Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan teknologi yang sudah dapat dicapai hingga saat
ini, khususnya dibidang computer grafik, basis data, teknologi informasi dan
teknologi satelit inderaja, maka kebutuhan mengenai penyimpanan, analisis dan
penyajian data yang berstruktur kompleks dengan jumlah besar makin mendesak.
Struktur data kompleks tersebut mencakup baik jenis data spasial maupun atribut.
Dengan demikian, untuk mengelola data yang komplek ini diperlukan suatu sistem
informasi yang secara terintegrasi mampu mengolah baik data spasial maupun
data atribut ini secara efektif dan efisien. Dan salah satu sistem yang
menawarkan solusi-solusi untuk masalah ini adalah Sistem Informasi Geografis
(SIG) (Syafriani, 2012).
Pada intinya, GIS merupakan media penyimpanan dan analisa data geograis
yang diperoleh dari berbagai sumber. Developer dapat mengimplementasikan
informasi yang diperoleh dalam bentuk theme dan layer, melakukan analisa data,
dan kemudian menampilkannya dalam bentuk grafik. database adalah kumpulan
data dengan susunan tertentu dan telah dikelola oleh mesin database yang dikenal
dengan DBMS (Database Management System). Secara umum, dikenal dua jenis
database yaitu database berbasis atribut dan spatial. Aplikasi merupakan bentuk
penyajian data kepada pemakai awam dengan pendekatan user friendly sehingga
mudah dipakai. Aplikasi mampu menyajikan proses-proses yang rumit ke dalam
tampilan menu yang mudah dimengerti (Buana, 2010).
Data spasial yang dibutuhkan pada SIG dapat diperoleh dengan berbagai cara,
salah satunya melalui survey dan pengamatan lapangan yaitu penentuan
posisi/koordinat di lapangan dengan berapa hal yang berkaitan dengan
posisi/koordinat serta metode-metode untuk mendapatkan informasi tersebut di
lapangan. Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konfersi data
analog kedalam format digital seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang
sebelumnya dalam format raster pada sebuah citra satelit resolusi tertinggi dapat
diubah kedalam format digital salah satunya melalui digitasi onscreen atau digitasi
di layar monitor (Mukhlis, 2013).
Teknik digitasi peta pada prinsipnya adalah pembuatan peta melalui proses
komputer. Penyimpanan file di komputer dari hasil digitasi peta tersebut
dikelompokkan berdasarkan pada layer-layer yang sesuai dengan tipenya masing-
masing, misalnya layer garis diperuntukkan untuk data digital jalan, layer poligon
digunakan untuk data digital kelurahan, layer titik digunakan untuk memberikan
label nama untuk setiap tempat ibadah. Adapun langkah-langkah dalam digitasi
peta adalah sebagai berikut : Install dan jalankan Quantum GIS-0.9.1. Sehingga
akan muncul tampilan awal dari program Quantum GIS. Lalu pada Quantum GIS
lakukan digitasi kelurahan dengan layer polygon (Ekawati, 2009).