You are on page 1of 1

HAFID

KELAS A PROGRAM B S1 KEPERAWATAN 2017

FAKTOR-FAKTOR KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN


PERAWATAN LUKA SESUAI DENGAN STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)

Banyaknya angka kejadian infeksi di klinik membuat penulis ingin mencari


penyebabnya, mulai melihat dari tindakan membersihkan luka hingga
perawatannya. Kurangnya alat-alat yang ada di klinik merupakan salah satu
penyebabnya, dimana satu alat untuk tindakan perawatan luka dapat
digunakan hingga 2-3 pasien dengan penggunaan sterilisasi yang kurang
standar (menggunakan alkohol dan atau natrium clorida).
Ketidaksesuain ini terjadi berulang kali yang menyebabkan risiko tinggi
terjadinya infeksi pada pasien yang mendapatkan perawatan luka. Dimana
kejadian ini dapat dicegah dengan cara perawatan luka menggunakan Standar
Operasional Prosedur yang baku dan telah disepakati secara internasional.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN PLEBITIS

Angka kejadian plebitis di klinik dan berbagai rumah sakit dalam kurun
waktu yang singkat merupakan salah satu terjadinya infeksi yang dapat
dicegah. Dimana seharusnya perawat yang melakukan tindakan pemasangan
infus menggunakan teknik septik aseptik yang sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur.
Yang seharusnya terjadi apabila pemasangan infus dilakukan dengan teknik
yang benar dapat diganti hingga 3 sampai dengan 5 hari, tetapi apabila
pelaksana yang melakukan pemasangan infus tidak sesuai standar
mengakibatkan pergantian pemasangan infus 1 sampai dengan 2 hari, bahkan
hanya dalam hitungan jam infus harus segera diganti dikarenakan terjadi
phlebitis.
Kejadian ini dapat dicegah dengan cara pemaparan Standar Operasional
Prosedur pemasangan perawat baru yang akan masuk ke tempat kerja dan
perawat lama yang telah bekerja. SOP ini tentunya bukan hanya sekali
pemaparan, tetapi pada setiap operan dinas perawat harus membuat jadwal
penghapalan bahkan perlunya tindakan langsung terhadap pasien.
Selain dari SOP pemasangan yang tidak tepat, salah satu penyebab terjadinya
plebitis adalah pemberian cairan yang terlalu pekat dan terlalu banyak dalam
satu jalur. Ini pun dapat di antisipasi dengan cara penggunaan jalur yang lebih
banyak (2 jalur kanan dan kiri) atau juga dengan cara pengenceran cairan
yang pekat.

You might also like