You are on page 1of 21

LBM 1 Modul Tumbung Kembang

Bayiku lahir kecil

Step 1 :

1. Resusitasi :

Suatu metode yang dilakukan untuk membantu /memperbaiki jalan nafas pada bayi yang baru lahir.

Metode yang dilakukan tim medis pada keadaan darurat untuk mencegah kematian.

2. Hyalin membrane disease :

Penyakit membran hyalin.

3. Asfiksi :

Keadaan dimana bayi tidak dapat menangis secara spontan dan teratur, yang dapat menyebabkan
hipoksia. Biasanya terjadi gangguan transport O2.

4. Score Ballard dan Dubowitz :

Ballard untuk meniali kematangan neurologis.

Menilai kematangan Berdasarkan anatomi dari bayi

DubowitzMenilai gabungan kematangan neurologis dan pemeriksaan eksterna

5. APGAR score :

Penilaian pada bayi nya untuk tau keadaannya baik atau tidak. Nilai Tonus, pernafasan, denyut
jantung, warna kulit, refleks/ respon terhadap rangsangan

6. Kurva Lubschenko dan Nelhause :


7. Orogastric Tube:

STEP 2

1. Fisiologis menangis bayi


2. Mengapa saat lahir tidak langsung menangis dan BBLRnya 1900 gr?
3. Bagaimana adaptasi dari intrauterin ke ekstrauterin pada bayi yang baru lahir?
4. Bagaimana cara menilai APGAR score?
5. Apa makna APGAR score 6-7-8?
6. Mengapa saat foto thorax didapatkan hasil Hyalin Membran Disease grade 1?
7. Apa hubungan ketuban pecah >6 jam, jumlah cukup jernih, dengan bau khas, disertai his
teratur dengan skenario?
8. Bagaimana tindakan resusitasi yang sebaiknya dilakukan?
9. Apa indikasi dilakukannya resusitasi?
10. Bagaimana cara menilai score Ballard dan Dubowitz?
11. Kriteria BBLR?
12. Tanda-tanda asfiksi?
13. Bagaimana perawatan(asuhan) pada bayi yang baru lahir?(apa yang diberikan?)
14. Hubungan preterm dengan BBLR dan asfiksi?
15. Periode pertumbuhan janin?
16. Mengapa setelah di resusitasi, bayinya asfiksi?
17. Apakah ada penyakit bawaan pada ibunya yang dapat mempengaruhi bayinya?
18. Mengapa harus dinilai plasenta lahir spontan, kotiledon lengkap, infark (-),hematome () ?

STEP 3

1. Fisiologis menangis bayi

Menangis merupakan refleks karena telah mendapatkan udara yang masuk ke dalam paru-paru.

Bayi lahir paru-paru mengembang oksigen masuk udara melewati pita suara bayi kaget
bayi menangis

Yang menyebabkan bayi mengambil nafas:

Tekanan thorak
Tkanan parsial CO2 meningkat, O2 turun
Rangsang suhu yang dingin stimulus bayi mengambil nafas

Saat di intrauterin, paru-paru berisi cairan. Fungsi menangis untuk mengeluarkan cairan yang ada
didalam paru-paru.

Menangis dirangsang karena mendapatkan O2, sebelumnya mendapatkan O2 dari darah,bukan dari
luar. Menangis merupakan kompensasi.

2. Bagaimana adaptasi dari intrauterin ke ekstrauterin pada bayi yang baru lahir?

Harus adaptasi karena, suplai saat diperut lewat plasenta.

Dipengaruhi:

Jalan pernafasan
BBLmeninjau status gizi

Adaptasi:

Sistem pernafasan

paru kolaps mengembangan kan paru. Dipengaruhi oelh usia kehamilan. Kelahiran prematur
produksi surfaktannya kurang, maka kurang baik
Kardio

Tekanan atrium ditingkatkan agar tjd penutupan foramen ovale. Ada hubungan dengan sistem
pernafasan.

Imunitas

Ekstrauterin, imunitasnya kurang,maka membutuhkan ASI

Pengaturan suhu

Kebutuhan metabolisme dan pernafasan 2X lebih besar dibanding orang dewasa.

GIT

1-2 jam lebih cepat hipoglikemi. Glukosa n sumber energi lainnya lebih cepat dibakar.
Neonatus mengandung mekonium. 10 jam pertama akan mengeluarkan feses dalam 4 hari.
Enzim2 sudah dibentuk kecuali enzim amilase pancreas.

Refleks dipengaruhi
- Asfiksi
- Tekanan dalam paru lebih rendah daripada luar
- Kompresi
- Peningkatan tekanan CO2 dalam pembuluh darah

3. Mengapa saat lahir tidak langsung menangis dan BBLRnya 1900 gr?

Tidak langsung menangis

Menurunnya resistensi ....


Kurangnya surfaktan, maka paru tidak mengembang sempurna,sehingga tidak menangis
Belum terbentuk sistem saraf sbg kemoreseptor, yang merangasang primary gaspy yang
menyebabkan keteraturan pernafasan tidak langsung menangis dan bisa hipoksi

4. Kriteria BBLR?

BBL

Rendah <2500gr

Sedang 2500-4000gr

Lebih >4000gr

BBLR ada 3

Amat sangat rendah <1000gr


Sangat rendah <1500gr
Cukup rendah 1501-2500gr

Prematuritas ada 2

-prematuritas murni

Lahir preterm, Bb sesuai

-prematuritas dismaturitas

Lhir preterm, BB < dari BB seharusnya, disertai retardasi pertumbuhan bayi

5. Bagaimana cara menilai APGAR score?

Lihat saat menit pertama, kelima, dan ke 10

Ke 1Lihat adaptasi dari intrauterin ke ekstrauterin


Ke 5 lihat ketika dilakukan resusitasi
Ke 10 berhubungan dengan morbiditas dari bayi, dan neurologis.

A=appearance

P=Pulse

G=grimace

A=Activity

R=Respirate

Normalnya dapat score 10

Klasifikasi Asfiksi

Berat 0-5

Sedang 6-7

Normal 8-10

Nilai

Warna kulit.

Pucat= 0
Biru= 1

Merah muda = 2

Frekuensi jantung

tidak ada = 0

<100x/menit = 1

>100x/menit=2

Usaha pernafasan

Tidak ada= 0
Ada usaha tp tidak teratur dan lambat= 1
Teratur dan menangis= 2

Tonus otot

Lemah=0
Beberapa Tungkai fleksi=1
Semua tungkai fleksi=2

Reflek

Langsung batuk/menangis=2

APGAR

Berat = 0-3 ( DJ<100x/menit, ada sianosis , DJ tidak terasa setelah postterm)


Sedang= 4-6 ( DJ >100x/menit, ada sianosis, iritabilitas rendah )
Baik= 7-10 (7-9 masih agak asfiksi tapi tergolong baik)

Tujuan APGAR = untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan pada bayinya. Di evaluasi
sampai apgar scorenya membaik.

6. Apa makna APGAR score 6-7-8?

Menit ke 1 = 6

Menit ke 5 =7

Menit ke 10=8

7. Tanda-tanda asfiksi?
-sedang = denyut jantung >100x/menit, sianosis, tonus otot kurang baik, refleks iritabilitas tidak ada

-berat = frekuensi DJ < 100x/menit, sianosis berat, kadang2 pucat, rflek iritabilitas tidak ada,

-berat dengan berhenti jantung= bunyi jantung menghilang saat postpartum

8. Apa indikasi dilakukannya resusitasi? (BUAT ALGORITMA RESUSITASI-ASFIKSI)


Indikasi
ADPAR skore 1-3.
Jika asfiksi sedang
Ada sumbatan jalan nafas
Gangguan respirasi
Gangguan kardiovaskuler

Ada penanganan awal sebelum resusitasi


Apakah lahir cukup bulan?
Apakah air ketuban jernih dan tidak bercampur mekonium?
Apakah bayinya bernafas kuat dan menangis?
Apakah tonus otot baik baik?

Jika ada 1 atau lebih pertanyaan ini TIDAK, maka merupakan indikasi resusitasi

9. Bagaimana tindakan resusitasi yang sebaiknya dilakukan?


Pengawasan Suhu
Pakai cahaya,
dibaringkan,
pembebasan jalan nafas(laringioskop neonatal),
rangsangan yang menimbulkan pernafasan,

10. Mengapa setelah di resusitasi, bayinya asfiksi?


11. Hubungan preterm dengan BBLR dan asfiksi?
12. Mengapa saat foto thorax didapatkan hasil Hyalin Membran Disease grade 1?
13. Apa hubungan ketuban pecah >6 jam, jumlah cukup jernih, dengan bau khas, disertai his
teratur dengan skenario?
14. Bagaimana cara menilai score Ballard dan Dubowitz?
15. Bagaimana perawatan(asuhan) pada bayi yang baru lahir?(apa yang diberikan?)
16. Periode pertumbuhan janin?
17. Apakah ada penyakit bawaan pada ibunya yang dapat mempengaruhi bayinya?
18. Mengapa harus dinilai plasenta lahir spontan, kotiledon lengkap, infark (-),hematome (
) ?
19. Mengapa tetap diberi ASI?Dosis cairan hari pertama bayi lahir?Kandungan
asi?(manajemen Gizi)

STEP 4
preterm

Adaptasi intrauterin
ke ekstrauterin

APGAR
Buruk/seda baik
ng

resusitasi

Evaluasi
APGAR

Baik buruk
STEP 5

STEP 6

STEP 7
1. Fisiologis menangis bayi
1. Adaptasi system pernafasan
a. Fisiologi pernapasan janin

Gambar. Jaringan paru janin


Sebelum lahir, paru-paru berisi cairan yang mengandung kadar klorida tinggi,
sedikit protein, sedikit lendir dari kelenjar bronkus, dan surfaktan (suatu cairan
yang kaya fosfolipid dan mampu menurunkan tegangan permukaan pada antar
muka udara alveolus) dari sel epitel alveoli. Jumlah surfaktan dalam cairan
tersebut semakin bertambah banyak, terutama selama 2 minggu terakhir
sebelum lahir.
Gerakan pernapasan janin dimulai sebelum lahir dan menyebabkan aspirasi
cairan amnion. Gerakan-gerakan ini penting untuk merangsang perkembangan
paru dan melatih otot-otot pernapasan.
b. Fisiologi pernapasan bayi
Ketika pernapasan dimulai pada saat lahir, sebagian besar cairan paru-paru
diserap kembali oleh kapiler darah dan getah bening, sedangkan sejumlah kecil
mungkin dikeluarkan melalui trakea dan bronkus selama proses kelahiran. Ketika
cairan ini diserap dari sakus alveolaris, surfaktan yang tersisa mengendap sebagai
lapisan fosfolipid tipis pada selaput sel alveoli. Dengan masuknya udara ke alveoli
saat pernapasan pertama, lapisan surfaktan mencegah timbulnya suatu interface
udara-air (darah) dengan tegangan permukaan yang tinggi. Tanpa adanya lapisan
surfaktan yang mengandung lemak ini, alveoli akan menguncup selama ekspirasi
(atelektasis).
Gerakan pernapasan setelah lahir menyebabkan udara memasuki paru-paru,
yang selanjutnya mengembangkan dan mengisi rongga pleura. Meskipun alveoli
agak membesar ukurannya, pertumbuhan paru-paru setelah lahir terutama
disebabkan oleh bertambahnya jumlah bronkiolus respiratorius dan alveoli
(bukan karena bertambah besarnya ukuran alveoli). Diperkirakan hanya ada
seperenam jumlah alveoli orang dewasa pada saat lahir. Alveoli sisanya dibentuk
pada 10 tahun pertama kehidupan setelah lahir.
Embriologi Kedokteran Langman. Ed. 7. Sadler. EGC

2. Bagaimana adaptasi dari intrauterin ke ekstrauterin pada bayi yang baru lahir?
Adaptasi system pernafasan
c. Fisiologi pernapasan janin

Gambar. Jaringan paru janin


Sebelum lahir, paru-paru berisi cairan yang mengandung kadar klorida tinggi,
sedikit protein, sedikit lendir dari kelenjar bronkus, dan surfaktan (suatu cairan
yang kaya fosfolipid dan mampu menurunkan tegangan permukaan pada antar
muka udara alveolus) dari sel epitel alveoli. Jumlah surfaktan dalam cairan
tersebut semakin bertambah banyak, terutama selama 2 minggu terakhir
sebelum lahir.
Gerakan pernapasan janin dimulai sebelum lahir dan menyebabkan aspirasi
cairan amnion. Gerakan-gerakan ini penting untuk merangsang perkembangan
paru dan melatih otot-otot pernapasan.
d. Fisiologi pernapasan bayi
Ketika pernapasan dimulai pada saat lahir, sebagian besar cairan paru-paru
diserap kembali oleh kapiler darah dan getah bening, sedangkan sejumlah kecil
mungkin dikeluarkan melalui trakea dan bronkus selama proses kelahiran. Ketika
cairan ini diserap dari sakus alveolaris, surfaktan yang tersisa mengendap sebagai
lapisan fosfolipid tipis pada selaput sel alveoli. Dengan masuknya udara ke alveoli
saat pernapasan pertama, lapisan surfaktan mencegah timbulnya suatu interface
udara-air (darah) dengan tegangan permukaan yang tinggi. Tanpa adanya lapisan
surfaktan yang mengandung lemak ini, alveoli akan menguncup selama ekspirasi
(atelektasis).
Gerakan pernapasan setelah lahir menyebabkan udara memasuki paru-paru,
yang selanjutnya mengembangkan dan mengisi rongga pleura. Meskipun alveoli
agak membesar ukurannya, pertumbuhan paru-paru setelah lahir terutama
disebabkan oleh bertambahnya jumlah bronkiolus respiratorius dan alveoli
(bukan karena bertambah besarnya ukuran alveoli). Diperkirakan hanya ada
seperenam jumlah alveoli orang dewasa pada saat lahir. Alveoli sisanya dibentuk
pada 10 tahun pertama kehidupan setelah lahir.
Embriologi Kedokteran Langman. Ed. 7. Sadler. EGC

Adaptasi system kardiovaskuler


a. Fisiologi system sirkulasi janin
Sebelum lahir, darah dari plasenta (kira-kira 80%) jenuh dengan O2 dialirkan
kembali ke janin melalui vena umbilikalis. Pada saat mendekati hati, sebagian
besar darah ini mengalir melalui duktus venosus langsung masuk ke dalam vena
kava inferior, dengan demikian memintas dari hati. Sebagian kecil daripadanya
masuk ke sinusoid hati dan bercampur dengan darah yang berasal dari sirkulasi
portal.
Setelah melalui VCI yang pendek dan bercampur dengan darah yang tidak
mengandung O2 yang kembali dari anggota tubuh bawah, darah ini memasuki
atrium kanan. Disini darah dialirkan ke foramen ovale oleh katup VCI dan
sebagian besar darah mengalir langsung ke atrium kiri. Tetapi sebagian kecil
darah tidak dapat mengikuti jalan tersebut karena dihambat oleh tepi bawah
septum sekundum, yaitu Krista dividens, dan tetap berada di atrium kanan.
Disini air bercampur darah dari bagian kepala dan lengan melalui VCS.
Dari atrium kiri, darah memasuki ventrikel kiri dan aorta ascenden. Oleh karena
a. koronaria dan a. karotis merupakan cabang pertama aorta ascenden, otot-otot
jantung dan otak memperoleh darah yang kaya O2. Darah yang rendah O2 dari
VCS mengalir melalui ventrikel kanan menuju ke trunkus pulmonalis. Oleh karena
tekanan di dalam pembuluh darah pulmonal tinggi, darah mengalir langsung
melalui duktus arteriosus menuju aorta ascenden, dan bercampur dengan darah
yang berasal dari aorta proksimal. Mulai berjalan melewati aorta ascenden,
darah mengalir menuju ke plasenta melalui kedua aa. Umbilicales dengan angka
kejenuhan 58%.
b. Fisiologi system sirkulasi bayi
Perubahan yang terjaid pada sistem pembuluh darah pada saat lahir disebabkan
oleh berhentinya aliran darah dari plasenta dan dimulai pernapasan. Olh karena
pada saat yang sama duktus arteriosus menutup karena kontraksi otot-otot
dindingnya, jumlah darah yang melalui pembuluh darah paru-paru meningkat
dengan cepat. Sebaliknya hal ini akan meningkatkan tekanan di atrium kiri.
Bersamaan dengan itu, tekanan di dalam atrium kanan menurun karena
terputusnya aliran darah dari plasenta. Septum primium kemudian menutup
septum sekundum, dan dengan demikian foramen ovale menutup secara
fisiologis.
Perubahan berikutnya :
a. Penutupan aa. Umbilikales, terjadi karena kontraksi otot polos di dinding
pembuluh darah tersebut dan mungkin oleh rangsangan termik dan mekanik
serta perubahan kadar O2. Secara fisiologis, kedua pembuluh darah ini
menutup beberapa menit setelah lahir.
Bagian distal aa. Umbilikalis kemudian membentuk ligamentum umbilicales
medial, dan proksimalnya tetap terbuka sebagai aa. Vesicales seperiores.
b. Penutupan vena umbilikalis dan duktus venosus terjadi segera setelah
penutupan aa. Umbilikalis. Oleh karena itu, darah dari plasenta masih dapat
memasuki tubuh bayi sampai beberapa saat setelah lahir.
Setelah terjadi obliterasi, vena umbilikalis membentuk ligamentum teres
hepatis yang berjalan pada tepi bawah ligamentum falsiformis. Duktus
venosus yang berjalan dari ligamentum teres hepatis ke VCI juga menutup
dan membentuk ligamentum venosum.
c. Penutupan duktus arteriosus oleh kontraksi otot-otot dindingnya terjadi
sesaat setelah lahir dan mungkin diperantarai oleh bradikinin ( suatu zat yang
dilepaskan dari paru-paru selam permulaan pengembangan paru).
Pada orang dewasa, duktus arteriosus yang telah menutup menjadi
ligamentum arteriosum.
d. Penutupan foramen ovale disebabkan oleh meningkatnya tekanan di dalam
atrium kiri yang disertai penurunan tekanan di atrium kanan. Bersamaan
dengan tarikan nafas yang pertama, septum primum ditekan melekat ke
septum sekundum.
Embriologi Kedokteran Langman. Ed. 7. Sadler. EGC

Pada janin ada pirau intra kardiak (foramen ovale) dan pirau ekstra kardiak
(duktus arteriosus botali, duktus venosus arantii). Arah pirau adalah dari
kanan ke kiri yaitu dari atrium kanan ke kiri via foramen ovale. Serta dari
arteri pulmonalis menuju aorta via duktus arteriosus.
Setelah lahir dengan berhasilnya adaptasi sistem pernapasan segera diikuti
oleh adaptasi sistem kardiovaskuler dengan tidak adanya pirau tersebut
diatas baik pirau intra kardiak ataupun ekstra kardiak.
Pada sirkulasi fetal, ventrikel kanan dan kiri bekerja serentak, setelah lahir
ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal dari ventrikel kanan.
Selama sirkulasi fetal, ventrikel kanan memompa darah ke tempat tahanan
yang lebih tinggi yaitu tahanan sistemik tetapi ventrikel kiri melawan tahanan
yang rendah yakni plasenta.
Setelah lahir, ventrikel kanan akan melawan tahanan paru yang lebih rendah
daripada tekanan sistemik yang dilawan ventrikel kiri.
Pada sirkulasi janin, darah yang dipompa oleh ventrikel kanan sebagian besar
menuju ke aorta via duktus arteriosus, hanya sebagian kecil yang menuju ke
paru-paru. Tetapi setelah lahir darah dari ventrikel kanan seluruhnya ke paru-
paru
Pada kehidupan janin, paru-paru mendapat O2 dari darah yang yang diambil
dari plasenta. Sebaliknya post natal parumemberikan O2 kepada darah.
Selama kehidupan intrauterin, plasenta merupakan tempat yang utama
untuk pertukaran gas, makanan dan ekskresi. Post natal, organ-organ lain
mengambil alih perbagai fungsi tersebut.
Selama masa fetal, plasenta menjamin berlangsungnya tahanan sirkuit yang
rendah, tetapi pada post natal hal tersebut tidak ada.
Buku Ajar Neonatologi. Ed. 1. 2008. IDAI.

Sebelum lahir Setelah lahir


lingkungan fisik Cairan Udara
suhu luar Pd umumnya tetap Berubah ubah
stimulasi sensoris Terutama kinestetik/ vibrasi Bermacam-macam stimuli
gizi Tergantung pada zat2 gizi Tergantung pada
yang terdapat dalam darah tersedianya bahan
ibu makanan dan kemampuan
penyediaan oksigen saluran cerna
Berasal dari ibu ke janin Berasal dari paru2 ke
pengeluaran hasil melalui plasenta pembuluh darah paru2
metabolisme Dikeluarkan ke sistem Dikeluarkan melalui paru2
peredaran darah ibu , kulit ginjal dan saluran
pencernaan
Tumbuh Kembang Anak. Dr. soetjiningsih, SpAK. EGC

3. Kriteria BBLR?
1. Klasifikasi kelahiran bayi ( beserta ciri-cirinya)
WHO 1979 membagi umur kehamilan dibagi menjadi 3 kelompok :
o Preterm : kurang dari 37 minggu lengkap ( kurang dari 259 hari )
o Term : mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu lengkap ( 259
hari sampai 293 hari )
o Posterm : 42 minggu lengkap / lebih ( 294 hari / lebih )
( Hanifa Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan, YBP-SP, jakarta)

2. Pengelompokkan BBLR ( bayi berat lahir rendah )


a. Prematuritas murni
Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat
badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk
masa kehamilan (NKB-SMK)
b. Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
gestasi itu.Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK)
Sumber : buku ajar IKA jilid 3 oleh staf pengajar IKA FK UI

4. Bagaimana cara menilai APGAR score?

PENILAIAN APGAR
Tanda 0 1 2 Jumlah nilai
Frekuensi Tidak ada <100x/mnt >100x/mnt
jantung
Usaha napas Tidak ada Lambat, tidak Menangis
teratur kuat
Tonus otot Lumpuh Extrimitas Gerakan aktif
fleksi sedikit
Refleks Tidak ada Gerakan Menangis
sedikit
Warna Biru/pucat Tubuh Tubuh dan
kemerahan, extrimitas
extrimitas kemarahan
biru

5. Apa makna APGAR score 6-7-8?


vigorous baby APGAR sore 7-10 bayi dianggap sehat dan tidak
memerlukan tindakan istimewa
asfiksia sedang APGAR score 4-6.pada px fisik akan terlihat frekuensi
jantung lebih dari 100x/mnt, tonus otot kurang baik/baik, sianosis, refleks
iritabilitas tidak ada
asfiksia berat APGAR score 0-3

6. Tanda-tanda asfiksi?
7. Apa indikasi dilakukannya resusitasi? (BUAT ALGORITMA RESUSITASI-ASFIKSI)
Pada pemeriksaan atau penilaian awal dilakukan dengan menjawab 4 pertanyaan:
apakah bayi cukup bulan?
apakah air ketuban jernih?
apakah bayi bernapas atau menangis?
apakah tonus otot bayi baik atau kuat?
Bila terdapat jawaban tidak dari salah satu pertanyaan di atas maka bayi memerlukan satu
atau beberapa tindakan resusitasi (Nelson KB, 1991).

8. Bagaimana tindakan resusitasi yang sebaiknya dilakukan?

9. Hubungan preterm dengan BBLR dan asfiksi?


KPDusia 35 minggu (prematuritas murni: < 37 minggu)kematangan organ paru masih
kekurangan surfaktan terutama fosfolipid menyebabkan alveoli kolepsGangguan
nafas (respiratory distress).

Kadri N : Tata kerja dan desain unit neonatologi. Kumpulan naskah lengkap kongres Perinasia I
, Yogyakarta 25-28 Mei 1983.

(Manuaba 186, 1998, 326)


(Perinasia, 2006).

10. Mengapa saat foto thorax didapatkan hasil Hyalin Membran Disease grade 1?
11. Apa hubungan ketuban pecah >6 jam, jumlah cukup jernih, dengan bau khas, disertai his
teratur dengan skenario?
12. Bagaimana cara menilai score Ballard dan Dubowitz?
13. Bagaimana perawatan(asuhan) pada bayi yang baru lahir?(apa yang diberikan?)

Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat.


a. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu.
b. Ganti handuk / kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan memastikan bahwa
kepala telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
c. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit.
1) Bila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksilah bayi.
2) Bila suhu bayi < 36,5oC, segera hangatkan bayi tersebut.
2. Kontak dini dengan bayi
a. Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk :
1) Kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir.
2) Ikatan batin dan pemberian ASI.
b. Dorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan menunjukkan refleks
rooting) jangan paksa bayi untuk menyusu.
Stright. R.Barbara. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir : Jakarta : EGC.

Buku Asuhan Persalinan Normal Revisi 2007.

14. Periode pertumbuhan janin?


Wong, L. Donna. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol. 1. Edisi 6. . Jakarta : EGC.

15. Apakah ada penyakit bawaan pada ibunya yang dapat mempengaruhi bayinya?
16. Mengapa harus dinilai plasenta lahir spontan, kotiledon lengkap, infark (-),hematome (
) ?
17. Mengapa tetap diberi ASI?Dosis cairan hari pertama bayi lahir?Kandungan
asi?(manajemen Gizi)

You might also like