You are on page 1of 3

-Hana-

Mamaku pernah menceritakan padaku tentang kisah putri duyung yang menjadi buih . Dulu aku
hanya tertawa , dan bilang Dia ikan bodoh ! dan mamaku bertanya Kenapa bodoh ?

karena di menjadi buih untuk orang yang bahkan tidak mencintainya juga .

Itu pengorbanan hana , dia rela menjadi buih agar orang itu bahagia . Mencintai orang itu kadang
bisa berarti pengorbanan

Orang seperti itu bodoh mama !!! Hahahahahahaa Aku tertawa Dan dia bodoh , putri duyung itu
bodoh

Hana sayang Kata mama sambil memelukku Suatu saat kau akan mengerti apa itu cinta dan
pengorbanan . Aku hanya diam , tetap tidak mengerti apa maksud mama .

Sekarang melihatmu menjadi buih , air mataku keluar . Aku berteriak , aku meremas pasir pantai
malam itu , aku merangkak kearahmu , aku mengoyang-goyangkan keras tubuh mu. Jangan menjadi
buih , kau bukan seekor duyung . Kau mencintaiku dan aku mencintaimu seisho .

Di-dia bukan ikan duyung bodoh yang harus menjadi buih lautan. Dia mencintaiku dan aku sangat
mencintainya ! Berarti dia bukan ikan duyung ! Kau dengar aku kan ?! TORU !!!!!!!!!!! KENAPA KAU
MENJADIKANNYA BUIH LAUTAN !!!!! aku berteriak , aku menangis suaraku bergetar , aku memeluk
tubuh yang dngin itu .

Nona , aku dan kau sekarang kita sama kan. Kata toru dengan ekspresi datarnya . Dia berjalan
pelan , dan tenang kearahku

Ayo pulang katanya sambil mengulurkan tangannya kearahku .


London , 2013

-Hana-

Ibu dan ayah mengajakku ke london untuk kerumah kakek , mereka bilang kalau kakek sakit dan dia
ingin sekali bertemu denganku . Sejak lahir sampai umurku 7 tahun ini , aku tidak tau siapa kakekku
dan ayah juga tidak pernah menceritakan siapa keluarganya . Yang kutahu hanya keluarga ibu di
jepang .

Aku penasaran , sebegitu penasarannya hingga kepalaku serasa mau pecah. Hana Zerold itu namaku,
anak dari Thomas zerold dan Yukio kata. Ayahku orang london dan ibuku jepang . Aku anak yang
sangat ingin tahu , dan saat rasa ingin tahu ku tak terjawab aku pasti merasa kepala ini seakan
meledak. Aku ingin cepat sampai london dan melihat kakekku , seperti apa Harold Zerold . Ayah dan
ibu tak pernah menceritakannya . Ayah hanya bilang Dia cuman laki laki tua yang selalu sibuk
dengan kesibukannya. Baiklah, Itu tidak menjawab apapun . Sial .

Dan kita sampai di London . Dibandara tampak pelayan kakek menjemput kami. Dia seperti Body
Guard, tapi di bilang dia hanya supir .

hei Sapaku

Hai, nona kecil jawabnya dengan senyum ramah

Kau tau siapa kakekku ? Dia orangnya seperti apa ? Tanyaku tanpa henti disepanjang perjalanan
kami.

Hana ! , tidak baik mengganggu seorang supir yang sedang menyupir mobil . Itu bahaya ceramah
ayah

Sedangkan aku hanya memutar bola mataku dan lanjut bertanya

Jadi? Bagaimana kakek ?

Akan lebih baik jika diri nona sendiri yang menjawabnya nanti

Aku tidak tahu maksud supir itu .

Hei ! Konsentrasilah ! Kata kata ayah singkat tapi tegas

Dan Hana , duduk yang baik

Sesampainya dirumah kakek aku terkejut . Ok ! Rumah kakek besar, banyak pelayan, banyak tukang
kebun, banyak body guard dan satu supir .

Tuan Harold menunggu diatas. Sebaiknya anda ke atas , biar kami yang membawa tas anda tuan,
nyonya, dan nona kecil

Ayah mengajak kami keatas, aku bisa melihat mata ayah ada kerinduan dan juga rasa cemas. Kenapa
ayah cemas ?, ibu menggandeng erat tanganku , membuatku untuk tetap berjalan disebelahnya
yang berada di belakang punggung ayah. Kami sampai diruangannya .

Saat pintu kamar itu terbuka aku melihat sesosok pria tua yang duduk ditempat tidurnya , ia masih
terlihat tegap . Pria itu melihatku dengan pandangan lembut dan tegas, ia tersenyum bahagia. Aku
tidak tau apakah senyum bahagia itu karena adanya aku disini . Aku masih di bersembunyi
dibelakang ibu .
Kemarilah suaranya berat, tegas dan juga pelan . Ia menyadari bahwa aku mengintipnya dari
belakang ibuku

Ayah sapa ayah , pria itu hanya melihat ayah sebentar lalu kembali melihatku yang masih
bersembunyi .

Hana ... panggilnya , ia sekarang memanggilku dengan nada seperti ia memanggil anak kelinci .

Kemarilah sayang...., kakek ingin sekali melihatmu . melihat cucu yang selama ini selalu
disembunyikan oleh ayahnya katanya lembut tapi cukup sarkas untuk ayah

Ayah diam , aku hanya bisa melihat genggaman erat tangannya. Aku tak bisa melihat wajah ayah tapi
aku bisa menebak kalimat kakek memberikan rasa sakit tersendiri pada ayah .

You might also like