Professional Documents
Culture Documents
Sutan
Remy Sjahdeini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Actio Pauliana adalah hak yang
diberian oleh undang-undnag kepada seorang kreditor untuk mengajukan permohonan kepada
pengadilan untuk pembatalan segala perbuatan yang tidak diwajibkan untuk dilakukan oleh
debitor terhadap harta kekayannya yang diketuhi oleh debitor perbuatan tersebut merugikan
debitor.1 Sementara itu, Munir Fuady menjelaskan bahwa Actio Pauliana adalah suatu upaya
hukum untuk membatalkan transaksi yang dilakukan oleh debitor untuk kepentingan debitor
tersebut yang dapat merugikan kepentingan para kreditornya. Lebih lanjut ia memberi contoh
sebuah kejadian yang dapat digolongkan dalam keadaan Actio Pauliana adalah ketika debitor
menjual barang-barangnya sehingga barang tersebut tidak dapat lagi disita, dijaminkan oleh
pihak kreditor.2
Hak mengenai Actio Pauliana diberikan oleh KUHPerdata dalam Pasal 1341, yang
berbunyi: 3
Dari ketentuan KUHPerdata diatas, terdapat 4 syarat yang harus dipenuhi untuk mengajukan
Actio Pauliana, yaitu:4
1
Sutan Remy Sjahdeini, Hukum Kepailitan, (Jakarta: PT Pustaka Grafiti, 2009), hlm. 248.
2
Munir Fuady, Hukum Kepailitan, (Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2002), hlm. 93.
3
Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Psl. 1341.
4
Harlien Budiono, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan, (Bandung: Citra
Aditya, 2010), hlm. 165.
Untuk kepentingan harta pailit, kepada Pengadilan dapat dimintakan pembatalan segala
perbuatan hukum Debitor yang telah dinyatakan pailit yang merugikan kepentingan
Kreditor, yang dilakukan sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan
5
Sutan Remy Sjahdeini, Op. Cit., hlm. 249-259.
6
Sutan Remy Sjahdini, Op Cit., hlm. 259-269.
Pasal 50 UUK-PKPU mengatur mengenai pembayaran piutang debitor pailit yang
dilakukan oleh kreditornya sesudah putusan pernyataan pailit diucapkan.
Uraian mengenai Ketentuan Pasal 50 ayat (3), pembebasan debitor pailit terhadap
harta pailit dari pemenuhan kewajiban pembayaraan hanya berlaku sepanjang pemenuhan
kewajiban pembayaran tersebut yang diterima oleh debitor pailit, dapat menguntungkan harta
pailit tersebut.