You are on page 1of 25

SKENARIO 2

Setelah melihat acara cerdas cermat di TV,Ahmad yang masih berumur 10 tahun,tiba-
tiba bertanya kepada kakaknya,Reihan,yang saat ini kuliah di FK UNEJ.Mas,kok bisa ya ada
orang yang dengan cepatnya menjawab pertanyaan orang lain,sedangkan yang lainnya
membutuhkan waktu cukup lama untuk menjawab?Memangnya ada yang mengendalikan
ya?Mendengar pertanyaan ini,Reihan pun mencoba untuk mengingat-ingat ilmu yang
dipelajarinya 2 semester lalu,yang beberapa di antaranya sudah banyak lupa.
MENETAPKAN PERMASALAHAN

1. Apa yang menyebabkan seseorang dapat berpikir ?


2. Mengapa kecepatan proses berpikir tiap orang berbeda ?
3. Mengapa ingatan yang tersimpan bisa hilang ?
4. Bagaimana cara memperpanjang ingatan ?

MENGANALISIS MASALAH

Sistem Saraf Pusat


(otak dan Medulla spinalis)

Bagian aferen Bagian eferen

Motorik somatic Bagian otonom

parasimpatis simpatis

otot rangka otot polos, otot jantung, kelenjar

somatik, viseral

I. Sistem saraf pusat Otak


A. Forebrain(otak depan)
Prosensefalon : Telensefalon dan Diensefalon

1. Telensefalon

Hemisfer serebri dibagi menjadi 4 lobus:

1. Lobus frontalis
2. Lobus perietalis
3. Lobus temporalis, dan
4. Lobus oksipitalis

1. Lobus frontalis

Mempunyai daerah presentralis (korteks motorik sejati) dan premotoris serta polar dan
orbital. Daerah presentralis jika diberi stimulus listrik(dalam percobaan) akan menghasilkan
kontraksi gerak-gerak otot.

a. Korteks agranular
Korteks dari daerah presentralis yang mempunyai cirri-ciri: hilanya lapis-lapis granular dan
penambahan lapis-lapis pyramid, pada lapis ke lima menh=gandung sel-sel pyramid Raksasa
Betz. Dan mempunyai akson-akson besar dan panjang sampai meluas ke bagian sacral
medulla spinalis.
b. Korteks granular
Korteks premotorik, polar dan orbital(basal) yang mempunyai lapis granular. Kerusakan pada
korteks frontal yang granular ini menghasilkan perubahan kepribadia. Kapasitas intelektual
tidak begitu rusak, dibanding kemampuan inisiatif, ambisi, konsentrasi, dan kritik. Pada
penderita yang pada bagian ini rusak akan terjadi euphoria kekanak-kanakan, puas diri, tertarik
hal sepele, dan tidak bisa membuat rencana.

Dalam lobus frontal juga ada daerah mata frontal dan daerah bicara motorik(area broca).

1. Daerah mata frontal


- Gerakan mata konjugasi ditimbulkan dengan stimulasi listrik pada presentralis.
- Umumnya, stimulasi mengakibatkan deviasi konjugasi dari mata ke sisi berlawanan,
kadang disertai gerak kepala.
2. Area broca
- Gangguan pada daerah lilitan frontal bawah dari hemisfer dominan menghasilkan
afrasia motorik. Yaitu tidak sanggup membentuk kata-kata atau mengucapkannya
walau otot-otot bicara (bibir, lidah, faring) tidak lumpuh.

2. Lobus Parietalis

Korteks perietalis terdapat diantara kerteks taktil dan korteks optic dan terikat pada
keduanya oleh serabut-serabut, yang penting untuk persepsi 3 dimensi. Jika terjadi kerusakan,
aka nada gangguan dalam persepsi 3 dimensi itu disebut stereotipi. Lobus ini mempunyai
daerah postsentralis:

- Korteks somatosensoris, terletak di girus postsentralis yaitu tempat berakhirnya


traktus-traktus sensoris.
- Korteks somatosensoris menerima serabut-serabut aferen yang tersusun secara
somatotopik dari nucleus ventralis posterior talami.

Fungsi:

Diketahui melalui gangguan-gangguan psikiatrik akibat kerusakan lobus parietalis. Sebagai


contoh, dapat terjadi Agnosia, walau impresi sensoris mencapai kesadarannya, tapi arti dan
cirri-ciri objeknya tidak dikenalinya. Akibatnya gangguan mengenai persepsi taktil,
optic/akustikus. Gangguan skema badan, tidak bisa membedakan mana yang kanan dan kiri.

3. Lobus temporalis
- Daerah auditori
Kebanyakan giri letaknya longitudinal, tapi ada 2 giri yang letaknya transversal pada
dorsal, yaitu giri temporalis transverse Heschl pada sulkus bagian dalam dan hanya
terlihat jika operculum parietalis yang menutupinya diangkat.
- Kortek auditori
Termasuk koniokrteks. Lapis-lapis granular dalam dan lapis granular luar dengan
jelas bertambah luas dan mengandung banyak sel-sel. Lapis-lapis pyramidal sempit
dan hanya mengandung sel-sel pyramid kecil.
- Stimulasi listrik dekat girus tranversum menhasilkan sensasi akustik, seperti
mendengung, bising/bordering.
- Korteks akustikus tersusun sesuai frekuensi nada, nada tertinggi di medial dan
terendah di lateral.

Fungsi:

Stimulasi pada bagian-bagian sisa dari lobus temporalis (terapi untuk epilepsi)
menghasilkan halusinasi penggal-penggal pengalaman masa lalu, penderita mendaengar
suara-suara masa lalu.
Sangat penting untuk adanya kesadaran dan ketidaksadaran mengenai masa lalu
seseorang dan pengalaman-pengalaman yang menyertainya.
Impresi-impresi baru dapat baru dinilai dan diinterpretasikan dengan benar jika
pengalaman masa lalu masih berlanjut hingga kini. Sehingga kita bisa berorientasi dalam
lingkungan kita.
Oleh karena itu, korteks temporalis disebut korteks interpretatif
4. Lobus Oksipitalis

Permukaan medial melintasi sulkus kalkarinus, yang depresi dalamnya yaitu kalkar avis.
Tapetum yaitu traktus serabut dalam substansia alba dari lobus oksipitalis. Tapetum terdiri dari
serabut-serabut komisura dari korpus kalosum.

- Korteks visual
Merupakan daerah terminal dari radiasio optika. Korteksnya terdapat pada medial
lobus oksipital dan meluas diatas bagian koveks hanya pada polusnya.

Fungsi:

Korteks visual dibagi atas kolom-kolom vertical sel-sel yang menyusup kedalam semua lapis
korteks dan membentuk satuan-satuan fungsional.

- Sel-sel simpleks diaktifkan oleh stimulasi cahaya berbentuk titik yang jatuh
diatas retina
- Sel-sel kompleks bereaksi pada pola-pola tertentu.
Seperti: hanya pada berkas cahaya horizontal,
hanya pada berkas cahaya vertical,
hanya pada berkas cahaya triangular, dsb.

Diduga sejumlah sel-sel simpleks berakhir pada satu sel kompleks.


Stimulasi pada korteks visual menghasilkan sensasi / kilatan cahaya
Stimulasi pada area kompleks/hiperkompleks menghasilkan gambar-gambar dan bentuk.

Gerak mata yang diatur oleh lobus oksipitalis merupakan reflex murni. Berbeda dengan yang
diatur oleh pusat mata frontalis yang volunteer.

Korteks serebri

Area sensorik penerima rangsang.


Area motorik mengatur gerakan sadar (merespon rangsangan).
Area asosiasi menghubungkan area motor dan sensorik dan berperan dalam proses
belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, belajar berbagai bahasa.

Sistem limbik

Limbik berarti batas atau tepi, sistem limbik adalah seluruh lintasan neuronal yang mengatur
tingkah laku emosional dan dorongan motivasional. Sistem limbik bukanlah suatu struktur
tersendiri tetapi mengacu pada sebuah cincin struktur-struktur otak depan yang mengelilingi
batang otak dan dihubungkan satu sama lain oleh jalur-jalur saraf yang rumit.

Area ini ditemukan di belahan anterior lobus temporalis, di bagian ventral lobus frontalis dan
di girus singulata terletak di dalam pada fissura longitudinalis di permukaan tengah setiap
hemisferium serebri.

Fungsi utama dari sistem limbik ini berkaitan dengan pengalaman dan ekspresi alam
perasaan, perasaan dan emosi, terutama reaksi takut, marah dan emosi yang berhubungan
dengan perilaku seksual. Dipengaruhi oleh masukan dari semua system sensorik terintegrasi
dan selanjutnya dinyatakan sebagai pola tingkah laku melalui hipotalamus yang
mengkoordinasikan respon autonomy, somatic dan endokrin.
Turut berperan dalam ingatan karena lesi pada hipokampus dapat mengakibatkan
hilangnya ingatan baru

Ganglia Basal

Kepulauan substansi abu-abu(neuron)yang terletak jauh di dalam substansi putih


serebrum.Pulau-pulau ini merupakan nukleus berpasangan dengan neuron.

2. Diencephalaon

Merupakan bagia otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di depan
mesencephalon.
Terdiri dari thalamus,hipotalamus,epitalamus dan subtalamus

Thalamus berfungsi memulai memproses impuls sebelum ke corteks serebri yaitu


menseleksi, memproses dan pusat relay.

Hypothalamus yang berlokasi dibagian bawah, mengatur temperatur tubuh,


metabolisme cairan, nafsu makan, ekspresi emosi, siklus bangun dan tidur serta haus.

Epithalamus merupakan bagian dorsal diencephalon termasuk pineal body (merupakan


sistem endokrin yang mempengaruhui pertumbuhan dan perkembangan).

Subtalamus
Merupakan nukleus motorik ekstra piramidal yang penting. Subtalamus mempunyai
hubungan dengan nukleus rumbra, subtansia nigra, dan globus palidus dari ganglia
basalis. Fungsinya belum dapat dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi pada subtalamus
dapat menimbulkan diskinesia dramatis yang disebut hemibalismus. Hemibalismus
ditandai dengan gerakan kaki atau tangan yang terhempas kuat pada satu sisi tubuh.
Gerakan involuntar biasanya lebih nyata pada tangan daripada kaki.

B. Midbrain(otak tengah)
1. Mesensefalon

Otak tengah terdapat pada bagian tentorium cerebelli, dan menghubungkan pons dan
cerebellum dengan (forebrain). Otak tengah merupakan bagian pertama dan terpendek dari
batang otak, tidak lebih dari 2cm, dan terdapat pada fossa cranii posterior. Di sampingnya
terdapat girus parahippocampal.

Otak tengah terdiri dari bagian anterior ( tectum ) dan bagian posterior ( pedinkulus
cerebri ). Pedinkulus cerebri dibagi menjadi crus cerebri (pada bagian ventral) dan tegmentum
(pada bagian dorsal). Kedua bagian tersebut terpisah, di mana bagian tegmentum terdapat
cerebral aqueductus yang menghubungkan ventrikel ke-3 dan ke-4.

Pada bagian tectum, terdiri dari pretectal area and the corpora quadrigemina (superior and
inferior colliculi).
B. PEDINKULUS SEREBRI
1. CRUS SEREBRI
Crus serebri terdiri dari corticospinal, corticonuclear dan corticopontine fibres.
Corticonuclear and corticospinal fibresmemenuhi bagian tengah kedua dan ketiga dari
crus. Cotticopontine fibres muncul dari cortex cerebri sampai nucleus pontine.

2. TEGMENTUM MESENCEPHALI
Pada bagian inferior, grey mater membatasi penyebaran dari neuron di reticular dan
tectum yang dekat dengan aqueductus serebri. Nervus trochlearis yang terletak pada
bagian ventral gray matter, berhubungan dengan nervus abduscen dan
hypoglossy.Nervus trochlearis merupakan satu-satunya dari kedua belas saraf kranialis
yang keluar dari batang otak pada permukaan posteriornya dan melewati sisi yang
berseberangan. Oleh karena itu, otot oblik posterior dipersarafi nucleus trochlearis
kontralateral. Perjalanan nervus ini di intra kranial yang panjang dan letaknya yang tepat
di sebelah bawah tepi bebas tentorium serebelli menyebabkan nervus ini beresiko selama
operasi otak tengah.

Tegmentum terdiri dari red nucleus, bagian ventromedial tengah gray matter di
sekeliling aqueduct terdiri dari nervus okulomomotoris, di mana bila dilihat memanjang ,
berhubungan dengan medial longitudinal fasciculus, and caudally reaches the trochlear
nucleus.Substansia nigra dan nukleus rubra yang terletak di dalam otak tengah merupakan
bagian dari jalur motorik invuluntar atau ekstrapiramidal.

Sustansia nigra

Memiliki banyak hubungan antara lain dengan korteks serebri, ganglia basalis, nukleus
rubra dan formasio retikularis.Berperan sebagai inhibitor kompleks di tempat
interkoneksinya.Lesi substansia nigra menyebabkan kekakuan otot, tremor halus saat istirahat,
gaya berjalan lambat dan kaki terseret dan wajah mirip topeng.

Nukleus rubra
Berhubungan dengan serebellum, korteks serebri, substansia nigra, ganglia basalis,
formasio retikularis, nukleus subtalmikus.Berperan untuk menegakkan badan sesuai orientasi
kepala seseorang dalam ruang

TECTUM

a. Inferior colliculus
Proyeksi Inferior colliculus ke batang otak dan spinal cord muncul untuk melewati
superior colliculus. Dalam hal ini mereka dihubungkan oleh tectospinal tectotegmental
tracts. Proyeksi ini relative kecil dan mungkin memberikan refleks pada kepala dan mata
dalam responnya pada suara.

Berperan dalam refleks pendengaran, misalnya menngerakkan kepala ke arah datangnya


suara.
b. Superior colliculus
Superior colliculus menerima sinyal afferent dari banyak sumber, termasuk retina,
spinal cord, inferior colliculus dan occipital, dan kortikal temporal.

C. Hind brain(Otak belakang)


1. Metensefalon
- Menjadi batang otak ( pons )dan serebelum
- Pons berfungsi mengontrol pernafasan
- Cerebelum
Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar.
Berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan
keseimbangan tubuh serta posisi tubuh.
Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan
cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang
berfungsi untuk menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.

2. Myelensefalon
- Menjadi medulla oblongata yang berlokasi di dasar batang otak yang merupakan
lanjutan dari bagian atas spinal cord
- Mengandung banyak jalur serabut saraf
- Fungsinya untuk mengontrol frekuensi jantung,tekanan darah,respirasi dan menelan

II. Meningen

Meningen dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga) membran jaringan ikat yang disebut
Meningen.

Meningen ini membentuk bagian dalam tengkorak, melindungi sinus vena dan berisi
Cairan cerebrospinal (CSF).

Lapisan bagian luar disebut Dura mater.

Lapisan tengah disebut Arachnoid mater.

Lapisan bagian dalam disebut Pia mater. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam
adalah sebagai berikut.

1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.


2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya
terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela-sela membran
araknoid.
Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya
kerusakanmekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan
permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta
mengangkut bahan sisa metabolisme.

Cairan serebrospinal atau CSF

berperan dalam melindungi otak, menjaga keseimbangan bahan-bahan kimia Susunan Syaraf Pusat. CSF
dibentuk dalam pleksus koroides pada ventrikel lateral, tiga dan empat dengan kombinasi proses diffusi
dan transport aktif. Pleksus koroid menseleksi komponen darah yang dapat melewati membrannya ke
ventrikel (tidak untuk Sel Darah Merah, protein dengan molekull besar). Yang dapat lewat: protein
berukuran kecil, oksigen, karbondioksida, Na, K, Mengelilingi ruang subaraknoid, mengisi ventrikel dalam
otak. Ca, Mg, Cl, glukosa dan sejumlah kecil Sel Darah Putih.Perjalanan CSF
CSF dibentuk di Ventrikel lateral, lalu melalui interventrikuler foramen masuk ke ventrikel III dan melalui
Aqua Duktus CSF mengalir ke Ventrikel IV. Di ventrikel IV erdapat 3 buah lubang terbuka di dasar
ventrikel 4. Melalui ketiga lubang tersebut CSF mengalir ke Subarachnoid spaces ( cisterna magna)
disebelah medulla, aliran berlanjut ke Spinal lalu ke lumbal sisterna. Sebagian naik lagi ke otak melelui
subarachnoid spaces masuk ke vili arachnoid Vili arachnoid memiliki katup yang sensitif dengan tekanan
dengan sistem satu arah.

Komposisi: menyerupai plasma darah tapi tidak mengandung protein


Dihasilkan oleh:
a. Pleksus koroidea, berupa jaring-jaring seperti bunga kol yang menonjol dari piameter ke dalam 2
ventrikel otak
b. Sekresi sel-sel ependymal yang mengitari pembuluh darah serebral dan melapisi kanal medulla
spinalis

Fungsi :
a. Sbagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis
b. Berperan sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan otak seta medulla
spinalis.

III. Sumsum/Medula dibedakan menjadi dua:


Sumsum lanjutan (medulla oblongata).
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis).

Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)


Banyak mengandung ganglion otak.
Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan
pembuluh darah, bersin, batuk)

Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)


Fungsi : 1. Penghubung impuls dari dan ke otak. 2. Memungkinkan jalan terpendek pada gerak
refleks.
Di bagian dalam ada 1. akar dorsal mengandung neuron sensorik. 2. akar ventral
mengandung neuron motorik.

Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas
disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk
ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang
melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi
konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan


serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang
membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang
membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran
desenden.

Gbr. Penampang melintang


sumsum tulang belakang

II. SST (Susunan Saraf Tepi/Perifer)

Merupakan system saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan system saraf pusat.

1. Sistem saraf sadar/somatik

Merupakan system saraf yang kerjanya berlangsung secara sadar/diperintah oleh otak. Bedakan menjadi
dua yaitu :
a. Sistem saraf pada otak
Merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi 12 pasang saraf yaitu :
Nervi cranialis:

No Nama saraf Jenis Menuju Fungsi


saraf
I OLFAKTORI Sensorik Pusat pembau Berkaitan dengan
penciuman
II OPTIK Sensorik Retina mata Berkaitan dengan
penglihatan
III OKULOMOTOR Motorik Otot bola mata dan Menggerakan bola mata
otot kelopak mata (kiri dan kanan)
Untuk akomodasi dan
kontraksi iris
IV TROKLEAR Motorik Oto bola mata Untuk memutar bola
mata
V TRIGEMINUS Motorik Membawa impuls yang
a. OFTALMIK Kelopak mata atsa, berkaitan dengan sensai
bola mata, kelenjar rasa, nyeri, raba dan
lakrimal suhu.
b. MAKSILAR
Mukosa hidung,
langit-langit rongga
mulut, taring, gigi
c. MASNDIBUL
atas, pipi dan
AR
kelopak mata
bawah.

Lidah bagian atas


(bukan pengecap),
gigi bawah dan
rahang bawah.
VI Abdusen Motorik Otot penggerak Pergerakan rektus lateral
bolamata
VII Facial Motorik Lidah bagian Mempengaruhi
oengecap anterior pergerakan otot-otot
rahang, wajah, kepala
serta ekskresi kelenjar
ludah dan air mata.

No Nama saraf Jenis Menuju Fungsi


saraf
VIII Vestibulo Sensorik Koklea telinga, vestibula Berkaitana dengan pendengaran
koklear dan kanal semisirkularis dan keseimbangan.
IX Glosofaring Motorik Lidah pengecap, tonsil Mempengaruhi pergerakan otot
langit-langit mulut, kulit faring dan lidah.
telinga
X Vagus Motorik Faring, laring, trakea, Mempengaruhi pergerakan
bronkus, pulmo, lengkung menelan, stimulasi kelenjar
aorta lambung, usus, hati dan
pankreas.
XI Asesori Motorik Otot sternokleidomastoid Mengkoordinasi gerakan bahu
spinal dan otot trapezius dan leher.
XII Hipoglosus Motorik Otot lidah Berkaitan dengan kegiatan
menelan dan berbicara.

Saraf Spinal

31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior)
Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai region columna vertebra tempat munculnya saraf tersebut
a. Saraf servikalis 8 pasang dari C1-8
b. Saraf torakal 12 pasang dari T1-12
c. Saraf lumbalis 5 pasang dari L1-5
d. Saraf sakralis 5 pasang dari S1-5
e. Saraf koksigealis 1 pasang
Pleksus adalah jarring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh saraf spinal:
a. Pleksus servikalis dari C1-4 dan sebagian C5 menginervasi otot leher dan kulit kepala, leher, serta dada.
Sraf terpenting adalah saraf frenik yang menginervasi diafragma
b. Pleksus brakialis dari C5-8 dan T1 dengan melibatkan C4 dan T2 menginervasi otot-otot ekstremitas
atas
c. Pleksus lumbalis dari L1-4, dengan bantuan T12 menginervasi kulit dan otot dinding abdomen,paha dan
genitalia eksternal. Yang terbesar adalah saraf femoral yang mensuplai otot fleksor paha dan kulit pada
paha anterior, regia panggul dan tungkai bawah.
d. Pleksus sacralis dari S1-3 dengan kontribusi L4-5 dan S4 menginervasi ekstremitas bawah. Saraf
terbesar dalah saraf skiatik.
e. Pleksus koksigealis dari S5 dan saraf spinal koksigealis dengan kontribusi S4 mensuplai regia
koksigealis

Divisi

Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf kemudian bercabang menjadi
empat divisi.

a. Cabang meningeal kecil masuk kembali ke medulla spinalis melalui foramen yang sama digunakan saraf
untuk keluar dan mempersarafi meninges, pembuluh darah medulla spinalis dan ligamen intervertebral.
b. Ramus dorsal (posterior) terdiri dari serabut yang menyebar ke arah posterior untuk untuk mempersarafi
otot dan kulit pada bagian belakang kepala, leher, dan pada trunkusdi regia saraf spinal.
c. Cabang ventral (anterior) terdiri dari serabut yang mensuplai bagian anterior dan lateral pada trunkus dan
anggota gerak.
d. Cabang viseral adalah bagian dari sistem saraf otonom. Cabang ini memiliki ramus komunikans putih dan
ramus komunikans abu-abu yang membentuk hubungan antara medulla spinalis dan ganglia pada trunkus
simpatis sistem saraf otonom.

Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-
otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau
tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Contoh dari sistem saraf somatis
adalah sebagai berikut.

Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak
menterjemah- kan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu
dan meng- isyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.

Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan informasi tersebut ke
otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin.
Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi tersebut ke otak, otak akan
menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan
kamar.

Saraf Otonom

Merupakan system saraf campuran yang kerjanya di luar kesadaran


Terdapat:
a. Serabut afferent SSO membawa input dari organ visceral (sensorik)
b. Serabut efferent SSO mempersarafi otot polos (motorik)
Dibagi menjadi 2 divisi:
a. PANS (parasimpatethic autonom nervous system) meninggalkan SSP dari kraniosakral, fungsinya
menurunkan kecepatan denyut jantung, meningkatkan aktivitas saluran cerna.

o SANS (Sympatethic autonom nervous system) meninggalkan SSP dari torakolumbal, fungsinya
mempercepat kecepatan pernafasan dan denyut jantung, menurunkan aktivitas saluran cerna Sistem saraf
somatis
Fungsi Saraf Otonom

Parasimpatik Simpatik

mengecilkan pupil memperbesar pupil

menstimulasi aliran ludah menghambat aliran ludah

memperlambat denyut jantung mempercepat denyut jantung

membesarkan bronkus mengecilkan bronkus

menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan menghambat sekresi kelenjar pencernaan

mengerutkan kantung kemih menghambat kontraksi kandung kemih

Klasifikasi ingatan:

1. Ingatan Jangka Pendek: ingatan yang berlangsung beberapa detik atau paling lama beberapa menit.
Ingatan jangka pendek ini disebabkan oleh aktivitas saraf yang berkesinambungan, yang merupakan
hasil dari sinyal-sinyal saraf yang terus berjalan berkeliling pada jejak ingatan sementara di dalam
suatu sirkuit neuron reverbasi.
Selain itu dikarenakan fasilitasi/inhibisi presinaptik: hal ini terjadi pada sinaps-sinaps yang terletak
pada fibril-fibril saraf terminal segera sebelum fibril-fibril tersebut bersinaps dengan neuron-neuron
berikutnya.
2. Ingatan Jangka Menengah: ingatan yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu tetapi
kemudian menghilang.
Namun jika jejak ingatan memperoleh aktivasi secukupnya sehingga menjadi lebih permanen.
Ingatan jenis jangka menengah merupakan hasil dariperubahan fisik/kimiawi yang bersifat
sementara atau keduanya, baik pada terminal sinaps presinaptik atau pada membran sinaps
postsinaptik.
3. Ingatan Jangka Panjang: ingatan yang sekali disimpan, dapat diingat kembali selama bertahun-tahun
kemudian/bahkan seumur hidup.
Ingatan jangka panjang disebabkan sebagai hasil perubahan struktural pada saat ini, bukan hanya
perubahan kimiawi, pada sinaps-sinaps dan hal-hal tersebut memperkuat atau menekan
penghantaran sinyal-sinyal.

Fungsi luhur:

Sifat khas manusia. Yang membedakan dengan makhluk lainnya adalah pada korteks asosiatifnya, yang
menduduki perseptif primer. Yang mencakup aktifitas budaya, bahasa, ingatan dan pengertian.

Secara neural:

Penyadaran dan pengenalan segala sesuatu yang ada diluar dirinya, sehingga menjadi pengalaman dan
miliknya yang bisa dimanfaatkan untuk mengekspresikan dirinya terhadap dunia luar secara kuat.Yang
mendasari kegiatan-kegiatan itu yaitu neuron-neuron persptif primer yang dihubungkan satu dengan yang lain
dengan serabut U, asosiatifa dan komisural.

GANGGUAN SISTEM SARAF


Sindrom Lobus:
Frontalis
a. Afasia
Hilangnya atau treganggunya bahasa karena kerusakan otak
b. Demensia
Gangguan fungsi intelektual yang sedikitnya mengenai 3 bidang aktivitas berikut: bahasa, memory,
keterampilan, emosi atau kepribadian, kognisi.
Parietalis
a. Apraksia
Ketidakmampuan untuk melakukan fungsi psikomotorik, yaitu kemampuan untuk mengerti, merencanakan dan
melakukan perbuatan yang kompleks, tangkas dan menurut kehendak akibat dari gangguan asosiasi kortikal.
b. Agnosia
Ketidakmampuan untuk mengenal dan menginterpretasi rangsang indera karena kerusakan pada korteks
oksipetal
1. Agnosia visual: tidak dapat mengenal obyek yang dilihat.
- Agnosia obyek, gambar, muka
- Disleksia
2. Agnosia taktil: tidak dapat menyebutkan nama benda
Astreognois: tidak dapat menyebutkan bentuk dan ukuran benda yang dirabanya
3. Pengenalan anggota tubuh
- Otopagnosia: tidak mengenal bagian tubuh
- Anosognasia: menyangkal adanya kelainan pada tubuhnya
- Agnosis jari: tidak mengenal nama jari
Alzhaimer, merupakan penyakit akibat gangguan fungsi otak yang ditandai oleh kehilangan memori,
pengenalan kepribadian, dan kekuatan mental. Seperti penyakit orang tua pada umumnya, penyakit ini
disebabkan oleh atrofi korteks serebral yang atrofi ini disebabkan pula oleh sejenis virus yang memerlukan
waktu lama untuk merusak.
Amnesia, merupakan penyakit gangguan otak dimana penderita kehilangan memori dan diikuti dengan
ketidakmampuan membentuk memori baru. Penyebabnya yaitu dapat berupa kecelakaan, stroke, ensefalitis,
defisiensi vitamin B12, kanker otak, atau suplai darah yang kurang ke daerah memori, dan sampai alas an
psikologikal.
Ataksia, merupakan gangguan system saraf yang ditandai oleh gangguan koordinasi gerak otot seperti gerakan
tubuh yang tidak teratur dan tidak akurat. Penyebabnya adalah setiap kejadian yang mengganggu pusat
pengontrol gerak di otak atau jalur saraf yang menuju otak.

Mekanisme hantaran saraf

Aferen

Pada organ mata:

- Mata menerima rangsangan dari cahaya, cahaya akan masuk ke retina dan diserap oleh rodopsin dan
diteruskan ke sel batang (visual hitam putih) dan ke sel kerucut (visual warna) pada retina dan
dilanjutkan oleh serabut retina. Dan berjalan memasuki rongga cranial melalui Nervus Optkus.
- Serat-serat optic yang berasal dari belahan nasal dari retina menyilang pada kiasma optika. Serat-serat
dari belahan temporal retina tidak menyilang tapi berjalan homolateral. Jadi traktus(jalur) kanan
mengandung serat-serat dari belahan mata kanan dan dari belahan nasal kiri. Traktus kiri mengandung
serat-serat dari belahan mata kiri dan dari belahan nasal kanan.
- Semenjak keluar dari kiasma, serat-serat itu dinamakan traktus optikus menuju ke corpora genikulatum
lateral. Dari genikulatum ini terbentuk Radiasio optika, serat-serat sekunder dari serat-serat retina.
Radiasio optika ini berjalan berupa lempeng saraf yang menuju fisura kalkarina (medial lobus oksipital)
hingga membentuk genu temporal.
- Serat-serat sekunder untuk belahan-belahan kanan kedua retina berakhir pada strieate area dari
hemisfer kanan. Jadi hemisfer kanan menerima informasi sensoris dari pandangan kiri. Pada striate area
dari hemisfer kiri berkhir serat-serat untuk belahan-balahan kiri dari retina, yang membawa informasi
pandangan kanan.

Jadi, jika kita melihat suatu pandangan dengan mata kanan, maka gambaran visual tercermin dalam
hemisfer kiri.

Pada organ telinga:

Bergantung pada frekuensi bunyi yang mampu ditangkap oleh panca indra telinga.

- Suara yang terdengar akan ditangkap oleh nuclei koklearis dan membentuk serat-serat nervus koklearis
memasuki medulla dan membelah jadi 2 traktus. Taktus desendens dan asendens.
Asendens: akan menuju ke nucleus koklearis dorsalis. Serat-serat sekunder dari traktus auditori
timbul dari nuclei koklearis. Serat-serat meninggalkan nuclei koklearis sebagai dorsal
acousticus striae meuju kolikulus inferior.
Desendens: akan menuju ke nucleus koklearis ventralis. Serat-serat sekunder dari traktus
auditori timbul dari nuclei koklearis. Kemudian menyilang ke sebelah berupa lempeng serat-
serat saraf tercampur dengan sel-sel saraf korpus trapozoideum. Kemudian naik sebagai
lemniskus lateralis meunju ke kolikulis inferior.

Dari kolikulus inferior, serat-serat akustiko-optik akan menuju bagian kolikulus superior dan berhubungan
dengan kolikulus sebelahnya melalui kolikuli inferior(suatu komisura). Dan serat-serat tektoserebelar menuju ke
serebelum. Dari serebelum, informasi sensoris akan diolah dan serebelum akan meneruskan serabut eferen ke
system koordinasi gerak tubuh sebagai suatu respon. Saraf aferen berfungsi untuk mengirim informasi mengenai
lingkungan internal dan eksternal ke SSP. Informasi mengenai lingkungan internal contohnya adalah konsentrasi
CO2 di dalam cairan tubuh. Dalam menerima informasi dari lingkungan internal ini individu tidak menyadari
adanya informasi tersebut, sehingga tidak dianggap sebagai informasi sensorik. Jalur masuk untuk informasi
bawah sadar yang berasal dari alat-alat dalam disebut Aferen viseral. Sedangkan informasi eksternal contonya
adalah suara, bentuk, warna dan tekstur. Informasi ini dapat dideteksi oleh reseptor kemudian disalurkan ke
tingkat kesadaran otak, informasi ini disebut informasi sensorik. Dan jalur masuknya disebut Aferen sensorik.

Di bagian ujung perifer neuron-neuron aferen ini terdapat reseptor. Reseptor ini berfungsi untuk merubah
bentuk energi-energi informasi yang diterima menjadi energi listrik. Proses ini disebut dengan transduksi. Setiap
reseptor memiliki kekhususan diri terhadap suatu rangsangan yang dikenal dengan hukum energi saraf spesifik

Eferen

Berdasarkan scenario 2, pada saat menjawab pertanyaan, dia akan menggerakan organ-organ untuk bicara seperti
bibir. Lidah dan laring.

Dan dalam prosesnya:

Dari system saraf pusat akan mengirimkan serabut-serabut eferen pada nervus-nervus yang berhubungan yaitu:

- Nervus facialis, perannya dalam menggerakan otot bibir saat bicara


- Nervus mandibularis. Perannya dalam menggerakan tulang mandibula
- Nervus hipoglossus, perannya dalam pergerakan lidah dalam pengucapan
- Nervus aksesoris, perannya dalam pembentukkan suara melalui laring

Dalam keadaan normal tiap-tiap serabut saraf bercabang beberapa kali dan dapat merangsang tiga sampai beberapa
ratus serabut otot lurik. Dimana sel-sel saraf dan serabut otot lurik mengadakan hubungan neuromuscular,
sehingga potensial dalam serabut saraf dapat menjalar ke serabut otot.

- Ujung lempeng akhir dari saraf dan serabut otot membentuk palung sinaps dan mempunyai celah sinaps.
Dan ada bagian dasar palung yang berlipat-lipat disebut celah subneural yang mempunyai banyak mitokondria.
- Mitokondria itu mensintesis bahan transmitter perangsang yaitu asetilkolin. Dan ditampung dalam
vesikel sinaps kecil kira-kira berjumlah 300.000 dalam keadaan normal.
- Pada saat ada potensial aksi dari serabur saraf, kira-kira 300 vesikel asetilkolin terdorong keluar
membrane terminal saraf akibat dari pergerakan ion-ion Calsium dari ekstraseluler ke membrane
terminal saat potensial aksi mendepolarisasi membrane.
- Asetilkolin yang keluar tadi dalam waktu 1 milidetik dan sudah tidak bekerja lagi, sebenarnya akan
dihancurkan oleh asetilkolinesterase yang berada di lamina basalis. Berada diantara celah subneural dan
membrane otot. Walau dalam waktu 1 milidetik itu, permeabilitas membrane otot itu berlipat beberapa
ribu. Hal ini disebabkan oleh terbukanya saluran ion bergerbang asetilkolin. Saluran ini bermuatan
negtif tinggi, jadi ion negetif tak dapat masuk. Tapi ion-ion seperti Na, K, dan Ca akan cepet sekali
masuk.

Namun pada pokoknya, pembukaan saluran ion ini akan benar-benar mempercepat pemasukan ion-ion sodium ke
bagian serabut otot. Walaupun hanya 1 milidetik, ion sodium yang masuk sudah cukup dapat menghasilkan
potensial aksi pada serabut otot. Dan serabut otot akan menimnulkan suatu kontraksi(kontraksi sudah dibicarakan
pada scenario 1). Dalam hal ini adalah pergerakan otot bicara.

Tujuan Belajar

1. Sistem saraf Pusat


Anatomi dan histology otak:
a. Forebrain
1) Telensefalon : Cerebral korteks
Basal ganglia
Sistem limbik
2) D iencephalon : Thalamus
Hipotalamus
Epitalamus
Subtalamus
b. Midbrain : mesencephalon
c. Hindbrain
1) Metencephalon: Pons
Cerebellum
2) Myelencephalon: medulla oblongata
2. Medulla spinalis
Anatomi dan fisiologi
3. Meningea : Duramater
Arakhnoid mater
Pia mater
4. Sistem saraf tepi: n. cranial
n. spinalis
bagian aferen
bagian eferen:
1) Sistem somatic
2) Sistem otonom: saraf simpatis
Saraf parasimpatis
5. Fisiologi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
1) Ekanisme hantaran saraf
2) Fungsi luhur
6. Klasifikasi ingatan: jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang
7. Gangguan sistem saraf

KESIMPULAN

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemampuan seseorang untuk menjawab berbeda antara satu
orang dengan yang lainnya.Faktor pertama ialah kedalaman sulcus kortex serebri.Orang dengan sulcus
kortex dalam,memiliki permukaan yang lebih luas,jumlah saraf lebih banyak,kemungkinan untuk lebih
pandai atau cerdas lebih besar.
Area bahasa dan wicara terdapat di area kortex cerebri,tepatnya di area wernicke dan broca.Jika
terjadi lesi di area broca maka seseorang mampu menentukan apa yang ingin dikatakannya,tetapi tidak
dapat menghasilkan kata-kata.Pada kasus yang terdapat di skenario 2 ini misalnya mengenai mekanisme
berpikir seseorang,mengapa sistem otak kita bisa bekerja seperti itu yang bisa menghasilkan intelegensi
pada seseorang atau anak,kita bisa berpikir mulai dari otak kita bekerja dengan adanya stimulus sampai
respon dengan adanya stimulus dan pengendali-pengendali saraf lain yang bekerjasama maka akan
dihasilkan sistem kompleks dalam otak kita untuk komunikasi sehingga apapun perintah baik secara tidak
sadar atau sadar akan dikendalikan oleh otak kita di bawah pengaruh kerjasama saraf-saraf sehingga anak
atau seseorang bisa berpikir atau menjawab pertanyaan dengan baik.
RESUME BLOK IV

SKENARIO 2

MEKANISME BERPIKIR

KELOMPOK E

1. Bambang Prabawiguna 092010101002


2. Devy Ayu Wulandari 092010101053
3. Yan Agus Achtiar 092010101063
4. Nurlaili Tria Kusuma 092010101064
5. Rizky Widyawan 092010101065
6. Alfina Hadid F 092010101066
7. Dwita Riadini 092010101067
8. Elisa Maristin 092010101068
9. Zahirah Rajab 092010101069
10. Afrian Danny S. 092010101070
11. Dody Arief Prasetya 092010101071
12. Muti Arizka Rani P.M. 092010101072
13. Chindhia Rima R. 092010101073
14. Wahyu Dwirima K. Sari 092010101074
15. Stevie P.W. 092010101075

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010

You might also like