Professional Documents
Culture Documents
1
2.2
2.3
2.4 ANALGETIKA NARKOTIKA
2.4.1 Definisi
Analgetik narkotik, kini disebut juga opioida (=mirip opiat) adalah obat-
obat yang daya kerjanya meniru (mimic) opioid endogen dengan memperpanjang
aktivasi dari reseptpr-reseptor opioid (biasanya -reseptor). Zat-zat ini bekerja
terhadap reseptor opioid khas di SSP, hingga persepsi nyeri dan respo emosional
terhadap nyeri berubah (dikurangin).
2.4.2 Penggolongan
Atas dasar cara kerjanya, obat-obat ini dapat dibagi dalam 3 kelompok,
yakni :
Tragakan
Tragakan adalah eksudat kering gom dari Astragalus gummifer Labilardie atau
spesies Asiatic lain dari Astragalus (Familia Leguminosae)
Pemerian : Tidak berbau, hamper tidak berasa (FI III Hal 612)
Kelarurutan : Agak sukar larut dalam air, tetapi mengembang menjadi
masa homogeny, lengket seperti gelatin (FI III Hal 612)
Karakteristik botani : Tragakan fragmen, datar, lamelia, kadang-kadang
melengkung atau helaian lurus dan spiral melengkung
dengan ketebalan dari 0,5 mm, warna putih hingga kuning
muda, bening dan susunannya bertonjolan, patahannya
pendek. Lebih mudah diserbukan apabila dipanaskan pada
suhu hingga 50o , tidak berbau, rasa tawar seperti lender.
Khasiat :Suspendingagent
Asam asetat
Asam Asetat mengandung tidak kurang dari 325% dan sdak lebih dari 33,5%
CaHoa (FI Ill hal 41)
Pemerin : Cairan jernih tidak berwarna bau menusuk rasa asam tajam (FI
III Hal 41)
Kelaruran : Dapat campur dengan air, dengan etanil 95% P dan dengan
gliserol (FI III Hal 41)
Etanol
Etanol adalah campuran etialkohol dan air. Mengandung tidak kurang dari 94,7%
v/v atau 92,0% dan tidak lebih dari 95,2% v/v atau 92,7% CHO
Khasiat : Pada kadar 60-80% berkhasiat dan fungisid kuat, bekerja cepat
(efektif dalam 2 menit). Pada konsentrasi 80-90% efektif terhadap
virus, misalnya hepatitis-B dan enterovirus dan konsentrasi optimal
untuk dwyabakterisid adalah pada kadar 70% (Tan HT, 2007)
Kingdom : Mammalia
Filum : Chordata
Clasis : Mamalia
Ordo : Rodentia
Familia : Mutidae
Genus : Mus
mudah ditangani
Bersifat penakut
Foto fobik
Cenderung berkumpul sesamanya
Kecenderungan untuk bersembunyi
Lebih aktif pada malam hari dan
Kehadiran manusia akan menghambat mencit
Adapun cara memperlakukan mencit adalah mencit diangkat dengan memegang pada ujung
ekornya dengan tangan kanan lalu biarkan menjangkau kawat kandang dengan kaki depannya.
Dengan tangan kiri, kulit tengkuknya dijepit diantar telunjuk dan ibu jari lalu pindahkan ekornya
dari tangan kanan ke antara jari manis dan jari kelingking tangan kiri, sehingga mencit cukup
erat dipegang.Pemberian obat saat ini bisa dimulai.
Adapun cara pemberian per oral, bentuk sediaannya harus dalam bentuk suspensi, larutan atau
emulsi. Cara pemberian ini membutuhkan pertolongan jarum suntik yang ujungnya tumpul
(bentuk bola atau kanulla). Kanulla ini dimasukan ke dalam mulut, kemudian perlahan-lahan
dimasukan melalui tepi langit-langit ke belakang sampai esofagus.
Adapun cara pemberian interperoral adalah pertama peganglah mencit lalu pindahkan ekor
mencit dari tangan kanan kejari kelingking tangan kiri sehingga kulit perut menjadi tegang. Pada
saat penyuntikan posisi kepala mencit lebih rendah dari abdomennya lalu desinfeksi kulit
abdomennya dengan etanol 70%. Suntikkan jarum dengan membentuk sudut 45 dengan
abdomennya agak menepi dari garis tengah, untuk menghindari terkenanya kandung kencing,
jangan pula terlalu tinggi agar tidak mengenai hati. Perdarahan menandakanssuntikan pada
darah, bukan i.p, hewa coba harus diganti. Kepekatanlarutan obat yang disuntikan, sesuai dengan
volume yang bisa disuntikan.
Karakteristik hewan coba
Prosedur Pemberian
1. Mencit diangkat dengan cara memegangnya pada pangkal ekornya dengan tangan
2. Letakaan mencit pada alas kawat, biarkan mencit memengang kawat dengan kaki
depannya
3. Dengan tangan kiri, kulit tengkuknya dijepit dari jari telunjuk dan ibu jari
4. Pindahkan ekornya dari tangan kanan ke tangan kiri jari dan kelingking jari tangan kanan
dan kiri.
5. .Lakukan dengan mulut (masing-masing mencit diberikan sediaan yang berlainan itu
tragakan, piroksikam 10 mg, dan piroksikam 20 mg) diawali dengan lubang ujung sonde
ke dalam mulut.
6. Kemudian secara perlahan-lahan diatas dinding mulut atas sampai ke kerongkongan
7. Dorong piston sonde sampai cairan obat masuk seluruhnya.
Intraperitonial (Pemberian Asam Asetat sebagai Induktor rasa nyeri)
Prosedur memegangnya hampir sama dengan prosedur memegang mencit untuk memberi
peroral.
1. Pindahkan ekor mencit dari tangan kanan ke jari kelingking tangan kiri, tarik kulit perut
sampai menjadi tegang.
2. Pada saat penyuntikkan posisi kepala mencit lebih rendah dari abdomennya.
3. Bersihkan jarum dan permukaan luar kulit perut mencit dengan kapas beralkohol.
4. Jarum yang sudah mengandung asam asetat 1% disuntikkan dengan membangun sudut
45o dengan andomennya. Agak menepi dari garis tengah, untuk menghindari
terkanannya kandung kencing dan jangan pula terlalu tinggi agar tidak mengenai hati.
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi III.
JAKARTA: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; 1979. hal.
(41;65;612)
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi IV.
JAKARTA: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan;1995. hal.(799)
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi V.
JAKARTA: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; 2014. hal.
(1908)
4. Tjay. T.H,& Rhahardja,K, 2001. Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan
efek-Efek sampingnya, Edisi Keenam, Jakarta: PT Elex Media. hal.(332)
5. Martindale