Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP DAMPAK
PENAMBANGAN PASIR BESI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Mata Kuliah Reklamasi & Monitoring
Lingkungan Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung
Disusun oleh :
Burhan Hamdani (10070113024)
1. Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi merupakan kegiatan awal untuk mendapatkan
informasi dari suatu endapan berdasarkan indikasi sebaran, ukuran, bentuk,
sebaran, kuantitas dan kualitas. Dalam prosesnya dapat digunakan sebagai
rujukan dilakukkannya tahap eksplorasi rinci.
Tujuan eksplorasi pasir besi adalah untuk mencari data endapan pasir
besi yang ada di daerah studi atau objek penelitian. Apabila data yang didapat
sangat mendukung dan bermanfaat, maka kajian mengenai daerah studi tersebut
dapat dikembangkan menjadi studi kelayakan.
Disamping itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan
eksplorasi pasir besi. Beberapa aspek yang dapat mengakibatkan kerugian
maupun keuntungan bagi masyarakat sekitar, diantaranya adalah
A. Kerugian
Tingkat kebisingan suara
Pada tahap eksplorasi biasanya menggunakan berbagai peralatan yang
dapat menghasilkan suara yang cukup tinggi seperti alat bor. Adanya
peralatan bor dapat menyebabkan penduduk sekitar akan merasa
terganggu.
Tingkat Getaran
Adanya getaran yang dihasilkan, berasal dari kegiatan eksplorasi,
kegiatan pemboran yang akan menghasilkan suatu getaran akan
mengganggu warga yang dekat dengan tempat kegiatan.
Polusi
Adanya polusi yang dihasilkan dari kegiatan eksplorasi seperti polusi
udara, akan menyebabkan warga sekitar terganggu
B. Keuntungan
Penghasilan
Penghasilan yang didapat oleh masyarakat yakni dalam proses kegiatan
eksplorasinya. Contoh penghasilan bagi masyarakat seperti masyarakat
dapat mampu membawa berbagai peralatan pemboran dan masyarakat
dapat membantu dalam hal penyediaan jasa dan konsumsi
Tenaga Kerja Lokal
Adanya tenaga kerja lokal dapat memberikan efek yang baik lokasi
tersebut. Hal ini disebabkan karena dengan adanya bantuan tenaga kerja
lokal, akan membantu perekonomian di lokasi studi
Alih teknologi
Dengan adanya berbagai peralatan, maka akan tercipta adanya alih
teknologi antara masyarakat lokal dan penambang.
Sumber :purwodadi.com
Gambar 1
Eksplorasi Pasir Besi
2. Eksploitasi
A. Aspek Fisik
Kegitan eksploitasi pasir besi akan mempengaruhi keadaan fisik dari
daerah yang di tambang, aspek fisik yang dimaksud adalah
Air
Pasir besi memiliki kandungan mineral opak yang bercampur dengan
butiran non logam seperti kuarsa, felsit, amphibol, piroksen, magnetit,
ilmonit dan ilmenit. Dapat mempengaruhi aspek fisik lingkungan sekitar
seperti air apabila tidak dilakukan pengolahan secara baik. Hal ini dapat
mempengaruhi langsung terhadap kebutuhan air bagi warga.
Udara
Pencemaran udara sangat berbahaya bagi kesehatan. Adanya udara
kotor dapat mempengaruhi kerja paru-paru. Adanya berbagai penyakit
seperti bronkitis dan asma.
Kebisingan
Kebisingan yang berasal dari kegiatan eksploitasi pasir besi berasal dari
kegiatan pengeboran maupun aktivitas alat berat yang berada di area
penambangan. Kegiatan pemboran maupun aktivitas alat berat dapat
menghasilkan suara dengan tingkat kebisingan yang tinggi.
Kesuburan tanah
Aktivitas eksploitasi pasir besi dapat mempengaruhi kesuburan tanah.
Adanya erosi dari kegiatan penambangan pasir besi akan mempengaruhi
kesuburan tanah. Kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup
juga dapat mempengaruhi aspek kesuburan tanah.
Getaran
Aktifitas alat berat dapat menghasilkan getaran yang dapat mengaganggu
lokasi setempat sehingga perlu meminimalisir getaran yang dihasilkan
dengan berbagai perhitungan dan pendekatan.
Flora
Adanya pembukaan lahan pada kegiatan penambangan pasir besi dapat
menyebakan flora di area penambangan menjadi rusak.
Fauna
Dengan adanya kegiatan penambagan pasir besi akan menyebabkan
rusaknya ekosistem dan populasi di area penambangan tersebut,
sehingga menyebabkan fauna di area penambangan meninggalkan
habitatnya dan dapat mengganggu keamanan warga sekitar.
B. Aspek Ekonomi
Royalti
Tarif royalti IUP pasir besi yang diatur oleh peraturan pemerintah adalah
sebesar 3%. Akan tetapi banyaknya warga yang menuntut, membuat pemerintah
berpikir ulang untuk melakukan renegoisasi dan perubahan tarif royalti menjadi
sekitar 6%.
Terdapat berbagai aspek dalam menentukan besaran tarif royalti
diantaranya adalah
Tarif royalti yang dikenakan harus memberikan manfaat finansial yang
optimal bagi negara
Tarif royalti sebaiknya bersifat netral
Tarif royalti bersifat non-distortionary,
Tarif royalti yang dikenakan memberikan risk-sharing yang tepat antara
investasi dan negara, sehingga adanya win win solution
Tarif royalti sebaiknya memberikan kesederhanaan dalam pengaturan
atau adanya deregulasi aturan bagi industri. Agar industri dapat
melakukan investasi dengan baik
Pajak
Pajak yang dibayarkan oleh perusahaan pertambangan biasanya pajak
pembukaan lahan penambngan dan pajak dari akvitas eksplotasi. Adanya pajak
tentu akan memberikan manfaat bagi pendapatan negara.
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah dari
sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sektor pendapatan
daerah yang berasal dari pertambangan memegang peranan yang sangat
penting, karena melalui sektor ini dapat membiayai kegiatan pembangunan
daerah.
C. Sosial
Mata Pencaharian
Adanya kegiatan penambangan biasanya disertai dengan pertumbuhan
penduduk di area penambangan tersebut. Begitu juga pada penambangan pasir
besi akan disertai dengan adanya pertumbuhan penduduk. Terdapat dua aspek
yang perlu dilihat dari kajian mata pencaharian yakni aspek menguntungkan dan
merugikan. Aspek merugikan adalah dengan adanya sumber daya alam yang
berada di lokasi membuat penduduk lokal bekerja sebagai penambang ilegal dan
terdapat juga aspek yang menguntungkan yakni dengan adanya kegiatan
penambangan akan menyerap tenaga kerja lokal sehingga kegiatan
perekonomian akan berjalan dengan baik.
Jenis penyakit
Limbah pencucian pasir besi mengandung zat-zat yang sangat berbahaya
bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Penyakit yang dimaksud adalah
penyakit kulit dan kanker
Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan yakni mencakup status kesehatan meliputi
perumahan dan penyediaan air bersih. Dengan adanya kegiatan penambangan
dapat membantu sanitasi lingkungan
Sumber :energi.today.com
Gambar 2
Eksploitasi Pasir Besi
Sumber :energitoday
Gambar 3
Pengolahan Pasir Besi
4. Pengaruh kegiatan pemasaran pasir besi terhadap beberapa
aspek
a. Aspek Ekonomi
Kegiatan usaha pemasaran pasir besi memberikan efek yang cukup baik
terhadap ekonomi. Kegiatan pertambangan pasir besi menjadi pendorong
ekonomi penting di daerah-daerah penghasil pasir besi seperti antara lain
di provinsi Jawa tengah dan Jawa Timur. Dari omzet pasir besi pada
tahun 2014 sebesar kurang lebih 60%-65% dibayarkan kepada
kontraktor, supplier dan penyedia jasa lain, kurang lebih 20%-25%
dibayarkan kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam
bentuk pajak, PNBP ataupun pungutan dan sumbangan lain, sedangkan
kurang lebih 5% dikembalikan kepada masyarakan dalam bentuk imbal
jasa pekerja dan dana CSR. Aspek
b. Sosial
Sektor pertambangan pasir besi berkontribusi terhadap penciptaan
lapangan kerja. Lapangan kerja yang tercipta tidak hanya di industri
tambang pasir besi sendiri, namun juga di sektor industri jasa pendukung
tambang . Selain itu, industri pasir besi menciptakan lapangan kerja
informal di sekitar tambang yang manfaatnya sangat dirasakan terutama
oleh masyarakat setempat.
Sumber :kulonprogo.com
Gambar 4
Pemasaran Pasir Besi
5. Reklamasi dan Pasca Penambangan Pasir Besi
Penambangan pasir besi di Indonesia dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan dan perubahan bentuk lahan. Untuk mengatasi masalah tersebut
dilakukan dengan kegiatan reklamasi yang diharapkan dapat memulihkan kondisi
ekosistem seperti rona awalnya. Salah satu kegiatan reklamasi adalah
penanaman kembali dengan menggunakan jenis-jenis tanaman yang cepat
tumbuh sehingga lahan bekas tambang dapat kembali produktif. Selain dilakukan
untuk menjaga lahan agar tetap stabil dan lebih produktif, reklamasi juga
dilakukan untuk mencegah erosi. Bekas lokasi tambang yang telah direklamasi
harus dipertahankan agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
Kegiatan pertambangan pasir besi memberikan dampak yang nyata
pada kerusakan lingkungan sehingga ekosistem yang ada di lingkungan itu
menjadi rusak dan juga dapat membahayakan pada ekosistem di lingkungan
sekitarnya. Untuk itu diperlukan cara untuk dapat mengembalikan fungsi lahan
bekas tambang agar tidak terjadi kerusakan yang berkelanjutan. Dalam kegiatan
reklamasi masyarakat harus diikutsertakan, dimana kegiatan ini harus
menyentuh masyarakat dari sisi sosial, ekonomi, budaya dan politik yang
berkembang di masyarakat. Kegiatan reklamasi yang tidak memperhatikan aspek
sosial masyarakat, melibatkan seluruh komponen masyarakat, dan kepedulian
dari masyarakat tentunya akan mendatangkan kegagalan.
A. Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Penambangan Pasir Besi
Salah satu kerusakan lingkungan yang paling disoroti yaitu terjadinya
degradasi lahan yang besar, yang apabila tidak ditanggulangi secara cepat dan
tepat akan menjadi lahan kritis sampai akhirnya menjadi gurun. Serta lahan
bekas mengalami penurunan sifat fisik, kimia dan biologi, sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman.
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan reklamasi pasir besi
diantaranya adalah :
Kondisi Tanah
Miskin Bahan Organik
Kering kerontang & Gersang
Suhu pada siang hari mencapai 60 70o C
Gersang
Ketersediaan Bahan Organik Sulit didapat
B. Pelaksanaan Reklamasi
Kegiatan reklamasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting.
Untuk itu tahapan dalam kegitan reklamasi harus dilaksanakan dan diperhatikan
agar upaya reklamasi berhasil. Berikut adalah tahapan pelaksanaan reklamasi :
Meningkatkan kadar bahan organik tanah-tanah berpasir secara in situ
melalui penanaman tanaman kacangan, rumputan, kaliandra dan
Flemingia dan pada saat panen atau pemangkasan mencampurkan
biomasa tanamantanaman tersebut dengan tanah secara langsung
Menghitung jumlah biomasa yang dihasilkan oleh tanaman kacangan,
rumputan, kaliandra dan Flemingia pada setiap periode panen atau
pemangkasan
Menentukan berapa kali periode penanaman kacangan, rumputan atau
pemangkasan kaliandra, Flemingia yang diperlukan agar tanah siap
ditanami dengan tanaman komoditi lain, seperti tanaman pangan,
perkebunan dan kehutanan
Melihat pengaruh penggunaan bahan humat dalam memperbaiki kondisi
tanah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman
Sumber :kulonprogo.com
Gambar 5
Reklamasi Pasir Besi