You are on page 1of 4

HUBUNGAN KONDUKTIVITAS ELEKTROHIDROLIK DENGAN

KONDUKTIVITAS HIDROLIK MEDIA BERPORI

Muhammad Hamzah Syahruddin

Geophysics, Physics Department, Hasanuddin University


Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar, Indonesia.
e-mail : hamzah@fmipa.unhas.ac.id

Abstrak

Dalam penelitian ini telah dilakukan penelitian bagaimana hubungan antara konduktivitas elektrohidrolik
(C) dengan konduktivitas hidrolik (K). Metoda yang dilakukan adalah mengembangkan suatu model
aliran fluida menggunakan silinder yang berisi media porous (sand) dihubungkan dengan siklus aliran
fluida yang dipompa menggunakan pompa dalam kondisi tekanan tetap atau ketinggian air dipertahankan.
Jumlah sampel media berpori yang digunakan ada delapan macam yang dibedakan dari ukuran butir.
Selanjutnya, dilakukan pengukuran potesial elektrokinetik yang ditimbulkan oleh aliran fluida yang
melalui medium dengan menggunakan dua elektroda yang dihubungkan pada medium tersebut. Hasil
pengukuran potensial elektrokinetik dapat diketahui konstanta konduktivitas elektrohidrolik setiap
sampel. Pada waktu yang bersamaan dilakukan pengukuran debit aliran yang melalui medium yang sama.
Hasil pengukuran debit aliran dapat diketahui konduktivitas hidrolik dari setiap sampel. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa hubungan konduktivitas elektrohidrolik ( C) dengan konduktivitas hidrolik (K)
adalah mendekati fungsi eksponensial atau logaritmik.

1. Pendahuluan elektrokinetik dari aliran fluida melalui medium


berpori (Syahruddin et. al., 2007).
Salah satu sumber potensial alami (natural
potential) atau self-potential (SP) adalah potensial Makalah ini membahas bagaiamana hubungan
elektrokinetik yang biasa juga disebut streaming antara konduktivitas elektrohidrolik (C) dengan
potential. Mekanisme yang terjadi sehingga konduktivitas hidrolik (K). Keuntungan yang
muncul potensial elektrokinetik adalah berkaitan dapat diperoleh dari hubungan tersebut adalah jika
dengan perembesan air dalam medium berpori. diketahui salah satu dari konstanta tersebut maka
Oleh karena itu, potensial elektrokinetik dapat yang lainnya juga dapat diketahui.
digunakan untuk eksplorasi perembesan air tanah
(groundwater). Teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini
secara umum ada dua teori. Teori yang pertama
Eksplorasi air tanah dengan potensial adalah teori tentang potensial elektrokinetik dari
elektrokinetik adalah merupakan teknik yang baru Helmholtz-Smoluchowski. Kedua, adalah teori
dalam geofisika (Kim, dkk., 2004). Ada beberapa yang dikemukakan oleh Darcy tentang kecepatan
penelitian yang telah dilakukan tentang potensial aliran air dalam medium berpori yang dikenal
elektrokinetik yang muncul karena aliran fluida dengan hukum Darcy.
dalam medium berpori. Diantaranya adalah,
aplikasi SP dalam geotechnical engineering 2 Potensial Elektrokinetik
untuk studi perembesan air tanah (Jeffrey, 2004).
Studi SP untuk mengidentifikasi karakteristik Self Potensial (SP) yang dibangkitkan oleh aliran
aliran fluida (Nurhandoko dan Ahmad, 2001). air dalam medium berpori yang dikenal dengan
Studi SP pengukuran laboratorium potensial potensial elektrokinetik. Persamaan potensial
1
elektrokinetik telah dikemukakan oleh 3. Hukum Darcy
Helmholtz-Smoluchovski dalam (Semyonov,
1980), adalah, Permeabilitas tanah merupakan sifat penting
dalam kaitannya dengan mobilitas air tanah.
ze Untuk mengetahui konsep permeabilitas tersebut
DV = DP (1) perlu diketahui suatu konsep aliran yang
hs W
dirumuskan oleh Henry Darcy pada tahun 1856.
Darcy dalam eksperimennya menemukan
= potential antara layer + and (yaitu solid and hubungan proporsional antara debit aliran air (Q)
liquid phases) yang melalui pasir (homogen) dengan luas
e = konstanta dielektrik dari fluida penampang aliran air (A) dan kehilangan energi
h = viscosity dari fluida (ML-1T-1) (gradien kehilangan energi atau gradien hidrolis),
sw = conductivity dari fluida (I2T3M-1L-2) yang dapat dituliskan sebagai berikut (Bear dan
DP = perbedaan tekanan (ML-1T-2) Verrujit, 1990):
DV = potential elektrokinetik (mV)
h - h
Q = - KA 2 1 (3)
Menurut hukum Darcy kecepatan aliran air dalam l
medium sebanding dengan gradient hidrolik. Oleh
karena itu, bila diketahui P=gH, dimana Di mana, Q adalah volume air melalui satuan
adalah densitas dari fluida ( kg/m 3), g konstanta luasan dalam satuan waktu (L3T-1), h1- h2 = Dh
gravitasi (9.81 m/s2) dan H adalah selisih merupakan perbedaan tinggi tekanan pisometrik
ketinggian fluida air atau hydraulic head, antara dua titik pada media pasir dengan beda
persamaan (1) dapat ditulis kembali sebagai jarak sepanjang l, K faktor proporsional (LT -1)
berikut, yang dikenak dengan konduktivitas hidrolis, l
ketebalan atau panjang pasir (L).
e r e 0zr g
V = H = C H (2) Konstanta proporsionalitas K secara umum
hs W didefinisikan oleh Darcy sebagai sifat gabungan
dari fluida dan medium porous. Harga K
Gradient hidrolik adalah selisih ketinggian air dari bergantung pada kondisi atau sifat padatan (solid
input dengan output dibagi dengan panjang matrix) dan sifat dari cairannya dalam hal ini
medium. Gradient hidrolik head tersebut adalah air. Untuk sifat padatan bergantung pada
disimbolkan dengan H. Bila koefisien C diameter butir dan porositas efektif (n). Untuk
didefinisikan sebagai perbandingan antara cairannya, sifat yang mempengaruhi adalah
potensial elektrokinetik (DV) dengan perbedaan kekentalan kinematisnya (h). Dengan demikian,
gradient hidrolik head (H) maka koefisien generalisasi hubungan Darcy dapat ditulis kembali
potensial elektrokinetik dapat ditulis kembali sebagai berikut (Bear & Verrujit, 1990):
sebagai berikut,
dH k r g dH
zer g v = K = (4)
C= dl h dl
hs W
Di mana k adalah permeabilitas intrinsik (L2), K
Dimana adalah zeta-potensial, r adalah konduktivitas hidrolis (LT-1), h = viscosity dari
konstanta dielektrik relative cairan, 0 adalah fluida (ML-1T-1), v = laju aliran fluida air (LT -1),
konstanta dielektrik dalam ruang vakum, adalah dh/dl gradien perubahan head, adalah densitas
viskositas fluida. Selanjutnya, besaran C dari fluida ( ML-3), g konstanta gravitasi (LT-2).
didefinisikan sebagai konstanta konduktivitas
elektrohidrolik. Gradien potensial elektrokinetik pada persamaan
(2) bila disubstitusikan ke dalam persamaan

2
hukum Darcy pada persamaan (4) akan diperoleh elektrokinetik dengan komputer. Pada saat yang
persamaan yang menghubungkan antara bersamaan debit air yang melewati sampel diukur
kecepatan aliran dalam media berpori dengan berulang sebanyak tiga kali.
potensial elektrokinetik. Hubungan antara
kecepatan aliran fluida dalam media berpori
dengan gradien potensial elektrokinetik adalah,

k K
v= V = V (5)
hC C

dimana v adalah kecepatan aliran fluida (LT -1), k


permeabilitas intrinsik, (L2), K konduktivitas
hidrolik (LT-1), h viscosity dari fluida (ML-1T-1), C
konstanta konduktivitas elektrohidrolik (MI-1T-3),
V adalah gradien potensial elektrokinetik (MLI -
1 -3
T ). Gambar 1
Sketsa Alat Percobaan Laboratorium
Persamaan (5) menyatakan hubungan antara
kecepatan aliran fluida dalam media berpori (KR) 5. Hasil Percobaan
dengan gradien potensial elektrokinetik (PE) yang
dapat dikembangkan untuk mengaitkan dengan Konstanta konduktivitas elektrohidrolik dihitung
anomali self-potential (SP) yang dapat diukur di menggunakan persamaan 2. Harga konstanta
permukaan. Persamaan (5) tersebut dapat juga konduktivitas elektrohidrolik (C) dapat diperoleh
memberikan informasi bagaimana hubungan melalui perhitungan dari hasil rekaman data antara
antara konduktivitas elektrohidrolik (C) dengan potensial elektrokinetik (V) versus hidrolik head
konduktivitas hidrolik (K). Oleh karena itu telah (H ). Konduktivitas elektrohidrolik yang
dikembangkan suatu metoda eksperimen untuk diperoleh dalam percobaan ini dapat dilihat dalam
menentukan C dan K untuk media berpori yang Tabel 1.
sama sehingga dapat diketahui hubungan kedua
nilai konstanta tersebut. TABEL 1:
Nilai C-Sampel dari Setiap Ukuran Butir
No Standar Mesh mm C(mV/cm)
4. Metoda Pengukuran
1 2.00 mm No. 10 2 0,0810
Sampel percobaan adalah tanah yang diayak di 2 841 m No. 20 0,841 0,0685
laboratorium untuk mendapatkan berbagai ukuran 3 595 m No. 30 0,595 0,0401
butir. Alat yang digunakan adalah saringan dengan
4 420 m No. 40 0,42 0,0374
berbagai ukuran. Hasil yang diperoleh adalah
mesh-80, mesh-60, mesh-50, mesh-40, mesh-30, 5 297 m No. 50 0,297 0,0335
mesh-20, mesh-10 dan satu mesh-campur 6 250 m No. 60 0,25 0,0264
(sample ini diambil sebelum disaring). Hasil 7 177 m No. 80 0,177 0,0187
saringan tersebut menjadi sample percobaan
8 campur 0,0596
dalam penelitian ini.
C-rata(mesh-10,20,30,40,50) 0,0521
Dalam eksperimen ini sampel dimasukkan dalam
selinder contoh tanah Gambar 1. Selanjutnya,
air dialirkan melalui sampel. Air yang mengalir Konduktivitas hidrolik dihitung menggunakan
atau merembes dalam sampel dibuat stabil persamaan 4. Harga konstanta konduktivitas
(stationary) atau hidrolik head dipertahankan. hidrolik (K) dapat diperoleh dari kemiringan
Selanjutnya, dilakukan perekaman data potensial grafik (v) versus gradient hidrolik head (H ).
3
Konduktivitas elektrohidrolik yang diperoleh untuk nilai K antara 0,01 cm/s sampai 0,04005
dalam percobaan ini dapat dilihat dalam Tabel 2. cm/s menghasilkan nilai C antara 0,0187 mV/cm
sampai dengan 0,081 mV/cm. Selain itu,
TABEL 2: konstanta nilai K dan nilai C contoh tanah mesh-
Nilai K-Sampel dari Setiap Ukuran Butir campuran yaitu 0,1681 cm/s dan 0,0596 mV/cm
No Standar Mesh mm K(cm/s) adalah mendekati nilai rata-rata dari nilai K dan
1 2.00 mm No. 10 2 0,4005 nilai C dari mesh 10 sampai mesh 50.
2 841 m No. 20 0,841 0,0940
3 595 m No. 30 0,595 0,0608 Daftar Pustaka
4 420 m No. 40 0,42 0,0224
5 297 m No. 50 0,297 0,0182 Bear, J., and Verruijt A., 1990: Modelling
6 250 m No. 60 0,25 0,0123 Groundwater Flow and Pollution, D. Reidel
Publishing Company, Dordrecht, hlm 412.
7 177 m No. 80 0,177 0,0100
Kim, G., Heinson and Joseph J., 2004:
8 campur 0,1681 Electrokinetic groundwater exploration: a new
K-rata(mesh-10,20,30,40,50) 0,1218 geophysical technique. School of Earth and
Environment Sciences, University of Adelaide,
SA, 5005, . Regolith 2004. CRC LEME, pp. 181-
Untuk mengetahui hubungan antara konduktivitas 185.
elektrohidrolik (C) dengan konduktivitas hidrolik Moore 2004, Detecting Seepage Through a
(K) dilakukan dengan membuat grafik antara C Natural Moraine Dam Using the Self-Potential
dengan K. Grafik antara K dan C dapat dilihat Method ( agu)
dalam Gambar 4. Nurhandoko, B.E.B., and Ahmad I.A., 2001: Self-
potential study for identifying fluid flow
characteristics: physical model case. Proceedings
The 26th HAGI Annual Meeting October 1-3,
2001, Bidakara complex, Jakarta
Syahruddin, M.H., 2007: Self-Potential study for
Laboratory Measurements of Electrokinetic
Potential from Fluid Flow in Porous Media,
proceedings Joint Convention Bali, The 32nd
HAGI and The 36nd IAGI Annual Convention and
Exhibition

Gambar 4. Grafik antara K dengan C

6. Kesimpulan

Hubungan empirik nilai K dan nilai C adalah nilai


K naik secara eksponensial terhadap nilai C. Hasil
percobaan laboratorium menunjukkan bahwa
4

You might also like