You are on page 1of 35

KURIKULUM

PELATIHAN PRATUGAS
PENDAMPING DESA

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
2017
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN PELATIHAN

C. RUANG LINGKUP TUGAS PENDAMPING DESA

D. STRUKTUR MATERI PELATIHAN

E. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN (SILABUS)

1. Kompetensi Umum (PD-P dan PD-TI)

2. Kompetensi Khusus

F. EVALUASI PELATIHAN
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT dengan rahmatnya bahwa Modul Pelatihan
Pratugas Pendamping Desa dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang-Undang No. 6
Tahun 2014 telah hadir dihadapan pembaca. Secara umum modul pelatihan ini dimaksudkan
untuk menyiapkan tenaga pendamping profesional di tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka
mendukung kebijakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat melalui upaya pendampingan masyarakat
secara efektif dan bekelanjutan.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pasal 128 huruf (2)
dijelaskan bahwa secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota
dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa,
dan/atau pihak ketiga. Khusus untuk Tenaga Pendamping Profesional diantaranya: Tenaga ahli
pemberdayaan masyarakat yang bertugas meningkatkan kapasitas tenaga pendamping dalam
rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Peningkatan kapasitas Pedamping Desa menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan
pendampingan Desa yang pada akhirnya akan menentukan pencapaian tujuan dan target
pelaksanaan Undang-Undang Desa. Kapasitas Pendamping Desa yang dimaksud mencakup: (1)
pengetahuan tentang kebijakan Undang-Undang Desa; (2) keterampilan memfasilitasi
pemerintah desa dalam mendorong tatakelola pemerintah desa yang baik; (3) keterampilan
tugas-tugas teknis pemberdayaan masyarakat; dan (4) sikap kerja yang sesuai dengan standar
kompetensi pendamping khususnya Pendamping Desa sesuai tuntutan Undang-Undang Desa.
Dalam meningkatkan kinerja pendampingan tercermin dari komitmen, tanggung jawab dan
keterampilan untuk mewujudkan tatakelola Desa yang mampu mendorong kemandirian
Pemerintah Desa dan masyarakat melalui pendekatan partisipatif.
Terkait hal tersebut dirasakan perlu untuk menyusun sebuah modul pelatihan Pratugas
Pendamping Desa yang dapat memberikan acuan kerja di lapangan dalam rangka membangun
kemandirian Desa. Harapan dari kehadiran modul pelatihan ini dapat memenuhi kebutuhan
semua pihak dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas Pendamping Desa sesuai dengan
kebutuhan, kondisi di daerah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PLT. DIREKTUR JENDERAL


PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA

Taufik Madjid, S.Sos, M.Si


A. LATAR BELAKANG
Dalam peklaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan PP no 60 tahun
2015 tentang Dana Desa, membutuhkan kesiapan pemangku kepentingan baik Pemerintah Desa,
masyarakat dan pendamping agar berjalan secara efektif. Pendamping desa yang berada di
kecamatan mempunyai tugas membina dan mengawasi pendamping lokal desa khususnya dalam
hal pendampingan dana desa. Pendamping Desa dituntut mempunyai kapasitas yang luas
mengenai regulasi dan mekanisme pendampingan desa, sehingga dapat menjadi tempat untuk
merunjuk apabila pendamping lokal desa mempunyai permasalahan, karena lokasi Pendamping
Desa adalah tempat terdekat bagi Pendamping Lokal Desa.

Keberadaan Pendamping Desa hendaknya memenuhi kriteria tertentu meliputi tingkat


pendidikan minimal, kompetensi, dan pengalaman kerja serta pemahaman dan keterampilan
memfasilitasi seluruh tahapan implementasi program. Hal ini sangat penting mengingat
pelaksanaan dalam penggunaan Dana Desa harus didampingi oleh tenaga Pendamping Desa
yang berkualitas baik di desa, maupun di kecamatan.

Kapasitas Pendamping Desa yang dimaksud mencakup: (1) pengetahuan tentang kebijakan
UU Desa; (2) keterampilan memfasilitasi pemerintah desa dan Pendamping Lokal Desa dalam
mendorong tatakelola pemerintah desa yang baik; (3) keterampilan tugas-tugas teknis
pemberdayaan masyarakat; dan (4) sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi
pendamping dan tuntutan UU Desa. Dalam meningkatkan kinerja pendampingan tercermin dari
komitmen, tanggung jawab dan keterampilan untuk mewujudkan tatakelola desa yang mampu
mendorong kemandirian desa dan masyarakat melalui pendekatan partisipatif.

Dalam PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa pasal 128 huruf (2) dijelaskan bahwa pendampingan desa secara teknis
dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat dibantu oleh tenaga
pendamping profesional, KPMD, dan/atau pihak ketiga.

Pengadaan Pendamping Desa bertujuan untuk membantu Pemerintah Kecamatan dalam


penyelenggaraan pendampingaan Desa berdasarkan ketentuan perundang undangan yang
berlaku dengan mengutamakan fasilitasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan Desa, kerja
sama Desa, pengembangan BUM Desa/ BUMDes Bersama, pembangunan desa dan
pemberdayaan masyarakat.

Salah satu sarana untuk meningkatkan kompetensi pemangku kepentingan dalam


memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat ditentukan oleh faktor yang terkait langsung dengan pengelolaan proses pelatihan
atau pembelajaran seperti latar belakang peserta, materi, metode, media dan penilaian
pembelajaran, maupun pengelolaan kegiatan dalam penyelenggaraan pelatihan. Hal ini tercermin
dalam Garis-Garis Besar Program Pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan
peningkatan kapasitas pendamping. Persoalan kualitas pelatih dan penyelenggaraan termasuk
manajemen pelatihan seringkali menjadi penting dalam mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran. Dengan demikian, keseluruhan unsur dalam pembelajaran harus diperhatikan
secara seksama dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pelatihan khususnya
oleh penyelenggara pelatihan.
Atas dasar tersebut, dalam rangka mendukung pelaksanaan UU Desa dan
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
menginisiasi penyelenggaraan pelatihan pendamping desa untuk mendorong mendukung
implementasi UU Desa.

Diharapkan dalam pelatihan ini dapat menghasilkan pendamping desa yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap memadai untuk membantu pemerintah desa dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa secara profesional, efektif dan efisien,
akuntabel, terbuka dan bertanggungjawab.

B. TUJUAN PELATIHAN
Secara umum tujuan pelatihan Pra Tugas Pendamping Desa adalah memberikan orientasi
dan pembekalan kepada calon pendamping desa, agar siap secara mental, pengetahuan, dan
keterampilan sebelum diterjunkan di lokasi. Secara khusus pelatihan pra tugas Pendamping Desa
bertujuan untuk:
- Memberikan orientasi dan pembekalan kepada Pendamping Desa sebelum bertugas di
lapangan;
- Meningkatkan pemahaman Pendamping Desa tentang latar belakang, tujuan, kebijakan,
prinsip-prinsip, prosedur dan ketentuan program pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa;
- Meningkatkan keterampilan Pendamping Desa dalam memfasilitasi proses perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelestarian program;
- Meningkatkan keterampilan Pendamping Desa dalam memahami mekanisme
pendampingan;
- Meningkatkan keterampilan dalam membina dan memberi pengarahan kepada Tenaga
Pendamping Lokal Desa;
- Menumbuhkan komitmen dan sikap kepedulian Pendamping Desa terhadap masyarakat
perdesaan.

C. RUANG LINGKUP TUGAS PENDAMPING DESA


Kurikulum Pelatihan Pendamping Desa disusun dengan maksud memberikan kerangka
acuan dalam penyelenggaraan pelatihan Pratugas Calon Pendamping Desa agar siap mengawal
pendampingan implementasi UU Desa. Dalam konteks pengawalan tersebut, maka lingkup kerja
Pendamping Desa adalah mendampingi pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa,
kerjasama antar Desa, pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) termasuk Badan
Usaha Milik Desa Bersama (BUM Desa Bersama) serta pembangunan yang berskala lokal Desa.

Berdasarkan hal tersebut, tugas pokok Pendamping Desa adalah : (1) Mendampingi
Pemerintah Kecamatan dalam implementasi UU Desa, (2) Melakukan pendampingan dan
pengendalian PLD dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya., (3) Fasilitasi Kaderisasi
Masyarakat Desa dalam rangka pelaksanaan UU Desa, (4) Fasilitasi penyusunan produk hukum di
desa dan/atau antar desa, (5) Fasilitasi kerjasama antar desa dan dengan pihak ketiga dalam
rangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa., (6) Mendampingi desa dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan terhadap pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat desa, (7) Fasillitasi Koordinasi kegiatan sektoral di desa dan pihak terkait. dan (8)
Fasilitasi pemberdayaan perempuan, anak dan kaum difable/ berkebutuhan khusus, kelompok
miskin dan masyarakat marginal.

Berdasarkan tugas pokok tersebut, maka seorang PD haruslah memiliki; (1) pengetahuan
dan kemampuan dalam mengorganisasi pelaksanaan program dan kegiatan di Desa; (2)
kemampuan dalam pengembangan kapasitas, kaderisasi dan pengorganisasian masyarakat, (3)
kemampuan melakukan fasilitasi kerjasama antar lembaga kemasyarakatan di tingkat desa; (4)
pemahaman system pembangunan partisipatif dan pemerintahan desa; (5) kemampuan
berkomunikasi dengan baik dan (6) kemampuan bekerjasama dengan aparat pemerintah Desa.

D. STRUKTUR MATERI PELATIHAN


Materi pelatihan bagi Pendamping Desa (PD) dirumuskan berdasarkan hasil kajian terhadap
kompetensi dasar yang harus dimiliki sesuai kerangka acuan tugas yaitu; mendampingi dan
memberikan penguatan kapasitas aparatur pemerintah Desa, Pendamping Lokal Desa (PLD) dan
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Selanjutnya hasil analisis terhadap kompetensi PD disusun berdasarkan tingkat penguasaan


kompetensi Pengetahuan (P), Keterampilan (K) dan Sikap (S). Disamping itu setiap pokok materi
dirumuskan tingkat kedalaman dari setiap aspek kompetensi, yang dirumuskan per sub pokok
bahasan yang akan memandu pelatih dalam proses pembelajarannya. Kedalamam ranah
Pengetahuan adalah (1) Pengetahuan, (2) Pemahaman, (3) Penerapan. Kedalaman ranah
Keterampilan meliputi (1) Meniru, (2) Memanipulasi dan (3) Pengalamiahan, sedangkan
kedalaman ranah Sikap meliputi (1) Penerimaan, (2) Menanggapi dan (3) Penilaian. Adapun kisi-
kisi materi pelatihan diuraikan sebagai berikut:

Tabel 1 Kisi-Kisi Materi Kompetensi Umum (PD-P dan PD-TI)

POKOK KOMPETENSI
NO SUB POKOK BAHASAN JP
BAHASAN
P K S
1 3 4 5 6 7 8
1. Dinamika 1.1. Pre Test 2
Kelompok dan 1.2. Perkenalan 2 2 90
Pengorganisasian
1.3. Ungkapan Harapan Peserta 2
Peserta
1.4. Tujuan dan Alur Pelatihan 1
1.5. Aturan main pelatihan 2

2. Perspektif Undang- 2.1. Amanat UU Desa: Perubahan Mendasar Desa 2 45


Undang Desa 2.2. Azas dan Definisi Desa 2
2.3. Kewenangan Desa 2 45
2.4. Tri Matra Pembangunan Desa 1

3. Tatakelola Desa 3.1. Kelembagaan Pemerintahan Desa 2 45


POKOK KOMPETENSI
NO SUB POKOK BAHASAN JP
BAHASAN
P K S
1 3 4 5 6 7 8
3.2. Musdes sebagai demokratisasi Desa 3 3 3 90
3.3. Prinsip tata kelola Desa : transparansi, 2 2 45
partisipasi, akuntabilitas

4. Pembangunan 4.1. Dimensi Pembangunan Desa (TTG, PSD, Teknik, 2 45


Desa PED, PP, PMD)
4.2. Review Perencanaan Pembangunan Desa 2 225
(RPJMdes, RKPDes, APBdes)

5. Peraturan Bersama 5.1. Pokok-pokok Kerjasama Antar Desa 2 45


Kepala Desa 5.2. Teknik Fasilitasi Peraturan Bersama Kepala 3 2 90
Desa

6. Pemberdayaan 6.1. Hakekat Pemberdayaan Masyarakat 2 45


Masyarakat Desa 6.2. Bentuk-bentuk Pemberdayaan Masyarakat 2 45
6.3. Penguatan Kader Pemberdayaan Masyarakat 3 45
Desa
6.4. Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) 2 45

7. Pengarusutamaan 7.1. Konsep dasar, indicator dan bentuk-bentuk 2 2 45


Inklusi Sosial di nyata implementasi inklusi social di Desa
Desa 7.2. Strategy Pemberdayaan Perempuan dan 2 2 2 45
kelompok Marginal dan berkebutuhan khusus
8. Manajemen 8.1. Jati Diri TPP dan Kode Etik 2 90
Pendampingan 8.2. Struktur, SOP Pendampingan 3 2 2 90
8.3. Pembibingan, Pengendalian & Penilaian Kinerja 2 2 90
Pendamping Lokal Desa
8.4. Pelaporan Kinerja TPP 2 90
8.5. Sistem Informasi Pembangunan Desa 90

9. Membangun Tim 9.1. Pemetaan pemangku kepentingan 2 90


Kerja di Kecamatan 9.2. Koordinasi sektoral (SKPD/UPTD) 2 45
9.3. Kerjasama dan jejaring (Pihak lainnya) 2 3 45

10. Fasilitasi 10.1. Konsep Peningkatan Kapasitas 2 45


Peningkatan 10.2. Strategi Pengembangan Kapasitas 2 3 45
Kapasitas
10.3. Keterampilan Dasar Melatih 3 3 90
Pemangku
Kepentingan
Kecamatan

11. Rangkuman, 11.1. Rangkuman Hasil Pelatihan 2 90


Evaluasi dan 11.2. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan 1
Rencana Kerja 2
11.3. Rencana Tindak Lanjut
Tindak Lanjut
11.4. Post Test 2
TOTAL 1.935
POKOK KOMPETENSI
NO SUB POKOK BAHASAN JP
BAHASAN
P K S
1 3 4 5 6 7 8
JUMLAH JAM PELAJARAN KOMPETENSI UMUM 43

Tabel 2 Kisi-Kisi Materi Kompetensi Khusus

POKOK KOMPETENSI
NO SUB POKOK BAHASAN JP
BAHASAN
P K S
1 3 4 5 6 7 8
A. PD - P
1. Review Pengelolaan 1.1. Perencanaan Keuangan Desa 2 90
Keuangan Desa 1.2. Pelaksanaan Keuangan Desa 2 90
1.3. Penatausahaan Keuangan Desa 2 90
1.4. Pelaporan Keuangan Desa 2 90

2. Pengembangan 2.1. Pokok Kebijakan Pengembangan Ekonomi 2 90


Ekonomi Desa Kawasan Perdesaan (Bumades dan BUM Desa
bersama)
2.2. Analisis Pengembangan Ekonomi Kawasan 3 90
Perdesaan
2.3. Pendirian BUMA Desa dan atau BUM Desa 2 3 135
bersama.

3. Pengembangan 3.1. TOR Pelatihan 2 2 45


Paket Pelatihan 3.2. Analisis Kebutuhan Pelatihan 2 2 45
Peningkatan 3.3. Paket Modul Pelatihan 2 3 45
Kapasitas 3.4. Media dan Alat Bantu Pelatihan 2 3 45

4. Fasilitasi Pelayanan 4.1. Pokok-Pokok Kebijakan Pelayanan Sosial Dasar 2 45


Sosial Dasar 4.2. Standar Pelayanan Minimal di Desa 2 45
(pendidikan, kesehatan)
4.3. Kajian Kebutuhan Pelayanan Sosial Dasar dan 2 3 2 45
Fasilitasi Pelayanan Sosial Dasar (Kerjasama
Sektor)
4.4. Fasilitasi Pelayanan Sosial Dasar (Kerjasama 3 3 45
sector)

JUMLAH JAM PELAJARAN A. PD-P 23


B. PD - TI
1. Kajian kebutuhan 1.1. Profil Kebutuhan Sarpras Desa Dan Antar Desa
prasarana desa dan 1.2. Pengamanan Lingkungan Sosial Mitigasi
antar desa Bencana (LISOMI) 180
1.3. Fasilitasi Penetapan Prioritas Usulan Sarana dan
Prasarana Desa dan Antar Desa

2. Perencanaan 2.1. Gambar desain dan cara perhitungan


405
prasarana desa dan 2.2. Konstruksi sederhana prasarana desa
2.3. Pengukuran dan survey lapangan
POKOK KOMPETENSI
NO SUB POKOK BAHASAN JP
BAHASAN
P K S
1 3 4 5 6 7 8
antar desa 2.4. Survey harga
2.5. Penyusunan RAB
2.6. Jadwal kegiatan

3. Pelaksanaan 3.1. Pengadaan alat dan bahan


prasarana desa dan 3.2. Fasilitasi Kecamatan melakukan pemeriksaan 180
antar desa kelayakan teknis

4. Pemeliharaan 4.1. Pemeliharaan prasarana desa dan antar desa 90


prasarana desa dan
antar desa
5. Penigkatan 5.1. Merancang program peningkatan kapasitas 180
Kapasitas Kader kader teknik dan PLD
Teknik dan PLD 5.2. Pelaksanaan peningkatan kapasitas Kader
Teknik dan PLD
5.3. Fasilitasi sertifikasi Kader Teknik

JUMLAH JAM PELAJARAN B. PD-TI 23

Keterangan: 1 JP = 45 menit
E. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN (SILABUS)
Alur pelatihan Pratugas Pendamping Desa dimulai dengan meletakkan Perspektif tentang
UU Desa sebagai jalan masuk dan prasyarat terwujudnya keselamatan hidup rakyat di perdesaan.
Melalui pemahaman mendalam pada tahap membangun perspektif, para pendamping Desa
diharapkan memiliki landasan kuat dan memahami tentang amanat UU Desa, Azas dan Definisi
Desa, Kewenangan Desa serta Tri Matra Pembangunan Desa.

Langkah berikutnya calon pendamping desa diberikan pemahaman dan keterampilan


tentang Tatakelola Desa, Dimensi Pembangunan desa termasuk aspek perencanaan dan
penganggaran pembangunan desa yang dapat dimanfaatkan dalam memfasilitasi proses
implementasi UU Desa serta perannya sebagai fasilitator dan pengorganisir serta
mengembangkan dinamika masyarakat.
Dalam rangka mengembangkan kelembagaan masyarakat Desa dan pemberdayaan
dengan landasan nilai inclusive dan sosial, maka Pendamping Desa juga akan mendapatkan
materi tentang Pemberdayaan Masyarakat Desa, pengarusutamaan inklusi social di desa serta
konsep pendampingan. Dengan landasan pemahaman dan keterampilan tersebut, diharapkan
akan memperkuat pendamping Desa untuk mendorong proses fasilitasi kerjasama antar Desa
yang dilandasi dengan fasilitasi penyusunan peraturan bersama Kepala Desa.

Adapun secara rinci keseluruhan materi tersebut dituangkan dalam matrik kurikulum
pelatihan Pratugas sebagai berikut;
1. Kompetensi Umum (PD-P & PD-TI)
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Dinamika Kelompok 1.1. Pre Test Ujian
dan Pengorganisasian Memahami situasi Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.2. Perkenalan Permainan Lembar 90
Peserta dan kondisi antar Permainan
Mengatasi hambatan berkomunikasi Refleksi
peserta untuk Saling mengenal antar peserta, dengan pasca
kesiapan proses fasilitator dan panitia. permainan
latihan yang kondusif.
Memahami harapan Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.3. Ungkapan Curah Lembar
dan kebutuhan yang Menuliskan kebutuhan dan harapan yang Harapan Peserta pendapat Penugasan
akan diwujudkan akan diwujudkan selama pelatihan, Penugasan perorangan
selama pelatihan. Menuliskan bentuk kontribusi yang akan Perorangan
diberikan dalam mewujudkan harapan
tersebut.
Memahami arah dan Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.4. Tujuan dan Alur Diskusi Kartu Puzzle
alur pelatihan. Menjelaskan tujuan pelatihan, Pelatihan PUZZLE Alur Pelatihan.
Menjelaskan alur pelatihan. Curah
pendapat
Mengembangkan apa Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.5. Aturan main Diskusi
yang harus ditaati Menjelaskan hal-hal yang dapat pelatihan Terstruktur
dan dihindari selama mendukung kelancaran proses pelatihan, (Snowball)
pelatihan untuk Menjelaskan hal-hal yang perlu diatur
mewujudkan proses selama proses pelatihan.
yang efektif.

2. Perspektif Undang- Memahami spirit Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.1. Amanat UU Desa: Ceramah Media tayang 90
Undang Desa dan paradigma Menjelaskan visi Undang-undang desa, Perubahan dan Tanya (Videografis
Undang-Undang Membedakan secara mendasar antara Mendasar Desa Jawab, UU Desa),
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Desa, desa lama dengan desa baru sesuai Curah Media Tayang,
Menganalisis semangat UU Desa. Pendapat
berbagai Diskusi
perubahan terstruktur,
mendasar dengan Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.2. Azas dan Definisi Ceramah Media Tayang
hadirnya UU Desa Desa dan Tanya
Menjelaskan azas dalam konteks
baik dari sisi azas, Jawab,
undang-undang Desa
definisi dan
Menguraikan definisi desa berdasarkan Diskusi.
kewenangan desa.
undang-undang Desa.
Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.3. Kewenangan Desa Ceramah Media Tayang
Menjelaskan kewenangan berdasarkan dan Tanya
hak asal usul, Jawab,
Menguraikan kewenangan lokal berskala Diskusi.
desa.
Memahami tri matra Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.4. Tri Matra Ceramah Media Tayang
pembangunan dalam Menjelaskan kerangka kebijakan dan Pembangunan Curah
konteks desa (Jaring pengertian tri matra pembangunan desa, Desa pendapat,
komunitas wira desa, Menjelaskan tri matra pembangunan Diskusi.
Lumbung Ekonomi desa.
Desa dan Lingkar
Budaya Desa).

3. Tatakelola Desa Mengetahui Setelah sesi ini, peserta dapat: 3.1. Kelembagaan Pemaparan Media Tayang 180
kelembagaan Menjelaskan kelembagaan pemerintahan Pemerintahan Curah
pemerintahan Desa Desa. Desa pendapat,
Diskusi
Memahami fungsi Setelah sesi ini, peserta dapat: 3.2. Musdes sebagai Curah Media Tayang
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
strategis Musyawarah Menjelaskan hakikat Musdes, penggerak pendapat, Lembar
Desa sebagai basis Menyebutkan peserta Musdes, demokratisasi Penugasan penugasan
dalam Menjelaskan hak dan kewajiban Desa Kelompok, kelompok
pengembangan masyarakat dalam Musdes, Diskusi
demokratisasi Desa
Menguraikan mekanisme pengambilan
keputusan dalam Musdes,
Menyebutkan cakupan materi yang harus
dibahas dalam Musdes.
Memahami prinsip- Setelah sesi ini, peserta dapat: 3.3. Prinsip tata kelola Curah Lembar
prinsip tata kelola menyebutkan prinsip-prinsip tata kelola Desa : pendapat, penugasan
desa. pembangunan (partisipatif, transparansi, transparansi, Penugasan kelompok
dan akuntabilitas), partisipasi, Kelompok,
menjelaskan pengertian setiap prinsip- akuntabilitas Diskusi
prinsip tata kelola tersebut di atas,
menguraikan dengan contoh-contoh
bagaimana prinsip-prinsip tata kelola
diterapkan di lapangan.

4. Pembangunan Desa Menganalisis Setelah sesi ini, peserta dapat: 4.1. Dimensi Ceramah Lembar 270
berbagai dimensi Menjelaskan makna hakiki pembangunan Pembangunan Curah penugasan
pembangunan desa desa, Desa (TTG, PSD, pendapat, individu,
dengan contoh- Menyebutkan berbagai dimensi Teknik, PED, PP, Penugasan Lembar
contoh program di pembangunan desa (modal social, PMD) Individu, Panduan
lapangan. kesehatan, pendidikan, permukiman, Testimoni
Testimoni,
ekologi dan ekonomi), Diskusi
Menguraikan dengan contoh-contoh
program dalam mengimplementasikan
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
berbagai dimensi tersebut.
Mendalami berbagai Setelah sesi ini, peserta dapat: 4.2. Review Curah Format
isu dan factor yang Menguraikan berbagai isu yang muncul Perencanaan dan pendapat, review
muncul dalam dalam perencanaan dan penganggaran Penganggaran Penugasan dokumen
perencanaan dan pembangunan desa. Pembangunan Kelompok, perencanaan
penganggaran Menjelaskan berbagai tantangan/ Desa (RPJM, RKP, Testimoni, dan
pembangunan desa. hambatan dalam perencanaan desa APBdes) penganggar
Simulasi
(RPJM Desa dan RKP Desa), an.

Menjelaskan berbagai tantangan/ Lembar


hambatan dalam penganggaran desa simulasi
(APBDes),
Memfasilitasi Tim Kecamatan (CAMAT)
dalam melakukan review perencanaan
pembangunan desa

5. Peraturan Bersama Memfasilitasi Setelah sesi ini, peserta dapat: 5.1. Pokok-pokok Ceramah Lembar 135
Kepala Desa penyusunan Menjelaskan pokok-pokok kebijakan Kerjasama Antar Penugasan penugasan
peraturan bersama kerjasama antar Desa, Desa Individu individu
Kepala Desa dalam Menguraikan langkah-langkah
rangka kerjasama membangun kerjasama antar desa.
antar desa
Setelah sesi ini, peserta dapat: 5.2. Teknik Fasilitasi Curah Lembar
Menyusunan strategi fasilitasi Peraturan Bersama pendapat, simulasi.
penyusunan peraturan bersama kepala Kepala Desa Simulasi Lembar
Desa, Umpan umpan balik.
Mempraktikkan penyusunan peraturan balik Lembar kasus
bersama kepala Desa, Analisis
kasus
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Pemberdayaan Memahami makna Setelah sesi ini, peserta dapat: 6.1. Hakekat Snowball Lembar 180
Masyarakat Desa hakiki dan konsep Menguraikan factor-faktor ketidak Pemberdayaan Penugasan penugasan,
pemberdayaan berdayaan masyarakat (secara historical, Masyarakat, perorangan Lembar
masyarakat desa. kultural dan struktural), Diskusi Diskusi
Menjelaskan hakekat pemberdayaan Kelompok Kelompok,
masyarakat, Permainan Lembar
Menyebutkan ciri-ciri masyarakat Analisis Permainan.
berdaya, Kasus Lembar
Mempraktikan cara membangun kasus
kesadaran kritis warga menuju
masyarakat berdaya.
Mengembangkan Setelah sesi ini, peserta dapat: 6.2. Bentuk-bentuk Testimoni Lembar
berbagai bentuk Menguraikan bentuk atau upaya Pemberdayaan Curah testimony
pemberdayaaan pemberdayaan dengan contoh-contoh Masyarakat Pendapat Lembar
masyarakat di Desa. nyata. Diskusi Diskusi
Kelompok Kelompok.

Memahami strategi Setelah sesi ini, peserta dapat: 6.3. Penguatan Kader Curah Lembar diskusi
penguatan kader dan Menjelaskan alasan mendasar mengapa Pemberdayaan Pendapat kelompok.
kelembagaan antar perlu penguatan kader pemberdayaan Masyarakat Desa Diskusi
desa dalam rangka masyarakat desa, kelompok
pemberdayaan Menguraikan strategi penguatan KPMD,
masyarakat desa.
Menjelaskan bentuk-bentuk kongkrit
dalam penguatan KPMD.
Setelah sesi ini, peserta dapat: 6.4. Badan Kerjasama Ceramah Lembar diskusi
Menjelaskan pengertian BKAD, Antar Desa (BKAD) Curah kelompok
Pendapat
Menuraikan pokok-pokok kebijakan
Diskusi
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
dalam pengembangan BKAD. kelompok
Mengidentifikasi langkah-langkah
pengembangan kelembagaan BKAD
untuk pemberdayaan masyarakat desa.

7. Pengarusutamaan Memahami konsep Setelah sesi ini, peserta dapat: 7.1. Konsep dasar dan Permainan Lembar 90
inklusi Sosial di Desa dan indicator inklusi Menjelaskan konsep dasar inklusi social indikator inklusi Curah permainan,
sosial dalam pembangunan desa, social, pendapat

Menguraikan indicator inklusi social,


Menemukenali Menguraikan contoh-contoh 7.2. Bentuk-bentuk Curah Lembar diskusi
berbagai implementasi inklusi social di nyata pendapat kelompok
pembelajaran dalam lingkungan masyarakat dan desa. implementasi Sharing
implementasi inklusi Mengidentifikasi pembelajaran kunci inklusi sosial di Diskusi
social dasar dalam penerapan inklusi social di Desa, Desa kelompok
Menjelaskan factor-faktor sukses dalam
penerapan inklusi social di Desa.
Mengembangkan Setelah sesi ini, peserta dapat: 7.3. Strategy Diskusi Lembar diskusi
strategi Mengetahui konsep dasar, prinsip dan Pemberdayaan kelompok kelompok
pemberdayaan indikator inklusi sosial Perempuan,
perempuan, Mengetahui pentingnya pendekatan kelompok
kelompok marjinal Marginal dan
inklusi sosial dalam pembangunan desa
dan berkebutuhan berkebutuhan
khusus. khusus.

8. Manajemen Memahami konsep Setelah sesi ini, peserta dapat: 8.1. Jati Diri TPP dan Ceramah 450
Pendampingan dan prinsip Menjelaskan konsep pendampingan. Kode Etik Curah
pendampingan pendapat
Menguraikan prinsip-prinsip
Diskusi
pendampingan.
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Mengembangkan Setelah sesi ini, peserta dapat: 8.2. Struktur, SOP Curah Lembar
teknik-teknik Mempraktikkan peran-peran Pendampingan pendapat bermain peran
pendampingan PLD pendamping dalam fasilitasi, mediasi dan Bermain
berdasarkan advokasi. peran
kebutuhan Curah
Setelah sesi ini, peserta dapat: 8.3. Pembibingan, Lembar diskusi
peningkatan kinerja pendapat
Menguraikan langkah-langkah Pengendalian & kelompok
melalui hasik evaluasi Diskusi
pembimbingan kepada PLD Penilaian Kinerja (Buzgroup)
kinerja. kelompok
Pendamping Lokal
Desa (Buzgroup)

Setelah sesi ini, peserta dapat: 8.4. Pelaporan Kinerja Diskusi Lembar diskusi
Menjelaskan pengertian kinerja TPP kelompok kelompok
Menjelaskan ketentuan evaluasi kinerja
Menguraikan mekanisme evaluasi kinerja
Menjelaskan aspek-aspek yang perlu
dievaluasi
Menyusun tindak lanjut hasil evaluasi
kinerja
Memahami konsep Setelah sesi ini peserta diharapkan dapat: 8.5. Sistem Informasi Paparan, Media
dan prinsip SIPD serta Menjelaskan dasar-dasar sistem Pembangunan diskusi, Tayang
mampu pelaporan Tata Kelola Administrasi Desa praktek Lembar Kerja
Keuangan Desa dalam APB Desa;
mengimplementasika Panduan
Menjelasakan prinsip dan ketentuan
nnya Monitoring
pelaporan Sistim informasi
Pembangunan Desa; Dana Desa
Mampu mengimplementasikan Sistem basis
Informasi Pembangunan Desa secara Kab/Kec/Des
berjenjang dilokasi tugas . a, format
APBDes
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8

9. Membangun Tim Kerja Memahami peta Setelah sesi ini, peserta dapat: 9.1. Pemetaan Curah 180
di Kecamatan pemangku Menjelaskan pelaku kunci di kecamatan, pemangku pendapat
kepentingan di kepentingan Analisis
Menjelaskan peran para pemangku
Kecamatan. Relasi
kepentingan di kecamatan
Menguraikan relasi antar pemangku
kepentingan dan hubungannya dengan
peran PD.
Mengkoordinasikan Setelah sesi ini, peserta dapat: 9.2. Koordinasi sektoral Bermain peran Lembar
pemangku Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan (SKPD/UPTD) bermain peran
kepentingan di sektoral di tingkat kecamatan,
tingkat kecamatan. Menguraikan strategi membangun
koordinasi lintas sektor (engagement),
Setelah sesi ini, peserta dapat: 9.3. Kerjasama dan Permainan Lembar
Menganalisis relasi Menjelaskan pentingnya kerjasama tim jejaring (Pihak permainan
dan mengembangkan dan membangun jejaring dengan pihak lainnya)
strategi membangun lainnya,
tim kerja dan
Menguraikan strategi membangun
jejaringnya.
kerjasama internal tim,
Menguraikan strategi jejaring dengan
pihak lainnya.

10. Fasilitasi Peningkatan Memahami konsep Setelah sesi ini, peserta dapat: 10.1. Konsep Curah Lembar 180
Kapasitas Pemangku membangun rumah Menjelaskan ruang lingkup peningkatan Peningkatan pendapat, Penugasan
Kepentingan peningkatan kapasitas, Kapasitas Penugasan Perorangan,
Kecamatan kapasitas. Menyebutkan aspek-aspek kompetensi perorangan, Lembar
dasar dalam peningkatan kapasitas. Bermain bermain
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
peran. peran
Menganalisis Setelah sesi ini, peserta dapat: 10.2. Strategi Curah Lembar
berbagai strategi Menjelaskan bentuk-bentuk Pengembangan pendapat, Simulasi
pengembangan pengembangan kapasitas yang relevan di Kapasitas Simulasi.
kapasitas yang tingkat kecamatan,
menempatkan Merumuskan strategi pengembangan
masyarakat sebagai kapasitas bagi pemangku kepentingan di
sumber belajar. tingkat kecamatan,
Mengembangkan Setelah sesi ini, peserta dapat: 10.3. Keterampilan Simulasi Lembar
berbagai teknik Menjelaskan jenis-jenis keterampilan Dasar Melatih Bermain simulasi,
keterampilan dasar dasar yang harus dimiliki seorang pelatih peran lembar
melatih. Mempraktikkan teknis dasar fasilitasi bermain
(bertanya, probing, peran.
menyimak/mendengar dan mengeloia
dinamika kelompok).
11. Rangkuman, Evaluasi Memberikan umpan Setelah sesi ini, peserta dapat: 11.1. Rangkuman Hasil Ceramah Lembar 90
dan Rencana Kerja balik atas hasil Menjelaskan hal-hal penting yang Pelatihan Curah umpan balik.
Tindak Lanjut keseluruan pelatihan diperoleh selama pelatihan. Pendapat
dan penyelenggaraan Umpan
Menguraikan keterkaitan antara apa yang
pelatihan. balik
diperoleh dalam pelatihan dengan tugas-
tugas pokok sebagai pendamping Desa.
Setelah sesi ini, peserta dapat: 11.2. Evaluasi Umpan balik Lembar
Memberikan umpan balik kritis dalam Penyelenggaraan umpan balik,
penyelenggaraan pelatihan, Pelatihan Form evaluasi
Menuliskan penilaian atas
penyelenggaraan pelatihan.
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Mengembangkan Setelah sesi ini, peserta dapat: 11.3. Rencana Kerja Diskusi tim PD Form RKTL
rencana tindak lanjut. Mengidentifikasi hasil-hasil pelatihan Tindak Lanjut
yang masih perlu ditingkatkan lebih
lanjut dan strategi yang akan
dikembangkan,
Menyusun rencana kerja tindak lanjut,
11.4. Post Test Ujian Soal Post Test

2. Kompetensi Khusus
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR
1 2 3 4 5 6 7 8

2.1. PD-P
1. Review Pengelolaan Mendalami dan Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.1. Perencanaan Refleksi dan Lembar umpan 90
Keuangan Desa merespon kejadian- Menguraikan factor-faktor kritis dalam Keuangan Desa umpan balik
kejadian dalam perencanaan keuangan desa balik,
pengelolaan keuangan berdasarkan pengalaman, Curah
desa, Menjelaskan prinsip mendasar dalam pendapat
perencanaan keuangan desa,
Memfasilitasi proses review dokumen
perencanaan keuangan desa
Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.2. Pelaksanaan Refleksi dan Lembar umpan 90
Menguraikan factor-faktor kritis dalam Keuangan Desa umpan balik
pelaksanaan keuangan desa balik,
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR
1 2 3 4 5 6 7 8
berdasarkan pengalaman, Curah
Menjelaskan prinsip mendasar dalam pendapat
pelaksanaan keuangan desa,
Memfasilitasi proses review dokumen
pelaksanaan keuangan desa
Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.3. Penatausahaan Refleksi dan Lembar umpan 90
Menguraikan factor-faktor kritis dalam Keuangan Desa umpan balik
penatausahaan keuangan desa balik,
berdasarkan pengalaman, Curah
Menjelaskan prinsip mendasar dalam pendapat
penatausahaan keuangan desa,
Memfasilitasi proses review dokumen
penatausahaan keuangan desa
Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.4. Pelaporan Refleksi dan Lembar umpan 90
Menguraikan factor-faktor kritis dalam Keuangan Desa umpan balik
pelaporan keuangan desa balik,
berdasarkan pengalaman, Curah
Menjelaskan prinsip mendasar dalam pendapat
pelaporan keuangan desa,
Memfasilitasi proses review dokumen
laporan keuangan desa

2. Pengembangan Mengetahui arah Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.1. Pokok Kebijakan Ceramah, 90
Ekonomi Perdesaaan dan orientasi Menguraikan pokok kebijakan Pengembangan Curah
pengembangan pengembangan ekonomi perdesaan, Ekonomi Kawasan pendapat
ekonomi kawasan Perdesaan Diskusi
Menjelaskan alasan mendasar
perdesaan, perlunya badan usaha antar desa. (Bumades dan
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR
1 2 3 4 5 6 7 8
Memahami strategi BUM Desa
analisis bersama)
pengembangan Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.2. Analisis Curah 90
ekonomi kawasan Pengembangan pendapat
Mengidentifikasi potensi
perdesaan. Ekonomi Kawasan Diskusi
pengembangan ekonomi kawasan
perdesaan. Perdesaan Kelompok

Merumuskan strategi pengembangan


ekonomi kawasan perdesaan
Memahami alasan- Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.3. Pendirian BUMA Bermain Lembar bermain 135
alasan mendasar Menguraikan alasan-alasan mendasar Desa dan atau peran, peran
perlunya mendirikan pentingnya mengembangkan BUM Desa
BUMDes. BUMdes, bersama
Menyebutkan fungsi dan peran
BUMDes dalam pengembangan
ekonomi desa,
Menjelaskan syarat-syarat pendirian
BUMA Desa dan atau BUM Desa
bersama,
Memfasilitasi pendirian dan atau
pengembangan BUMA Desa dan atau
BUMDes bersama.

3. Pengembangan Paket Mengembangkan Setelah Sesi ini, Peserta dapat: 3.1. TOR Pelatihan Curah Lembar diskusi 45
Pelatihan kerangka acuan Mengembangkan latar belakang pendapat kelompok
Peningkatan pelatihan berbasis tujuan-tujuan sebuah pelatihan, Diskusi
Kapasitas. masyarakat Mengidentifikasi strategi dan kelompok
manajemen pelatihan yang perlu
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR
1 2 3 4 5 6 7 8
dicantumkan dalam kerangka acuan,
Menyusun kerangka acuan sebuah
pelatihan berbasis masyarakat.
Mengembangkan Setelah Sesi ini, Peserta dapat: 3.2. Analisis Curah Lembar kerja 45
paket pelatihan sejak Menganalisis kebutuhan pelatihan Kebutuhan pendapat kelompok
menjajaki kebutuhan PLD. Pelatihan Kerja
hingga rancangan Merumuskan pokok materi pelatihan kelompok
paket pelatihan serta yang sesuai dengan kebutuhan
media dan alat bantu peserta belajar.
belajar. Setelah Sesi ini, Peserta dapat: Curah
3.3. Paket Modul Lembar kerja 45
Merancang kurikulum pelatihan, Pelatihan pendapat kelompok
Menyusun panduan proses dari setiap Kerja
pokok materi pelatihan menjadi kelompok
modul pelatihan yang menempatkan
peserta pelatihan sebagai sumber
belajar.
Setelah Sesi ini, Peserta dapat: 3.4. Media dan alat Curah Lembar kerja 45
Merancang media dan alat bantu bantu pelatihan pendapat kelompok
pembelajaran yang mendukung Kerja
metode pelatihan yang ditetapkan kelompok
dalam kurikulum,
Menggunakan media untuk
mendukung penerapan metode
pelatihan.

4. Fasilitasi Pelayanan Memahami pokok Setelah sesi ini, peserta dapat: 4.1. Pokok-Pokok Ceramah 45
Sosial Dasar kebijakan pelayanan Menjelaskan pengertian pelayanan Kebijakan Curah
Pelayanan Sosial Pendapat
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR
1 2 3 4 5 6 7 8
sosial dasar social dasar, Dasar
Menguraikan pokok-pokok kebijakan
pelayanan social dasar,

Memahami standar Setelah sesi ini, peserta dapat: 4.2. Standar Pelayanan Ceramah 45
pelayanan minimal di Menjelaskan pengertian dan konsep Minimal di Desa Curah
Desa khususnya standar pelayanan minimal, (pendidikan, Pendapat
Pendidikan dan kesehatan) Diskusi
Menguraikan indicator standar
Kesehatan. pelayanan minimal di Desa, khususnya
bidang Pendidikan dan Kesehatan.
Mengembangkan Setelah sesi ini, peserta dapat: 4.3. Kajian Kebutuhan Curah Lembar Kerja 45
kajian kebutuhan Menjelaskan pentingnya melakukan Pelayanan Sosial Pendapat Kelompok
pelayanan social dasar. kajian kebutuhan social dasar, Dasar Kerja
kelompok
Menguraikan aspek-aspek kajian
kebutuhan pelayanan social dasar,
Menguraikan alat-alat kajian
kebutuhan pelayanan sosial dasar.
Mengkoordinasikan Setelah sesi ini, peserta dapat: 4.4. Fasilitasi Pemaparan Media Tayang 1- 45
pelaksanaan Mengidentifikasi sector terkait dengan Pelayanan Sosial tanya jawab 10
pelayanan social dasar pelaksanaan pelayanan sosial dasar, Dasar (Kerjasama diskusi
melalui kerjasama sector) kelompok
Menguraikan strategy fasilitasi dalam
sector. pelaksanaan pelayanan social dasar.

2.2. PD-TI
1 Kajian kebutuhan Menganalisis Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.1. Profil Kebutuhan Pemaparan, Form 180
prasarana desa dan kebutuhan prasarana Memetakan kebutuhan layanan Sarpras Desa curah identifikasi
antar desa desa dan antar desa umum dan infrastruktur desa; pendapat, kebutuhan
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR
1 2 3 4 5 6 7 8
Mengidentifikasi permasalahan diskusi infrastruktur
kebutuhan dasar sarana prasarana; kelompok Lembar survey
Menganalisa kebutuhan sarana kebutuhan
prasarana. layanan dasar
dan
infrastruktur
dasar.
Contoh
pemetaan
infrastruktur
desa

Memahami berbagai Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.2. Pengamanan Paparan Media Tayang
resiko kecelakaan dan Lingkungan Sosial Form
Memahami definisi bencana, jenis Simulasi
bencana termasuk Mitigasi Bencana identifikasi
bencana dan kerusakan akibat identifikasi
(LISOM)
konflik laten di bencana dampak dan
bencana;
masyarakat. dan solusinya
Menjelaskan definisi mitigasi
kondisi
bencana;
sosial desa
Memahami pengamanan
lingkungan sosial;
Mengidentifikasi dampak sosial
pembangunan sarana prasarana.
Fasilitasi penetapan Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.2. Fasilitasi Pemaparan, Isian Lembar
prioritas usulan Memfasilitasi penetapan prioritas usulan penetapan curah survey
infrastruktur infrastruktur berdasarkan kebutuhan Prioritas Usulan pendapat, kebutuhan
masyarakat Sarana Prasarana praktek
layanan dasar
Desa fasilitasi
dan
penetapan
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR
1 2 3 4 5 6 7 8
prioritas infrastruktur
kebutuhan dasar dalam
infrastruktur
SPB 1.1.
dasar.
Media Tayang

2 Perencanaan Memahami rancangan Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.1. Gambar desain Paparan Gambar konstruksi 405
prasarana desa dan desain konstruksi dan Membuat gambar desain/ rancangan dan cara Review dasar
antar desa peningkatan konstruksi. perhitungan gambar
infrastruktur desa. Menentukan besaran dimensi DED
infrastruktur
Menyusun dokumen perencanaan
pembangunan infrastruktur desa
Memahami standart Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.2. Konstruksi Paparan Gambar konstruksi
teknis infrastruktur Menyusun standart teknis sederhana Diskusi
prasarana desa. infrastruktur: prasarana desa dan curah
1) pendukung transportasi pendapat
2) layanan pendidikan
3) layanan kesehatan
4) sanitasi
5) peningkatan produksi pertanian
6) pendukung pemasaran hasil
pertanian
Mengetahui berbagai Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.3. Pengukuran dan Curah Alat survey
alat survey dan Menyebutkan alat survey dan survey lapangan pendapat
mampu menerapkan pengukuran. SImulasi/
teknik survey. Menggunakan teknik survey praktek
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR
1 2 3 4 5 6 7 8
Memahami tahapan Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.4. Survey harga Paparan Lembar survey
survey harga. Menetapkan jenis dan spesifikasi Simulasi harga
barang/bahan/alat,
Merancang tahapan melakukan survey
harga
Memahami cara Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.5. Penyusunan RAB Paparan Lembar RAB
menyusun rencana Menentukan kebutuhan dan jenis Praktek
anggaran. bahan/barang/alat
Menguraikan detail rencana anggaran
Memahami cara Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.6. Jadwal kegiatan Curah Lembar jadwal
menyusun jadwal Menentukan tahapan dan target- pendapat kerja kegiatan fisik
kerja. target pembangunan infrastruktur Kerja
Menyusun jadwal kerja kelompok

3 Pelaksanaan Memahami cara Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.1. Pengadaan alat Paparan Set Formulir 180
prasarana desa dan memberikan Menetapkan metode pengadaan alat dan bahan Simulasi pengadaan
antar desa bimbingan terkait dan bahan,
pengadaan alat dan Menyusun urutan langkah pengadaan
bahan. alat dan bahan,
Memfasilitasi Mempersiapkan tim pengadaan alat
pelaksanaan dan bahan.
pemeriksaan
kelayakan teknis
Memahami kriteria Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.2. Fasilitasi Curah Lembar kelayakan
kualitas teknik Menentukan kriteria kualitas teknik Kecamatan pendapat teknis
dalam rangka Memfasilitasi pelaksanaan melakukan Simulasi
pemeriksaan pemeriksaan kelayakan teknis pemeriksaan
kelayakan teknis. kelayakan teknis
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR
1 2 3 4 5 6 7 8
4 Pemeliharaan Menerapkan cara- Setelah sesi ini, peserta dapat: 4.1. Pemeliharaan Paparan Format ceklis 90
prasarana desa dan cara memelihara 1. Mengidentifikasi jenis kerusakan fisik prasarana desa Curah identifikasi
antar desa prasarana desa dan dari setiap jenis infrastruktur dan antar desa, pendapat kerusakan
antar desa. 2. Merancang langkah-langkah 4.2. Strategi fasilitasi Praktek/ Format ceklist
Memahami strategi pemeliharaan dalam simulasi pemeliharaan
fasilitasi dan 3. Menggunakan panduan singkat pemeliharaan
bimbingan tentang perbaikan kerusakan prasarana desa
cara pemeliharaan dan antar desa.
4. Memfasilitasi kelompok pemanfaat
prasarana desa dan
cara pemeliharaan
antar desa serta
5. Memberikan bimbingan cara
melakukan
melakukan perbaikan
perbaikan teknik
kepada PLD dan
Kader Teknik.
5 Penigkatan Kapasitas Mengembangkan Setelah sesi ini, peserta dapat: 5.1. Merancang Paparan Lembar TNA 180
Kader Teknik dan PLD proses peningkatan Melakukan analisis kebutuhan program Simulasi
kapasitas kader teknik. peningkatan kapasitas kader teknik peningkatan Latihan
(TNA) kapasitas kader menyusun
Menyusun program peningkatan teknik dan PLD. program
kapasitas kader teknik pelatihan
Setelah sesi ini, peserta dapat: 5.2. Pelaksanaan Curah Format program
Menyusun strategy pelaksanaan peningkatan pendapat pelatihan
peningkatan kapasitas. kapasitas Kader Praktik
Merancang instrument pemantauan Teknik dan PLD fasilitasi
peningkatan kapasitas kader teknik.
Mengembangkan Setelah sesi ini, peserta dapat: 5.3. Fasilitasi sertifikasi Curah Lembar ceklis
teknik advokasi Melakukan penilaian kualitas kader Kader Teknik pendapat penilaian kualitas
MATERI KOMPETENSI SUB POKOK
NO INDIKATOR KEBERHASILAN BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
POKOK BAHASAN DASAR
1 2 3 4 5 6 7 8
agenda sertifikasi teknik Praktek Kader Teknik
kader teknik Menyusun laporan kualifikasi kader
teknik.
Memfasilitasi pelaksanaan sertifikasi
F. SISTEMATIKA ISI MODUL
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mencoba melakukan inisiatif untuk
menyusun modul pelatihan ini melalui serangkaian kajian kebutuhan pelatihan dan lokakarya
dengan melibatkan pemangku kepentingan lain baik kalangan praktisi, aktivis, akademisi dan
peneliti. Sebagaimana diketahui, hasil analisis kebutuhan pelatihan menunjukkan bahwa TAPM
merupakan petugas yang baru dan akan ditempatkan dengan latar belakang pengalaman,
karakteristik wilayah, dan kondisi sosial yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
panduan pelatihan standar bagi TPP yang mampu mempersiapkan kompetensinya sesuai tugas
dan tanggung jawabnya dalam memfasilitasi Pemerintah Kabupaten/Kota melalui strategi
pendmapingan dengan tema penting yang sesuai dengan regulasi dan kebutuhan di lapangan.
Modul pelatihan ini telah mengalami berbagai perubahan melalui proses perancangan,
konsultasi, lokakarya, uji coba-revisi dan masukan dari berbagai pihak bahkan langsung dari
Pendamping Desa dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Hasil pelatihan awal akan
memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan modul ini. Oleh karena itu modul
pelatihan ini dapat diibaratkan sebagai buku berjalan yang memberikan peluang bagi pembaca
atau pengguna dalam memberikan warna dan penyesuaian sesuai dengan kaidah pembelajaran
dan kebutuhan.

Modul dirancang menggunakan standar format yang dikembangkan oleh ASTD


(Association Sourcebook and Training Developmnet) yang menyertakan pokok-pokok materi,
panduan pelatih, lembar kerja dan media (presentasi atau beberan atau bahan pemaparan)
yang bermanfaat bagi siapa saja yang akan melaksanakan pelatihan atau lokakarya sejenis.
Modul pelatihan dirancang dalam bentuk modul bagi pelatih atau TAPM sebagai pendamping
profesional tingkat Kabupaten/Kota agar memudahkan dalam penerapan dan penyesuaian
sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah kerja. Modul pelatihan ini terdiri dari 10 Pokok
Bahasan dan 27 Subpokok Bahasan yang membahas latar belakang, kerangka isi, metode dan
aplikasi praktis tentang bagaimana Peran TAPM dalam mendukung pelaksanaan Undang-
Undang Desa yang diberikan dalam kegiatan pelatihan pratugas.

Secara rinci struktur materi modul pelatihan ini digambarkan dalam gambar sebagai
berikut:
PB.1. PB.2. PB.3. PB.5.
Dinamika Perspektif Undang PB.4.
Tata Kelola Desa Peraturan
Pembangunan
Kelompok & Undang Desa Bersama Kepala
Pengorganissn Desa
Desa
Peserta

SPB.1.1. Free Test PB.2.1. Amanat UU PB.5.1. Pokok-pokok


PB.3.1.Kelembagaan PB.4.1. Dimensi
Desa Pemerintahan Desa Pembangunan Desa Kerjasama Antar Desa
SPB.1.2.;1.3;1.4;1.5.
(TTG, PSD, Teknik, PED,
Perkenalan, Harapan, PB.2.2. Azas dan PB.3.2. Musdes sebagai PB.5.2. Teknik Fasilitasi
PP, PMD)
Tujuan, Aturan Main Definisi Desa demokratisasi Desa Peraturan Bersama Kepala
Desa
PB.4.2. Review
PB.2.3. Kewenangan PB.3.3. Prinsip tata Perencanaan
Desa kelola Desa: Pembangunan Desa
transparansi, (RPJMdes, RKPDes,
partisipasi, APBdes)
PB.2.4. Tri Matra
akuntabilitas
Pembangunan Desa

Umpan
Balik

PB.11.
Evaluasi, RKTL
& Post Test
PB.10. Fast. PB.9. PB.8. PB.7. PB.6.
Pening. Kapast Membangun Tim Manajemen Pengarusutamn Pemberdayaan
Pemangku Kerja di Pendampingan Inklusi Sosial di Masyarakat Desa
Kepntng Kec. Kecamatan Desa
Kecamatan

Materi PB.10.1. Konsep PB.9.1. Pemetaan PB.8.1. Jati Diri TPP dan Kode PB.7.1. Konsep dasar, PB.6.1. Hakekat
Kompetensi Peningkatan Kapasitas pemangku kepentingan Etik indicator& bentuk-bentuk Pemberdayaan Masyarakat
Khusus PDP nyata implementasi
PB.10.2. Strategi PB.9.2. Koordinasi sektoral PB.8.2. Struktur,SOP inklusi social di Desa PB.6.2. Bentuk-bentuk
Pengembng Kapasitas (SKPD/UPTD) Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat
PB.7.2. Strategy
Materi PB.103. Strategi PB.8.3. Pembibingan, PB.6.3. Penguatan Kader
PB.9.3. Kerjasama dan Pemberdayaan
Kompetensi Pengembng Kapasitas Pengendalian, & Penilaian Pemberdayaan Masyarakat
jejaring (Pihak lainnya) Perempuan, kelompok
Khusus PDTI Kinerja PLD Desa
Marginal dan
Gambar Struktur Materi Pelatih Pratugas Pendamping Desa

berkebutuhan khusus
PB.8.4. Pelaporan Kinerja TPP PB.6.4. Badan Kerjasama
Antar Desa (BKAD)
PB.8.5. Sistem Informasi
Pembangunan Desa (SIPD)
G. SKEMA PELATIHAN
Modul pelatihan pratugas TAPM disajikan sesuai alur mekanisme pelatihan pratugas
Pendamping Desa mulai dari penyiapan GMT, MT, Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli
Pemberdayaan Masyarakat (TAPM), Pelatihan Pratugas Pendamping Desa (PD) dan
Pelatihan Pratugas Pendamping Lokal Desa (PLD). Pelatihan pratugas diarahkan untuk
mempersiapkan pendamping baru dalam melaksanakan tugas pendampingan sesuai
dengan kewenangannya sekaligus memberikan pembekalan dalam menghadapi tugas-
tugas baru dalam memfasilitasi dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan Undang-Undang Desa.

H. CARA MENGGUNAKAN MODUL


Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan dalam memahami dan menggunakan
Modul pelatihan ini. Dalam setiap bagian atau pokok bahasan terdiri dari beberapa
subpokok bahasan atau modul dengan topik yang beragam dan dapat dipelajari secara
mandiri sesuai dengan materi yang diperlukan. Masing-masing subpokok bahasan dalam
modul ini menggambarkan urutan kegiatan pembelajaran dan hal-hal pokok yang perlu
dipahami tentang materi yang dipelajari serta keterkaitannya dengan topik lainnya.
Dalam setiap subpokok bahasan dilengkapi dengan panduan pelatih yang membantu
dalam mengarahkan proses, media dan sumber belajar, lembar kerja, lembar evaluasi dan
lembar informasi atau bahan bacaan. Masing-masing disusun secara kronologis yang agar
memudahkan bagi pengguna dengan memberikan alternatif dalam memanfaatkan setiap
subpokok bahasan secara luas dan fleksibel.
Setiap pokok bahasan dilengkapi dengan lembar informasi pendukung yang dapat
dibagikan secara terpisah dari panduan pelatihan agar dapat dibaca peserta sebelum
pelatihan di mulai. Pelatih juga diperkenankan untuk menambah atau memperkaya
wawasan untuk setiap subpokok bahasan berupa artikel, buku, juklak/juknis dan kiat-kiat
yang dianggap relevan.
Disamping itu, pembaca di berikan alat bantu telusur berupa catatan diberikan termasuk
ikon-ikon yang akan memandu dalam memahami karakteristik materi dan pola penyajian
yang harus dilalukan dalam pelatihan.

Tabel Penjelasan Ikon


I. EVALUASI PELATIHAN

Dalam rangka memetakan berbagai perubahan mendasar sebelum dan sesudah pelatihan,
maka dikembangkan berbagai bentuk evaluasi. Bentuk evaluasi merupakan opsional yang
dapat dikembangkan oleh penyelenggara pelatihan, tim fasilitator pelatihan dan pihak
ketiga. Adapun bentuk yang dikembangkan adalah:
- Pre dan Post test
Merupakan evaluasi tertulis untuk melihat sejauhmana peningkatan pengetahuan
peserta sebelum dan setelah pelatihan.
- Evaluasi pencapaian setiap sesi materi
Evaluasi ini dilakukan dengan metode yang sudah disusun dalam modul setiap SPB.
Evaluasi ini untuk melihat sejuhmana indicator keberhasilan dalam setiap SPB dapat
tercapai di setiap akhir sesi atau SPB.
- Refleksi harian
Evaluasi ini bertujuan untuk mendapatkan umpan balik harian baik dari sisi
metodologi maupun dukungan penyelenggaraan dalam 1 hari, sehingga dapat
dijadikan dasar dalam perbaikan hari selanjutnya. Hasil refleksi dan umpan balik harian
ini akan sangat membantu bagaimana pelatihan dari ke hari akan lebih baik, dari sisi
proses dan outputnya.
- Evaluasi penyelenggaraan akhir pelatihan
Pada hari terakhir pelatihan, dikembangkan proses umpan balik dan evaluasi oleh
peserta. Evaluasi ini bertujuan untuk mengajak peserta menilai sejauhmana pelatihan
baik dari sisi metodologi proses, dukungan logistic, partisipasi peserta, dan lain-lain,
mampu meningkatkan kapasitas peserta. Evalausi ini dapat dikembangkan dengan alat
partisipatif terbuka, maupun tertutup dengan mengembangkan sejumlah daftar
pertanyaan yang relevan.
- Evaluasi independen manajemen pelatihan secara keseluruhan
Jika ingin mengetahui seluruh rangkaian pelatihan sejak TNA, pengembangan paket
pelatihan, pelaksanaan pelatihan hingga pasca pelatihan, maka perlu dilakukan
evaluasi yang dilakukan oleh pihak independen secara professional. Evaluasi ini akan
sangat membantu bagaimana manajemen pelatihan selanjutnya akan lebih
professional.

You might also like