Professional Documents
Culture Documents
Based on. Austin, B and Austin, D.A. 1987. Bacterial Fish Pathogens : Disease in Farmed
and Wild Fish. Ellis Horwood Limited Publisher. Chichester.
Aeromonas hydrophila
Therapy
Agen Chemotherapeutic digunakan untuk perawatan A. hydrophila di peternakan
ikan. Isolat A. hydrophila di dalam ikan telah ditemukan sensitip terhadap
chloramphenicol, florfenicol, tetracycline, sulphonamide, nitrofuran derivative, dan cuka
pyrodinecarboxylic (Aoki dan Egusa, 1971; Endo et al., 1973; Katae et al. 1979; Fukui et
al. 1987). Di dalam hatchery operasi, terramycin efektif ketika dicampur dengan makanan
ikan (pellet) dan diberikan 3.5 gram obat/racun aktif tiap 100 pon ikan per hari untuk 10
hari (Warren, 1991). Catatan: Antibacterial therapy hanya memberikan efek jangka pendek
bila kondisi-kondisi lingkungan kurang baik seperti air pasang, permukaan air rendah,
tingkatan oksigen rendah, atau ikan yang bergerombol.
Penyakit pada manusia
Bacteraemia ( bakteri di dalam darah) merupakan gejala yang paling umum terjadi
pada manusia.. Gejala lain meliputi demam dan rasa dingin, tetapi pasien yang terkena
infeksi berlebih oleh Aeromonas sering memperlihatkan sakit abdominal, nausea, muntah
dan diarrhea.Berbeda dengan gastroenteritis, infeksi/peradangan ini dapat berakibat serius
atau fatal, seperti kelumpuhan. Aeromonas ada tiga kategori, yaitu penyebab: cellulitis,
myonecrosis, dan ecthyma gangrenosum. Cellulitis, paling sering pada infeksi Aeromonas,
yaitu suatu radang akut subcutaneous pada jaringan yang ditandai oleh kemerahan dan
induration yang timbul dari infeksi sekunder ke sepsis (Musher, 1980). Myonecrosis dan
ecthyma, lebih sedikit dari pada keradangan, secara khas ditemukan pada pasien yang
immunocompromised. Myonecrosis, ditandai oleh pencairan otot dengan menghitamnya
jaringan yang mungkin seperti ganggren. Pasien ini memerlukan agressive antimicrobial
therapy dan debridement; individu yang gagal untuk bereaksi terhadap ukuran ini harus
diamputasi ( Haburchak, 1996). Jenis yang ketiga, ecthyma gangrenosum, adalah suatu
ganggren atau necrotic yang berkenaan dengan kulit yang terjadi sekunder ke sepsis. Luka
mempunyai suatu erythematous perbatasan melingkupi suatu gelembung yang dapat
menjadi necrosis selama 24 jam. Infeksi/Peradangan jenis ini pada umumnya fatal
(Musher, 1980).
References
Bruno, D.W. and Poppe, T.T. 1996. A Colour Atlas of Salmonid Diseases.
Academic Press. London, England. 189 pp.
Buckley, J.T., Halasa, L.N. and MacIntyre, S. 1982. Purification and partial
characterization of a bacterial phospholipidcholesterol acyltransferase. J. Biol.
Chem. 59:430436.
Eurell, T.E., Lewis, D.H. and Grumbles, L.C. 1978. Comparison of selected
diagnostic tests for detection of motile Aeromonas septicaemia in fish. Am. J. Vet.
Res. 39:13841386.
Fukui, H., Fujihara, Y. and Kano, T. 1987. In vitro and in vivo antibacterial
activities of florfenicol, a new fluorinated analog of thiamphenicol, against fish
pathogens. Fish Pathol. 22:201207.
Hazen, T.C., Flierman, C.B., Hirsch, R.P. and Esch, G.W. 1978. Prevalence and
distribution of Aeromonas hydrophila in the United States. Appl. Environ.
Microbiol. 36:731738.
Hoshina, T. 1962. Studies on Red-fin Disease of Eel [in Japanese]. Special Research
Report of Tokyo University of Fisheries, No. 6. Tokyo, Japan. 105 pp.
Howard, S.P. and Buckley, J.T. 1986. Molecular cloning and expression in
Escherichia coli of the structural gene for the haemolytic toxin aerolysin from
Aeromonas hydrophila. Mol. Gen. Genet. 204:289295.
Kaper, J.B., Lockman, H., Colwell, R.R. and Joseph, S.W. 1980. Aeromonas
hydrophila: ecology and toxigenicity of isolates form an estuary. J. Appl.
Microbiol. 50:359377.
Katae, H., Kouno, K., Takase, Y., Miyazaki, H., Hashimoto, M. and Shimizu, M.
1979. The evaluation of piromidic acid as an antibiotic in fish: an in vitro and in
vivo study. J. Fish Dis. 2:321335.
Larsen, J.L. and Jensen, N.J. 1977. An aeromonas species implicated in ulcer-
disease of the cod (Gadus morhua). Nord. Veterinaermed. 29:199211.
Mani, S., Sadigh, M. and Andriole V.T. 1995. Clinical spectrum of Aeromonas
hydrophila infections: Report of 11 cases in a community hospital and review.
Infect. Dis. Clin. Pract. 4:79-86.
Mathewson, J.J. and Dupont, H.L. 1992. Aeromonas species: role as human
pathogens. In: Remington, J.S., Swartz, M.N. (eds.), Current Clinical Topics in
Infectious Diseases, Vol12e. Cambridge: Blackwell Scientific. pp 2636.
Rodriguez, L.A., Ellis, A.E. and Nieto, T.P. 1992. Purification and characterization
of an extracellular metalloprotease, serine protease and haemolysin of Aeromonas
hydrophila strain B32: all are lethal for fish. Microb. Pathogen. 13:1724.
Van der Kooj, D. 1988. Properties of Aeromonads and their occurence and hygenic
significance in drinking water. Zentralb. Bakt. Hyg. B. 187:117.
Warren, J.W. 1991. Aeromonas and Pseudomonas Infections. In: USFWS (eds.),
Diseases of Hatchery Fish, sixth edition. U.S. Fish and Wildlife Service, Pacific
Region. pp. 1516.
Infeksi Aeromonas
Ruth Francis-Floyd2
Infeksi aeromonas disebabkan oleh bakteri dalam air sepanjang waktu. Pada
umumnya, ketika ikan sakit karena infeksi Aeromonas, sesuatu terjadi untuk membuat
peka ke invasi bakteri. Ada beberapa jenis Aeromonas yang dapat menginfeksi ikan. Yang
pertama adalah Aeromonas salmonicida, yang menyebabkan suatu penyakit furunculosis
di ikan salem dan semacam ikan air tawar. Dua jenis Aeromonas yang menyebabkan
penyakit pada ikan warmwater adalah Aeromonas hydrophila dan Aeromonas sobria.
Infeksi Aeromonas mungkin merupakan penyakit bakterial yang paling umum
didiagnose di ikan warmwater. Pada umumnya, tingkat kematian rendah ( 10% atau lebih
sedikit) dan kerugian boleh terjadi setelah jangka waktu tertentu ( 2-3 minggu atau lebih
panjang). Pada kejadian ini, beberapa faktor terutama stress, telah menyebabkan ikan
menjadi lebih peka kepada bakteri. Sumber stress yang umum adalah mutu air rendah,
padat sekali, atau penanganan keras/kasar/kejam.
Beberapa strain Aeromonas menjadi lebih virulent, dalam arti mempunyai suatu
alat yang menyebabkan sakit yang serius. Jika strain ini menjadi endemic di dalam suatu
populasi ikan berarti bahwa mereka ada di sana sepanjang waktu dan ikan akan
membentuk suatu imunitas terhadap bakteri tsb, sehingga sulit untuk memasukkan ikan
baru ke dalam air.