You are on page 1of 6

HEPATITIS

Gejala Hepatitis

Tidak semua orang dengan hepatitis akan mengalami gejala. Secara umum, bila gejala
terjadi, maka akan seperti ini :

Demam
Mual sampai muntah
Ketidaknyamanan perut
Urin berwarna gelap atau kuning kecoklatan seperti teh pekat.
Letargi (kelelahan)
Nyeri sendi
Edema (pembengkakan)
Mudah memar
Jaundice (kulit dan mata kuning atau sakit kuning).

Pengobatan Hepatitis
Pengobatan tergantung pada jenis hepatitis. Secara umum penderita hepatitis harus
banyak istirahat, menghindari alkohol, dan minum obat untuk membantu meringankan
gejala.
Kebanyakan orang yang menderita hepatitis A dan E akan sembuh sendiri setelah
beberapa minggu.
Hepatitis B diobati dengan obat antivirus, seperti lamivudine dan adefovir dipivoxil.
Hepatitis C diobati dengan kombinasi peginterferon dan ribovarin.
Transplantasi hati mungkin diperlukan pada kegagaln hati yang disebabkan oleh
hepatitis B atau C.
Pencegahan Hepatitis
Penyakit hepatitis dapat dicegah dengan cara menghindari faktor-faktor resiko dan cara
penularan seperti telah disebutkan sebelumnya. Selain itu cara mencegah hepatitis yang
paling efektif adalah melakukan imunisasi atau vaksinasi terhadap hepatitis A dan B.

Cara penularan penyakit hepatitis A :

Banyak kasus yang dapat terjadi pada hepatitis A misalnya pada tingkatan yang pada
faktor ekonomi yang rendah, banyaknya jumlah penduduk di permukiman rumah, serta
kurangnya melakukan sanitasi atau mendapatkan air bersih. Virus hepatitis A yang dapat
menyebar dengan mudah misalnya :

Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh tinja seseorang yang terinfeksi


hepatitis A akibat buruknya kebersihan pribadi. Sebagai contoh, ketika kita
mengkonsumsi makanan yang disiapkan oleh penderita hepatitis A yang belum
mencuci tangan dengan baik, apalagi setelah ia buang air besar
Mengkonsumsi air minum yang terkontaminasi
Mengkonsumsi sayuran dan buah buahan yang dicuci dengan menggunakan air yang
telah terkontaminasi
Mengkonsumsi makanan laut yang tercemar oleh limbah
Berhubungan seksual dengan penderita
EBOLA

Gejala-gejala Ebola
Masa inkubasi (rentang waktu antara masuknya virus ke dalam tubuh hingga muncul
gejala pertama) dari penyakit Ebola adalah sekitar 2 hingga 21 hari. Harap diingat bahwa
penularan virus Ebola hanya mulai terjadi pada saat gejala sudah muncul.

Sejumlah gejala awal yang menandakan penyakit ini akan menyerang secara tiba-tiba.
Indikasi-indikasi tersebut meliputi:
Demam.
Sakit kepala.
Merasa sangat lemas.
Nyeri pada otot dan sendi.
Sakit tenggorokan.

Setelah gejala-gejala di atas, akan muncul gejala lanjutan yang berupa:


Muntah.
Sakit perut.
Diare.
Ruam.
Gangguan fungsi hati dan ginjal.
Pendarahan dalam tubuh yang terkadang juga keluar melalui mulut, hidung, mata,
atau telinga.

Langkah Pencegahan Penyebaran Virus Ebola


Berikut adalah sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah, sekaligus
membatasi penyebaran virus tersebut:
Mencari tahu informasi tentang virus Ebola sebanyak-banyaknya.
Jika ada anggota keluarga atau orang di sekitar Anda yang mungkin tertular
Ebola, segera bawa mereka untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan di rumah
sakit.
Hindari berhubungan seksual dengan penderita ebola tanpa menggunakan
pengaman (kondom). Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa virus ebola masih
terdeteksi pada cairan semen pria, bahkan hingga berbulan-bulan sesudah pria
tersebut dinyatakan sembuh dari ebola.
Senantiasa mencuci tangan dengan air dan sabun. Cairan pembersih tangan
berbahan dasar alkohol juga berguna.
Hindari kontak langsung dengan kulit, darah, serta cairan tubuh pasien.
Jangan memegang benda-benda di sekitar pasien, misalnya pakaian, atau seprai.
Jenazah penderita Ebola harus ditangani dengan perlindungan maksimal dan oleh
pihak yang terlatih dan berpengalaman dalam menangani kasus sejenis ini.
Hindari bepergian ke daerah dengan kasus Ebola yang tinggi.
Jika Anda berada di daerah yang berisiko menularkan Ebola, hindari kontak
dengan hewan-hewan yang berpotensi menularkannya, termasuk daging atau
darahnya. Contohnya, kelelawar pemakan buah atau codot serta monyet.
Mencuci dan mengupas buah serta sayuran sebelum dikonsumsi.
Memasak daging hewan dan sayuran hingga benar-benar matang sebelum
dikonsumsi.

Penulara Ebola

Ebola bukanlah virus yang ditularkan melalui udara dan hanya dapat ditularkan melalui
cairan tubuh. Oleh karena itu, Ebola menyebar melalui penularan dari manusia ke
manusia melalui kontak langsung. Penularan melalui kontak langsung berarti bahwa
darah, sekresi lendir, cairan organ atau cairan tubuh lain yang mengandung virus harus
bersentuhan dengan kulit terbuka atau selaput lendir individu yang sehat. Cairan tubuh
dapat berasal langsung dari pasien yang terinfeksi atau dari permukaan objek yang
tersentuh oleh individu yang sakit, seperti tempat tidur atau pakaian. ASI, urin dan air
mani juga ditemukan menjadi media penularan virus Ebola, termasuk ditularkan melalui
air mata dan air liur. Ebola tidak menyebar melalui udara. Ini berarti seseorang tidak akan
tertular karena menghirup udara yang sama dengan pasien yang terinfeksi. Namun, jika
seorang individu yang terinfeksi bersin dan lendirnya kontak dengan luka terbuka atau
mata, hidung serta mulut orang sehat, terdapat kemungkinan terjadi penularan infeksi.
GONDONGAN

Gejala Gondongan
Gejala gondongan biasanya baru akan muncul 14-25 hari setelah infeksi virus terjadi.
Gejala gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis yang membuat sisi
wajah tampak membengkak. Pasca pembengkakan kelenjar parotis, gejala lainnya akan
mulai berkembang. Di antaranya adalah:

Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.


Nyeri sendi.
Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius.
Mulut kering.
Nyeri perut.
Hilang nafsu makan.
Lelah.
Sakit kepala.

Pencegahan gondongan
Penyakit gondongan bisa dicegah sedini mungkin dengan memberikan imunisasi MMR
pada anak-anak. Pemberian vaksin dilakukan saat anak berusia usia 1 dan harus diulang
sekali lagi pada usia 5 tahun.

Pada orang yang tidak mendapatkan vaksin saat kecil, maka langkah pencegahan yang
bisa dilakukan adalah dengan cara selalu menjaga kebersihan tangan, tidak berbagi
peralatan mandi atau peralatan makan dengan orang lain, menggunakan kertas tisu ketika
bersin atau batuk agar bisa langsung dibuang, dan memakai masker. Bagi penderita
gondongan, dianjurkan untuk tidak beraktivitas dulu di luar rumah paling tidak selama
lima hari setelah gejala pertama muncul, untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang
lain.

Cara Penularan
Gejala yang paling menonjol dari gondongan adalah pembengkakan disertai nyeri pada
pipi bagian belakang di bawah telinga, baik satu atau kedua belah pipi. Pembengkakan ini
terjadi akibat infeksi kelenjar ludah (parotis). Gondongan adalah penyakit yang sangat
menular di masyarakat, penularan biasanya lewat percikan ludah penderita yang terbawa
udara dan dihirup oleh orang lain. Masa inkubasi gondongan 14 sampai dengan 24 hari,
di dunia medis gondongan sering disebut parotitis epidemika
TUMOR

Gejala-gejala Tumor
Tumor dapat menyebabkan berbagai gejala. Beberapa gejala dan tanda klinis umumnya
bisa berupa:

Sering merasa tidak sehat.


Merasa sangat lelah.
Demam dan menggigil.
Tidak nafsu makan.
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Berkeringat pada malam hari.

Langkah Pencegahan Tumor


Tidak ada metode pencegahan yang dapat memberikan perlindungan total dari munculnya
tumor. Tetapi ada sejumlah langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk menurunkan
risiko terjadinya kanker. Langkah-langkah tersebut meliputi:

Berhenti merokok.
Berolahraga secara teratur.
Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, seperti meningkatkan
konsumsi makanan berserat (terutama sayuran) dan mengurangi konsumsi
makanan berlemak atau yang mengandung bahan pengawet.
Menjaga berat badan yang sehat agar terhindar dari obesitas.
Membatasi konsumsi minuman keras.
Menghalau pajanan sinar matahari, contohnya dengan menggunakan tabir surya.
Meminimalisasi pajanan senyawa kimia yang mengandung racun, misalnya
dengan mengenakan masker saat naik kendaraan umum.
Meminimalisasi pajanan terhadap radiasi.
Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Menjalani vaksinasi yang dibutuhkan untuk mencegah kanker, seperti vaksin
HPV.

Apakah tumor bisa menular

tumor tidak dapat menular, tetapi dapat diturunkan ke keturunanny

You might also like