You are on page 1of 12

MAKALAH HAK ASASI

MANUSIA

Disusun Oleh :

1. Angga Dwi P (04)


2. Ari Yudha P (05)
3. Corel Harnowo (05)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2017
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, karena berkat rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat kami
selesaikan sesuai yang diharapkan dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah
ini kami membahas Hak Asasi Manusia, yang merupakan suatu permasalahan yang sangat
penting dalam kehidupan kita sebagai masyarakat Indonesia yang berbangsa dan bernegara.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman dan wawasan tentang Hak
Asasi Manusia yang mana hal ini sangat diperlukan dalam berbagai hal. Dan harapan lain yaitu
dapat menambah pemahaman kita tentang hal ini, menumbuhkan rasa nasioanalisme dan
mensosialisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.i

Daftar isi..ii

BAB I: PEMBUKAAN

A. Latar Belakang Masalah .1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Masalah...1

BAB II: PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengecoran...........................................4

B. Ciri dan Tujuan Hak Asasi Manusia......6

C. Dasar Hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia.....7

D. Permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam penegakan HAM di Indonesia....8

E. Beberapa masalah Hak Asasi di Indonesia yaitu.....9

F. Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM......10

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan .12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang dimiliki manusia sejak ia lahir yang
berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapapun.Hak Asasi merupakan sebuah
bentuk anugrah yang diturunkan oleh Tuhan sebagai sesuatu karunia yang paling mendasar
dalam hidup manusia yang paling berharga. Hak Asasi dilandasi dengan sebuah kebebasan setiap
individu dalam menentukan jalan hidupnya, tentunya Hak asasi juga tidak lepas dari kontrol
bentuk norma-norma yang ada. Hak-hak ini berisi tentang kesamaan atau keselarasan tanpa
membeda-bedakan suku, golongan, keturunanan, jabatan, agama dan lain sebagainya antara
setiap manusia yang hakikatnya adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.
Terkait tentang hakikat hak asasi manusia, maka sangat penting sebagai makhluk ciptaan
Tuhan harus saling menjaga dan menghormati hak asasi masing-masing individu. Namun pada
kenyataannya, kita melihat perkembangan HAM di Negara ini masih banyak bentuk pelanggaran
HAM yang sering kita temui.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
a. Apa pengertian dan ruang lingkup Hak Asasi Manusia ?
b.Bagaimana perkembangan Hak Asasi Manusia di Indonesia ?
c. Apa saja pelanggaran Hak Asasi Manusia ?

1.3 Tujuan penulisan


Adapun tujuan penulisan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia, serta mengetahui ruang lingkup Hak
Asasi Manusia.
b. Memenuhi tugas Pendidikan pancasila
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia (HAM) secara tegas di atur dalam Undang Undang No. 39 tahun 1999
pasal 2 tentang asas-asas dasar yang menyatakan Negara Republik Indonesia mengakui dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara
kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan
ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan
kecerdasan serta keadilan.
Hak asasi manusia dalam pengertian umum adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap
pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Ini berarti bahwa sebagai
anugerah dari Tuhan kepada makhluknya, hak asasi tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi
manusia itu sendiri. Hak asasi tidak dapat dicabut oleh suatu kekuasaan atau oleh sebab-sebab
lainnya, karena jika hal itu terjadi maka manusia kehilangan martabat yang sebenarnya menjadi
inti nilai kemanusiaan.Hak asasi mencangkup hak hidup,hak kemerdekaan/kebebasan dan hak
memiliki sesuatu. Ditinjau dari berbagai bidang, HAM meliputi :
a. Hak asasi pribadi (Personal Rights)
Contoh : hak kemerdekaan, hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama.
b. Hak asasi politik (Political Rights) yaitu hak untuk diakui sebagai warga negara
Misalnya : memilih dan dipilih, hak berserikat dan hak berkumpul.
c. Hak asasi ekonomi (Property Rights)
Misalnya : hak memiliki sesuatu, hak mengarahkan perjanjian, hak bekerja dan
mendapatkan hidup yang layak.
d. Hak asasi sosial dan kebuadayaan (Sosial & Cultural Rights).
Misalnya : mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan santunan, hak pensiun,
hak mengembangkan kebudayaan dan hak berkspresi.
e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan Pemerintah
(Rights Of Legal Equality)
f. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum.

2.2 Pengertian Ham menurut para ahli

1. Pengertian HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto


HAM adalah suatu hak yang sifatnya asasi atau mendasar. Hak-hak yang dimiliki setiap manusia
berdasarkan kodratnya yang pada dasarnya tidak akan bisa dipisahkan sehingga bersifat suci.

2. Pengertian HAM menurut Oemar Seno Adji


HAM ialah hak yang melekat pada setiap martabat manusia sebagai insan dari ciptaan Tuhan
YME yang memiliki sifat tidak boleh dilanggar oleh siapapun (manusia / kelompok lain).
3. Pengertian HAM menurut G.J Wolhos
HAM merupakan sejumlah hak yang sudah melekat serta mengakar dalam diri setiap manusia di
dunia dan hak-hak tersebut tidak boleh dihilangkan, karena menghilangkan HAM orang lain
sama dengan menghilangkan derajat kemanusiaan.

4. Pengertian HAM menurut UU No 39 Tahun 1999


HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
YME. dimana hak tersebut merupakan anugerah yang wajib di dilindungi dan hargai oleh setiap
manusia guna melindungi harkat serta martabat setiap manusia.

5. Pengertian HAM menurut Leah Kevin


Menurut Leah Kevin Konsepsi tentang hak-hak asasi manusia mempunyai dua makna dasar.
Yang pertama adalah bahwa hak-hak hakiki dan tak terpisahkan menjadi hak seseorang hanya
karena ia merupakan manusia. Hak-hak itu merupakan hak-hak moral yang berasal dari
keberadaannya sebagai manusia dari setiap umat manusia. Makna kedua dari hak-hak asasi
manusia ialah hak-hak hukum, baik secara internasional atau nasional.AM adalah suatu hak yang
sifatnya asasi atau mendasar. Hak-hak yang dimiliki setiap manusia berdasarkan kodratnya yang
pada dasarnya tidak akan bisa dipisahkan sehingga bersifat suci.

2.3 Ciri dan Tujuan Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia pada dasarnya bersifat umum atau universal karena diyakini bahwa
beberapa hak yang dimiliki manusia tidak memiliki perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis
kelamin.
Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang ciri pokok
hakikat HAM, yaitu sebagai berikut :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM merupakan bagian dari manusia
secara otomatis
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik , atau asal usul social dan bangsanya
c. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk melanggar dan
membatasi orang lain

Tujuan Hak Asasi Manusia,yaitu sebagai berikut:


a. HAM adalah alat untuk melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang
wenangan.
b. HAM mengembangkan saling menghargai antar manusia
c. HAM mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk
menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar
2.4 Dasar Hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni:
1. Undang Undang Dasar 1945
2. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Ketetapan MPR RI yang diharapkan memuat secara adanya HAM itu dapat diwujudkan dalam masa
Orde Reformasi, yaitu selama Sidang Istimewa MPR yang berlangsung dari tanggal 10 sampai
dengan 13 November 1988. Dalam rapat paripurna ke-4 tanggal 1 Dasar Hukum Hak Asasi
Manusia di Indonesia

Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni:
1. Undang Undang Dasar 1945
2. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Ketetapan MPR RI yang diharapkan memuat secara adanya HAM itu dapat diwujudkan dalam
masa Orde Reformasi, yaitu selama Sidang Istimewa MPR yang berlangsung dari tanggal 10
sampai dengan 13 November 1988. Dalam rapat paripurna ke-4 tanggal 13 November 1988,
telah diputuskan lahirnya Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1988 tentang Hak Asasi Manusia.
3. Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Adapun hak-hak yang
ada dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 199 tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Hak untuk hidup (Pasal 4)
b. Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)
c. Hak untuk mengembangkan diri (Pasal 11, 12, 13, 14, 15, 16)
d. Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17, 18, 19)
e. Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)
f. Hak atas rasa aman (Pasal 28-35)
g. Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)
h. Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44)
i. Hak wanita (Pasal 45-51)
j. Hak anak (Pasal 52-66)

2.5 Pelaksanaan dan penegakan HAM di Indonesia

Tegaknya HAM selalu mempunyai hubungan korelasional positif dengan tegaknya


negara hukum. Sehingga dengan dibentuknya KOMNAS HAM dan Pengadilan HAM, regulasi
hukum HAM dengan ditetapkannya UU No. 39 Tahun 1999 dan UU No. 26 Tahun 2000 serta
dipilihnya para hakim ad hoc, akan lebih menyegarkan iklim penegakkan hukum yang sehat.
Artinya kebenaran hukum dan keadilan harus dapat dinikmati oleh setiap warganegara secara
egaliter.
Kenyataan menunjukkan bahwa masalah HAM di indonesia selalu menjadi sorotan tajam dan
bahan perbincangan terus-menerus, baik karena konsep dasarnya yang bersumber dari UUD
1945 maupun dalam realita praktisnya di lapangan ditengarai penuh dengan pelanggaran-
pelanggaran. Sebab-sebab pelanggaran HAM antara lain adanya arogansi kewenangan dan
kekuasaan yang dimiliki seorang pejabat yang berkuasa, yang mengakibatkan sulit
mengendalikan dirinya sendiri sehingga terjadi pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.

2.6 Permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam penegakan HAM di Indonesia

Berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam rangka penghormatan,


pengakuan, penegakan hukum dan HAM antara lain :
1. Penegakan Hukum di Indonesia belum dirasakan optimal oleh masyarakat. Hal itu antara lain,
ditunjukan oleh masih rendahnya kinerja lembaga peradilan. Penegakan hukum sejumlah kasus
pelanggaran HAM berat yang sudah selesai tahap penyelidikannya pada tahun 2002, 2003, dan
2004, sampai sekarang belum di tindak lanjuti tahap penyelidikannya.
2. Masih ada peraturan perundang-undangan yang belum berwawasan gender dan belum
memberikan perlindungan HAM. Hal itu terjadi antara lain, karena adanya aparat hukum, baik
aparat pelaksana peraturan perundang-undangan, maupun aparat penyusun peraturan perundang-
undangan yang belum mempunyai pemahaman yang cukup atas prinsip-prinsip perlindungan hak
asasi manusia.
3. Belum membaiknya kondisi kehidupan ekonomi bangsa sebagai dampak krisis ekonomi yang
terjadi telah menyebabkan sebagian besar rakyat tidak dapat menikmati hak-hak dasarnya baik
itu hak ekonominya seperti belum terpenuhinya hak atas pekerjaan yang layak dan juga hak atas
pendidikan
4. Sepanjang tahun 2004 telah terjadi beberapa konflik dalam masyarakat, seperti Aceh, Ambon,
dan Papua yang tidak hanya melibatkan aparat Negara tetapi juga dengan kelompok bersenjata
yang menyebabkan tidak terpenuhinya hak untuk hidup secara aman dan hak untuk ikut serta
dalam pemerintahan
5. Adanya aksi terorisme yang ditujukan kepada sarana public yang mnyebabkan rasa tidak aman
bagi masyarakat
6. Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu Negara dengan Negara
lainnya manjdi makin tinggi. Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan yang
bersifat transnasional menjadi makin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain,
terkait dengan masalah narkotika, pencucian uang dan terorisme. Salah satu permasalahan yang
sering timbul adalah adanya peredaran dokumen palsu. Yang membuat orang-orang luar bebas
datang ke Indonesia
2.7 Beberapa masalah Hak Asasi di Indonesia yaitu:
1. Perlindungan Perempuan : Keadilan dan kesetaraan gender.
UUD 1945 pasal 27 menjamin persamaan Hak perempuan dan Laki-laki ; dan Bahwa perempuan
adalah bagian dari HAM yang tercantum dalam UU No. 7/198-4 tentang anti diskriminasi dan
UU No. 39/1999 tentang HAK. Ada pun hak-hak politik perempuan tercantum dalam UU No.
68/1958
2. Rencana Aksi Nasional (RAN) Penghapusan perdagangan perempuan dan Anak
Indonesia telah memiliki rencana aksi nasional penghapusan trafficking perempuan dan anak
2003-2007. RAN tersebut merupakan implementasi dari konvensi PBB menentang kejahatan
Terorganisir antar Negara
3. Perlindungan Hak Anak
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah legislative dan administrative untuk lebih
memperbaiki perlindungan hak-hak anak dan perempuan. Langkah-langkah legislative tersebut
antara lain dengan keluarnya UU No. 32 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan UU No. 20
tahun 2003 dengan system pendidikan nasional. Sedangkan langkah administrative dalam
menetukan rencana aksi dan penentuan penjuru untuk pemajuan dan perlindungan HAM antara
lain, melalui kepres No. 59 tahun 2002 tentang rencana aksi nasional penghapusan Bentuk-
bentuk pekerjaan terburuk anak. Dan juga pembentukan komisi perlindungan anak Indonesia di
bentuk pada tahun 2003 melalui keppres No. 77 tahun 2003.

2.8 Upaya Pemerintah dalam hal penghormatan, pengakuan , dan penegakan Hukum dan
HAM

Untuk mewujudkan dan menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia tidaklah
semudah menuliskan serta mengucapkannya. Hal ini disebabkan banyak hambatan dan tantangan
yang tidak lagi sebatas terorika, melainkan sudah menjadi realita yang tidak dapat dihindari
apalagi ditunda-tunda. Dalam penegakan HAM melalui sistem hukum pidana yang telah berlaku
di Indonesia terdapat kendala-kendala atau hambatan yang bersifat prinsipil substansil dan
klasik.
Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, Dan
memajukan Hak asasi manusia melalui langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum,
politik, social, budaya, pertahanan dan keamanan Negara, dan bidang lainnya.
Program pemerintah dalam penegakan Hukum dan HAM (PP Nomor 7 tahun 2005) yaitu
meliputi pemberantasan korupsi, anti terorisme, dan pembasmian penyalahgunaan narkotika dan
obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM harus selalu ditegakkan secara
tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.
Partisipasi masyarakat dapat pula berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan, dan pemajuan
hak asasi manusia. Masyarakat disini meliputi antara lain : setiap orang, kelompok, organisasi
politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat atau lembaga kemasyarakatan
lainnya seperti Perguruan Tinggi, lembaga studi
Partisipasi masyarakat ini dapat berupa :
1. Pengajuan usulan mengenai perumusan dan kebajikan yang berkaitan dengan hak asasi
manusia
2. Melakukan penelitian
3. Melakukan pendidikan
4. Melakukan penyebarluasan informasi mengenai hak asasi manusia.

Pada 3 November 1988, telah diputuskan lahirnya Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1988
tentang Hak Asasi Manusia. Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Adapun hak-hak yang ada dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tersebut antara lain sebagai
berikut :

1. Hak untuk hidup (Pasal 4)


2. Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)
3. Hak untuk mengembangkan diri (Pasal 11, 12, 13, 14, 15, 16)
4. Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17, 18, 19)
5. Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)
6. Hak atas rasa aman (Pasal 28-35)
7. Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)
8. Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44)
9. Hak wanita (Pasal 45-51)
10. Hak anak (Pasal 52-66)

2.8 Komisi Nasional HAM

Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga
Negara lainnya yang berfungsi untuk melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan,
pemantauan dan mediasi hak asasi manusia.
Tujuan Komnas HAM antara lain :
1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan
pancasila, UUD 1945 dan piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi
manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang
kehidupan
2.8 Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM
1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan
yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata
kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para
pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga
sangat rentan terjadi kecelakaan.
4. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan
tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang
anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
5. Kasus Babe yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12 tahun, yang artinya
hak untuk hidup anak-anak tersebut pun hilang
6. Masyarakat kelas bawah mendapat perlakuan hukum kurang adil, bukti nya jika
masyarakat bawah membuat suatu kesalahan misalkan mencuri sendal proses hukum nya
sangat cepat, akan tetapi jika masyarakat kelas atas melakukan kesalahan misalkan
korupsi, proses hukum nya sangatlah lama
7. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri mendapat penganiayaan
dari majikannya
8. Kasus pengguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi yang kawin
diluar nikah
2.9 Upaya Perlindungan dan Pemajuan HAM di Indonesia
1. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
2. Pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
3. Adanya pengadilan hak asasi manusia dan pengadilan HAM Ad HOC
4. Dibentuknya KPP (Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM untuk berbagai kasus HAM di
Indonesia
5. Dimasukkannya rumusan hak asasi manusia dalam UUD 1945

Sedangkan Upaya pemerintah dalam menegakkan HAM:


a) Pembentukan lembaga-lembaga penegakkan HAM, seperti Komnas HAM.
b) Pemberdayaan hokum dari lembaga-lembaga hukum yang ada.
3.0 Partisipasi /Peran serta Masyarakat dalam Upaya Perlindungan dan Pemajuan
1. Menyampaikan laporan atau pengaduan atas terjadinya pelanggaran HAM kepada KOMNAS
HAM atau lembaga berwenang lainnya.
2. Masyarakat juga dapat kerjasama dengan KOMNAS HAM untuk meneliti, memberikan
pendidikan, dan memperluas informasi mengenai HAM pada segenap lapisan masyarakat.
Peran serta dan upaya perlindungan, pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM di
Indonesia, tidak terlepas dari kesadaran internal atas perkembangan opini dunia terhadap
masalah-masalah demokratisasi dan hak asasi manusia. Hal ini dapat kita lihat pada
Pembuakaan UUD 1945 dan Batang Tubuhnya yang mencumkan prinsip-prinsip pelaksanaan
HAM.
Dalam perkembangan lebih lanjut, peran serta dan upaya pemajuan, perlindungan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh
setiap individu
2. Rule of Law adalah gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun
penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan perundang-undangan
dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan
3. Dalam peraturan perundang undangan RI paling tidak terdapat empat bentuk hokum tertulis
yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi (Undang-undang Dasar Negara).
Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-undang. Keempat, dalam
peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden
dan peraturan pelaksanaan lainnya.
4. Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang
atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.

You might also like