Professional Documents
Culture Documents
1. Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang
lebih 10 hari ?
Apakah dopamin berhubungan dengan sering marah-marah ?
2. Apa yang dimaksud dengan gangguan jiwa dan macam-macamnya?
Gangguan jiwa adalah suatu sindroma/pola prilaku atau psikologis yg secara
klinis bermakna, disertai adanya penderitaan (gejala yg menyakitkan) atau kecacatan
(ggn fungsi) atau dg peningkatan resiko yg bermakna atau kehilangan kebebasan
secara penting, apapun penyebabnya dianggap sebagai manifestasi dari disfungsi
perilaku, psikologis atau biologis pd individu (DSM-IV).
Psikosis (PSIKOTIK)
adalah suatu kondisi ggn jiwa/mental berat ditandai dg hilangnya
daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain (halusinasi,waham
inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan, peri - laku teragitasi
dll) serta tdpt hendaya berat dlm fungsi global penderita, spt fgs: peran,
sosial dan pribadi (psikosis akut, skizofrenia, skizoafektif, psikosis
akibat kondisi medis umum/zat dll.).
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik: ggn perkembangan
pervasif, ggn skizofrenia, ggn skizofreniform, ggn skizoafektif, ggn
delusianal ( waham), ggn psikotik akut, ggn psikotik krn kondisi
medis umum, ggn psikotik akibat zat, ggn psikotik ytt dan ganguan
mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK)
adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis atau rekuren yg
ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau diekspresikan scr
langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan, kecemasan dpt
tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi, fobia) atau disfungsi (astenia,
impotensi) dll.
DSM-III: Suatu ggn jiwa/mental (ringan-sedang -berat) dg
sindroma yg menyebabkan penderitaan, dikenali sebagai tdk dapat
diterima atau asing, daya nilai realita baik, ggn relatif bertahan atau
rekuren tdk terbatas pd reaksi atau stresor dan sulit ditunjukkan
etiologi atau faktor organiknya.
(Buku Saku PPDGJ-III, dr. Rusdi Maslim)
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta dan
keyakinan tersebut mungkin aneh (misalnyasaya adalah nabi yang menciptakan
biji mata manusia) atau bias pula tidak aneh (hanya sangat tidak mungkin, contoh
masyarakat di surge selalu menyertai saya kemanapun saya pergi) dan tetap
dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk
mengoreksinya.
Kesalahan dalam menilai diri sendiri, atau keyakinan dengan isi pikirannya padahal
tidak sesuai dengan kenyataan. Atau kepercayaan yang telah terpaku/terpancang kuat
dan tidak dapat dibenarkan berdasarkan fakta dan kenyataan tetapi tetap
dipertahankan. Jika disuruh membuktikan berdasar akal sehatnya, tidak bias. Atau
disebut juga kepercayaan yang palsu dan sudah tidak dapat dikoreksi.
Klasifikasi
a. Waham kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, orang yang berpangkat tinggi, orang yang
pandai sekali, orang yang banyak uangnya dan banyak rumahnya. Didapat dari
sindrom manie.
b. Waham berdosa
Timbul perasaan salah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar.
Penderita percaya sudah selayaknya dirinya harus dihukum berat, atau menjalani
hukuman mati sekalipun. Didapatkan pada sindrom depresi.
c. Waham dikejar
Individu merasa dirinya senantiasa dikejar2 oleh orang lain atau sekelompok orang
yang bermaksud berbuat jahat kepada dirinya.
d. Waham curiga
Individu merasa selalu tersindir oleh orang2 disekitarnya. Individu curiga terhadap
sekitarnya. Individu yang memnpunyai waham ini mencari-cari hubuhngan anatar
dirinya dengan orang lain disekitarnya, yang bermaksud menyindir atau menuduh
hal2 yang tidak senonoh terhadap diri penderita. Dalam bentuk yang lebih ringan, kita
kenal ideas of reference yaitu idea atau perasaan, bahwa peristia tertentu dan
perbuatan2 tertentu dari orang lain (senyuman, gerak-gerik, tangan nyanyian dan
sebagainya) mempunyai hubungan dengan dirinya sendiri.
e. Waham cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
f. Waham rendah diri
Perasan rendah diri/ kurang dari pada orang lain.
g. Waham hypochondri
Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya. Sering didapatkan
pada skizofrenia.
h. Waham magik-mistik
Waham mengenai soal-soal magik dan mistik.
i. Waham sistematis
Yaitu waham yang sudah dianalisa, memperlihatkan suatu pola sentral tertentu,
yang kemudian dibesarkan atau ditambah2 secara sangat api dan sistemik. Walaupun
unsur dasarnya salah dan tak logis, akhirnya diperoleh suatu waham yang telah
terbentuk dan berkembang secara konswensi
Keyakinan palsu yang digabungkan oleh suatu tema atau peristiwa tunggal. Contoh:
pasien dimata-matai oleh agen rahasia, mafia atau boss
j. Waham aneh
thought echo
isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras),
dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda
thought insertion or withdrawal (waham penarikan pikiran)
isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal)
thought broadcasting (waham siar pikiran)
isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;
thought insertion (waham penanaman pikiran)
isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion)
delusion of control (waham pengendalian diri)
waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
delusion of passivitiy
waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar;
(tentang dirinya = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke
pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus)
delusional perception
pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya,
biasnya bersifatmistik atau mukjizat
(Buku Saku PPDGJ-III, dr. Rusdi Maslim)
A. Halusinasi
Definisi
Persepsi panca indra tanpa rangsang pada reseptor2 panca indra.(persepsi tanpa
objek).
Jenis
Halusinasi pendengaran
Akoasma: suara2 yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secara tegas
Phonema: suara2 yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari
manusia, sehingga penderita menndengar kata2 atau kalimat2 tertentu.
Halusinasi Pengelihatan
Halusinasi visual yg tak jelas: dijumpai pada kelainan cortex cerebra
Halusinasi visual dgn bentuk jelas: dijumpai pada kelainan cortex temporo
parietal.
Halusinasi olfaktorik
Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis.
Halusinasi Gustatorik
Halusinasi Taktil
Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens dan adiksi
kokain.
Halusinasi Haptik
Seolah2 tubuh sendiri bersentuhan/bersinggungan secara fisik dengan manusia
lain atau benda lain(seringkali bercorak seksual).
Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya mengalami
perubahan bentuk dan bergerak sendiri.
Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya.
Sumber: Psikiatri II Simtomatologi, UNDIP
Halusinasi Hipnagogik
Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur , biasanya dianggap
sebagai fenomena nonpatologis.
Halusinasi Hipnopompik
Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur, biasanya dianggap
tidak patologis.
Halusinasi auditoris
Halusinasi visual
Halusinasi olfaktoris
Halusinasi Gustatoris
Halusinasi raba(taktil,raba)
Halusinasi somatic/ halusinasi kinetic
Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau terhadap tubuh paling
sering berasal dari visceral.
Halusinasi liliput
Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya (dikenal juga
sebagai Mikropsia).
Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood congruent hallucination)
Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan mood yang
tertekan atau manic.
Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood incongruent hallucination)
Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang tertekan atau
manic.
Sumber:Sinopsis Psikiatri,Kaplan Dan Sadock.Edisi 7.
7. Bagaimana cara memeriksa fungsi global dari pasien dan penilaiannya?
Meliputi kemampuan fungsi sosial, pekerjaan dan psikologi
Didapatkan 2 :
Angka tertinggi yang dapat dicapai oleh penderita dalam waktu tertentu
Angka terendah dari seseorang yang tidak punya disfungsi/ angka normal terendah
A. Psikopatologi Waham
Etiologi
Townsend (1998, hal 158) menagatakan bahwa hal-hal yang menyebabkan
gangguan isi pikir : waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain,
panic, menekan rasa takut stress yang berat yang mengancam ego yang lemah.,
kemungkinan factor herediter.
Secara khusus factor penyebab timbulnya waham dapat diuraikan dalam beberapa
teori yaitu :
a. Factor Predisposisi
Menurut Townsend (1998, hal 146-147) factor predisposisi dari perubahan isi pikir :
waham kebesaran dapat dibagi menjadi dua teori yang diuraikan sebagai berikut :
1. Teori Biologis
a. Faktor-faktor genetic yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan suatu kelainan
ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan kelainan yang sama (orang
tua, saudara kandung, sanak saudara lain).
b. Secara relative ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan skizoprenia
mungkin pada kenyataanya merupakan suaru kecacatan sejak lahir terjadi pada bagian
hipokampus otak. Pengamatan memperlihatkan suatu kekacauan dari sel-sel pramidal
di dalam otak dari orang-orang yang menderoita skizoprenia.
c. Teori biokimia menyatakan adanya peningkata dupamin neorotransmiter yang
dipertukarkan mengahasilkan gejala-gejala peningkatan aktifitas yang berlebihan dari
pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya diobservasi pada psikosis.
2. Teori Psikososial
a. Teori sistem keluarga Bawen dalam Townsend (1998) menggambarkan
perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi keluarga. Komflik
diantara suami istri mempengaruhi anak. Penanaman hal ini dalam anak akan
menghasilkan keluarga yang selalu berfokus pada ansietas dan suatu kondisi yang
lebih stabil mengakibatkan timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi
yang berkembang antara orang tua dan anak-anak. Anak harus meninggalkan
ketergantungan diri kepada orang tua dan masuk kepada masa dewasa, dimana di
masa ini anak tidak akan mampu memenuhi tugas perkembangan dewasanya.
b. Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis akan
menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan kecemasan. Anak menerima
pesan-pesan yang membingungkan dan penuh konflik dan orang tua tidak mampu
membentuk rasa percaya tehadap orang lain.
c. Teoti psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu ego yang
lemah. Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan saling mempengaruhi
orang tua dan anak . karena ego menjadi lebih lemah penggunaan mekanisme
pertahanan itu pada waktu kecemasan yang ekstrem mennjadi suatu yang maladaptive
dan perilakunya sering kali merupakan penampilan dan sekmen diri dalam
kepribadian.
b. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart dan Sundeen (1998, hal 310) factor presipitasi dari perubahan isi pikir
: waham kebesaran yaitu :
1. Biologis
Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive termasuk
gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur perubahan isi informasi dan
abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan.
2. Stress lingkungan
Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan
prilaku.
3. Pemicu gejala
Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive
berhubungan denagn kesehatan lingkungan, sikap dan prilaku individu, seperti : gizi
buruk, kurang tidur,infeksi, keletihan, rasa bermusuhan atau lingkunag yang penuh
kritik, masalah perumahan, kelainan terhadap penampilan, stress agngguan dalam
berhubungan interpersonal, kesepian, tekanan, pekerjaa, kemiskinan, keputusasaan
dan sebaigainya.
Klien dengan waham dapat berakibat terjadinya resiko mencederai diri, orang
lain dan lingkungan. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang
kemungkinan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
Menurut Kaplan dan Sadock (1997), kondisi klien yang mengalami waham
adalah:
a. Status mental
1) Pada pemeriksaan status mental, menunjukan hasil yang sangat normal, kecuali
bila
ada sistem waham abnormal yang jelas.
2) Mood klien konsisten dengan isi wahamnya.
3) Pada waham curiga, didapatkan perilaku pencuriga.
4) Pada waham kebesaran, ditemukan pembicaraan tentang peningkatan identitas
diri,
mempunyai hubungan khusus dengan orang yang terkenal.
5) Adapun sistem wahamnya, pemeriksa kemungkinan merasakan adanya kualitas
depresi ringan.
6) Klien dengan waham, tidak memiliki halusinasi yang menonjol/ menetap,
kecuali
pada klien dengan waham raba atau cium. Pada beberapa klien kemungkinan
ditemukan halusinasi dengar.
b. Sensori dan kognisi
1) Pada waham, tidak ditemukan kelainan dalam orientasi, kecuali yang memiliki
waham
spesifik tentang waktu, tempat dan situasi.
2) Daya ingat dan proses kognitif klien adalah intak (utuh).
3) Klien waham hampir selalu memiliki insight (daya titik diri) yang jelek.
4) Klien dapat dipercaya informasinya, kecuali jika membahayakan dirinya.
Keputusan
terbaik bagi pemeriksa dalam menentukan kondisi klien adalah dengan menilai
perilaku masa lalu, masa sekarang dan yang direncanakan.
E. Fase-Fase Waham
1. Lack of Selfesteen
- Tidak ada pengakuan lingkungan dan meningkatnya kesenjangan antara kenyataan
dan harapan. Ex : perceraian->berumah tangga tidak diterima oleh lingkungannya.
2. Control Internal Eksternal
- Mencoba berfikir rasional, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan
kenyataan. Ex : seseorang yang mencoba menutupi kekurangan
3. Environment support
- kerusakan control dan tidak berfungsi normal ditandai dengan tidak merasa
bersalah saat berbohong. Ex : seseorang yang mengaku dirinya adalah guru tari
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungan, klien
merasa
didukung, klien menganggap hal yang dikatakan sebagai kebenaran, kerusakan
control diri dan tidak berfungsi normal (super ego)
1. Fisik Comforting
klien merasa nyaman dengan kebohongannya
2. Fase Improving
- Jika tidak ada konfrontasi dan korelasi maka keyakinan yang salah akan meningkat.
- Proses Terjadinya Waham
- Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu :
- 1. Fase Lack of Human need
- Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik
maupun psikis. Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang
dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas. Biasanya klien sangat miskin dan
menderita. Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk
melakukan kompensasi yang salah. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi
terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi. Misalnya
ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat
cerdas, sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya. Waham terjadi
karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi
juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history ).
-
- 2. Fase lack of self esteem
- Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal
dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak
terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya. Misalnya,
saat lingkungan sudah banyak yang kaya, menggunakan teknologi komunikasi yang
canggih, berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas, seseorang tetap
memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut. Padahal self reality-nya
sangat jauh. Dari aspek pendidikan klien, materi, pengalaman, pengaruh, support
system semuanya sangat rendah.
- 3. Fase control internal external
- Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia
katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat, karena
kebutuhannya untuk diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima
lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum
terpenuhi sejak kecil secara optimal. Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan
koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar, tetapi hal ini tidak
dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan.
Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif
berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain.
- 4. Fase environment support
- Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang. Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.
- 5. Fase comforting
- Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap
bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan
sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya
klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial ).
-
-
- 6. Fase improving
- Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu keyakinan
yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul sering berkaitan
dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai
yang hilang ). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial.
9. Apa yang dimaksud dengan obat antipsikotik dan macamnya ?Obat antipsikotik
apa saja yang diberikan oleh dokter?
Penatalaksanaan
a. Farmakoterapi
Tatalaksana pengobatan skizofrenia paranoid mengacu pada penatalaksanaan
skizofrenia secara umum menurut Townsend (1998), Kaplan dan Sadock (1998)
antara lain :
1) Anti Psikotik
Jenis- jenis obat antipsikotik antara lain :
a) Chlorpromazine
Untuk mengatasi psikosa, premidikasi dalam anestesi, dan mengurangi gejala emesis.
Untuk gangguan jiwa, dosis awal : 325 mg, kemudian dapat ditingkatkan supaya
optimal, dengan dosis tertinggi : 1000 mg/hari secara oral.
b) Trifluoperazine
Untuk terapi gangguan jiwa organik, dan gangguan psikotik menarik diri. Dosis awal :
31 mg, dan bertahap dinaikkan sampai 50 mg/hari.
c) Haloperidol
Untuk keadaan ansietas, ketegangan, psikosomatik, psikosis,dan mania. Dosis awal :
30,5 mg sampai 3 mg.
2) Anti parkinson
Triheksipenydil (Artane), untuk semua bentuk parkinsonisme, dan untuk
menghilangkan reaksi ekstrapiramidal akibat obat. Dosis yang digunakan : 1-15
mg/hari
Difehidamin
Dosis yang diberikan : 10- 400 mg/hari
3) Anti Depresan
Amitriptylin, untuk gejala depresi, depresi oleh karena ansietas, dan keluhan somatik.
Dosis : 75-300 mg/hari.
Imipramin, untuk depresi dengan hambatan psikomotorik, dan depresi neurotik. Dosis
awal : 25 mg/hari, dosis pemeliharaan : 50-75 mg/hari.
4) Anti Ansietas
Anti ansietas digunakan untuk mengotrol ansietas, kelainan somatroform, kelainan
disosiatif, kelainan kejang, dan untuk meringankan sementara gejala-gejala insomnia
dan ansietas. Obat- obat yang termasuk anti ansietas antara lain:
Fenobarbital : 16-320 mg/hari
Meprobamat : 200-2400 mg/hari
Klordiazepoksida : 15-100 mg/hari
Indikasi :
o Ggn psikosis organik dan fungsional
o Ggn mood/afektif (fase mani, cemas)
o Ggn kepribadian
o Ggn tingkah laku Ansiolitik, antiemetik
Kontra indikasi
o Penderita hipersensitif
o Parkinsonisme/ggn ektrapiramidal
o Depresi endogen, depresi berat Keadaan koma, delirium
o Sindroma neuroleptik malignan
o Ggn berat faal hati,ginjal
o Depresi sumsung tulang,
o ggn darah Kehamilan dll.
Efek samping
o Sedasi dan inhibisi psikomotor
o Ggn otonomik:
o hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik: mulut kering, ggn miksi-defekasi, tio
meningkat mata kabur, hidung tersumbat, ggn irama jantung
o Ggn ekstrapiramidal: distonia, hipertonia, akatisia, sindrom parkinson (tremor,
bradikinesia, rigiditas) apabila ada efek samping di ekstra piramidal, diberi
o Ggn endokren (amenore, galaktore, ginekomastia), ggn metabolik (joundice), ggn
hematologik ( leukopenia, agranulositosis)
10. Pemeriksaan fisik dan laboratorium apa saja yang bisa membantu proses
pemeriksaan pasien ini ?
11. Apa yang disebut dengan stressor, macam dan derajatnya?
Stressor adalah keadaan yang menimbulkan atau memicu stress
STRESSOR (MACAM DAN DERAJAT)
Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan
timbulnya stress yaitu :
DD
Delerium
Dementia
Sindroma Amnestik dan
Ggn. Mental halusinosis organic
Organik Sindroma waham organic
Sindroma afektif organic
Sindroma Kepribadian
organik Intoksikasi dan
Sindroma Putus Zat
Gangguan
Psikotik
Skizofrenia
Gangguan afektif berat
Ggn. Psikotik Gangguan Paranoid
Fungsional Psikosis Non Organik lainnya
3. Tipe Paranoid
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:
a. Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol.
b. Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi.
5. Tipe Residual
a. Tidak terdapat waham, halusinasi, disorganisasi bicara, perilaku katatonik atau
disorganisasi yang menonjol.
b. Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh adanya gejala
negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a menuruit DSM IV-TR dari
skizofrenia dalam bentuk yang lebih ringan (misalnya keyakinan yang aneh,
pengalaman persepsi yang tidak lazim).
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima karakter:
F20.X.0 : berkelanjutan
F20.X.1 : episodic dengan kemunduran progresif
F20.X.2 : episodic dengan kemunduran stabil
F20.X.3 : episodic berulang
F20.X.4 : remisi tidak sempurna
F20.X.5 : remisi sempurna
F20.X.8 : lainnya
F20.X.9 : periode pengamatan kurang 1 tahun