Professional Documents
Culture Documents
BIDANG AKADEMIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
PCR adalah metode yang digunakan untuk memperbanyak sempel DNA biasanya
digunakanoleh kepolisian dan dokter forensik untuk mengumpulkan bukti jika sample
yang ditemukan sedikit. Adapun caranya yaitu DNA sample dimasukkan ke tabung
PCR lalu dicampurkan dengan prime, Taq polymerase ( Thermus aquaticus ) lalu
masukkan ke mesin PCR di dalam mesin PCR DNA akan diperbanyak dengan
penempelan prime lalu disusun oleh Taq polymerase yang bekerja di suhu yang panas
dengan memerlukan waktu beberapa menit sample DNA akan diperbanyak sampai
ratusan bahkan jutaan
Istilah homeostasis digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan kondisi yang
hampir selalu konstan. Pada dasarnya semua organ dan jaringan tubuh melaksanakan aneka
fungsi untuk membantu mempertahankan kondisi konstan tersebut. Misalnya paru
menyediakan oksigen bagi cairan ekstraseluler untuk menggantikan oksigen yang telah
dipakai oleh sel. Ginjal menjaga agar konsentrasi ion terjaga agar konstan dan sistem
gastrointestinal menyediakan nutrien. Mekanisme homeostasis dibantu oleh dua proses yaitu
negative feed back : Hipotalamus melakukan ini dengan mengirimkan pesan kimiawi yang
mempercepat atau memperlambat aktivitas seluler contohnya pada mekanisme termoregulasi
. Umpan balik positif adalah proses di mana efek stimulus kecil dalam sistem mencakup
peningkatan besaran stimulus contohnya pada ibu yang melahirkan dimana kepala bayi
mendorong hingga ke serviks uteri lalu serviks uteri mengirim sinyal feed back positive
untuk memperkuat kontraksi contoh lain pada pendarahan mekanisme ini berguna pada saat
vasokontriksi pembuluh darah Mekanisme terbanyak yang ada di dalam tubuh adalah feed
back negative
Terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan
didalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel dan
cairantranseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairanserebrospinal, cairan
intraokuler, dan sekresi saluran cerna
1. 1/3 total cairan tubuh
2. Dalam gerakan konstan melalui difusi dan osmosis
3. Berisi : ion : Na+, K+, Cl Nutrisi : O2, glukosa, asam lemak, asam amino Produk akhir
metabolisme sel : CO2, H+, Panas Terdapat pada : pembuluh darah dan cairan interseluler
Keseimbangan Cairan:
Ada 2 pembatas antara CIS, cairan interstisial, dan plasma:
Membran Plasma: CIS dan cairan interstisial
Pembuluh darah: interstisial dan plasma
Proses filtrasi, reabsorpsi, diffusi, dan osmosis menyebabkan perputaran air dan
komponen terlarutnya.
Pengaturansuhuatautermaltubuhmerupakanpengaturansecarakompleksdarisuatu
proses fisiologidimanaterjadikeseimbanganantaraproduksipanasdankehilanganpanas,
sehinggasuhutubuhdipertahankankonstan.
Q=Mc T
Sel Darah
a. Eritrosit
Sel darah merah mengalami diferensiasi terminal dan tidak pernah meninggalkan
sirkulasi. Ketika berada dalam pembuluh darah, eritrosit sering mengikuti satu sama
lain dan disusun secara bebas disebut rouleaux. Sitoplasma eritrosit dipenuhi dengan
hemoglobin, yang merupakan protein tetramer pembawa-O2 yang menimbulkan sifat
asidofilia sel. Berikut ini keterangan tentang eritrosit secara ringkas :
- Sel yang jumlahnya paling banyak di dalam darah
- Eritrosit merupakan sel yang tidak memiliki inti yang tetap berada di dalam darah
- Mengandung hemoglobin dengan molekul besi (Fe) di dalam sitoplasma
- Berperan sebagai pengangkut oksigen (oksihemoglobin) dan karbondioksida
(karbaminohemoglobin)
- Bentuknya bikonkaf agar meningkatkan luas permukaan untuk mengangkut gas
pernapasan
- Rentang usia sekitar 120 hari yang nantinya akan difagositosis di limpa, hati, dan
sumsum tulang
b. Trombosit
Trombosit atau platelet bukanlah sel darah, platelet merupakan unsur bentukan
darah yang paling kecil dan tidak berinti serta ditemukan di dalam darah semua
mamalia. Trombosit merupakan fragment atau sisa sitoplasma megakariosit yang
merupakan sel terbesar di sumsum tulang. Trombosit memiliki peran terhadap
mengendalikan perdarahan.
c. Leukosit
Sel darah putih atau leukosit meninggalkan darah dan bermigrasi ke jaringan
dimana sel ini akan menjadi fungsional dan melakukan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan kekebalan. Menurut jenis butiran sitoplasma dan morfologi
nuklirnya, leukosit dibagi menjadi dua kelompok : granulosit dan agranulosit.
A. Granulosit
(a) NetrofilBatang
- Diameter berkisar 15 m
- Sitoplasmamengandunggranulahalus, warnaungumuda
- Inti : kromatin inti padat, kasar, menggumpal,
berwarnamerahkeunguan, inti membentuklekukan> jarahpinggir
inti kegaristengah, membentuktapalkuda, huruf U atau C
- 1-5% di darahtepi (digsum)/5-10% (shiromiwa)
- Bilameningkat shift to the left responpejamu
(b) NetrofilSegmen
- Ukuranberkisar 10-15 m
- Sitoplasmamerahmudamengandunggranulakecil, halus,
warnamerahmuda
- Inti: warnaungutua,terdiridari beberapalobus (3-5)disertai
denganfilamenmenghubungkanantaralobussatu dengan yang lainnya,
kromatin inti padat
- 50-70% di darahtepi
Bahan pemeriksaan hematologi yang biasa digunakan adalah darah perifer (darah
vena) dan darah kapiler dengan antikoagulan yang sering digunakan EDTA K2EDTA,
K3EDTA, Natrium sitrat untuk pemeriksaan hemostasis, dan Heparin.
Hemoglobin adalah metalprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel
merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin,
apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. Fungsi
pemeriksaan hemoglobin adalah sebagai berikut:
- Mengetahui adanya anemia
- Merupakan pemeriksaan darah rutin
Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar
hemoglobin bervariasi diantara setiap suku bangsa. Namun WHO telah menetapkan
batas kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis kelamin. Dasar pemeriksaan
yang biasa dilakukan dalam pemeriksaan ini adalah:
- Colorimetri (contoh: cara Sahli)
- Spektrofotometri
Selain itu kadar Hb dipengaruhi oleh beberapa keadaan seperti :
Kehamilan Hb lebih rendah
Olah raga Hb lebih tinggi atau lebih rendah (mekanismenya belum jelas)
Ketinggian Hb lebih tinggi (polisitemia sekunder)
Merokok
Variasi diurnal
2. Pemeriksaan Hematokrit
Merupakan pemeriksaan hematologi untuk mengetahui volume eritrosit dalam 100
mL darah dan dinyatakan dalam persen (%). Nilai ini digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya anemia dan menghitung indeks eritrosit seperti MCV, MCH, dan MCHC dengan
metode yang digunka dengan cara mikro maupun makro. Beberapa keadaan perubahan
yang sering terjadi pada pemeriksaan ini adalah:
- Peningkatan terjadi bila volume eritrosit meningkat (misal pada polisitemia, pada
gangguan jantung bawaan dsb) atau volume plasma berkurang (misalnya pada
demam berdarah dengue)
3. Hitung Leukosit
Dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan pipet leukosit dan
larutan Turk maupun secara automatis. Leukosit umumnya meningkat pada keadaan
infeksi, inflamasi, keganasan (leukemia) dan menurun pada infeksi (biasanya viral
infection), gangguan produksi di sumsum tulang.
- Nilai rujukan berbeda menurut metode dan umur.
- Nilai rujukan : 5000-10.000/L
Daftar Pustaka
Dharma R, Immanuel S, Wirawan R. 1983. Penilaian Hasil Pemeriksaan Hematologi Rutin.
Cermin Dunia Kedokteran
Eroschenko, Victor P.. 2010. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional Edisi 11.
EGC. Jakarta
Mescher, A.L. 2011. Histologi Dasar Junqueira, Teks dan Atlas, Edisi 12. EGC. Jakarta.
Tambahan Refrensi : Slide dr. Putu Ristyaning Ayu, M.Kes, Sp.PK. Hematopoiesis.
Bag Patologi Klinik. FK UNILA
Guyton, Arthur C dan John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC )
Murray, Robert K.,dkk. 2006. BIOKIMIA HARPER EDISI 27. Jakarta : EGC
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC
Campbell, Neil A. and Reece, Jane B. 2010. BIOLOGI JILID 1 EDISI 8. Jakarta : Erlangga
Kontributor
Abdul Aziz
Fauziyah Nuur A
Irma Liani
Mira Yustika