Professional Documents
Culture Documents
II. PENDAHULUAN
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoiceon (unsure)
dan metrein (mengukur). Stoikiometri berarti mengukur unsur-unsur
dalam hal ini adalah partikel atom ion, molekul yang terdapat dalam unsur
atau senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri adalah ilmu
yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan
produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) yang didasarkan pada
hukum-hukun dasar dan persamaan reaksi.
Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan masa unsur-
unsur dalam senyawa dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungan
kimia secara stoikiometri, biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu
kimia, diantaranya:
1
Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan massa dikemukakan oleh Antonio Laurent
Laoisier (1785) yang berbunyi : massa zat sebelum dan sesudah
reaksi sama.
Hukum Perbandingan Tetap
Hukum proust atau hukum perbandingan tetap yang berbunyi :
setiap senyawa terbentuk dari unsure-unsur dengan perbandingan
tetap.
Hukum kelipatan perbandingan / Hukum Perbandingan
Berganda (Hukum Dalton)
Jika dua jenis unsur dapat membentuk lebih dari satu macam
senyawa, maka perbandingan massa salah satu unsure yang terikat
pada massa unsure lain yang sama, merupakan bilangan bulat dan
sederhana.
Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac).
Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas
yang bereaksi dan dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan
sederhana.
Hukum Avogadro
Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah partikel yang sama pula.
2
perubahan energi, sedangkan lingkungan adalah hal-hal diluar sistem yang
membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem.
Q = m x c x T
3
Alat-alat : Stoikiometri
Tabung reaksi
Erlenemeyer
Balon tiup
Pipet Volumetrik
Rak tabung reaksi
Termokimia
Kalorimeter
Termometer
Gelas Piala
Tabung reaksi
Rak tabung Reaksi
Na2CO3
HCl 1 M
CaCl2
Pita Mg
Termokimia
Serbuk Zn
CuSO4 1M
HCl 2M
NaOH 2M
Reaksi : Na2CO3 (l) + CaCl2 (l) --> NaCl (l) + CaCO3 (s)
Cara Kerja :
STOIKIOMETRI
4
1. Pengaruh Reaksi yang Terbatas
Disiapkan 6 tabung reaksi dengan diameter yang sama, dan yang
dilengkapi dengan sumbat karet yang baik.
Ditempatkan tabung-tabung tersebut pada rak tabung.
Dengan menggunakan pipe, dimasukkan ke dalam masing-masing
tabung reaksi 5 ml larutan Na2CO3.
Ditambahkan juga ke dalam masing-masing tabung larutan CaCl2
dengan konsentrasi 1M ; 0,5 M ; 0,5 M ; 1 M ; 0,1 M ; 0,05 M .
Semua tabung segera ditutup dengan sumbat karet. Dikocok kuat-
kuat. Jumlah pengocokan untuk setiap tabung harus sama (misal 20
kali).
Setelah itu, dibiarkan tabung pada rak tabung selama 15 20 menit
sampai semua endapan terkumpul pada dasar tabung.
Endapan yang terbentuk dibandingkan dengan mengambil tabung
no. 3 sebagai pembanding.
TERMOKIMIA
5
1. Penentuan Tetapan Kalorimeter
Dimasukkan 20 ml air ke dalam kalorimeter. Dicatat temperaturnya
selama 5 menit, berselang 1 menit.
Dipanaskan 20 ml ke dalam piala gelas sampai kenaikan suhu kira-
kira 10C dari suhu kamar. Dicatat temperaturnya selama 5 menit,
berselang 1 menit.
Dicampurkan air panas itu ke dalam kalorimeter yang berisi air
dingin. Dikocok dan dicatat temperatur maksimum yang konstan.
Dihitung tetapan kalorimeternya.
6
Ditambahkan air yang temperaturnya diketahui setinggi 5 cm.
Dikocok tabung dan isinya selama 5 menit.
a. Reaksi 1
5 mmol 5 mmol 0 0
0 0 10 mmol 5 mmol
7
b. Reaksi 2
c. Reaksi 3
d. Reaksi 4
8
e. Reaksi 5
9
Persamaan Reaksi Mg dan HCl
Mg + 2 HCl MgCl2 + H2
a. Reaksi 1
Mg + 2 HCl MgCl2 + H2
0.05 50 mmol 0 0
24
Volume H2 = Mr x n
= 4.167 mg
= 4.167.10-6 L
b. Reaksi 2
Mg + 2 HCl MgCl2 + H2
0.1 50 mmol 0 0
24
10
Volume H2 = Mrx n
= 8.334 mg
= 8.334.10-6 L
c. Reaksi 3
Mg + 2 HCl MgCl2 + H2
0.15 50 mmol 0 0
24
Volume H2 = Mrx n
= 12.5 mg
= 12.5.10-6 L
B. TERMOKIMIA
1. Penentuan Tetapan Kalorimetri
Grafik Penentuan Tetapan Kalorimeter
(temperaturoK)
Air panas-----------------------
t
Campuran----------------------
T
Air biasa----------------------
1 2 3 4 5 (waktu {menit})
11
Air Biasa (0C) Air Panas (0C) Air Campuran (0C)
T0 28.5 39.0 31.0
MENIT 1 28.5 38.5 30.7
MENIT 2 28.5 38.0 30.5
MENIT 3 28.5 37.5 30.2
MENIT 4 28.5 37.2 30.1
MENIT 5 28.5 36.8 30.0
Q1 = 20 x 4.2 x {(31+273)-(28.5+273)}
= 210 J
Q2 = 20 x 4.2 x {(39+273)-(31+273)}
= 672 J
Q3 = Q2 Q1
= 672 J 210 J
= 462 J
TetapanKalorimetri = m x S x (t - T)
= 20 x 4.2 x (8-2.5)
2.5
= 184.8 J/K
12
Massa serbuk Zn = 2.990 gram
Zn + CuSO4 ZnSO4 + Cu
To CuSO4 = 303oK
T = 0 oC
= 1.14 x 40
= 45.6 gram
13
= 184.8 J/K X 0
=0J
=0J
=0J
= 1 M X 0.04 L
= 0.04 mol
H (EntalpiReaksi) = 0
J/K
0.04
14
T awal campuran = 32 0C = 305 0K
= 305 0K 303 0K = 3 0K
= 1.02 x 40
= 40.8 gram
Mol = 40.8
58.5
= 0.6794 mol
= 184.8 J/K X 3 K
= 554.4 J
= 492.048 J
Kalor reaksi Q3 = Q1 + Q2
= 554.4 J + 492.048 J
= 1046.448 J
H penetralan = Q3
= 1046.448 J
0.6794 mol
15
= 1500.499 J/ mol
KI 31 31 32 32.5 32 32 Eksoterm
V. PEMBAHASAN
A. STOIKIOMETRI
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoiceon (unsur)
dan metrein (mengukur). Stoikiometri berarti mengukur unsur-unsur
dalam hal ini adalah partikel atom ion, molekul yang terdapat dalam
unsure atau senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri
adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif
dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaankimia) yang
didasarkan pada Hukum-hukum dasar dan persamaan reaksi.
Berdasarkan hasil percobaan stoikiometri yang dilakukan, ada dua
variasi percobaan yang dilakukan yaitu Pengaruh banyaknya reaksi
yang terbatas Na2CO3 dengan CaCl2 dan Hubungan antara mol
pereaksi dengan mol produk Mg dengan HCl.
1. Pengaruh banyaknya reaksi yang terbatas.
16
Perbedaan tinggi yang dihasilkan dari reaksi ini adalah tergantung
dari konsentrasi Na2CO3 serta molaritas CaCl2 yang digunakan.
Semakin tinggi konsentrasi larutan yang direaksikan dengan
jumlah volume yang sama akan menghasilkan produk hasil reaksi
yang lebih banyak, dan banyaknya endapan putih CaCO3 yang
terbentuk tergantung pada konsentrasi larutannya. Semakin kecil
konsentrasi larutan yang direaksikan maka hasil reaksi akan
semakin sedikit dan penambahan CaCl2 dengan volume yang sama
tetapi konsentrasi berbeda akan mempengaruhi terbentuknya
endapan. Hasil reaksi tersebut terbatas pada konsentrasi tertentu.
2. Hubungan Antara mol Pereaksi dengan Mol Produk
Berdasarkan hasil percobaan variasi Hubungan antara mol pereaksi
dengan mol produk Mg dengan HCl, dapat dianalisa bahwa pita
Mg tidak dapat bereaksi dengan air melainkan bereaksi dengan
HCl didapatkan pengamatan berupa gas H2 yang terbentuk dari
hasil reaksi eksoterm dimana gas H2 yang terbentuk terdesak dan
ditampung dalam balon karet.
Reaksi ini berdasarkan bobot pita Mg yang digunakan. Semakin
besar bobot pita Mg yang direaksikan dengan HCl konsentrasi 1 N
maka gelembung gas H2 yang terbentuk akan semakin besar dan
membutuhkan waktu yang lama dalam reaksinya, sebaliknya
semakin kecil bobot pita Mg yang direaksikan dengan HCL
konsentrasi 1 N maka gas H2 yang terbentuk akan semakin sedikit
dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mereaksikan pita Mg
dengan HCl.
Dalam reaksi Mg dengan bobot 0.05 gram dan 50 ml HCL 1 N
terbentuk volume gas H2 yang paling kecil (4.167.10-6L) dengan
waktu reaksi 02 menit 25 detik, sedangkan volume gas H2 yang
paling besar dihasilkan (12.5.10-6L) yaitu dari reaksi 0.15 gram
Mg dan 50 ml HCL 1 N dengan waktu reaksi 05 menit 1 detik.
17
B. TERMOKIMIA
Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari
perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau
proses kimia dan fisika. Bahasan dalam termokimia adalah tentang
jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi
serta cara pengukuran kalor reaksi.
Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada
kumparan kawat penghantar yang dimasukan ke dalam air suling.
Pada waktu bergerak dalam kawat penghantar (akibat perbedaan
potenial) pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam dan
kehilangan energi. Akibatnya pembawa muatan bertumbukan dengan
kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat medan listriknya.
Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam yang
dialiri arus listrik memperoleh energi yaitu energi kalor/panas.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang
digunakan untuk menentukan besar kalor jenis adalah kalorimeter.
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan
kalor dari lingkungan ke sistem yang ditandai dengan adanya
penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. Reaksi eksoterm adalah
reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan yang ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di
sekitar sistem. .
Pada percobaan ini, dilakukan pencampuran antara aquades yang
tidak dipanaskan dan aquades yang dipanaskan. Dengan memasukkan
air ke dalam kalorimeter sambil diaduk dan dihitung suhunya maka
diperoleh suhu sebelum pencampuran air panas dari menit ke 1 sampai
menit 5 sebesar 28,5C. Suhu yang tetap tersebut dikarenakan belum
adanya kalor yang diserap oleh kalorimeter sehingga suhu air dari
menit ke 1 sampai menit 5 sama.
18
Setelah pencampuran air panas, suhu yang semula tetap naik secara
perlahan karena kalorimeter telah menyerap panas dari pencampuran
air tersebut. Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa semakin lama
pencampuran maka suhu akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan
air tersebut melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan. Pada menit-
menit terakhir, suhu yang dihitung pada termometer tidak berubah
suhunya, ini membuktikan sifat kalorimeter yaitu menjaga suhu, dan
tidak ada pengaruh dari lingkungan.
Sifat-sifat kalorimeter adalah menjaga suhu suatu zat dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan, sifatnya dalam proses adalah secara
adiabatik yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke
dalam kalorimeter. Berdasarkan azas Black yaitu kalor yang diterima
oleh kalorimeter sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang
dicari kalor jenisnya.
Dari data-data yang diperoleh, dapat dihitung T kalor lepas air
panas sebesar 8K, T kalor diterima air biasa 2,5K, Kalor yang dilepas
air panas 672 J, Kalor yang diterima air biasa 210 J, dan dengan
menggunakan asas Black yaitu Q lepas=Q terima diperoleh Q
kalorimeter sebesar 462 J. Sehingga dari hasil tersebut didapat tetapan
kalorimetri maka diperoleh 184,8 J/K.
VI. KESIMPULAN
A. STOIKIOMETRI
1. Pengaruh Reaksi yang Terbatas
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi menentukan
hasil reaksi yang dihasilkan, besarnya hasil reaksi akan ditentukan
oleh jumlah pereaksi pembatas.
2. Hubungan antara Mol Pereaksi dengan Mol Produk
Berdasarkan hasil praktikum hubungan antara mol pereaksi dengan
mol produk dapat disimpulkan bahwa volume gas H2 yang
terbentuk pada tiap Erlenmeyer adalah sama. Hal ini sesuai dengan
hukum perbandingan volume atau hukum Gay Lussac.
B. TERMOKIMIA
19
Reaksi antara Zinc dan Tembaga (II) sulfat merupakan reaksi eksoterm
karena mengjasilkan energi.Reaksi penetralan asam klorida oleh
natrium hidroksida merupakan reaksi endoterm karena keduanya
membutuhkan energi.Dengan percobaan sederhana, diperoleh harga
tetapan kalorimeter sebesar 184,8 J/K.
20