You are on page 1of 9

83 EF Silalahi et al.

/ Maspari Journal 04 (2012) 83-91

Maspari Journal, 2012, 4(1), 83-91

http://masparijournal.blogspot.com

Karakterisasi Bakteri Penghasil Gas Metana


pada Rumput Laut Jenis Gracilaria sp

Erwin F. Silalahi, Melki, Heron Surbakti

Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia

Received 10 November 2011; received in revised form 28 November 2011;


accepted 20 December 2011

ABSTRACT
One of the biological resources that have important economic value is seaweed. During
this seaweed is only used as a source of food, medicines and cosmetics. The many types of
seaweed that untapped potential as an alternative to bioenergy-producing raw materials.
Increasing energy demand, caused by population growth and depletion of oil reserves as well
as emissions from fuel problems put pressure on people to produce and use renewable energy is
an alternative biogas from seaweeds. The purpose of this study was to determine the gas
pressure and to know the characterization of bacteria methane-producing bacteria of seaweed
species Gracilaria sp. This research is a laboratory scale research. The research was conducted
in July 2010 to March 2011. The sampling was taken around the waters Kalianda, South
Lampung. Making biogas process is conducted at the Laboratory of Marine Science.
Characterization of bacteria is conducted at the Central Health Laboratory Palembang. Biogas
manufacturing done by collecting seaweed and coastal sediments asseedsman intake that is
the source of microorganisms that later would form the metan gas in the process of anaerobic
fermentation of seaweed, the completion of the stater and the digester and manufacturing
fields, biogas pressure observations carried out by using the manometer. Characterization of
bacteria consists of three stages namely the characterization of morphology, macroscopic and
physiological observations. Based on research results obtained gas pressure type of seaweed
Gracilaria sp produced 14.88 Psi. Morphological characteristics of bacterial cells is a group of
gram negative.

Key words: Bacteria, Methane, Seaweed Gracilaria sp.

ABSTRAK
Salah satu sumberdaya hayati yang mempunyai nilai ekonomis penting adalah
rumput laut. Selama ini rumput laut hanya dimanfaatkan sebagai sumber makanan, obat-
obatan dan kosmetik. Peningkatan permintaan energi, yang disebabkan oleh pertumbuhan
populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak serta permasalahan emisi dari
bahan bakar memberikan tekanan kepada masyarakat untuk memproduksi dan
menggunakan energi terbaharukan yaitu biogas alternatif dari rumput laut. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui tekanan gas serta mengetahui karakterisasi bakteri penghasil
gas metan rumput laut jenis Gracilaria sp. Penelitian ini merupakan penelitian skala
laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2010 sampai dengan Maret 2011.
Pengambilan sampel diambil di sekitar perairan Kalianda, Lampung Selatan. Proses
Pembuatan biogas dilakukan di Laboratorium Dasar Ilmu Kelautan. Karakterisasi Bakteri
dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Pembuatan biogas dilakukan
dengan cara pengumpulan rumput laut dan pengambilan sedimen pantai sebagai penyemai

Corresponden number: Tel. +62711581118; Fax. +62711581118


E-mail address: masparijournal@gmail.com
Copy right 2012 by PS Ilmu Kelautan FMIPA UNSRI, ISSN: 2087-0558
84 EF Silalahi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 83-91

yaitu sumber mikroorganisme yang nantinya akan membentuk gas metan dalam proses
fermentasi anaerob rumput laut, kemudian penyiapan digester serta pembuatan starter dan
isian, pengamatan tekanan biogas dilakuakan dengan menggunakan manometer.
Karakterisasi bakteri terdiri dari tiga tahap yaitu karakterisasi morfologi, makroskopis dan
pengamatan fisiologi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tekanan gas jenis rumput laut
Gracilaria sp dihasilkan 14,88 Psi. Karakteristik morfologi sel bakteri merupakan kelompok
dari gram negatif.

Kata Kunci : Bakteri, Gas Metana, Rumput laut Gracilaria sp.

I. PENDAHULUAN rumput laut. Kandungan utama dalam


biogas adalah metana dan karbon
Pembakaran bahan bakar fosil
dioksida. Gas metana yang nantinya
menjadi kontributor utama terhadap
dapat digunakan sebagai bahan bakar
pemanasan global. Bahan bakar fosil
(Susanto dan Abdillah, 2008).
telah digunakan selama beberapa
Biogas adalah gas mudah
dekade dan merupakan sumber utama
terbakar (flammable) yang dihasilkan
untuk memperoleh energi. Sebagai
dari proses fermentasi bahan-bahan
informasi, konsumsi energi dunia pada
organik oleh bakteri-bakteri anaerob
tahun 2001: 31 % minyak, 25 % batu
(bakteri yang tidak membutuhkan
bara, dan 24 % gas alam (Jean, 2004
oksigen untuk bertahan hidup dan
dalam Hernandez and Kafarov, 2007
berkembang biak). Pada umumnya
dalam Maulana et al, 2009).
semua jenis bahan organik bisa diproses
Peningkatan permintaan energi,
untuk menghasilkan biogas, seperti
yang disebabkan oleh pertumbuhan
kotoran dan urine hewan ternak yang
populasi penduduk dan menipisnya
cocok untuk sistem biogas sederhana
sumber cadangan minyak dunia, serta
(Erawati,2010).
permasalahan emisi dari bahan bakar
Rumput laut belum banyak
fosil memberikan tekanan kepada setiap
digunakan sebagai penghasil biogas di
negara untuk segera memproduksi dan
Indonesia. Banyaknya jenis rumput laut
menggunakan energi terbarukan.
yang belum dimanfaatkan berpotensi
Sejumlah kebijakan internasional telah
sebagai bahan baku penghasil bioenergi
dilakukan untuk mengatasi isu tersebut,
alternatif (algafuel). Rumput laut yang
seperti, Protokol Kyoto pada Konvensi
melimpah dan mengganggu dari jenis
Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-
Ulva dan Laminaria sudah
bangsa (PBB). Protokol Kyoto yang
dimanfaatkan sebagai penghasil biogas
disetujui pada Desember 1997
untuk campuran bahan bakar dan
menekankan pentingnya penggunaan
pembangkit listrik di Jepang (Matsui et
energi yang dapat diperbaharui
al., 2006).
(Aizawa et al, 2007).
Salah satu dari sekian banyak II. METODOLOGI
jenis bioenergi adalah biogas, yang
dapat dihasilkan dari berbagai macam Waktu dan Tempat Penelitian
bahan organik seperti kotoran ternak, Penelitian ini dilaksanakan pada
kotoran manusia, limbah kertas dan Bulan Juli 2010 sampai dengan Maret
makanan dan material seperti tanaman 2011. Pengambilan sampel diambil
air, enceng gondok, alga berfilamen, dan disekitar perairan Kalianda, Lampung
85 EF Silalahi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 83-91

Selatan. Pembuatan biogas dilakukan di


Laboratorium Dasar Ilmu Kelautan
sedangkan karakterisasi bakteri
dilakukan di Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Palembang.

Prosedur Kerja

Pengambilan Sampel Rumput Laut dan


Sedimen Pantai
Rumput laut dikumpulkan dari Gambar 1. Alat Pembuatan Biogas
perairan dengan menggunakan tangan
dan dimasukan ke dalam wadah.
Rumput laut yang akan digunakan Dalam digetser sering kali kondisi asam
untuk bahan baku biogas pada sehingga perlu ditambahkan kapur
penelitian ini usianya 4 7 minggu seperti Mg (OH)2 untuk menaikan pH
sebanyak 5 kg dan hendaknya masih karena bakteri pembentuk metan
segar. Untuk menjaga kesegaran nyaman pada lingkungan dengan pH
rumput laut sebelum digunakan maka netral atau pada kisaran 6-8. Pada
rumput laut diletakan dalam wadah dan penelitian digunakan sebanyak 500
diberi air laut. gram kapur atau buffer lainya pada
Sedimen diambil secukupnya setiap pemasukan rumput laut kedalam
disesuaikan dengan ukuran digester digester.
yang akan digunakan. Sedimen diambil Perlu ditambahkan pupuk
dengan menggunakan cangkul atau sebagai nutrien untuk pertumbuhan
sekop. bakteri metanogenik. Nutrien yang
dibutuhkan oleh bakteri adalah C, N, P.
Penyiapan digester dan Pembuatan Nutrien C diperoleh dari karbohidarat
stater Isian rumput laut, sedangkan untuk
Dalam penelitian ini digester yang memenuhi nutrien N dan P perlu
digunakan yaitu continous load digester ditambahkan pupuk seperti NPK, pada
model displacement karena lebih praktis penelitian ini digunakan 500 gram
dan penghasilan gas bisa terus pupuk NPK. Untuk starter digunakan
berlangsung. Dengan menggunakan perbandingan volume sedimen dan
displacement digester, maka isian dapat rumput laut yang telah dihaluskan
dimasukkan secara terus menerus sebanyak 2 : 1, apabila sedimen
sehingga gas yang dihasilkan dapat sebanyak 10 kg, maka rumput laut yang
kontinyu. Gambar alat penelitian dapat telah dihaluskan sebanyak 5 kg
dilihat pada Gambar 1. dimasukan dalam digester dan
ditunggu selama 2- 4 minggu akan
dihasilkan gas.

Pengamatan tekanan gas metan


Pengamatan tekanan gas metan
dilakukan setiap hari setelah tekanan
gas keluar secara manual menggunakan
mistar yang diletakkan disamping
digester. Pengamatan ini dilakukan
86 EF Silalahi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 83-91

untuk melihat penambahan tekanan gas positif bila adanya perubahan warna
metan pada manometer manual yang kekuningan yang menunjukkan
nantinya akan dapat diketahui kadar pembentukan asam.
tekanan gas metan.
Uji Indol
Karakterisasi bakteri Uji indol digunakan untuk
Karakterisasi bakteri dilakukan mengetahui apakah dalam proses
untuk mengetahui karakteristik pertumbuhannya bakteri dapat
morfologi bakteri yang ada pada proses membentuk indol dari asam amino
pembuatan biogas. Pengambilan sampel esential triptofan.
Gracilaria sp pada pembuatan biogas
dilakukan 1 kali pada saat tekanan gas Uji TSIA (H2S)
sudah mulai keluar. Karakterisasi Uj TSI (H2S) dilakukan untuk
bakteri terdiri dari tiga tahap yaitu melihat apakah bakteri mampu
karakterisasi morfologi, makroskopis membentuk Hidrogen sulfida (H2S),
yaitu melihat warna, bentuk, tepian yang ditandai dengan adanya endapan
serta elevasi dan pengamatan fisiologi. berwarna hitam pada media.

Pengamatan Sifat Morfologi Koloni Uji Methil Red


Isolat bakteri di karakterisasi Uji Methil Red dilakukan untuk
dengan menumbuhkan pada media dan mengetahui kemampuan
dilakukan pengamatan meliputi bentuk, mikroorganisme untuk mengoksidasi
warna, tepian dan elevasi. glukosa dan menstabilkan konsentrasi
asam yang tinggi sebagai produk
Pengamatan Morfologi Sel akhir.Uji positif jika media pada tabung
Pewarnaan gram sangat tetap merah yang berarti memproduksi
berguna untuk membedakan asam dan uji negatif bila media pada
mikroorganisme menjadi 2 golongan tabung berwarna kuning dan
bakteri yaitu gram positif (berwarna memproduksi basa.
biru atau ungu) dan gram negatif
(berwarna merah). Uji Voges Proskauer
Uji voges prosekauer dilakukan
Pengamatan Fisiologis dengan Reaksi untuk mengetahui apakah dalam proses
Biokimia pertumbuhan organisme terbentuk
asetilmetil karbinol sebagai produk
Uji Motilitas
antara dari proses metabolisme
Uji motilitas digunakan untuk
karbohidrat. Jika terbentuk warna
mengamati motilitas bakteri serta
merah pada medium maka akan
mengetahui ada tidaknya flagel pada
bernilai positif dan bernilai negatif jika
bakteri. Uji akan bersifat positif jika
warna kuning.
bekas tusukan pada media melebar dan
bersifat negatif bila bekas tusukan tidak Uji Hidrolisis Urea
melebar. Uji citrat dilakukan untuk
melihat apakah mikroorganisme
Uji Fermentas Karbohidrat
mampu menggunakan citrat sebagai
Uji fermentasi karbohidrat
satu-satunya sumber karbon. Reaksi
dilakukan untuk mengetahui
positif ditunjukkan oleh terbentuknya
kemampuan isolat bakteri dalam
warna merah keunguan setelah
menghidrolisis karbohidrat. Reaksi
87 EF Silalahi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 83-91

inkubasi, hal ini merupakan indikasi tertinggi dihasilkan pada hari ke 24


bahwa isolat bakteri mampu sebesar 14,88 Psi. Hal ini dapat dilihat
menggunakan urea dan mengubah pH dari alat pengukur tekanan manometer
menjadi media basa. telah menunjukkan angka tertentu.
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat
Analisis data walaupun tekanan gas metana pada
Untuk mengetahui tekanan biogas proses pembuatan biogas dari rumput
yang dihasilkan dari manometer akan laut jenis Gracilaria sp tidak naik setiap
dicari dengan menggunakan rumus harinya, tetapi dengan menggunakan
tekanan seperti dibawah ini. persamaan regresi linier (y = a + bx)
Rumus mencari tekanan dapat diketahui setiap kenaikan 1 hari
p1 p 2 sebesar 14,687 Psi . Hal ini dikuatkan
h= s
dengan R2 (determinasi) sebesar 0,8984
.g
atau hampir mendekati 1 dimana
hubungan kedua variable semakin kuat.
p1 p 2 = h . . g Hasil pembacaan manometer dapat
dilihat pada gambar 2.
p1 = h . . g + p 2
14,95
T e k a n a n B io g a s ( P S I)
14,9
Dimana :
14,85
p1 : Tekanan pada tabung 1 (psi) 14,8
Tekanan
y = 0,0078x + 14,68
p2 : Tekanan pada tabung 2 (atm) 14,75 2 Linear
R = 0,8984
h : Jarak ketinggian antara h1 dan h2 14,7
(cm) 14,65
g : Percepatan gravitasi 10 (m/s2) 0 10 20 30 40
Waktu Pengukuran (Hari)
(air): Berat jenis air,1000 (kg/m3)
Gambar 2. Tekanan Biogas Gracilaria sp

Untuk mengetahui peningkatan


tekanan gas dalam satu percobaan
digunakan analisis regresi ( Steel and Karakterisasi bakteri Penghasil
Torry, 1991) yaitu : Gas Metana
Karakteristik morfologi koloni
Y = a + bx
Dari penelitian ini morfologi
Dimana Y = tekanan gas dalam Psi X = yang diamati berupa warna, bentuk,
Waktu Pengukuran (Hari) tepian dan elevasi.

a, b = konstanta

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan Tekanan Biogas pada


Jenis Gracilaria sp
Pada penelitian ini gas
dihasilkan pada hari ke 7 sebesar 14,75 Gambar 3. Isolat bakteri
Psi. Pada pengamatan ini tekanan
88 EF Silalahi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 83-91

Berdasarkan pengamatan yang Tabel 2. Hasil Uji Reaksi Biokimia


telah dilakukan pada isolat bakteri
penghasil biogas dari rumput laut jenis No Uji Hasil
Gracilaria sp diperoleh hasil yang dapat 1 Motilitas +
dilihat pada tabel 1. 2 Glukosa -
3 Laktosa -
4 Manitol -
Tabel 1. Karakteristik Morfologi Koloni 5 Maltosa -
Bakteri Penghasil Biogas
6 Sukrosa -
7 Indol -
No. Karakteristik Isolat Bakteri
8 TSIA (H2S) +
1. Warna Kuning
9 Urea +
2. Bentuk Basil
10 Methil Red -
3. Tepian Lembut
11 Voges -
4. Elevasi Tinggi
Proskauers
12 S. Citrat +
13 Lysine Decar -
Karakteristik Morfologi Sel
14 Ornithine +
Hasil pengamatan pewarnaan
Decar
gram dari penelitian sampel rumput
laut jenis Gracilaria sp menujukan warna
yang dihasilkan berwarna merah.
sehingga jenis bakteri merupakan
kelompok dari gram negatif. Proses
pewarnaan gram dapat dilihat pada
gambar 4 dibawah ini.

Gambar 5. Uji Fisiologis dengan Reaksi


Biokimia

Uji Motilitas
Berdasarkan hasil pengamatan
pada uji motilitas ini, isolat bakteri
menunjukkan sifat positif dengan
Gambar 4. Proses pewarnaan gram menunjukkan adanya pergerakan yang
ditandai oleh pelebaran pada daerah
bekas tusukan dan menimbulkan busa.

Uji Fisiologis dengan Reaksi Biokimia Uji Fermentasi karbohidrat (glukosa,


Hasil dan gambar dari uji reaksi laktosa, manitol, maltosa dan sukrosa)
biokimia dapat dilihat pada tabel 2 dan Pada uji ini digunakan 5 jenis
gambar 5. karbohidrat yaitu glukosa, laktosa,
manitol, maltosa dan sukrosa. Hasil
yang didapat menunjukkan pada
medium glukosa, laktosa, manitol,
89 EF Silalahi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 83-91

maltosa dan sukrosa isolat bakteri merah pada lingkungan dengan pH 4,4
bersifat negatif, karena warna pada dan berwarna kuning pada lingkungan
medium yang digunakan tidak terjadi dengan pH 6,2.
perubahan warna disebabkan karena
isolat bakteri berhasil memecahkan Uji Voges Proskauer
gula-gula dalam larutan. Isolat yang telah diuji
menunjukkan hasil yang negatif dimana
Uji Indol pada uji ini tidak terbentuk warna
Dari hasil pengamatan, hasil merah setelah ditetesi reagen barrit A
yang didapat dari uji indol bersifat dan barrit B.
positif karena terjadi pembentukan
warna merah pada permukaan medium. Uji Citrat
Hal ini mengindikasikan bahwa isolat Pada uji citrat ini isolat bakteri
bakteri memilikii enzim tryptophan. menunjukkan hasil yang positif karena
terjadi perubaha warna medium dari
Uji TSIA (H2S) hijau menjadi biru. Hal ini menandakan
Hasil pengamatan pada uji ini isolat mampu menggunakan citrat
menunjukkan bahwa isolat bakteri sebagai satu-satunya sumber karbon.
bersifat positif karena mampu
membentuk Hidrogen Sulfida (H2S) Uji Lisyne Decar
yang ditandai dengan terbentuknya Lisyne decar merupakan proses
warna hitam pada bagian bawah penguraian gugus karboksil dari suatu
medium. molekul organik. Hasil pengamatan
pada uji ini menunjukkan isolat bakteri
Uji Hidrolisis Urea bersifat negatif disebabkan tidak terjadi
Berdasarkan pengamatan yang perubahan warna pada medium.
telah dilakukan isolat bakteri bersifat
positif karena menghasilkan warna Uji Ornithine Decar
merah pada medium, hal ini Ornithine Decar merupakan
mengindikasikan bahwa isolat tersebut proses penguraian gugus oritin dari
tidak memilki enzim urease. Urease suatu molekul organik. Hasil
adalah enzim yang memecah nitrogen pengamatan pada uji ini menunjukkan
dan ikatan karbon dalam senyawa isolat bakteri bersifat positif karena
amida seperti urea dan membentuk media mengalami perubahan warna
produk akhir amonia. pada medium tumbuh.

Uji Methil Red IV. KESIMPULAN


Isolat yang telah diuji
memperlihatkan hasil yang positif 1. Tekanan gas untuk 5 kg gracilaria sp
karena menghasilkan warna merah mampu menghasilkan 14,88 Psi
pada medium, hal ini mengindikasikan
2. Karakteristik morfologi sel bakteri
bahwa isolat bakteri menghasilkan asam
penghasil gas metan jenis bakteri
dengan konsentrasi yang tinggi setelah
merupakan kelompok bakteri gram
ditetesi methyl red. Penambahan
negatif
indikator pH methyl red dapat
menunjukkan adanya perubahan pH
menjadi asam. Methyl red berwarna
90 EF Silalahi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 83-91

DAFTAR PUSTAKA Hansen, R.W.2003. Methane Generation


Aizawa, M., K. Asaoka, M. Atsumi dan From Livestock Wastes. Colorado
T. Sakou. 2007. Seaweed Bioethanol State University Cooperative
Production in Japan - The Ocean extension, 5 (2).
Sunrise Project. Assoc. of Quality Hernandez, L. dan V. Kafarov. 2007.
Assurance, Tokyo. 5 pp. Process integration of bioethanol from
Aslan, L. M. 1998. Rumput Laut. Penerbit sugar cane and hydrogen production.
Kanisius, Yogyakarta. 97 hlm. Journal of Apllied Science, 7 (15): pp.
Buchanan dan Gibbons, 1975 Bergeys 2015-2019.
Manual of Determinative Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di
Bacteriology, 8th Edition. Lippincott Laboratorium. P.T. Raja Grafindo
Williams n Wilkinns, 799 hlm Persada. Jakarta.
Dadang, S. 2005. Monera. Diakses 14 Mei Kwartiningsih, E dan Jumari, A. 2007.
2010 8:25 PM Pemurnian Biogas dari Kandungan
http://elcom.umy.ac.id/elschool/ H2S dengan menggunakan Larutan
muallimin_muhammadiyah/file. Absorben Fe-EDTA. Prosiding
php/1/materi/Biologi/MONERA. Seminar Nasional Rekayasa Kimia
pdf dan Proses.
Daryanto. 2007. Energi: Masalah dan Kim, J.K; Oh, B.R; Chun, Y. N; Kim, S.W.
Pemanfaatannya Bagi Kehidupan 2006. Effects of temperature and
Manusia. Pustaka Widyatama, Hydraulic Retention Time on
Yogyakarta, 200 hlm. Anaerobic Digestion of Food Waste.
Da Silva, E. J. 1979. Biogas Generation: Journal of Bioscience and
Development, Problems, and Tasks- bioengineering, 102 (4) : pp 328-
an Overview. www.unu.edu (14 332.
Mei 2010). Matsui, T; Amano, T; Koike,; Saiganji, A
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar dan Saito, H.2006. Methane
Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta. Fermentation of Seaweed Biomass.
214 hlm Technology Research Institute,
Erawati.2010. Biogas Sebagai Alternatif Tokyo Gas Co., Ltd., 1-7-7,
Anergi Yang Efektif . Diakses, 14 Suehiro-cho, Tsurumi-
Mei 2010 8:25 PM ku,yokohama, 230-0045, Japan.
http://wartawarga.gunadarma.ac. Price, E.C dan Cheresmisnaff, P.N.1981.
id/2010/01/biogas-sebagai- Biogas Production and Untilization.
alternatif-energi-yang-efektif/ Ann Arbor Science Publishers Inc,
Fitria.B. 2009. Pewarnaan Gram (Gram 160 hlm.
Positif dan Gram Negatif). Diakses Sidharta, B. R, 2000. Pengantar
02 Juni 2010 83:30 PM Mikrobiologi Kelautan. Universitas
http://skripsi.umm.ac.id/files/dis Atma Jaya. Yogyakarta.
k1/175/jiptummpp-gdl-s1-2007- Simamora, Salundik, Wahyuni, &
syamsuddin-8742-PENDAHUL- Surajudin, 2005. Membuat Biogas
N.pdf Pengganti Bahan Bakar Minyak dan
Hambali, E. S. Mujdalifah, A. H. Gas. Bogor
Tambunan, A. W. Pattiwiri, dan Standar Nasional Indonesia, 2006. Cara
R. Hendroko. 2007. Teknologi Uji Mikrobiologi bagian 4 :
Bioenergi. PT Agromedia Pustaka, Penentuan Vibrio pada Produk
Jakarta, 110 hlm.
91 EF Silalahi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 83-91

Perikanan . Badan Standarisasi Utami dan Jaya, 2009. Bakteri, Definisi,


Nasional. klasifikasi, Struktur, Bentuk,
Suptijah, P. 2002. Makalah Pengantar Reproduksi. Diakses 14 Mei 2010
Falsafah Sains (PPS702) Program 8:25 PM di
Pasca Sarjana/S3 Institut Pertanian http://idonkelor.blogspot.com/200
Bogor. 9/03/bakteri-definisi-klasifikasi-
Susanto, A. B, Pramesti R dan Wijaya, struktur.html
A.2009. Teknologi Pengolahan Widodo, Ana,Asari & Elita, 2008.
Rumput Laut Di Indonesia. Pemanfaatan Limbah Industri
Semarang : Indonesia. Pertanian Untuk Energi Biogas.
Susanto, A. B dan Y. R. Abdillah. 2009. Diakses 14 Mei 2010 8:30 PM di
Rumput Laut dan Biogas Sebagai http://mekanisasi.litbang.deptan.g
Alternatif Bahan Bakar. Navila Idea, o.id/eng/index.php?option=com_d
Yogyakarta, 80 hlm ocman&task=doc_download&gid
=22&Itemid=63

You might also like