You are on page 1of 15

Nyeri Sendi

Osteoartritis
Definisi

penyakit generatif yang menyerang persendian

Osteo = tulang Arthro = sendi Itis = Inflamasi

Epidemiologi

Di Indonesia: OA lutut 5% pada pria dan 12,7% pada wanita yang


berumur antara 40-60 tahun

2760 kasus reumatik pada tahun2010, 73% diantaranya adalah


penderitaOA

Etiologi

ketidakseimbangan antara proses breakdown dan proses


perbaikan

Klasifikasi

OA primer

Penyebab tidak diketahui

OA sekunder

1
Gangguan Endokrin

Gangguan metabolik

Gangguan Pertumbuhan

Kelainan struktur sendi

Trauma dan inflamasi

Faktor Resiko

Obesitas

Kelemahan otot

Mengandalkan satu sendi secara terus menerus

Trauma sebelumnya

Faktor keturunan

Usia >65 tahun

Wanita menopause

Manifestasi Klinis

Nyeri yang luar biasa (utama)

Keterbatasan gerak & kaku sendi

Tanda inflamasi

Pembentukan osteofit

2
Krepitasi

Perubahan gaya jalan

Pemeriksaan Penunjang

Rontgen

Menentukan tingkat keparahan

Hasil

Osteofit

Sklerosis subkondral

Penyempitan ruang sendi

MRI

Artroskopi

Artrografi

Penatalaksanaan klinis

Farmakoterapi

Analgesik

NSID

Non selektive : Diklofenak, ibuprofen, Piroksikam, Mefenamat

Selektive : Meloksikam

3
Kondroprotektif

Asam hialuronat

Kondroitin sulfat

Non Farmakoterapi

Pantau berat badan

Immobilisasi sendi

Pembedahan

Artroscopic debridement

joint lavage

Osteotomy

Artroplasti sendi total

Prognosis

disability & keterbatasan hidup

Deformitas permanen

Upaya

Promotif

Preventif

Konsumsi Calcium

4
Rehabilitatif

Mengurangi beban load sendi

Mengurangi BMI

Penegakkan Diagnosis

Kriteria Diagnosis (ICD-10)

Nyeri sendi dan disertai 3 gejala dari

Krepitus saat gerakan aktif

Kaku sendi <30 menit

Umur >50 tahun

Pembesaran tulang sendi lutut

Nyeri tekan tepi tulang

Teraba hangat pada synovium sendi lutut

Lupus Eritematosus Sistemik


Definisi

penyakit inflamasi autoimun sistemik ditandai dengan temuan


antibody pada berbagai jaringan dan menimbulkan manifestasi
klinis di berbagai system organ

Epidemiologi

banyak pada usia produktif (15-44 tahun)

5
banyak pada ras berwarna : Asia, Afrika Amerika, Hispanik/Latin

Etiologi

Penyebab Tidak Diketahui

Faktor Resiko

Riwayat keluarga pertama +

Faktor Lingkungan

Infeksi

Makanan

Cahaya UV

Obat-obatan ttt

Rokok

Hormonal pd Wanita

Kehamilan

Sebelum periode menstruasi

Manifestasi Klinis

Disebut dgn Penyakit Seribu Wajah

Tidak spesifik

Nyeri atau bengkak sendi

6
Demam, letih, sakit kepala

Ruam merah kupu-kupu pada wajah

Anemia

Rambut Rontok

Pemeriksaan Penunjang

Tes ANA

Tambahan minimal

Kimia Darah

7
Laju endap darah

HB

Kreatinin urin

Foto polos thorax

aPTT

PT

Tes setelah tes ANA positif

anti-dsDNA

Penatalaksanaan klinis

3 Pilar

Konseling

Informasi yang benar

Menjelaskan SLE

Dukungan dari sekitar

Edukasi

Menjauhi sinar UV

Diet teratur

8
2

Program rehabilitasi

Mencegah atrofi otot

Terapi fisik

Medikamentosa

NSAID

Kortikosteroid

Pengobatan utama

Antiinflamasi dan imunosupresi

Imunosupresan/ Sitotoksik

Azatiopirin

Siklofosfamid

Metotreksat

Siklosporin

Mikofenolat mofeti

Algoritme

9
Prognosis

Morbiditas dan mortalitas tinggi

Upaya

Preventif

SALURI (Periksa Lupus Sendiri), apabila hasil formulir


didapatkan Ya pada minimal 4 pertanyaan maka perlu segera
dikonsultasikan kepada dokter puskesmas atau rumah sakit
setempat

Waspada dan diagnosis dini

Rehabilitatif

Pilar ke 2

10
Penegakkan Diagnosis

kriteria diagnosis the American College of Rheumatology (ACR)


dimana apabila dijumpai 4 atau lebih kriteria pada tabel, maka
memiliki sensitifitas 85% dan spesifisitas 95%

Spondilitis Tuberkulosis
Definisi

Terjadinya deformitas tulang belakang yang permanen dan


dapat terjadi pula defisit neurologis

infeksi Mycobacterium tuberculosis pada tulang belakang

Spondile = vertebra

Epidemiologi

1-5% penderita TB mengalami TB osteoartikular, dan separuh


dari TB osteoartikular merupakan spondylitis TB

Cenderung terjadi pada dekade 5-6

Meningkat pada kondisi defisiensi imun

HIV

Anak-anak

Lansia

Etiologi

infeksi Mycobaterium tuberculosis

11
Menyebar secara hematogen/limfogen

Masuk ke tulang belakang melalui pleksus venosus

Manifestasi Klinis

Nyeri relatif indolen

Nyeri punggung, tidak spesifik

dapat disertai demam subfebris, menggigil, malaise

Menurunnya BB

Stadium lanjut

Deformitas berupa kifosis

Defisit neurologis

Paraplegia

Paresis

Hipestesia

Nyeri radiculer

Sindrom kauda equina

Spondilitis pada cervicalis

Kaku & nyeri leher

Disfagia

12
Suara serak

Stridor

Pemeriksaan Penunjang

Biopsi dan pemeriksaan laboratorium

Radiologi

X-ray

CT-scan

MRI

Penatalaksanaan klinis

Farmakoterapi

OAT bila masih pada fase awal

OATselama 6-9 bulan

Non Farmakoterapi

Pembedahan dilakukan bila stadium lanjut terjadi

Prognosis

Dipengaruhi faktor :

Usia muda - prognosis lebih baik

Diagnosis lebih cepat - pemulihan akan sempurna

13
Resistensi OAT - prognosis lebih parah

AIDS - Prognosis lebih parah

Upaya

Promotif

Preventif

Diagnosis dini

Rehabilitatif

14
15

You might also like