You are on page 1of 7

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Profil dan Sejarah Singkat Perusahaan

PT Sumber Gunung Maju merupakan sebuah perusahaan pertambangan yang

memanfaatkan sumber daya alam berupa bahan galian golongan C yaitu batu

andesit. Kegiatan pertambangan nya dimulai dari tahun 1996 hingga sekarang. Pada

mulanya, PT Sumber Gunung Maju bernama PT Batu Alam Makmur, namun

seiring dengan perkembangan kegiatan development perusahaan, maka pada 1

April 2007 PT Batu Alam Makmur berganti nama menjadi PT Sumber Gunung

Maju.

Lokasi pabrik peremukan batu yang diusahakan oleh PT Sumber Gunung Maju

terletak 15 km dari pusat Kota Cilegon, tepatnya terletak di Desa Ukir Sari,

Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten dengan luas areal

pertambangan berdasarkan IUP seluas 25 Ha. Adapun batas batas lokasi pabrik

sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Perhutani

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ukir Sari

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pengarengan

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ukir Sari

2.2 Keadaan Topografi, Geologi dan Morfologi

2.2.1 Topografi
Keadaan topografi daerah Kecamatan Bojonegara dapat dikelompokkan menjadi 3

kelompok, yaitu :

1. Wilayah Dataran Rendah

Topografi daerah ini merupakan daerah alluvial yang menempati dataran

antar punggungan yang kemungkinan terbentuk oleh aliran lava Gunung

Gede. Wilayah ini merupakan tanah persawahan, perkebunan dan padang

rumput.

2. Daerah Perbukitan Rendah

Daerah ini mempunyai ketinggian 250 450 m diatas permukaan laut, dan

terdapat disekeliling lokasi pertambangan. Wilayah ini merupakan padang

ilalang dan hutan sekunder yang bersifat musiman.

3. Daerah Perbukitan Tinggi

Daerah ini berupa bukit bukit yang relatif terjal dengan ketinggian 585m

diatas permukaan laut dengan batuan pembentuk lava basalt dan andesit

2.2.2 Geologi

Geologi daerah ini didominasi oleh batuan vulkanis dan endapan alluvial yang

berasal dari komplek Gunung Gede, yang terdiri dari Gunung Pulosari, Gunung

Aseupan, Gunung Karang dan Gunung Gede. Secara geologi Kabupaten Serang

tersusun oleh beberapa formasi batuan yang terbentuk pada masa kuarter awal.

Pembentukan batuan di Serang dimulai pada zaman Plistosen awal ( 3 juta tahun

lalu ) yaitu lahirnya Gunung Marikangen dan Gunung Gede yang menghasilkan

Andesit, Breksi Tuff dan Breksi Lapili. Akibat aktivitas dari kedua gunung tersebut

maka lahirlah formasi Tufa Banten yang berisi material Piroklastik dan sedimen
hasil aktivitas gunung api pada zaman Plistosen awal hingga tengah yang terdiri

dari Tufa, Tuff Glass, Lithic Tuff, Batu pasir Tuff dan breksi batu apung.

2.2.3 Morfologi

Kecamatan Bojonegara merupakan daerah dataran alluvial yang terbentuk oleh

intrusi magma yang bersifat basaltis yang berasal dari aliran lava Gunung Gede.

Kerucut Parasiter muncul di daerah tersebut sehingga membentuk perbukitan

rendah. Gunung Gede sendiri telah mengalami pelapukan, erosi dan gerak massa

batuan intensif, selain proses antropogen yang disebabkan oleh kegiatan manusia

dalam pemanfaatan lahan baik untuk industri maupun perumahan. Akibatnya di

Gunung Gede bagian puncak hingga lereng, tanah menjadi tipis bahkan ada yang

berupa singkapan batuan. Pemenggalan lereng mengakibatkan terbentuknya lereng

terjal pada satu sisi dan sisi lain menjadi relatif datar.

2.3 Iklim dan Curah Hujan

2.4 Genesa Batu andesit

Batu andesit termasuk jenis batuan beku ekstrusif yang berasal dari lelehan magma

diorit. Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam golongan

kapur alkali sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma tersebur

merupakan kumpulan minerla silikat yang kemudian membeku akibat pendinginan

magma pada temperatur 1500 2500 oC.

Pada umumnya, batu andesit terbentuk pada lingkaran subduksi tektonik di wilayah

perbatasan lautan seperti pantai barat Amerika Serikat atau daerah daerah dengan

aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia.

2.4.1 Karakteristik Batu Andesit


2.4.1.1 Komposisi Mineral

Pada proses terbentuknya batu andesit, terdapat sejumlah mineral

mineral pembentuk yang terkandung dalam komposisi batu

andesit. Mineral mineral tersebut diantaranya plagioklas, biotit,

hornblende, kuarsa dan piroksin.

Mineral mineral yang terkandung dalam batu andesit dapat

dilihat secara mikroskopis dengan menggunakan analysis sayatan

tipis. Bentuk sayatan tipis batu andesit secara mikroskopis dapat

dilihat pada gambar

2.4.1.2 Sifat Fisik

Batu andesit merupakan batuan beku berwarna abu abu gelap

sampai coklat, terdiri dari tekstur porphyritic ( tekstur kasar ) dan

tekstur aphanitic ( tekstur halus ), serta mempunyai struktur

tertentu.

2.4.1.3 Kegunaan Batu Andesit

Batu andesit banyak digunakan untuk sektor konstruksi, terutama

infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, gedung gedung,

irigasi, bantalan rel kereta api, dan lain lain.

Kegunaan batu andesit yang diproduksi oleh PT Sumber Gunung

Maju memiliki berbagai jenis produk seperti batu split , batu

split 2/3, pasir cuci dan abu.

2.5 Cara Penambangan


Kegiatan penambangan di PT Sumber Gunung Maju telah dimulai sejak tahun

1997, yaitu setelah tahap development dilaksanakan pada 1996. Adapun tahap

kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT Sumber Gunung Maju

meliputi :

1. Develompment

Kegiatan development ini dimulai sebelum operasi penambangan

dilakukan, yakni dengan membangun sarana sarana konsruksi dan

sarana penunjang konstruksi yang digunakan untuk mendukung

kegiatan penambangan secara keseluruhan. Pekerjaan development

meliputi :

a. Pra Konstruksi Tambang, terdiri atas :

Pematokan daerah ganti rugi

Pembebasan lahan

Pengadaan dan mobilisasi peralatan

Perekrutan tenaga kerja

b. Konstruksi Tambang, meliputi :

Pembersihan lahan ( land clearing )

Konstruksi jalan tambang

Konstruksi sistem penirisan ( drainage )

Penentuan lokasi pengolahan dan penimbunan (

disposal )

Pembangunan sarana penunjang, seperti : kantor,

bengkel, gudang handak, dan sebagainya.


2. Eksploitasi

a) Sistem Penambangan

Sesuai dengan bentuk topografi dan kondisi awal blok Gunung

Prahu, penambangan dilakukan secara terbuka menggunakan

metode Open Cut, dimulai dari arah puncak di level 48 m dan

turun berjenjang ( bench ) ke level berikutnya. Menimbang

kondisi permukaan daerah penambangan dan memperhatikan

hasil pengolahan data bawah permukaan maka metode

pembongkaran batuan batuan nya dilakukan dengan cara

pemboran dan peledakan. Metode ini akan menghasilkan

pembongkaran batuan yang cepat dan fragmentasi batuan

yang dapat dikontrol.

Arah penambangan dimulai dari arah jalan menuju ke arah laut

berarah N 50 o E, sehingga sisi bukit mempunyai lereng yang

cukup terjal. Sifat batuan yang kompak akan membentuk

dimensi jenjang dengan kemiringan tunggal sebesar dengan

tinggi jenjang berkisar 5 10 meter.

b) Cara Kerja dan Tahapan Penambangan

Setelah dilakukan persiapan dengan membangun sarana dan

prasarana pendukung, maka kegiatan eksplotasi bahan galian

siap dilakukan. Uraian tahap kegiatan penambangan dapat

diuraikan sebagai berikut :

Pembersihan lahan ( Land Clearing )


Land Clearing merupakan kegiatan pengembangan
yang bertujuan untuk membersihkan daerah
penambangan yang baru dari vegetasi tumbuhan pada
luas areal tertentu. Biasanya kegiatan tersebut meliputi
aktivitas penebangan pohon dan pembuangan.
Pengupasan Tanah Penutup ( Stripping of Overburden )
Pembongkaran

You might also like