. Patut dicatat bahwa
dalam efek pleiotropic ini ekspresi fenotip dari suatu gen dapat berubah karena pengaruh suatu
gen yang terdapat pada lokus yang berbeda. Fenomena ini disebut dengan modifier gene.
Dalam kehidupan sehari hari fenomena ini dapat diamati pada kemunculan bercak putih pada
bulu marmot.
Macam dan jumlah polipeptida yang menyusun protein suatu enzim dapat
bervariasi. Ada protein enzim yang tersusun atas satu polipeptida, tetapi ada pula yang tersusun
atas dua atau lebih polipeptida. Jika protein enzim itu terdiri dari satu polipeptida, maka macam
polipeptida penyusunnya tentu saja hanya satu. Jika jumlah polipeptida penyusun suatu protein
enzim dua atau lebih, maka ada kemungkinan polipeptidanya seragam atau beragam. (tidak
seragam). Jika polipeptida penyusunnya seragam, maka protein enzim tersebut jelas dikodekan
oleh satu macam gen. Sedangkan jika polipeptida penyusunnya tersebut beragam (tidak seragam)
maka jelas polipeptida tersebut dikodekan oleh tidak satu macam gen.
Hubungan antara Reaksi Biokimia dalam Sel dan Sifat atau Kemampuan (fenotip)
Proses kehidupan sel adalah rangakaian proses reaksi metabolism yang tersusun atas
sekuens-sekuens reaksi biokimia yang terhubung satu dengan yang lain. Setiap sekuens reaksi
biokimia ini dikatalis oleh satu enzim spesifik. Dengan kata lain aktivitas enzimatik dari satu
enzim dengan aktivitas enzimatik dari enzim yang lain saling berkait satu sama lain. Suatu
fenotip makhluk hidup tertimbulkan sebagai dampak dari serangkaian panjang reaksi biokimia
metabolism yang dikatalis oleh serangkaian enzim yang terkait satu sama lain.
Tiap Sifat atau Kemampuan (fenotip) Makhluk Hidup Dikendalikan Oleh Banyak Gen
Mengingat bahwa satu enzim dapat saja tersusun atas lebih dari satu polipeptida maka
struktur konfigurasi dan fungsi suatu enzim sangat terkait erat dengan struktur konfigurasi dari
polipeptida penyusunnya. Apabila kita perhatikan bahwa polipeptida penyusun satu enzim dapat
saja disintesis oleh beberapa gen yang kemudian mengalami pengolahan pasca-translasi untuk
membentuk gugus fungsionalnya maka dapat saja kita katakan bahwa suatu enzim fungsional
dapat merupakan hasil interaksi dari beberapa gen structural. Memperhatikan bahwa suatu sifat
fenotipe dihasilkan dan dibentuk dari interaksi bersekuens reaksi metabolisme biokimia yang
panjang, dimana pada setiap sekuens reaksinya membutuhkan enzim sebagai pengkatalis, maka
dapat dikatakan bahwa sebenarnya suatu sifat fenotip dari suatu makhluk dikendalikan oleh
banyak gen.
1. Bagaimana hubungan komposisi protein pada suatu enzim dengan gen yang
mengendalikannya?
Jawab:
Macam dan jumlah polipeptida pada suatu protein enzim dapat berbeda-beda, ada protein
yang hanya terdiri dari satu polipeptida, tetapi ada pula yang tersusun dari dua atau lebih
polipeptida.
Apabila protein enzim tersebut terdiri dari satu polipeptida, maka macam polipeptida
tersebut hanya satu. Jika jumlah protein enzim tersusun dari dua atau lebih polipeptida, maka
polipeptida-polipeptida tersebut mungkin hanya satu macam tetapi dapat pula bermacam-
macam. Jika macam polipeptida pada suatu protein bermacam-macam, maka pembentukan
polipeptida-polipeptida tersebut bukan dikendalikan oleh satu macam gen, melainkan banyak
macam gen.
2. Mengapa sifat fenotip yang muncul sebagai akibat dari interaksi banyak gen yang tersebar
lebih sering muncul pada eukaryotic daripada prokaryotic?
Jawab :
Mayoritas gen yang terdapat dalam genomnya tersusun dalam suatu kluster dimana satu
gen dengan gen yang lain tersusun saling berdekatan. Selain itu bakteri juga menggunakan
mekanisme operon untuk meregulasi ekspresi genetiknya. Dalam satu operon, gen-gen
structural yang mengkodekan enzim untuk suatu metabolisme yang sama terletak dalam satu
operon yang sama dan dalam satu urutan yang sama pula.