You are on page 1of 10

STASIUN KERETA DAN COMMUTER CENTRE MANGGARAI

Oleh : Guruh Dirgantoro, Indriastjario, Bambang Setioko

Berdasarkan data BPPT, jumlah perjalanan di Jakarta dari awal Januari hingga Mei 2010 mencapai
20,7 juta perjalanan per hari, sepanjang 2009 jumlah kendaraan bermotor yang ada di Jakarta mencapai 6,5
juta unit, terdiri dari kendaraan pribadi sebanyak 98,6% (6,4 juta) dan angkutan umum sebanyak 1,4% (88.477
unit). Sementara panjang jalan yang ada tidak bertambah, tingginya kepadatan lalu lintas kendaraan itu tidak
diimbangi dengan pertumbuhan jalan di Jakarta, yaitu rasio pertambahannya hanya 0,01% per tahun. Jakarta
membutuhkan inovasi yang relevan terhadap penyelesaian masalah kemacetan yang semakin hari semakin
parah ini dan dampaknya pun juga terasa di aspek lain diantaranya pengeluaran biaya yang besar karena
konsumsi bahan bakar sebagai dampak langsung dari kemacetan yang panjang. Angkutan umum berbasis rel
dalam kota menjadi solusi utama pengurai macet di Jakarta. Selain harganya terjangkau, kereta mampu
mengangkut lebih banyak penumpang dan lebih ramah lingkungan. Manggarai adalah kawasan yang
direncanakan untuk dijadikan proyek pertama dari sistem transportasi kereta api Double-double track di
Indonesia dan juga sebagai stasiun pusat dari kereta commuter yang ada di jakarta
Dalam proses analisis desain ditemukan banyak keunikan yang akhirnya menjadi originalitas
tersendiri dari Stasiun Manggarai yang baru teruatama terkait dengan kebutuhannya sebagia stasiun modern
yang harus mengakomodasi semua kegiatan masyarakat kota Jakarta yang sangat padat yang menyakibatkan
stasiun Kereta menjadi sentra kegiatan masyarakat modern dengan konsep public corridor, transit centre titik
pertemuan dari sgala arah ditambah lagi dengan letak stasiun Manggarai yang strategs yaitu berada di
persimpangan dua jalur utama rel kereta di Jakarta, maka desain Stasiun Manggarai yang barupun harus
menyesuaikan dengan segala kebutuhan dan antisipasi terhadap perilaku pengguna stasiun yang telah
diperkirakan.
Sebgai kesimpulan, adalah hasil desain stasiun Manggarai meyesuiakan dengan rencana pemerintah
menerapkan sistem double-double track dalam perencanaan jalur transportasi berbasis rel di Indonesia
khususnya Jakarta.

Kata Kunci : Commuter Centre, Double-double Track, Public Corridor

1. LATAR BELAKANG
(JICA) telah menyetujui program
Angkutan umum berbasis rel dalam kota pembangunan Double Double Track (DDT)
menjadi solusi utama pengurai kemacetan di Manggarai-Jatinegara-Bekasi-Cikarang,
Jakarta. Selain harganya yang terjangkau, Menurut Dirjen Perkeretaapian Wendy
kereta mampu mengangkut lebih banyak Aritenang pada harian Elektrik Jakarta Pelita.
penumpang dan lebih ramah Untuk memenuhi permintaan terhadap
lingkungan. Angkutan massal ini harus bisa angkutan KA di daerah barat, pemerintah
menyaingi kendaraan umum dan mengangkut tahun 2008 sudah menambah pembangunan
dalam jumlah besar, serta kenyamanannya elektrifikasi angkutan KRL antara Serpong
setara dengan mobil pribadi. dan berdampak sampai Parungpanjang sepanjang 12 KM dan
positif dengan lingkungan, jawabannya adalah akan menyusul untuk daerah timur dimana
rel kereta api dalam kota, kata Bambang Stasiun Manggarai merupakan salah satu dari
Slamet Pujantiyo, kepala inkubator Teknologi beberapa stasiun yang bangunannya akan
Badan Pengkajian dan Penelitian Teknologi direnovasi menyesuaikan dengan fungsinya
(BPPT) dalam seminar tentang kemacetan di yang baru yaitu Double Double Track (DDT)
Jakarta, kemarin. (Sumber berita: Bisnis Station, yang merupakan sebagai solusi atas
Indonesia, 12 Oktober 2010), Redesain kemacetan di Jakarta.
Stasiun Manggarai adalah sebuah wacana
pemerintah dimana dalam hal ini Badan
Kerjasama Internasional Jepang

30 | I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2
STASIUN KERETA DAN COMMUTER CENTRE MANGGARAI

2. RUMUSAN MASALAH 5. KAJIAN PUSTAKA


5.1 Pengertian Stasiun Kereta Api
perlu peremajaan desain terhadap stasiun
kereta api di jakarta sebagai dampak atas stasiun kereta api adalah suatu tempat yang
aktifitas ibukota yang semakin padat dan berfungsi sebagai tempat kereta api
kompleks berangkat atau berhenti untuk melayani naik
rencana pemerintah untuk menambah turun penumpang, bongkar muat barang, dan
jalur kereta api dengan sistem double- keperluan operasi kereta api dimana kereta
double track berdampak langsung api memerlukan tempat untuk bersilang,
terhadap desain stasiun kereta api bersusulan, berhenti, dan menyusun
rangkaian kereta api.
3. TUJUAN
Diperlukan sebuah desain stasiun kereta yang Jenis-Jenis Stasiun Kereta Api
adaptif terhadap rencana pemerintah Stasiun Penumpang ; Stasiun penumpang
menambahkan jalur kereta melalui program adalah stasiun kereta api untuk keperluan
double-double track yang terintegrasi dengan naik turun penumpang.
moda transportasi lain di Jakarta juga sebagai Stasiun Barang ; Stasiun barang adalah
pusat area komersil untuk memudahkan stasiun kereta api untuk keperluan
penumpang dan menjadikan stasiun sebagai bongkar muat barang.
pusat kegiatan masyarakat kota dengan Stasiun Operasi ; Stasiun Operasi
desain yang menarik sebagai icon baru kota merupakan stasiun kereta api untuk
Jakarta. menunjang pengoperasian kereta api

4. METODOLOGI 5.2 Gedung Stasiun Kereta Api


Kajian diawali dengan mempelajari pengertian
Stasiun kereta api, kereta itu sendiri dan Fungsi
standar mengenai stasiun tinjauan mengenai Gedung stasiun kereta api merupakan bagian
area komersial serta studi banding beberapa dari stasiun kereta api yang digunakan untuk
stasiun kereta yang setipe dengan stasiun melayani pengaturan perjalanan kereta api
Manggarai, stasiun Manggarai terletak di dan pengguna jasa kereta api.
Kawasan Jakarta Pusat, tepatnya di Jl.
Manggarai Utara 1 di lintasi aliran Kali Malang Jenis
dan juga berdekatan dengan Pasar Raya a. Gedung untuk kegiatan pokok, yang terdiri
Manggarai dan Terminal Bus Trans Jakarta atas:
Manggarai, pendekatan perencanaan di 1. hall
dasarkan pada stasiun Manggarai yang 2. perkantoran kegiatan stasiun
nantinya berfungsi sebagai stasiun pusat 3. loket karcis
kegiatan keberangkatan dan kepergian kereta 4. ruang tunggu
dari luar Jakarta ataupun jabodetabek yang 5. ruang informasi
bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan 6. ruang fasilitas umum
pelayanan di bidang transportasi kereta api 7. ruang fasilitas keselamatan
dalam jangka waktu proyeksi 10 tahun ke 8. ruang fasilitas keamanan
depan (2020) juga Sebagai gerbang masuk 9. ruang fasilitas penyandang cacat dan lansia
pemberhetian pertama kereta-kereta dari luar 10. ruang fasilitas kesehatan
Jakarta yang harus mewakili image kota
Jakarta, kesimpulan perancangan adalah b. Gedung untuk kegiatan penunjang stasiun
berupa program ruang, tapak terpilih dan kereta api, yang terdiri atas: :
ilustrasi perancangan berupa gambar 2D dan 1. pertokoan
3D. 2. restoran
3. perkantoran
4. perparkiran

I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2 | 31
5. perhotelan sebagai penglaju), berarti seseorang yang
6. ruang lain yang menunjang langsung bepergian ke suatu kota untuk bekerja dan
kegiatan stasiun kereta api kembali ke tempat tinggalnya setiap hari,
biasanya dari tempat tinggal yang cukup jauh
c. Gedung untuk kegiatan jasa pelayanan dari tempat bekerjanya.
khusus di stasiun kereta api, yang terdiri atas:
1. ruang tunggu penumpang Sebagai contoh, para pekerja yang bekerja di
2. bongkar muat barang Jakarta biasanya bertempat tinggal di
3. pergudangan Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bogor, bahkan
4. parkir kendaraan di tempat lain yang lebih jauh seperti
5. penitipan barang Karawang, Sukabumi, dan Pandeglang.
6. ruang atm Mereka disebut komuter jika mereka pulang
7. ruang lain yang menunjang baik secara pergi dari tempat tinggal mereka ke tempat
langsung maupun tidak langsung kegiatan bekerja mereka hampir setiap hari.
stasiun kereta api.
Komuter di kota besar seperti Jakarta banyak
menghabiskan waktu mereka di perjalanan.
5.3 Pengertian Komuter (commuter)
Commuter secara harfiah memiliki arti dari
dua sudut pandang. Arti dasarnya adalah
pulang-pergi. Jika dipandang dari pelakunya
(manusia), commuter adalah orang yang
melakukan pulang pergi untuk bekerja setiap
harinya. Dan pengertian lainnya adalah
kendaraan (kereta/train) yang memebawa
orang setiap pulang / pergi kerja.

Kata komuter (berasal dari bahasa Inggris


Commuter; dalam bahasa Indonesia dikenal

6 KAJIAN LOKASI

Stasiun manggarai terletak di Kotamadya


Jakarta Pusat, tepatnya di jalan Manggarai
Utara 1, Stasiun manggarai adalah salah satu
stasiun kereta api besar di Jakarta, Indonesia Gambar 1: Peta Rencana Prasarana Angkutan Massal di
yang terletak di Manggarai, Jakarta Pusat. DKI Jakarta
(sumber : http://jakarta.go.id diakses 20 Mei 2011)
Stasiun ini mulai dibangu sekitar tahun 1910
memiliki jalur hampir sebanyak stasiun Jakarta 7 STUDI BANDING
Kota. Stasiun ini kebanyakan hanya melayani
kereta ekonomi komuter tujuan Bogor, Tanah 7.1 Stasiun Kyoto, Jepang
Abang, dan Bekasi. Penumpang tujuan Bogor
kebanyakan buruh. Sore hari ada kereta Stasiun Kyoto yang mempunyai ukuran
tujuan Nambo dan kereta Tanah Abang panjang 470 meter, lebar 27 meter dan tinggi
Ekspres koridor Bogor-Tanah Abang parkir di 60 meter. Design-nya memaksimalkan
sini sebelum masuk dipo Bukit Duri. penggunaan struktur baja dan dinding-dinding
kaca yang luas. Bandingkan dengan kuil-kuil
kayu dan batu yang bertebaran di kota itu!
Arsiteknya mengatakan bahwa ini adalah
simbol sebuah gerbang penghormatan kepada
sejarah. Salah satu perujudannya adalah

32 | I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2
STASIUN KERETA DAN COMMUTER CENTRE MANGGARAI

memantulkan kesibukan kota pada dinding Dengan banyaknya ruang terbuka di stasiun
kaca sebagai interaksi dengan arsitektur Kyoto itu sering saya merasa berada bukan di dalam
tua. stasiun kereta, perasaan terpengaruh dengan
di mana kita berada, misalnya di dalam mall,
di dalam taman, di perkantoran, pertokoan
bawah tanah dan lainnya. Kebiasaan lama
yang juga ditinggalkan adalah merancang
ruang utama hanya untuk fungsi stasiun.
Disini kita tidak melihat itu. Bahkan bila kita
berada didalam hall utama, kita tidak melihat
rel kereta api sekalipun. Yang menonjol justru
elemen-elemen sirkulasi seperti tangga,
escalator yang menjulang, ruang-ruang
terbuka yang besar untuk meeting point, serta
berbagai akses menuju hotel, restauran atau
Gambar 2. ; tampak depan stasiun Kyoto menuju peron kereta api. Loket-loket
Sumber ;
http://www.pref.kyoto.jp/visitkyoto/en/theme/site
penjualan karcis diletakkan di beberapa
s/views/station/ tempat sehingga kerumunan para pembeli
tidak mengganggu arus keluar masuk. secara
Berbeda dengan ruang-ruang tradisional fungsional stasiun ini memang dirancang
Jepang yang umumnya tertutup dan bersekat- untuk menjadi hub utama dari berbagai moda
sekat shoji, ruang-ruang pada stasiun ini transportasi. Selain kereta api lokal, dan bis
sangat modern dan terbuka. Ruang-ruang kota yang dengan jalur mengelilingi Kyoto,
individual gaya lama tersebut ditinggalkan dan ada juga terminal bis yang dihubungkan
diganti oleh ruang bersama terbuka gaya mall langsung dengan bandara Kansai yang baru di
di Amerika. Ruang macam ini memang Osaka. Jalur kereta api super cepat
kemudian menjawab kebutuhan stasiun shinkansen antara Tokyo, Nagoya dan Osaka
dalam konteks kekinian yang modern, cepat juga melalui stasiun ini. Jelas hal ini
dan tidak berdiri sendiri. Orientasi ruang merupakan keputusan pemerintah daerah
menjadi lebih mudah dibaca, dan hal ini Kyoto untuk bertahan sebagai tujuan utama
sangat diperlukan bagi para pengguna stasiun. turis datang ke Jepang.
Pada atap stasiun diletakkan sebuah skywalk,
Stasiun karya Hara-san ini pada dasarnya yaitu jembatan dengan konstruksi baja yang
berbentuk segi-empat dengan penutup atap digantung pada ketinggian 55 meter dari
transparan. Komposisi ruang dalam yang lantai utama stasiun. Jembatan ini
mengalir tanpa sekat dan void yang sangat menghubungkan sebuah taman angkasa di sisi
besar menghasilkan ruang hampa yang Barat dengan hotel di sebelah Timur. Orang
terbuka ke langit. Sedikitnya seakan-akan bisa mencapai jembatan ini melalui escalator
menggambarkan kota Kyoto itu sendiri: yang curam. Jadi, jembatan ini sengaja dibuat
jaringan jalan kota yang sibuk, ruang kota
yang bebas mengalir tanpa kehadiran untuk penggunanya menikmati arsitektur
pencakar langit, kuil-kuil dengan skala yang bangunan. Pemakai jembatan akan
dramatis, dengan perbukitan disekeliling kota mengalami perubahan irama yang teratur
sebagai batas vertikal. Hiroshi Hara dengan antara warna struktur besi yang gelap dan
berani menggunakan berbagai komponen cahaya terang dari dinding kaca, dan sesekali
arsitektur modern seperti faade kaca, mengintip secercah pemandangan kota Kyoto
struktur baja exposed, atrium sebuah mall, dari atas.
dan pusat transportasi berteknologi mutakhir
berdampingan dengan arsitektur Kyoto tua
yang lemah lembut dan tertutup.

I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2 | 33
8 PENDEKATAN - Pendekatan Pelaku
Pendekatan pelaku kegiatan didasari oleh
8.1. Dasar Pendekatan data yang ada pada Stasiun Sudirman (Dukuh
Atas). Klasifikasinya adalah sebagai berikut :
Dasar program perencanaan yang dimaksud
1. Penumpang Kereta Komuter (KA
adalah sebagai acuan untuk menyusun
Jabotabek)
landasan perencanaan dan program
Pelaku aktivitas kegiatan utama adalah
perancangan Stasiun Manggarai. Dari studi
penumpang kereta komuter yang naik atau
literatur, studi banding, permasalahan, dan
turun dari kereta. Merupakan pelaku yang
potensi di kawasan sekitar dapat diperoleh
kegiatannya cenderung sibukdan
kriteria sebagai landasan pendekatan, antara
menginginkan kepraktisan dan
lain :
keefisiensian dalam segala hal, termasuk
1. Stasiun Manggarai sebagai Stasiun
pelayanan perjalanan. Pada kasus Stasiun
Kereta dan Komuter yang juga nantinya
Manggarai, penumpang kereta komuter
diproyeksikan sebagi pusat distribusi
sebagian besar adalah para pegawai
transportasi yang melayani kegiatan
perkantoran di daerah Jabodetabek.
transportasi massal komuter di Jakarta.
2. Dalam perencanaan sebuah stasiun
kereta api, memperhatikan sirkulasi VOLUME PENUMPANG (JUTA PNP/THN)
TAHUN
MANGGARAI - BEKASI BEKASI - CIKARANG
antara penumpang, pengelola, dan 2000 19.7 3.3
sirkulasi kendaraan, sehingga tidak 2005 31.7 5.4
mengganggu setiap aktivitas masing 2010 *) 46.5 42.3
masing pelaku kegiatan. 2015 59.9 54.5
2020 73.6 66.9
3. Bangunan yang ada harus memenuhi
syarat kekokohan bangunan untuk
menciptakan rasa aman bagi para
pemakainya. *) Setelah Proyek Selesai
4. Memperhatikan estetika bangunan Tabel 1. Demand Angkutan Penumpang Kereta Api
yang menjadikan stasiun kereta api dan Komuter Lintas Bekasi
commuter centre mempunyai ciri (sumber : Kementrian Perhubungan Republik
tertentu dan sesuai dengan lingkungan Indonesia)
sekitar.
5. Penemuan besaran ruang berdasarkan
Maka jumlah penumpang kereta api
pada pelaku, aktivitas, dan kapasitas
pada tahun 2020 adalah 73.600.000 orang.
yang akan direncanakan.
Penumpang harian pada tahun 2020
8.2. Pendekatan Aspek Fungsional
- Pendekatan Fungsi diperkirakan sebagai berikut :
Fungsi dari Stasiun Manggarai Centre adalah Penumpang harian ; 73.600.000 :365 =
sebagai berikut : 201.644 pnp.
a. Sebagai stasiun pusat kegiatan
keberangkatan dan kepergian kereta dari
luar Jakarta ataupun jabodetabek yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan
pelayanan di bidang transportasi kereta api
dalam jangka waktu proyeksi 10 tahun ke
depan (2020).
b. Sebagai gerbang masuk pemberhetian
pertama kereta-kereta dari luar Jakarta
yang harus mewakili image kota Jakarta

34 | I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2
STASIUN KERETA DAN COMMUTER CENTRE MANGGARAI

Prediksi kebutuhan waktu kegiatan calon 4. Penyewa Retail / Kios


penumpang
Adalah orang yang menyewa kios kios yang
Aktifitas calon penumpang Waktu(menit) terdapat di dalam stasiun dengan tujuan
Masuk stasiun 0 komersil. Kegiatannya berupa mendisplay
Belanja/ Makan Minum 15 barang / jasa yang ditawarkan, melakukan
Informasi 2 transaksi jual beli barang / jasa yang
Beli tiket dan antri 2
diperdagangkan kepada para penumpang
Checking tiket dan antri 1
Menunggu kereta 5
kereta api dan para pengunjung, dan melayani
Antri naik kereta 1 konsumen. Dimungkinkan bahwa kios-kios
total 26 yang ada merupakan kios-kios dengan
transaksi cepat.

5. Kegiatan Kereta Api


Tabel 2 Prediksi kebutuhan waktu kegiatan calon
penumpang stasiun Manggarai Untuk menampung kegiatan kereta api
Sumber : Data Stasiun Manggarai dibtuhkan emplasemen dan peron. Selain itu
juga memperhatikan sestem double-double
track diterapkan ke depan sehingga dapat
2. Pengunjung dan Penumpang non KA meningkatkan pelayanan terhadap
Jabotabek penumpang di masa yang akan datang.
Pengunjung stasiun terdiri dari ;
a. Pengunjung umum adalah pengunjung
SEBELUM PROYEK (2000) SETELAH PROYEK (2010)
yang hanya ingin menikmati fasilitas JENIS PELAYANAN
(KA/Hari) (KA/Hari)
fasilitas di stasiun seperti restoran, kios KA Ekspres Jarak Jauh 154 190
KA Ekonomi Lokal 36 34
oleh oleh atau datang untuk melihat KA Angkutan Barang 38 47
jadwal kereta, memesan / KA Kommuter 68 140
Jumlah Total KA 296 411
mengembalikan tiket kereta. Biasanya
mereka hanya sampai pada hall stasiun.
b. Tamu pengelola adalah tamu yang ingin
bertemu dengan pengelola stasiun Tabel 3 Analisa Jumlah kereta api sebelum dan
sesudah proyek
karena ada kepentingan dalam urusan
(sumber : Kementrian Perhubungan Republik
pengelolaan stasiun dan kereta api, Indonesia)
atau keperluan lainnya.
c. Penumpang KA adalah pengunjung
yang masuk ke dalam stasiun hanya Pendekatan aktivitas dan kebutuhan ruang,
untuk mencapai stasiun moda dan Aktivitas dan kebutuhan ruang dalam Stasiun
menikmati fasilitas yang ada. Kereta Api Manggarai berdasarkan kelompok
kegiatannya, dapat dikelompokkan menjadi :
3. Pengelola
Pengelola berfungsi untuk mengendalikan a. Kelompok kegiatan utama (Penumpang KA
kegiatan yang ada di dalam stasiun dan Jabotabek)
memberikan pelayanan terhadap para b. Kelompok Kegiatan Pengelola (Pengelola
pemakai jasa kereta api di stasiun kereta Stasiun dan Commercial Area)
api. Kegiatannya mengawasi dan mengatur c. Kelompok Kegiatan Penunjang
kegiatan operasional di dalam stasiun serta d. Kelompok kegiatan Servis
melakukan koordinasi antar bidang e. Kelompok Kegiatan Kereta Api
kegiatan (ekstern-intern). Pengelola saling
berhubungan dengan berbagai bidang
kerja yang lain dan membutuhkan privasi
saat bekerja.

I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2 | 35
9 KESIMPULAN
9.2 Program Ruang
LUAS RUANG LUAS RUANG
JENIS RUANG JML JENIS RUANG JML
(dibutuhkan) (dibutuhkan)
Unpaid Concourse 1 600 m toilet pengunjung 1 97 m
Ticket booth 6 32,5 m R. Sound dan CCtV 1 104 m
TB queue 8 136,5 m R. Genset 1 30 m
checking area 4 4 m R. MEE 1 24 m
checking queue 4 10 m R. AHU 1 120 m
R. Informasi 1 12 m R. Mesin AC 1 60 m
R. Multimedia 1 20 m R. Pompa 1 36 m
Paid Concourse 1 500 m Gudang 1 40 m
Peron 6 975 m Tempat Sampah 1 60 m
Emplasemen 6 7.200 m Janitor 1 6 m
total 9.490 m total 577 m
sirkulasi 40% 3.796 m sirkulasi 40% 174 m
total + sirkulasi 13.286 m total + sirkulasi 751 m
Tabel 6 : program ruang kegiatan pengelola
Tabel 4 : program ruang kegiatan pelaku utama
stasiun
Sumber : analisis
Sumber : analisis
LUAS RUANG
JENIS RUANG JML
LUAS RUANG (dibutuhkan)
JENIS RUANG JML
(dibutuhkan) retail 1 360 m
R. Kepala Stasiun 1 25 m supermarket 1 300 m
R.Waka Stasiun 1 18 m foodcourt 1 95 m
R. KA Tata Usaha 1 12 m motel 1 120 m
R. PPKA 1 12 m smoking area 1 24 m
R. Pengawas Peron 4 75 m ATM centre 1 20 m
R. Bendahara 1 12 m Mushola 1 60 m
R. Staff 1 424 m Telepon Umum 1 6 m
R. Signal 1 25 m parkir motor 1 53 m
R. Rapat 1 20 m parkir mobil 1 60 m
R. Kontrol 1 40 m drop off 1 30 m
R. Istirahat 1 30 m total 1.128 m
Toilet Pria 1 10 m sirkulasi 40% 338 m
Toilet Wanita 2 20 m total + sirkulasi 1.466 m
Janitor 1 6 m Tabel 7 : program ruang kegiatan service
R. Loker 1 7 m Sumber : analisis
R. Kepala Pengelola 1 9 m
Kantor Pengelola 1 40 m
R. Polsuska 4 136 m 9.3 Tapak Terpilih
R. IT 1 12 m
total 936 m
sirkulasi 40% 280 m
total + sirkulasi 1.217 m

Tabel 5 : program ruang kegiatan service


Sumber : analisis

Gambar 4: Kawasan StasIun Manggarai


(sumber : google map)

36 | I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2
STASIUN KERETA DAN COMMUTER CENTRE MANGGARAI

10 DAFTAR PUSTAKA DAN REFERENSI

Chiara, Joseph de and John Hancock


Callender, Time Saver Standart for Building
Types. Mac Grow Hill Book Company 1980.
Neufert, Ernst Data Arsitek (Edisi I & II) :
Terjemahan, Erlangga : Jakarta, 1991.
Gambar 5: gambar persil stasiun manggarai
(sumber : dinas tata kota Provinsi DKI Jakarta) Peraturan Mentri Perhubungan No 29 tahun
2011
Koefisien Dasar Bangunan : 0,6 Perkuliahan jurusan Teknik Sipil Undip
Koefisien Lantai Bangunan :2 tentang jalan dan Rel pada tahun 2011
Ketinggian Bangunan : 3 lantai
GSB : 3 meter Undang-undang No 23 Tahun 2007 tentang
(dari Jl. Manggarai Utara 1) Perkeretaapian
Luas Tapak : + 12.000 m
Rencana Jumlah Lantai adalah 3 lantai Subarkah, Imam. Stasiun Kereta Api. 1981
Image.google.com
Maka luas lantai dasar adalah 0,6 x 12000 = www.wikipedia.org
7200m fariable.blogspot.com
http://jakarta.go.id diakses 20 Mei 2011
http://www.pref.kyoto.jp/visitkyoto/en/them
e/sites/views/station

I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2 | 37
APPENDIX : ILUSTRASI PERANCANGAN

Denah Basement

Denah Situasi

Denah Lantai 1

Potongan B-B

Denah Lantai 2

Denah Utilitas

Potongan A-A

Tampak Depan

38 | I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2
STASIUN KERETA DAN COMMUTER CENTRE MANGGARAI

I M A J I V o l . 1 N o . 1 J a n u a r i 2 0 1 2 | 39

You might also like

  • Analisa Kenyamanan Thermal
    Analisa Kenyamanan Thermal
    Document14 pages
    Analisa Kenyamanan Thermal
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Zakat Fitrah
    Zakat Fitrah
    Document2 pages
    Zakat Fitrah
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Rang Kuman
    Rang Kuman
    Document4 pages
    Rang Kuman
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • AR 0302 Tampak Timur Layout1b
    AR 0302 Tampak Timur Layout1b
    Document1 page
    AR 0302 Tampak Timur Layout1b
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Cetak Statda Banten 2014
    Cetak Statda Banten 2014
    Document50 pages
    Cetak Statda Banten 2014
    Onny Khaeroni
    No ratings yet
  • Analisa Tapak Spa-6
    Analisa Tapak Spa-6
    Document11 pages
    Analisa Tapak Spa-6
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Elevation 1
    Elevation 1
    Document1 page
    Elevation 1
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Kwu 2
    Kwu 2
    Document18 pages
    Kwu 2
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Izin Sosialisasi Cakor
    Izin Sosialisasi Cakor
    Document1 page
    Izin Sosialisasi Cakor
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • File Undangan Ibt Forum 2017 Form Isian
    File Undangan Ibt Forum 2017 Form Isian
    Document1 page
    File Undangan Ibt Forum 2017 Form Isian
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Kwu 2
    Kwu 2
    Document18 pages
    Kwu 2
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Surat Rekomendasi Dari UNITAS Ke BEM FTMIPA 2016-2017
    Surat Rekomendasi Dari UNITAS Ke BEM FTMIPA 2016-2017
    Document4 pages
    Surat Rekomendasi Dari UNITAS Ke BEM FTMIPA 2016-2017
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Sayembara Perencanaan Tugu Bundaran Sekartaji
    Sayembara Perencanaan Tugu Bundaran Sekartaji
    Document2 pages
    Sayembara Perencanaan Tugu Bundaran Sekartaji
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Teori Perancangan Kota
    Teori Perancangan Kota
    Document6 pages
    Teori Perancangan Kota
    Zenit Arimbhawa
    No ratings yet
  • PDF
    PDF
    Document3 pages
    PDF
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Book 1
    Book 1
    Document1 page
    Book 1
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Kajian Efisiensi Desain Dan Sirkulasi Mall
    Kajian Efisiensi Desain Dan Sirkulasi Mall
    Document12 pages
    Kajian Efisiensi Desain Dan Sirkulasi Mall
    grandnm
    No ratings yet
  • Cover Menpro
    Cover Menpro
    Document1 page
    Cover Menpro
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Bismillah Hirrohman Nirrohim
    Bismillah Hirrohman Nirrohim
    Document2 pages
    Bismillah Hirrohman Nirrohim
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Perk Kota An
    Perk Kota An
    Document20 pages
    Perk Kota An
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Konsep
    Konsep
    Document2 pages
    Konsep
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Refi
    Refi
    Document12 pages
    Refi
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Topo
    Topo
    Document4 pages
    Topo
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Refiiiii
    Refiiiii
    Document33 pages
    Refiiiii
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Surat Rekomendasi Dari UNITAS Ke BEM FTMIPA 2016-2017
    Surat Rekomendasi Dari UNITAS Ke BEM FTMIPA 2016-2017
    Document4 pages
    Surat Rekomendasi Dari UNITAS Ke BEM FTMIPA 2016-2017
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • LKM
    LKM
    Document1 page
    LKM
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Fiber 1
    Fiber 1
    Document2 pages
    Fiber 1
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet
  • Luasan & Program Ruang Auditorium Gue
    Luasan & Program Ruang Auditorium Gue
    Document4 pages
    Luasan & Program Ruang Auditorium Gue
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    100% (1)
  • R3a-B Fix
    R3a-B Fix
    Document10 pages
    R3a-B Fix
    Iivand RajiiendShallat Sukkangajiie
    No ratings yet