You are on page 1of 11

LAPORAN HEMATOLOGI II

PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN DARAH (CT)

Nama: Lusiana Lakusa

Nim :16 3145 353 021

Kelas: A/DIV Analis kesehatan

Kelompok: I

PRODI D4 ANALIS KESEHATAN


STIkes MEGA REZKY MAKASSAR
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Darah adalah salah satu bagian tubuh yang paling perhatian dan penghargan yang
tinggi.demikian tinggi penghargaan tesebut,sehingga darah seringkali dihubungkan
dengan berbagai hal yang sebenarnya di luar fungsi darah itu sendiri.berbagai ungkapan
seperi. Darah umumnya dipandang sebagai cairan tubuh yang kental,berwarna merah
dan tidak tranparan serta berada dalam suatu ruang tertutup yang dinamai sebagai
sistem pembuluh darah.uraian yang demikian tentang darah lebih bersifat
deskriptif,hanya menyebutkan apa yang dilihat,dari pada bersifat definitif.

Proses hemostasis adalah mekanisme keseimbangan dalam menghentikan dan


mencegah perdarahan. Vasokontriksi pembuluh darah akan terjadi apabila pembuluh
darah luka, kemudian trombosit berkumpul dan melekat pada pembuluh darah yang
luka membentuk sumbat trombosit. Faktor koagulasi akan diaktifkan sehingga
membentuk benangfibrin yang membuat sumbat trombosit menjadi stabil maka dari itu
pendarahan dapat dihentikan. Gangguan hemostasis terdiri dari BT, CT, aPTT, PT, dan
TAT (Prima Astiawanti,2008).
Masa pembekuan atau clotting time (CT) adalah lamanya waktu yangdiperlukan
darah untuk membeku.Dalam tes ini hasilya menjadi ukuran aktivitas faktor-faktor
pembekuan darah, terutama faktor-faktor yang membentuk tromboplastin dan faktor
yang berasal dari trombosit (Gandasoebrata, 2001). Penurunan masa pembekuan terjadi
pada penyakit thromboplebitis, infark miokard (serangan jantung), emboli pulmonal
(penyakit paru-paru), penggunaan obat barbiturat, kontrasepsi hormonal wanita,
vitamin K, digitalis (obat jantung), diuretik (obat yang berfungsi mengeluarkan air jika
ada pembengkakan), sedangkan perpanjangan masa pembekuan terjadi pada penderita
penyakit hati, kekurangan faktor pembekuan darah, leukemia, dan gagal jantung
kongestif (Sutedjo, 2009). Estrogen dapat meningkatkan koagulabilitas (daya beku)
darah, meningkatkan faktor pembekuan yaitu Faktor II, VII, IX dan X dalam darah
serta menurunkan antitrombin III.
Masa pembekuan atau clotting time (CT) adalah lamanya waktu yang diperlukan
darah untuk membeku. Dalam tes ini hasilya menjadi ukuran aktivitas faktor-faktor
pembekuan darah, terutama faktor-faktor yang membentuk tromboplastin dan faktor
yang berasal dari trombosit (Gandasoebrata, 2001).
Metode tabung yang menggunakan sampelsebanyak 4 ml darah dan prosedur
pemeriksaan yang kompleks sehingga membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perbandingan Hasil Pemeriksaan
Masa Pembekuan Darah (clotting time) Metode ide dengan Metode Tabung (Modifikasi
Lee dan White).
Menurut Gandasoebrata (2001) metode pemeriksaan clotting time yaitu metode
tabung (modifikasi Lee dan White), metode tabung kapiler (menurut Duke), dan metode
slide. Pemeriksaan clotting time dengan menggunakan darah lengkap sebenarnya satu
pemeriksaan yang kasar tetapi diharapkan mampu mewakili proses pembekuaan yang
terjadi di dalam tubuh secara in vitro sehingga diantara pemeriksaan yang
menggunakan darah lengkap
metode yang paling banyak digunakan dan dianggap paling baik adalah metode
tabung (modifikasi Lee dan White). Meskipun cara tersebut dianggap paling baik, tetapi
masih banyak laboratorium yang tidak menggunakan dan lebih memilih metode slide
dengan alasan sampel yang dibutuhkan sedikit yaitu sebanyak 2 tetes darah, prosedur
pemeriksaan yang sederhana sehingga membutuhkan waktu yang sedikit dibandingkan.

B.TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui waktu yang diperlukan darah untuk membeku (Clotting Time)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam keadaan fisiologik darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga
dapat menjalankan fungsinya sebagai pembawa oksigen (oxygen carrier), mekanisme
pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan mekanisme hemostasis. Darah terdiri atas 2
komponen utama, yaitu plasma darah dan butir-butir darah (blood corpuscles). Butir-
butir darah (blood corpuscles) terdiri atas eritrosit atau sel darah merah (SDM) red
blood cell (RBC), leukosit atau sel darah putih (SDP) white blood cell (WBC), dan
trombosit atau
butir pembeku platelet. Plasma darah dikurangi protein pembekuan darah disebut
serum (Bakta, 2006).
Darah adalah jaringan tubuh yanng berbeda jaringan tubuh lain, berada dalam
konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh
darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai bahan serta funngsi homeostatsis.

Darah umumnya dipandang sebagai cairan tubuh yang kental, berwarna merah dan
tidak transparan serta berada dalam suatu ruang tertutup yang dinamai sebagai sistem
pembuluh darah.Darah adalah jaringan tubuh yanng berbeda jaringan tubuh lain,
berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan
sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai bahan serta funngsi
homeostatsis.
Penggolongan darah sebagai suatu jaringan didasarkan atas definisi jaringan,yaitu
sekelompok sel atau beberapa jenis sel, yang mempunyai bentuk yang sama dan
menjalankan fungsi tertentu. Hanya saja, berbeda dengan jaringan lain, sel-sel yang
terdapat dalam darah dan dinamai sebagai sel-sel darah tidaklah terikat satu sama lain
membentuk suatu struktur yang bernama organ. Melainkan berada dalam keaddaan
suspensi dalam suatu cairan. Dengan demikian, darah dibagi menjadi 2 bagian besar.
Bagian pertama adalah unsur yang berbentuk atau figuratif, yang dapat dilihat dengan
bantuan microskop. Bagian kedua adalah unsur tidak berbentuk atau non-figuratif.
Dinamakan demikian karena bagian ini tidak dapat dilihhat secara kasat mata dengan
bantuan alat apapun. Kehadiran unsur ini hanya dapat diketahui secara kimia. Dengan
demikian, dapatlah dikatakan , bahwa bagian ini terdiri atas berbagai bahan yang
terlarut di dalam cairan darah.
Hemostasis ialah suatu fungsi tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan
keenceran darah sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah dan menutup
kerusakan dinding pembuluh darah sehingga mengurangi kehilangan darah pada saat
terjadinya kerusakan pembuluh darah. Hemostasis melibatkan sistem vaskuler, sistem
trombosit, sistem koagulasi, dan sistem fibrinolisis (Bakta, 2006).
Clotting Time adalah waktu yang di perlukan darah untuk membeku atau waktu yang
di perlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan. Hal ini
menunjukkan seberapa baik platelet berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk
membentuk pembekuan darah. Trombin waktu membandingkan tingkat pasien
pembentukan gumpalan dengan sampel dari normal plasma dikumpulkan. Trombin
yang ditambahkan pada sampel plasma. Jika plasma tidak segera membeku, itu berarti
kekurangan (fibrinogen kuantitatif) atau cacat kualitatif (fibrinogen disfungsional). Jika
seorang pasien yang menerima heparin( substansi yang berasal dari bisa ular reptilas)e
disebut digunakan bukan trombin. Reptilase memiliki tindakan yang mirip dengan
trombin tetapi tidak seperti trombin tidak dihambat oleh heparin. Trombin waktu dapat
diperpanjang oleh: heparin, produk degradasi fibrin, antikoagulan lupus.
Dalam bidang tes koagulasi, Clotting time adalah salah satu yang paling prosedural
sederhana. Setelah membebaskan plasma dari seluruh darah dengan sentrifugasi,
Trombin yang ditambahkan pada sampel plasma. bekuan ini terbentuk dan terdeteksi
optikal atau mekanis dengan alat koagulasi. Waktu antara penambahan trombin dan
pembentukan gumpalan dicatat sebagai Clotting time. Aktifitas jaringan, peningkatan
trombosit, peningkatan faktorfaktor koagulasi, dehidrasi, perubahan asam-basa tubuh
dan antigen-antigen yang bekerja pada pembekuan darah akan meningkatkan aktifitas
koagulasi baik jalur
intrinsik maupun ekstrinsik (Prihadi, 2007).
Penetapan masa pembekuan dengan menggunakan darah lengkap sebenarnya satu
tes yang kasar, membutuhkan waktu yang lama, ketelitian yang buruk dan sensitif
hanya pada defisiensi faktor pembekuan yang berat, tapi diantara tes-tes yang
mengggunakan darah lengkap cara ini dianggap yang terbaik (Gandasoebrata, 2001).
Pembekuan terjadi melalui tiga langkah utama. Pertama, sebagai respon terhadap
rupturnya pembuluh darah atau kerusakan sel darah itu sendiri dan terjadi rangkaian
reaksi kimiawi kompleks yang dapat dikelompokkan menjadi jalur ekstrinsik dan
intrinsik. Pada rangkaian reaksi ini melibatkan banyak faktor pembekuan yang hasil
akhirnya adalah aktivator prothrombin. Kedua, aktivator prothrombin yang
mengkatalisis pengubahan prothrombin menjadi trombin. Selanjutnya, trombin akan
bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin yang
merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk membentuk bekuan (Sacher dan
McPherson, 2000;Sofro, 2012).
Pemeriksaan masa pembekuan darah (clotting time) merupakan pemeriksaan untuk
melihat berapa lama diperlukan darah untuk membeku yang digunakan untuk
mengukur aktivitas faktor-faktor pembekuan darah, terutama faktor-faktor yang
membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal dari trombosit. Pemeriksaan clotting
time dapat diukur dengan menggunakan skala rasio dalam satuan menit.
Clotting time adalah lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku secara
in vitro (Pramudianti, 2011). Dalam tes ini hasilya menjadi ukuran aktivitas faktor-
faktorpembekuan darah, terutama faktorfaktor yang membentuk tromboplastin dan
faktor yang berasal dari trombosit (Gandasoebrata, 2001).
Metode slide merupakan salah satu metode pemeriksaan clotting time dengan
menggunakan darah yang diteteskan pada object glass dan dicatat waktu sampai
terbentuk fibrin. Pemeriksaan clotting time metode slide diukur dengan menggunakan
skala rasio dalam satuan menit.
Metode tabung (modifikasi Lee dan White) merupakan metode pemeriksaan clotting
time dengan mengukur waktu yang diperlukan oleh darah lengkap untuk membeku di
dalam tabung. Metode ini menggunakan 4 tabung masing-masing terisi 1 ml darah
lengkap dan tabung perlahan-lahan dimiringkan setiap 30 detik supaya darah
bersentuhan dengan dinding
tabung sekaligus melihat sudah terjadinya pembekuan. Pemeriksaan clotting time
metode tabung diukur dengan menggunakan skala rasio dalam satuan menit.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan bahan


1.alat
- Homlet/lancet
- Kapas alkohol
- Alkohol 70 %
- Kertas saring
- Stop watch
- Tabung reaksi 4
- Rak tabung
- Objek glass
- Spuit 5cc

2.bahan

- Darah

B.Cara kerja

Metode tabung

1. Disiapkan alat dan bahan yang mau digunakan


2. Diambil darah vena,setalah darah-nya masuk pada spiit nyalakan stop wartch
3. Siapkan 4 tabung reaksi pada rak tabung,dan diisi darah pada tabung sebanyak 1ml
4. Setelah itu lihat pada tabung 1 dalam setiap 30 menit,dan pada tabung pertama dan
pada tabung pertma sudah ada bekuan-nya catat waktunya dan lanjut pada tabung
berikutnya sampai pada tabung yang ke empat.

Metode slide

1. Disiapkan alat dan bahan yang mau digunakan


2. Diambilkan darah kapiler dan nyalakan stop warcth saat darah keluar dari tusukan.
3. Diteteskan 2 tetes pada slide dan digoroskan menggunakan batang pengaduk yang
kecil samapi terbentuk benang-benang fibrin.
4. Kemudian baca hasil atau catat hasil pada stop wartch.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL DAN GAMBAR


Hasil
1. Tabel
NO Cloothing Time Waktu Standar Ket
1. Metode Lee-White 12 menit 9-15 menit Normal

2. Metode tabung kapiler 3.15 menit 2-6 menit Normal

2. Gambar
Metode Lee-White/darah vena

Metode tabung/ darah kapiler


B. PEMBAHASAN

Hematologi ialah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari darah, organ pembulu
darah, dan jaringan limforetikuler serta kelainan-kelainan yang timbul darinya.
Hematologi mempelajari keadaan fisiologi maupun patologi organel-organel tersebut
diatas sehingga hematologi meliputi bidang ilmu kedokteran dasar maupun bidang
kedoktera klinik.

Darah merupakan komponen essensial mahluk hidup berada dalam ruang pembuluh
darah tertutup (vasculer).Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan
tubuh lainnnya, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu vasculer
menjalankan fungsi transport berbagai bahan metabolik, system imunologik serta
fungsi hemostatis dan mengatur sistem homeostatik. Darah pada umumnya sebagai
cairan tubuh yang kental (koloid), berwarna merah, tidak transparan berada dalam
ruang tertutup (vasculer). Penggolongan darah sebagai jaringan, didasarkan atas
definisi jaringan yaitu sekelompok atau beberapa jenis sel-sel yang mempunyai bentuk
sama dan menjalankan fungsi tertentu.

Clotting Time adalah waktu yang di perlukan darah untuk membeku atau waktu yang
di perlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan. Hal ini
menunjukkan seberapa baik platelet berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk
membentuk pembekuan darah. Trombin waktu membandingkan tingkat pasien
pembentukan gumpalan dengan sampel dari normal plasma dikumpulkan. Trombin
yang ditambahkan pada sampel plasma. Jika plasma tidak segera membeku, itu berarti
kekurangan (fibrinogen kuantitatif) atau cacat kualitatif (fibrinogen disfungsional).

Pada pemeriksaan pembekuan darah (CT) dapat penggunakan metode tabung dan
metode slide,dan pada nilai rujukan pada metode tabung ialah:9-15 menit dan metode
slide 2-6 menit.

BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :


1.Clotting Time adalah waktu yang di perlukan darah untuk membeku atau waktu
yang di perlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan.
2. Clotting time adalah lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku
secara in vitro (Pramudianti, 2011). Dalam tes ini hasilya menjadi ukuran aktivitas
faktor-faktor pembekuan darah, terutama faktorfaktor yang membentuk tromboplastin
dan faktor yang berasal dari trombosit (Gandasoebrata, 2001).
3. clotting time dengan mengukur waktu yang diperlukan oleh darah lengkap untuk
membeku di dalam tabung.

DAFTAR PUSTAKA

EVA LUVIRIANI 2014 Perbandingan hasil pemeriksaan masa


pembekuaan darah (clotting time)metode slide dengan metode tabung.

You might also like