Professional Documents
Culture Documents
Sejarah adalah pengalaman-pengalaman yang terjadi pada masa lampau dalam suatu
masyarakat. Kemudian pengalaman-pengalaman tersebut dipelajari agar memperoleh manfaat
dan arti penting bagi kehidupan sekarang dan yang akan datang. Dengan belajar sejarah maka
orang akan mengetahui prestasi-prestasi yang pernah dicapai oleh generasi pendahulunya,
kebudayaan bangsanya sendiri serta kebudayaan bangsa lain. Dengan belajar sejarah maka
orang akan memperoleh nilai-nilai positif yang perlu diteruskan dan dikembangkan,
sedangkan nilai-nilai negatif ditinggalkan.
Menurut Sartono Kartodirjo sejarah mempunyai kegunaan genetis dan kegunaan didaktik.
Pada kegunaan genetis maka nilai-nilai luhur yang terdapat didalam setiap peristiwa masa
lampau perlu diwariskan secara turun temurun agar dapat membentuk watak manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Sedangkan pada kegunaan didaktik atau
pendidikan nilai-nilai luhur yang terdapat pada peristiwa masa lampau perlu diwariskan pada
generasi muda agar dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Dengan
demikian maka sejarah secara intrinsik memiliki kegunaan edukatif atau pendidikan dan
kegunaan intruktif atau memberikan pelajaran.
Banyak manusia yang belajar dari sejarah atau pengalaman, baik yang dilakukan sendiri, oleh
orang lain atau oleh generasi sebelumnya. Maka kita sering mendengar ungkapan
Belajarlah dari sejarah atau Sejarah mengajarkan kepada kita . Menurut C.P. Hill
fungsi sejarah bagi peserta didik adalah untuk :
a. memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, para pahlawan, dan membangkitkan
kekaguman tentang kehidupan manusia pada masa lampau.
Melalui sejarah manusia dapat mengembangkan potensi dirinya dengan cara meniru
pengalaman-pengalaman yang baik serta membuang pengalaman yang tidak baik dari
generasi sebelumnya. Pengalaman yang baik contohnya adalah ditemukkannya mesin uap
oleh James Watt, dapat mengembangkan kemampuan melalui bidang teknologi.
Sejarah dapat memberikan pengetahuan dan ilmu kepada siswa atau kepada siapa saja para
peminat sejarah. Sejarah adalah ilmu terbuka baik dari sudut teori maupun metodologi. Di
mana ilmu sejarah berupaya menjelaskan dan membantu manusia memahami berbagai hal
atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia dimasa lalu.Dengan mengetahui masa
lampau, maka dapat membantu setiap orang dalam menentukan sikap untuk masa sekarang
dan masa yang akan datang. Sehingga orang akan melestarikan masa lalu, prestasi-prestasi
yang pernah dicapai oleh generasi sebelumnya. Kemudian diwariskan kembali kepada
generasi penerusnya dengan cara memberikan pengetahuan sejarah. Dengan mengetahui
masa lampau maka dapat diambil nilai-nilai, norma-norma untuk pendidikan moral,
penalaran yang bijakana, perubahan, keindahan dan budi pekerti luhur.
Sejarah berguna untuk memberikan inspirasi atau pemikiran. Berbagai peristiwa pada masa
lampau akan memberikan inspirasi pada pembentukan moral dan karakter bangsa ( nation
building ). Misalnya semangat 1945 yang memiliki nilai-nilai persatuan dan kesatuan, rela
berkorban, berjuang tanpa pamrih dan cinta tanah air.Melalui sejarah maka generasi muda,
khususnya pelajar dan mahasiswa dapat memiliki inspirasi dan dapat berpartisipasi dalam
pembangunan bangsa melalui bidang pendidikan dengan cara menyerap dan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian sejarah dapat menimbulkan munculnya ide-ide
serta kreatifitas bagi kalangan para pemuda dan rangka turut serta melaksanakan
pembangunan bangsa.
Biasanya situ-situs sejarah dan prasejarah disamping sebagai kekayaan ilmiah, juga dapat
dijadikan tempat pariwisata, yang akan membawa dampak bagi perekonomian daerah
maupun nasional. Karena dengan melihat jejak-jejak sejarah pada situs-situs tersebut orang
akan diajak kembali berekreasi menikmati keindahan masa lampau. Maka dalam fungsi
rekreatif sejarah berperan sebagai pemandu atau memberikan petunjuk-petunjuk penting
terhadap peninggalan-peninggalan sejarah. Dari sejarah maka orang akan memperoleh
informasi secara lengkap terhadap peninggalan-peninggalan sebagai bukti bahwa pada masa
lampau manusia telah mengembangkan kebudayaannya dari berbagai aspek kehidupan Oleh
karena itu peristiwa masa lampau harus disusun menjadi kisah sejarah yang menarik serta
dapat menimbulkan minat orang untuk membacanya. Karena kisah-kisah dalam sejarah itu
sendiri berhubungan dengan tempat yang sangat jauh ( spasial ) dengan waktu yang demikian
panjang ( temporal ).
KEGUNAAN SEJARAH
Sejarah juga berguna untuk menyatakan pendapat,pendatat yg dinyatrkan oleh para penulis
sejarah umumnya ditunjukan untuk memberikan masukan bagi segenap elemen bangsa agar
tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan yg pernah terjadi sebelumnya.Sejarah juga dapat
berguna sebagai profesi.ada banyak profesi yg berkenaan dengan sejarah.diantaranya adalah
guru sejarah,pegawai sejarah,peneliti sejarah,dan penulis.namun tidak jarang,jenis profesi
lain,misalnya wartawan dan sastrawan juga mwmpunyai bakat dan kemampuan untuk
menjadi peneliti dan penulis sejarah.
a. Perkembangan, terjadi bila masyarakat secara terus menuerus bergerak dari bentuk
yang sederhana ke bentuk yang kompleks.
c. Pengulangan, terjadi bila seuatu peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi
lagi di masa sekarang.
a. Sejarah itu mempunyai obyek, yaitu aktivitas dan peristiwa di masa lampau.
b. Sejarah itu mempunyai teori, yaitu memberi penjelasan tentang kapan sesuatu itu
terjadi.
c. Sejarah itu mempunyai metode, yaitu bahwa suatu pernyataan dari peneliti itu harus
didukung oleh bukti-bukti sejarah. Proses rekonstruksi sejarah mulai dari heuristic
(mencari sumber sejarah), kritik sumber, interpretasi data sampai dengan penulisan
hasil penelitian (historiografi), harus berdasarkan metode. Dengan metode itu
rekonstruksi sejarah akan menghasilkan tulisan sejarah ilmiah dan penulisan sejarah
tanpa dilandasi oleh metode sejarah hanya akan menghasilkan tulisan populer yang
uraiannya bersifat deskriptif naratif dan tidak menunjukkan ciri-ciri karya ilmiah
sejarah.
d. Sejarah bersifat sistematis, yaitu sejarah sebagai kisah ditulis secara sistematis.
Hubungan antar bab dengan hubungan antar sub bab pada setiap bab disusun secara
kronologis, sehingga uraian secara keseluruhan bersifat diakronis (memanjang
menurut alur waktu). Uraian sistematis akan menunjukkan hubungan antara stu fakta
dengan fakta lain yang bersifat kasalitas (hubungan sebab akibat) karena sejarah
merupakan proses.
a. Sejarah menentukan intuisi, yaitu pemahaman langsung dan instingtif selama masa
penelitian berlangsung.
b. Sejarah memerlukan imajinasi, yaitu untuk membayangkan apa yang sebelum,
sekarang dan sesudah kejadian sebuah peristiwa.
c. Sejarah memerlukan emosi, yaitu untuk membuat orang yang membaca tulisan
sejarah seolah-olah hadir menyaksikan sendiri peristiwa itu.
F. KEGUNAAN SEJARAH
Sejarah mempunyai beberapa kegunaan atau manfaat antara lain:
1. Kegunaan Edukatif
Banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan.
Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan juga
dari generasi sebelumnya. Dengan belajar sejarah seseorang akan senantiasa berdialog
anatara masa kini dan masa lampau sehingga bisa memperoleh nilai-nilai penting yang
berguna bagi kehidupannya. Nilai-nilai itu dapat berupa ide-ide maupun konsep kreatif
sebagai sumber motivasi bagi pemecahan masalah kini dan selanjutnya untuk merealisasikan
harapan masa yang akan datang.
2. Kegunaan Inspiratif
Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada para pembaca dan pendengarnya.
Belajar sejarah disamping akan diperoleh ide-ide atau konsep-konsep baru kreatif yang
berguna bagi pemecahan masalah masa kini, juga penting untuk memperoleh inspirasi dan
semangat bagi mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa, semangat nasionalisme maupun
dalam upaya mnumbuhkan harga diri bangsa.
3. Kegunaan Rekreatif
Sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan sejarah
yang menarik pembaca dapat terhibur. Membaca menjadi media hiburan yang rekreatif.
4. Kegunaan Instruktif
Kegunaan instruktif sejarah berkaitan dengan fungsi sejarah dalam menunjang bidang-bidang
teknologi, dalam artian bahwa studi tahu hasil penelitian sejarah yang menyangkut
penemuan-penemuan teknik sepanjang sejarah kehidupan manusia, dimana sejarah masing-
masing penemuan tersebut diperlukan bagi usaha menjelaskan prinsip-prinsip kerja teknik-
teknik tertentu dalam masa setelahnya.
Nilai-nilai keadilan terdapat pula dalam suatu peristiwa sejarah. Dalam bertindak, kita harus
bersikap adil terutama ketika kita menjadi pemimpin. Jatuh bangunnya sebuah kerajaan atau
kekuasaan dalam sejarah, dapat dilihat dari bagaimana kebijakan para raja atau penguasa
dalam melakukan kebijakan yang memberikan keadilan bagi rakyatnya. Kita dapat membaca
dalam sejarah, terdapat raja-raja yang bersifat otoriter dan menindas rakyat.
Kebijakankebijakan yang diambilnya lebih banyak menguntungkan raja dan keluarganya.
Raja dan keluarganya hidup bermewahan, sedangkan rakyatnya hidup sengsara. Tindakan
penguasa tersebut menimbulkan reaksi dari rakyat. Reaksi yang timbul, misalnya
pemberontakan. Akibat pemberontakan tersebut, kekuasaan raja berakhir, diganti oleh sebuah
dinasti baru. Bahkan yang paling mengerikan ada raja yang diganti tersebut dihukum oleh
rakyatnya dengan hukuman yang mengerikan. Nilai yang bisa kita ambil dari peristiwa ini
adalah bahwa kita harus berbuat adil. Apabila kita tidak berbuat adil, akan menimbulkan
balasan kelak yang dapat menyengsarakan kita.Kebijakan raja atau penguasa sebagaimana
telah dicontohkan di atas, dapat pula mengandung nilai-nilai kejujuran. Pada umumnya
penguasa yang menindas merupakan cerminan dari seorang penguasa yang tidak jujur. Dia
menunjukkan berbagai kebohongan, mengeluarkan pernyataan-pernyataan kepada rakyat
seolah-olah tindakannya benar. Padahal dibalik pernyataannya tersebut banyak mengandung
ketidakjujuran. Rakyat dibohongi oleh berbagai pernyataannya. Bahkan kebohongan bisa
semakin meluas, tidak hanya dilakukan oleh raja, tetapi dilakukan pula oleh aparat kerajaan
dan keluarganya. Mereka memberikan kesan bahwa kerajaannya merupakan kerajaan yang
mementingkan dan memperhatikan rakyatnya. Padahal kenyataannya tidak, yang terjadi
sebaliknya. Raja, pejabat kerajaan, dan keluarganya lebih mementingkan diri sendiri daripada
kepentingan rakyatnya. Fenomena sejarah kerajaan seperti ini, biasanya kerajaan itu berakhir
dengan keadaan yang tragis. Sebagai akibat munculnya pemberontakan rakyat. Hal ini, bagi
kita harus menjadi pelajaran.Apabila kita tidak berbuat jujur maka akan mencelakakan kita
sendiri kelak. Keberanian merupakan suatu modal untuk mencapai kemajuan. Dalam sejarah,
kita banyak belajar bagaimana bangsa yang memiliki keberanian dapat menjadi bangsa yang
maju. Keberanian yang dimaksud di sini adalah keberanian dalam memperjuangkan cita-cita
yang positif. Misalnya, sejarah bangsa Jepang memberikan suatu nilai bagaimana bangsa
Jepang dapat menjadi maju seperti saat ini disebabkan oleh nilai-nilai keberanian. Bangsa
Jepang dikenal sebagai bangsa yang memiliki nilai atau etos kerja yang tinggi. Nilai-nilai
tersebut terbentuk melalui proses perjalanan sejarah yang cukup panjang.Nilai-nilai
keberanian yang tercermin dalam kelompok Samurai Jepang, kemudian diimplementasikan
dalam industrialisasi sehingga tercapai sebuah modernisasi. Modernisasi yang dicapai oleh
Jepang berakar dari tradisi Jepang. Perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan, banyak
mengandung nilai rela berkorban. Mereka berjuang melawan penjajah bukan untuk
kepentingannya sendiri, tetapi untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas. Banyak
pengorbanan yang dilakukan oleh para pejuang dalam melawan penjajah, misalnya mereka
dipenjara, dibuang ke daerah lain, diasingkan dari pergaulan masyarakatnya. Sebagai contoh,
Pangeran Diponegoro pernah dibuang keManado dan Makasar. Para tokoh pergerakan
banyak yang dibuang ke Boven Digul (daerah Papua sekarang). Boven Digul adalah suatu
tempat yang terletak di pedalaman Papua (dulu Irian Jaya). Untuk sampai ke daerah ini, harus
melalui jalan air yaitu menggunakan kapal. Daerah Boven Digul merupakan daerah rawan
penyakit malaria. Banyak para pejuang yang terkena penyakit malaria.Walaupun para
pejuang tersebut diperlakukan oleh penjajah dengan perlakukan yang buruk, tidak membuat
sikap mereka berubah terhadap penjajah.Sikap rela berkorban yang ditunjukkan oleh para
pejuang tersebut patut kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai edukatif yang
kita pegang dari nilai-nilai sejarah, tidaklah berarti kita harus mengkultuskan masa lalu. Kita
tetap saja harus bersikap kritis terhadap peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Sikap
kekritisan itulah justru yang dapat mendorong kita untuk mengambil nilai-nilai apa yang
dapat kita kembangkan dalam konteks kehidupan saat ini. Janganlah sampai kita melupakan
sejarah. Bung Karno pernah mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghormati sejarahnya. Masa lalu harus menjadi pelajaran dalam menatap hari esok yang
lebih baik. Sejarah adalah guru kehidupan, sebagaimana pepatah yang menyatakan Historia
magistra vitae.
Gambar 1.5 Relief Candi Borobudur yang merupakan peninggalan sejarah dapat
memberikan inspirasi bagi perkembangan seni rupa di Indonesia
Dalam konteks berbangsa, kebesaran masa lalu bukan untuk dikultuskan, tetapi harus
memberikan inspirasi semangat masa kini bagaimana kita harus menjadi bangsa yang besar.
Kebesaran bangsa Indonesia bukan hanya besar dalam jumlah penduduknya, tetapi kebesaran
yang ditandai sebagai bangsa yang diperhitungkan dan dihormati oleh bangsa lain. Sejarah
mencatat di Indonesia pernah lahir kerajaan-kerajaan besar yang menjadi ciri kejayaan masa
lalu bangsa Indonesia. Sebagai contoh, Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit merupakan dua
kerajaan yang diperhitungkan ketika berinteraksi dengan bangsa lain seperti bangsa India dan
Cina, dua bangsa yang pada masa itu dianggap memiliki peradaban yang sudah maju.
Kebesaran masa lalu bangsa Indonesia harus memberikan inspirasi bagaimana kita dapat
menjadi bangsa yang maju dan bangsa yang disegani oleh bangsa lain. Untuk menjadi bangsa
yang maju, sudah barang tentu harus memiliki nilai-nilai yang mendukung terhadap
terbentuknya bangsa yang maju. Nilai-nilai tersebut misalnya nasionalisme, etos kerja yang
tinggi, penegak hukum yang konsisten, inovatif, kreatif, dan lain-lain. Apa yang dilakukan
oleh kerajaankerajaan besar pada masa lalu harus dilihat nilai-nilai positif dari mereka.
Kemajuan hanya dapat dicapai dengan kerja keras sendiri, bukan ditentukan oleh bangsa lain.
Dua hal yang memiliki hubungan dapat menjadi pengembangan berpikir kausalitas.
Misalnya, mengapa di daerah tersebut banyak terjadi konflik? Berbagai analisis dapat
dikembangkan dalam melihat penyebab konflik. Sebab-sebab konflik dapat dihubungkan
dengan kebijakan pemerintahan setempat, kondisi perekonomian masyarakat, hubungan
antarkelompok masyarakat, letak geografis tempat konflik, dan lain-lain. Dengan
ditemukannya sebab akibat dari konflik tersebut, diharapkan kemampuan berpikir kausalitas
ini dapat memberikan tuntunan dalam memecahkan masalah agar konflik tidak terjadi lagi.
Berpikir kronologis dapat diartikan berpikir yang bersifat runut atau tersusun berdasarkan
urutan waktu. Hal ini dapat dilakukan dalam mengungkap suatu kejadian, misalnya
kecelakaan. Untuk mengungkap mengapa terjadi kecelakaan, biasanya polisi mencari bukti-
bukti yang menjadi penyebab kecelakaaan. Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan, maka
kronologi kejadian kecelakaan tersebut dapat diceritakan atau diungkap. Kronologi
kecelakaan tersebut, misalnya dapat diceritakan, yaitu diawali dengan seorang pemuda yang
mengendarai sepeda motor sambil membawa minuman keras. Pemuda tersebut mengendarai
motornya dengan kecepatan yang tinggi. Ketika sepeda motor yang dikendarainya itu tiba-
tiba bannya pecah, sehingga ia tidak mampu mengendalikan sepeda motornya yang oleng.
Akibatnya, terjadilah kecelakaan itu.
Sejarah mengajarkan cara berpikir perubahan. Perubahan itu dapat berupa perkembangan dan
pertumbuhan. Cara berpikir seperti ini dapat diterapkan dalam melihat diri sendiri. Kita
tumbuh berubah sejak kecil, mulai dari masa anak-anak hingga dewasa sekarang ini.
Bagaimana pertumbuhan yang terjadi pada diri kita, apakah mengarah kepada perubahan
yang bersifat positif atau negatif. Pemahaman terhadap perubahan yang terjadi pada diri kita
sendiri dapat memberikan pengajaran bagi kita, apakah kita sudah menjadi orang yang baik
atau sebaliknya, apakah kita sudah menjadi orang yang berguna atau sebaliknya. Introspeksi
diri dapat kita lakukan dalam melihat perubahan yang terjadi pada diri kita.
Sejak masa lampau bangsa Indonesia sudah mengenal teknik pelayaran. Pelajaran cara
berlayar sudah dipelajari oleh bangsa Indonesia karena kondisi geografis wilayah Indonesia
yang sebagian besar atau dua pertiganya terdiri atas lautan. Relief yang ada dalam Candi
Borobudur menunjukkan realitas kehidupan masyarakat pada saat itu. Realitas tersebut
misalnya keterampilan berlayar yang diiringi dengan keterampilan membuat perahu.
Keterampilan ini sudah sejak lama dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dari satu keterampilan
dapat dikembangkan pada keterampilan-keterampilan lainnya, misalnya keterampilan
pelayaran dapat meliputi keterampilan-keterampilan mengetahui arah mata angin,
memperkirakan cuaca, memperkirakan tempat berkumpulnya ikan, dan keterampilan-
keterampilan lainnya. Keterampilan-keterampilan yang positif tersebut dapat diwariskan
kepada generasi sekarang. Kita dikenal sebagai bangsa pelaut akan tetapi keterampilan kita
dalam teknologi keluatan saat ini sangat tertinggal dari bangsa lain. Akibatnya, laut yang kita
miliki belum diolah secara optimal hingga saat ini.
Peninggalan-peninggalan sejarah saat ini banyak memberikan peran yang sangat penting bagi
pengembangan pariwisata. Bahkan beberapa pemerintah daerah ada yang mengembangkan
pariwisatanya dengan memanfaatkan peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di
daerahnya. Situs-situs sejarah secara ekonomis dapat meningkatkan pendapatan daerah.
Bangunan-bangunan kuno lainnya misalnya beberapa bangunan keraton kerajaan. Di tempat
ini kita dapat berekreasi menikmati keindahan keraton-keraton masa lalu yang dibangun
dengan bentuk bangunan yang merupakan perpaduan antara bentuk asli Indonesia dengan
unsur-unsur dari luar. Beberapa unsur luar yang berpengaruh terhadap bangunan luar misal
pengaruh dari Eropa, Cina, Arab, dan negara-negara lainnya. Dari jenis perpaduan bangunan
ini kita dapat belajar juga bahwa pada masa itu bangsa Indonesia sudah menjalin hubungan
baik dengan bangsa-bangsa di luar Indonesia. Salah satu tempat rekreasi sejarah adalah
museum. Di tempat ini banyak disimpan atau dikoleksi benda-benda peninggalan sejarah.
Benda-benda ini sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang kesejarahan.
Kunjungan ke museum memiliki dua arti, yaitu pertama berekreasi dan kedua belajar ilmu
pengetahuan. Setiap museum yang dibangun memiliki kekhasan tersendiri, ada museum yang
dibangun karena adanya peristiwa penting misalnya Museum Konferensi Asia Afrika yang
ada di Gedung Merdeka Kota Bandung Jawa Barat. Ada pula museum yang mengkoleksi
benda-benda sejenis, misalnya museum kereta api di Madiun, museum Affandi di Yogya
yang mengkoleksi lukisan-lukisan Affandi, dan lain-lain. Ada pula museum yang
mengkoleksi benda-benda yang beragam dari abad ke abad, misalnya Museum Sribaduga di
Jawa Barat yang mengkoleksi benda-benda sejarah sejak zaman prasejarah hingga zaman
penjajahan.
Kemampuan berimajinasi bagi penulis karya sastra tersebut sangat penting. Begitu juga bagi
yang membacanya, pembaca harus memiliki kemampuan imajinasi ketika dia membaca karya
sastra sejarah. Ketika dia membaca karya sastra tersebut seolah-olah dia sedang berekreasi
memasuki zaman yang diceritakan dalam karya sastra tersebut. Dalam hal ini sejarah menjadi
suatu seni, bukan saja sebagai ilmu pengetahuan.
Gambar 1.6 Mahasiswa sedang melakukan rekreasi sejarah ke lokasi peninggalan sejarah
(di Borobudur)
Nasionalisme yang diterapkan kepada siswa pada dasarnya merupakan bentuk pendidikan
politik dari negara kepada warganya. Setiap bangsa memiliki kepentingan untuk menulis
sejarahnya. Seperti juga bangsa Indonesia, kita belajar sejarah mulai dari Sekolah Dasar
sampai dengan Pendidikan Menengah. Pemerintah memiliki kepentingan terhadap
pendidikan sejarah di sekolah. Mengapa sejarah dianggap penting diberikan kepada siswa-
siswa di sekolah? Dengan belajar sejarah, para siswa diharapkan memiliki kecintaan terhadap
tanah airnya, memiliki jiwa nasionalisme. Kecintaan kepada bangsa diharapkan dapat
menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap bangsanya. Para siswa diharapkan menjadi warga
negara yang baik. Menjadi warga negara yang baik merupakan bagian dari pendidikan politik
oleh pemerintah terhadap warga negaranya.
Kesinambungan waktu dalam sejarah dapat kita contohkan terhadap apa yang terjadi pada
diri kita. Misalnya sekarang kita duduk di bangku SMA. Keberadaan kita sekarang di SMA
ini sebenarnya tidak lepas dari apa yang kita lakukan pada masa lalu, yaitu ketika kita di SMP
atau di SD. Apabila kita ketika di SMP-nya belajar dengan rajin dan serius maka ketika kita
duduk di SMA tidak menutup kemungkinan prestasi kita menjadi lebih baik lagi. Begitu pula
halnya dalam melihat masa depan kita. Apabila kita ketika di SMA-nya malas, maka tidak
menutup kemungkinan masa depan kita menjadi kurang baik. Kerajinan dan keuletan kita
belajar sekarang di SMA sangat menentukan hidup kita pada masa yang akan datang.
Kegunaan Sejarah
Sejarah adalah pengalaman masa lampau, oleh sebab itu apabila dipelajari
dengan baik dan benar akan banyak gunanya, banyak manfaatnya, serta
mempunyai arti penting dalam kehidupan masyarakat.
Banyak tokoh yang mengemukakan pendapatnya mengenai kegunaan
sejarah, antara lain C.P. Hill (1956) yang menyatakan bahwa mempelajari sejarah
banyak kegunaannya bagi peserta didik, antara lain:
1. secara unik dapat memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, tentang
kehidupan para tokoh/pahlawan, perbuatan, dan cita-citanya dan juga dapatmembangkitkan
kekaguman tentang kehidupan manusia masa lampau,
2. melalui pengajaran sejarah dapat dibandingkan kehidupan zaman sekarang
dengan masa lampau,
3. melalui pengajaran sejarah dapat diwariskan kebudayaan umat manusia,
4. lewat pengajaran sejarah di sekolah-sekolah dapat membantu mengembangkan
cinta tanah air di kalangan para siswa.
Belajar sejarah banyak kegunaannya dalam kehidupan sekarang atau untuk masa yang akan
datang. Sejarah dapat memberikan gambaran dan menjadi pedoman bagi suatu bangsa untuk
melangkah dari kehidupan masa kini ke masa yang akan datang. Tiap-tiap individu pada
setiap bangsa dan negara harus memiliki kesadaran akan arti pentingnya sejarah.Kesadaran
sejarah merupakan dimensi yang memuat konsepsi waktu yang dimiliki manusia yang
berbudaya. Kesadaran sejarah yang tercermin pada individu akan lebih bermanfaat jika
bersifat kolektif, sebab sebagai ungkapan masyarakat bersama terhadap situasi yang ada, baik
politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang mampu membangun perasaan senasib sebagai
suatu anggota bangsa dan negara.
Pengalaman yang dimiliki oleh suatu masyarakat di masa lampau merupakan pengalaman
yang bernilai sejarah dan berharga bagi bangsa tersebut pada masa kini, sebab akan
memberikan bantuan daya pikir dan tindakan yang bijaksana. Oleh karena itu, sejarah
memiliki arti yang penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Output yang dihasilkan dari belajar sejarah dapat Anda simak dalam bagan berikut:
Di tengah masyarakat yang luas, sejarah mempunyai arti dan kegunaan sosial, yaitu memberi
kegunaan edukatif (pelajaran), kegunaan yang menimbulkan inspirasi (ilham), dan fungsi
rekreatif (rasa yang menyenangkan).
Mempelajari sejarah berarti belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan masyarakat, baik
pada masa sekarang atau masyarakat sebelumnya. Keberhasilan di masa lampau akan dapat
memberi pengalaman pada masa sekarang. Sebaliknya, kesalahan masyarakat di masa lampau
akan menjadi pelajaran berharga yang harus diwaspadai di masa kini.
Dengan mempelajari sejarah, orang dapat menemukan hukum yang menguasai kehidupan
manusia, bahkan dengan belajar sejarah kita dapat berbuat bijaksana untuk menghadapi masa
depan (ingat belajar sejarah akan bijaksana lebih dahulu). Oleh karena itu, belajarlah dari
sejarah karena sejarah dapat mengajarkan kita apa yang telah dilakukan sebelumnya.
Keberhasilan Kerajaan Majapahit akan memberi pelajaran bagi masyarakat sekarang untuk
bekerja keras, bersatu dalam satu tujuan untuk mencapai masyarakat adil makmur.
Sebaliknya, perang saudara menyebabkan kelemahan negara yang akhirnya meruntuhkan
Majapahit (ingat Perang Paregreg di Majapahit). Begitu juga apa sebab di Singasari selalu
terjadi pergantian tahta tidak lain disebabkan adanya usaha yang tidak saling membangun
tetapi saling menjatuhkan (Ken Arok merebut tahta dari Tunggul Ametung, selanjutnya anak
Tunggul Ametung membunuh Ken Arok dan sebaliknya, anak Ken Arok membunuh
Anusopati dan begitu seterusnya).
Berbagai kisah sejarah yang terjadi memberikan inspirasi (ilham). Misalnya, Pangeran
Diponegoro berusaha melawan dengan sistem gerilya terhadap pasukan Jenderal De Kock,
dan selama 5 tahun ia berhasil memorak-porandakan pihak Belanda. Begitu juga perjuangan
rakyat Indonesia dalam gerakan nasional yang ditandai lahirnya Budi Utomo memberikan
inspirasi bagi kita untuk hidup kreatif, bersatu, dan selalu mengutamakan persatuan untuk
tercapainya Indonesia merdeka. Sikap rela berkorban demi persatuan dan berjuang tanpa
pamrih telah ditunjukkan oleh para tokoh organisasi pergerakan nasional Indonesia.
Bangsa Indonesia sudah memasuki kebangkitan nasional yang kedua berusaha mengejar
ketinggalan dalam era globalisasi ilmu dan teknologi, suatu masa di mana kita harus
meningkatkan persatuan serta patriotisme untuk membawa bangsa Indonesia menuju masa
depan yang lebih baik dari masa sekarang.
Sejarah dapat memberikan kesenangan dan rasa estetis karena penulisan sejarah mampu
menarik pembaca berekreasi tanpa beranjak dari tempat. Kita dapat menyaksikan peristiwa-
peristiwa yang telah lampau dan jauh terjadinya.
Kita seolah-olah mengelilingi negeri jauh dan menyaksikan peristiwa yang terjadi pada masa
lampau, misalnya, pembangunan Taman Bergantung di Babilonia atau Taj Mahal di Agra
India. Kita dapat melihat keindahan dan kehebatan masyarakat pada waktu itu. Maka melalui
kegunaan rekreatif ini akan mendorong masyarakat untuk maju dan lebih terbuka, dapat
bergaul dengan siapa pun, menyenangi ilmu dan teknologi, disiplin, bekerja keras,
menghormati hukum, inovatif, produktif, serta mau bekerja sama untuk mencapai cita-cita
bangsa.
Proses rekreasi terhadap berbagai peristiwa di masa lampau memungkinkan orang untuk
bercermin diri. Orang yang maju pasti akan lebih dinamis sebab melihat adanya masa depan
yang cerah yang didasarkan pada pengalaman masa lalu yang indah dan menarik.
Nov 25
Manfaat Sejarah
sejarah Tagged manfaat sejarah, nilai nilai sejarah, kegunaan sejarah, apa itu sejarah 4
Comments
Selain keempat guna tersebut sejarah juga dapat sebagai Alat Politik Penguasa
Yaitu bahwa Sejarah seringkali dijadikan sebagai alat politik rezim (sistem pemerintahan)
yang sedang berkuasa terutama rezim totaliter.
GUNA SEJARAH
Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataan bahwa sejarah terus
ditulis orang, disemua peradaban dan sepanjang waktu, sebenarnya cukup menjadi bukti
bahwa sejarah itu perlu. Tetapi bagi mereka yang meragukan hasil peradaban manusia ini,
baiklah disini akan dipaparkan guna sejarah.
Sejarah itu berguna secara intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik, sejarah itu berguna
sebagai pengetahuan. Seandainya sejarah tidak berguna secara intrinsik, yang berarti tidak
ada sumbangannya di luar dirinya, cukuplah dengan nilai-nilai intrinsik. Akan tetapi, disadari
atau tidak, ternyata sejarah ada di mana-mana.
Guna Intrinsik
Ada setidaknya empat guna sejarah secara intrinsik, yaitu (1) sejarah sebagai ilmu, (2) sejarah
sebagai cara mengetahui masa lampau, (3) sejarah sebagai pernyataan pendapat dan (4)
sejarah sebagai profesi.
Sejarah sebagai ilmu. Sejarah adalah ilmu yang terbuka. Keterbukaan itu membuat siapapun
dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah (tidak seperti profesi lain seperti dokter, guru,
wartawan dll) asal hasilnya dapat dipertanggung jawabkan sebagai ilmu. Sejarah sebagai ilmu
dapat berkembang dengan berbagai cara : (1) perkembangan dalam filsafat, (2)
perkembangan dalam teori sejarah, (3) perkembangan dalam ilmu lain dan (4) perkembangan
dalam metode sejarah.
Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau. Selain mitos, sejarah adalah cara untuk
mengetahui masa lampau. Ada setidaknya dua sikap terhadap sejarah setelah mengetahui
masa lampaunya, yaitu (1) melestarikan atau (2) menolak. Melestarikan karena manganggap
masa lampau itu penuh makna.
Sejarah sebagai pendapat. Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk
menyatakan pendapat. Sebagai contoh yang berkembang di Amerika ada dua aliran yang
sama-sama menggunakan sejarah : (1) konsensus dan (2) konflik. Konsensus karena mereka
berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada konsensus, dan para sejarawan selalu
bersikap kompromistis; sebaliknya konflik karena menekankan seolah-olah dalam
masyarakat selalu terjadi pertentangan dan menganjurkan supaya bersikap kritis dalam
berpikir tentang sejarah.
Sejarah sebagai profesi. Banyak profesi yang berkenaan dengan kesejarahan, diantaranya :
guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat sejarah, penulis dan peneliti sejarah.
Guna Ekstrinsik
Sejarah dapat digunakan sebagai liberal education untuk mempersiapkan mahasiswa supaya
siap secara filosofis, tidak saja untuk yang akan belajar di Jurusan Sejarah. Secara umum
sejarah mempunyai fungsi pendidikan, yaitu sebagai pendidikan :
Moral
Penalaran
Politik
Kebijakan
Perubahan
Masa depan
Keindahan, dan
Ilmu Bantu.
Guna Sejarah
Kuntowijoyo berpendapat, bahwa sejarah berguna secara intrinsik dan ekstrinsik. Secara
intrisik, sejarah berguna untuk sebagai pengetahuan. Secara intrisik, yaitu (1) sejarah sebagai
ilmu, (2) sejarah sebagai cara untuk mengetahui masa lampau , (3) Sejarah sebagai
pernyataan pendapat dan (4) sejarah sebagai profesi.
Secara ekstrinsik, sejarah dapat digunakan sebagai liberal education untuk mahasiswa, yaitu;
(1) moral; (2) penalaraan; (3) politik; (4) kebijaksanaan; (5) perubahan; (6) masa depan; (7)
keindahan dan (4) ilmu bantu. Selain sebagai pendidikan, sejarah berfungsi sebagai (9) latar
belakang; (10) rujukan dan (11) bukti.
KEGUNAAN SEJARAH
Guna Intrinsik:
1. sebagai ilmu
4. sebagai profesyen
Guna Ekstrinsik:
1. Pendidikan moral
3. pendidikan politik
4. pendidikan kebijakan
5. pendidikan perubahan
7. pendidikan keindahan
Sumbangan Ilmu:
- memberi konsep
sumbangan sejarah:
- beri karakterisasi
- beri struktur.
1. perlu intuisi
2. perlu imaginasi
3. perlu emosi
Kekuatan-kekuatan sejarah:
2. agama .......
3. institusi ......
4. teknologi, ideologi, militer, individu, seks, umur, golongan, etnisitas, mitos, budaya
Penelitian Sejarah:
SEJARAH INDONESIA
1. Sejarah sebagai peristiwa atau realitas (Ihistoir realite) karena peristiwa sejarah atau
kejadian sejarah itu benar-benaada dan terjadi pada masa lampau.
2. Sejarah sebagai kisah sejarah (Lhistoir recite). Dalam pengertian ini sejarah dipandang
sebagai kisah dari peristiwa-peristiwa masa lampau.
1. Sejarah dalam arti objektif merupakan kejadian atau peristiwa sejarah yang tidak dapat
terulang lagi.
2. Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu kontruksi (bangunan) yang disusun oleh penulis
sebagai suatu uraian cerita (kisah). Kisah tersebut merupakan suatu kesatuan rangkaian dari
fakta-fakta yang saling berkaitan.
Tidak semua peristiwa yang terjadi pada masa lampau digolongkan sebagai suatu peristiwa
sejarah.
Peristiwa yang dapat digolongkan sebagai suatu peristiwa sejarah memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
Peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang unik, sebab hanya sejkali terjadi (once)
atau dalam bahasa Jerman disebut dengan einmaligh.
Peristiwa atau kejadian pada masa lampau mempunyai pengaruh yang besar pada masanya
atau pada masa-masa selanjutnya. Contoh, peristiwa pembacaan proklmasi kemerdekaan,
sumpah pemuda, dsb.
a. Empiris
Empiris berasal dari bahasa Yunani empeiria yang berarti pengalaman. Sejarah sangat
bergantung pada pengalaman manusia. Pengalaman tersebut direkam dalam dokumen dan
peninggalan sejarah lainnya, kemudian diteliti oleh sejarawah untuk menemukan fakta.
b. Memiliki Objek
Kata Objek berasal dari Latin objectus artinya yang dihadapan, sasaran, tujuan. Objek yang
dipelajari oleh sejarah sebagai ilmu adalah manusia dan masyarakat yang menekankanpda
sudut pandang waktu.
c. Memiliki Teori
Dalam bahasaYunani theoria berarti renungan. Sama seperti ilmu sosia lainnya, sejarah
mempunyai teori yang berisi kumpulan kaidah-kaidah pokok suatu ilmu, seperti: teori
sosiologi, teori nasionalisme, teori konflik sosial, dsb.
d. Memiliki Metode
Methodos (Bahasa Yunani) berarti cara. Dalam rangka penelitian, sejarah mempunyai
metodologi penelitian sendiri yang menjadi patokan-patokan tradisi ilmiah yang senantiasa
dihayati.
a. Instuisi
Sejarawan memerlukan instuisi atau ilham, yaitu pemahaman langsung dan insting selama
masa penelitian berlangsung. Dalam hal ini cara kerja sejarawan sama dengan seniman.
b. Imajinasi
Dalam melakukan pekerjaannya seorang sejarawan harus dapat membayangkan apa yang
sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi seudah itu. Contohnya :
Sejarah Sagaranten, harus membayangkan keadaan geografis kota Sagaranten.
c. Emosi
Dalam penulisan sejarah harus ada keterlibatan emosi, dalam hal ini penulis sejarah harus
mempunyai empati yang tinggi (empatheia = perasaan) untuk menyatukan perasaan dengan
objeknya, seolah-olah mengalami sendiri.
d. Gaya Bahasa
Dalam penulisan sejarah gaya bahasa yang digunakan harus lugas atau tidak berbelit-belit,
sehingga kisah sejarah akan mudah dipahami oleh pembaca.
Accuracy (ketepatan) dan objektivitas sangat diperlukan dalam penulisan sejarah. Penulisan
sejarah berdasarkan fakta, sedangkan seni merupakan hasil imajinasi.