Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
NAMA : MAULIZAH
NIM : D1101151023
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmatnya
kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali, shalawat serta salam kita sanjungkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini
saya ajukan kepada dosen pembimbing saya Bapak Yoga Herlambang ST.MT sebagai tugas
mata kuliah Metode Perhitungan Cadangan. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak
yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Saya mengharapkan kepada Bapak serta pembaca, apabila menemukan kesalahan atau
kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi bahasa maupun isi, saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, agar lebih baik kedepannya.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
Latar Belakang .......................................................................................................................................... 1
1.1.Tujuan ................................................................................................................................................. 1
1.2.1.Mengetahui metode perhitungan cadangan pada mineral ............................................................ 1
1.2.2.Mengetahui metode perhitungan cadangan pada batubara .......................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 2
2.1.Pengertian Cadangan .......................................................................................................................... 2
2.2.Metode Perhitungan Cadangan Mineral ............................................................................................. 3
2.2.1.Emas Primer ................................................................................................................................. 3
2.2.2.Metode Perhitungan Cadangan Timah placer .............................................................................. 6
2.2.3.Bijih Besi ..................................................................................................................................... 9
2.2.4. Bauksit ...................................................................................................................................... 14
2.2.5.Nikel........................................................................................................................................... 14
2.2.6.Batu Bara ................................................................................................................................... 15
BAB III ....................................................................................................................................................... 17
PENUTUP .................................................................................................................................................. 17
3.1.Kesimpulan ....................................................................................................................................... 17
3.2.Saran ............................................................................................................................................. 23
Daftar Pustaka ............................................................................................................................................. 24
Lampiran........................................................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam melakukan metode perhitungan cadangan haruslah ideal dan sederhana, cepat
dalam pengerjaan dan dapat dipercaya sesuai dengan keperluan dan kegunaan. Metode
perhitungan harus dipilih secara hati-hati dan rumusan yang dipilih harus sederhana dan
mempermudah perhitungan sehingga dapat menghasilkan tingkat ketepatan yang sama
dengan metode yang komplek. Maka tingkat kebenaran perhitungan cadangan tergantung
pada ketepatan dan kesempurnaan pengetahuan atas endapan. Pemilihan metode untuk
perhitungan cadangan tergantung pada :
1.2.Tujuan
1.2.1.Mengetahui metode perhitungan cadangan pada mineral
1.2.2.Mengetahui metode perhitungan cadangan pada batubara
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Cadangan
Menurut Mc Kelvey, 1973, cadangan dibedakan atas dua pengertian yaitu sumber
daya (resources) dan cadangan (reserves).
a. Sumber daya
adalah akumulasi (longgokan) zat padat, cair atau gas yang terbentuk secara
alamiah, terletak di dalam atau di permukaan bumi, terdiri dari satu jenis atau
lebih komoditas, dapat diperoleh secara nyata dan bernilai ekonomis.
b. Cadangan
adalah bagian dari sumber daya teridentifikasi dari suatu komoditas mineral
yangekomonis dan tidak bertentangan dengan ketentuan hukum dan kebijaksanaan
pada saat itu.
Untuk beberapa jenis endapan mineral, istilah reservedisepadankan dengan ore
atau cadangan bijih. Klasifikasi CadanganMc Kelvey, 1973, membuat klasifikasi
cadangan dan sumber daya mineral sebagai berikut :
a. Sumber daya (resources)
Adalah akumulasi (longgokan) zat padat, cair atau gas yang terbentuk secara
alamiah, terletak di dalam atau di permukaan bumi, terdiri dari satu jenis atau
lebih komoditas, dapat diperoleh secara nyata dan bernilai ekonomis.
b. Sumber daya teridentifikasi (identified resources)
Adalah endapan mineral yang diketahui nyata, baik jenis, bentuk, kedudukan
maupun kuantitas dan kualitasnya. Dasarnya petunjuk geologi, pengambilan conto
dan pengukuran teknis bermetoda.
c. Sumber daya tak teridentifikasi (undiscovered resources)
Adalah zona endapan mineral yang belum diketahui secara nyata, baik
bentuk,kedudukan maupun kuantitas dan kualitasnya. Terbentuknya endapan
mineral hanya diperkirakan berdasarkan teori-teori geologi secara garis besar.
2
Metode perhitungan cadangan sendiri adalah cara untuk menentukan volume bahan
galian yang akan ditambang untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Metode
perhitungan cadangan diketahui ada beberapa jenis yaitu metoda-metoda konvensional
yang digunakan di dalam perhitungan cadangan antara lain :
1. Metoda trianguler
2. Metoda daerah pengaruh
3. Metoda penampang
4. Metoda isoline
Parameter-parameter yang penting adalah antara lain :
- kadar bijih
- ketebalan dan luas
- porositas dan kandungan air
- berat jenis.
2.2.1.Emas Primer
Dalam Perhitungan Cadangan Emas ada banyak metode yang bisa digunakan
diantaranya adalah Metode Penampang dan Metode Isoline.
1. Metode Penampang
Metoda ini digunakan dengan cara sebagai berikut :
1) Membuat irisan-irisan penampang melintang yang memotong endapan
yang akan dihitung.
2) Dari masing-masing penampang dihitung terlebih dahulu luasan endapan
pada masing-masing endapan.
3) Setelah luasan dihitung, maka digunakan rumusan perhitungan cadangan
emas pada metoda penampang.
Beberapa rumusan dalam metoda penampang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Rumus mean area
3
Dimana: S1 & S2 = luas penampang
V = volume
2. Rumus Prismoida
Digunakan untuk endapan yang mempunyai geometri tidak teratur (luasan
masing-masing penampang tidak teratur.
Rumus prismoida :
4
V = volume
V = volume
2. Metoda Isoline
Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luasan daerah yang terdapat di dalam
garis kontur, dan selanjutnya dapat diketahui kadar rata-rata dari badan bijih emas
tersebut, melalui persamaan :
dimana;
5
A0 = luas tubuh bijih dengan kadar g0 atau lebih besar
A2 = luas tubuh bijih dengan kadar g0+2g atau lebih besar, dst
6
Pemilihan metode untuk perhitungan cadangan tergantung pada :
7
c. Metode Segitiga (khusus endapan darat : colluvium)
Dalam metode segitiga ini, luasan dibagi bagi dalam bentuk segitiga
dengan menggunakan / menggambarkan garis garis diantara lubang bor-
lubang bor. Ketebalan / ketinggian pada setiap segitiga ditentukan sebagai rata
rata lubang bor pada setiap segitiga. Metode triangular ini bisa digunakan
8
Dengan memperhatikan kekayaan timah tiap tiap lubang bor dan luas daerah
cadangan , maka dapat dibuat garis rencana sebagai batas daerah dalam
perhitungan cadangan. Adapun rangkaian proses perhittungan secara manual,
adalah sebagai berikut :
Pembuatan Blok
Pembuatan Blok bertujuan untuk mempermudah perhitungan area dari suatu
lubang bor yang bersingguhan dengan lubang bor yang ada di sekitarnya.
Perhitungan area lubang bor akan lebih mudah jika lubang bor yang ada
memiliki jarak yang teratur antara satu lubang bor yang lain, yang biasa
disebut dengan blok teratur. Akan tetapi jika jarak antar blok tidak beraturan
maka akan menggunakan system polygon .
Perhitungan Jumlah Reduksi
Reduksi adalah perbandingan antara luas daerah pengaruh tiap lubang bor
(Are of Influence) dengan luas pengaruh lubang bor yang dianggap baku pada
suatu peta cadangan dengan skala tertentu. Setelah blok telah selesai dibuat,
selanjutnya adalah menghitung jumlah reduksi yang ada pada masingmasing
blok, dengan cara memplot kotak reduksi pada peta lubang bor yang telah
dibuat blok. Kotak reduksi adalah kotak kotak berukuran 1 m x 1m x1 m
yang digambarkan pada kertas transparan yang dimana ukuran suatu reduksi
adalah 40 x 40 untuk bor daray. Jumlah reduksi dihitung dalam setiap lubang
blok, jika semua blok telah dihitung jumlah reduksinya maka selanjutnya
adalah menjumlahkan seluruh reduksi dari masing masing blok.
Penggalian Reduksi Dengan Tebal
Penggalian reduksi dengan kedalaman lubang bor, bertujuan untuk
mendapatkan tebal dari masing masing blok yang reduksinya dikalikan
dengan kedalaman lubang bor. Dengan cara mengalikan reduksi dari lubang
bor dengan kedalamannya
Penggalian Reduksi Dengan Kg/Sn
Penggalian reduksi dengan Kg/Sn yaitu dengan cara mengalikan reduksi suatu
lubang bor dengan Kg/Sn (kuantitas Sn) lubang bor tersebut.
2.2.3.Bijih Besi
Metoda-metoda konvensional yang biasa digunakan dalam perhitungan cadangan
bijih adalah:
9
1. Metoda Triangular
2. Metoda Daerah Pengaruh (Area of Influence)
3. Metoda Penampang (Cross Section)
4. Metoda Isoline.
Keterangan:
10
Dimana:
Gm= Berat jenis dari mineral tanpa pori, tanpa kandungan air (Moisture
Content)
Gd= Berat jenis batuan (material) kering, tanpa kandungan air hanya pori
Gn= Berat jenis batuan (material) dalam keadaan alami dengan pori dan
kandungan air
P = Porositas
M = Kandungan air (Moisture Content)
Dimana;
W1 = berat sampel sebelum dikeringkan
W2 = berat sampel setelah dikeringkan
11
A. Tonnage Factor
Di dalam perhitungan cadangan bijih, tonnage factor juga digunakan. Tonnage
factor dapat ditentukan untuk bijih kering ataupun basah (alami).
Total volume seluruh prisma triangular sama dengan volume seluruh segmen pada
blok uji.
catatan;
alam perhitungan cadangan, metoda triangular dapat dianggap sebagai metoda
standar. Meskipun demikian kesalahan yang muncul di dalam penggunaan metoda ini
perlu diperhatikan, sebab terjadinya kesalahan tersebut adalah akibat dari cara
12
mengelompokkan segita-segitiga prisma di dalam suatu poligon.
Coba perhatikan empat persegi panjang ABCD.
Ada dua cara untuk mengkonstruksikan prisma-prisma triangular dari prisma empat
persegi panjang.
Kesalahan relatif dari volume suatu blok yang dibatasi oleh empat (4) lubang bor
dengan ketebalan t1, t2, t3 dan t4 dapat dijelaskan sebagai berikut:
volume dari prisma dapat dihitung dari V1 dengan prisma-prisma triangular
ABD dan BDC atau V2 dengan prisma-prisma triangular ABC dan ADC.
Di dalam perhitungan V1, t2 dan t4 dihitung dua kali sedangkan di dalam perhitungan
13
Bila dV = 0, maka V1 = V2 dan t1 + t3 = t2 + t4
Dengan demikian, maka metoda triangular hanya teliti bila jumlah t1 dan t3 untuk
setiap prisma sama dengan jumlah t2 dan t4. Andaikan (t1 + t3) dua kali lebih kecil
dari (t2 + t4), yakni;
2(t1 + t3) = (t2 + t4), maka volume V1 lebih besar dari V2 dan kesalahan relatif
adalah sebesar 20 persen.
2.2.4. Bauksit
Perhitungan cadangan bauksit berdasarkan kepada data penyebaran bauksit,
ketebalan, dan jarak antar test pit, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus
Keterangan :
- Grid = jarak antar test pit
- Luas area = Luas jarak antar grid
- Tebal = Tebal lapisan ore bauksit diukur pada test pit
- SG = Berat jenis bauksit (1,6)
- Raw ore = Berat sample per luasan daerah sumur uji sebelum dicuci
- Concretion factor (CF) = Merupakan persen berat bauksit bersih tanpa pengotor.
- Whased ore = berat sample per luasan daerah sumur uji setelah dicuci
- Tebal lapisan bauksit diukur pada masing-masing test pit.
2.2.5.Nikel
Metode Perhitungan Cadangan bijih Nikel dengan Teknik "Pengaruh area"
Secara garis besar proses perhitungan cadangan dibagi menjadi tiga bagian utama
yaitu pengelompokan jenis bijih berdasar tipe batuan atau lapisan batuan yang
berdasarkan pada kebutuhan pangsa pasar internasional, mengkompositkan masing-
14
masing titik bor agar dapat diperoleh nilai rata-rata ketebalan dari tiap perhitungan
analisis data bor, dan menghitung cadangan sumber daya.
Perhitungan volume nikel laterit di
daerah penelitian dilakukan berdasarkan pada data yang diperoleh dari pemboran
eksplorasi. Data-data pemboran tersebut kemudian dianalisis sesuai dengan kadar
nikel untuk mengetahui ketebalan bijih (ore) dari tiap lubang bor sehingga dapat
digunakan metode area of influence atau daerah pengaruh, dimana untuk setiap titik
bor diekstensikan sejauh setengah jarak dari titik-titik di
sekitarnya yang membentuk satu daerah pengaruh (area of influence).
Luas blok dihitung berdasarkan segi empat yang terbentuk dari daerah pengaruh yaitu
batas luar dari daerah pengaruhsuatu titik bor yang merupakan setengah dari
spasi titik bor. Besar volume ditentukan untuk mengetahui seberapa besar cadangan
bijih nikel sehingga dapat dilakukan penambangan.
2.2.6.Batu Bara
Perhitungan cadangan batubara dengan menggunakan metode cross section
rule of gradual change dan rule of nearest point ini dilakukan pada wilayah rencana
penambangan Pit tergantung pada ketebalan, panjang dan densitas batubara disetiap
penampang dan jarak interval setiap penampang. Jarak antara tiap sayatan bervariasi
mengikuti letak singkapan pada penyelidikan eksplorasi. Dalam perhitungan kali ini,
di terapkan dua pendekatan metode cross section, yaitu Rule of Gradual Change
(standard) dan Rule of Nearest point (linear).
Cadangan adalah bagian dari sumberdaya terukur yang telah diketahui dimensi,
kedalaman, dan kemiringan. Dalam penelitian kali ini, batasan batasan yang
dijadikan acuan adalah nilai stripping ratio 5 (BCM Overburden) : 1 (Ton batubara),
kedalaman elevasi Pit Bottom 260 m, serta Overall Slope Angle 410.
Semakin kecil overall slope angle,, maka akan semakin besar nilai stripping ratio dan
tonase batubara serta volume lapisan penutup juga semakin besar yang akan
diperoleh. Sebaliknya semakin besar nilai overall slope angle, maka akan semakin
sedikit nilai stripping ratio dan tonase batubara serta volume lapisan penutup yang
terbongkar.
15
Selanjutnya, elevasi pit bottom sangat berpengaruh pada penentuan nilai stripping
ratio. Penting kiranya untuk menentukan batasan pit bottom karena pada saat proses
penambangan berlangsung sebisa mungkin lantai dari pit dalam kondisi
datar.Semakin dalam elevasi pit bottom maka akan semakin besar nilai stripping ratio,
tonase batubara serta volume overburden yang terambil juga semakin besar.
Sebaliknya semakin tinggi atau mendekati permukaan elevasi pit bottom, maka akan
semakin kecil nilai stripping ratio dan tonase batubara serta volume overburden akan
semakin kecil.
16
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Cadangan (Reserve) adalah bagian dari sumberdaya yang telah diteliti dan
dikaji kelayakannya dengan seksama dan telah dinyatakan layak serta dapat
ditambang berdasarkan kondisi ekonomi dan teknologi pada saat itu.
Terdapat empat kategori pengertian cadangan yang sering digunakan di
dunia pertambangan, yaitu :
17
Cadangan ditempat diartikan sebagai jumlah batubara yang sebenarnya
terdapat di bawah permukaan yang telah dihitung dan memenuhi
persyaratan ekonomi pertambangan dalam kondisi tertentu. Cadangan
ditempat tidak seluruhnya dapat ditambang, secara teknis dapat ditambang
berdasarkan teknologi yang tersedia pada saat itu. Pada proyek
pertambangan komersial, cadangan ditempat selanjutnya dievaluasi untuk
memperhitungkan berapa sebenarnya jumlah batubara yang akan dapat
dimanfaatkan melalui operasi penambangan.
Cadangan dapat ditambang adalah bagian dari cadangan ditempat (in place
reserve) yang diharapkan akan dapat ditambang dengan teknologi saat ini dan
sesuai kondisi ekonomi saat ini.
18
permintaan pasar maka harus dilakukan pencucian dan blending sehingga
kualitas batubara sesuai dengan permintaan konsumen.
Keberadaan bahan galian di dalam perut bumi dapat diketahui dari sejumlah
indikasi adanya bahan galian tersebut di permukaan bumi. Keadaan seperti
demikian memberikan kesempatan kepada para ahli untuk melakukan
penyelidikan lebih lanjut, baik secara geologi, geofisika, pemboran
maupun lainnya.
19
dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk
tahap penyelidikan prospeksi.
c. Sumberdaya Batubara Tertunjuk (Indicated Coal Resource) adalah jumlah
batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang
dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk
tahap eksplorasi pendahuluan.
d. Sumberdaya Batubara Terukur (Measured Coal Resource) adalah jumlah
batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang
dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk
tahap eksplorasi rinci.
e. Sumberdaya Batubara Kelayakan (Feasibility Coal Resource) adalah
sumberdaya batubara yang dinyatakan berpotensi ekonomis dari hasil Studi
Kelayakan atau suatu kegiatan penambangan yang sebelumnya yang biasanya
dilaksanakan di daerah Ekplorasi Rinci.
f. Sumberdaya Batubara Pra Kelayakan (Prefeasibility Coal Resource) adalah
sumberdaya batubara yang dinyatakan berpotensi ekonomis dari hasil Studi
Pra Kelayakan yang biasanya dilaksanakan di daerah Eksplorasi Rinci dan
Eksplorasi Umum.
g.
C. Dasar Pemilihan Metode
20
a. Metode Cross Section dengan Pedoman Rule of Gradual Changes
21
menghitung volume lapisan tanah penutup.
Pada metode Metode Cross Section dengan Pedoman Rule of Nearest Point,
setiap blok ditegaskan oleh sebuah penampang yang sama panjang ke setengah
jarak untuk menyambung sayatan. Perhitungan Sumberdaya Batubara
Perhitungan tanah penutup dengan metode sayatan linier pada dasarnya sama
dengan perhitungan batubara. Jumlah volume overburden yang terdapat di
daerah penelitian dihitung.
2. Perhitungan Volume
Adapun rumus perhitungan volume yang digunakan adalah rumus luas rata-
rata (mean area) dan rumus kerucut terpancung (frustum).
Rumus luas rata-rata (mean area) adalah rumus yang paling sederhana untuk
perhitungan volume yang terletak di antara dua buah penampang yang sejajar.
22
Persamaan frustrum merupakan salah satu persamaan yang juga digunakan
untuk mengestimasi volume dari suatu endapan. Rumus ini digunakan untuk
endapan yang mempunyai geometri seperti kerucut yang terpancung pada
bagian puncaknya.
3.2.Saran
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya selaku penulis memohon
saran untuk perbaikan, karena saya masih banyak kekurangan.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=pengertian+perhitungan+cadangan&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b
https://www.google.com/search?q=pengertian+perhitungan+cadangan&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b
https://translate.google.com/?hl=id#id/en/jurnal%20tentang%20perhitungan%20cadangan%2
0nikel
https://scholar.google.com/scholar?q=international+journal+about+the+calculation+of+nicke
l+reserves&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart&sa=X&ved=0ahUKEwjhz_r
https://www.google.com/search?client=firefox-
b&q=international+journal+about+the+calculation+of+BAUXITE+reserves&oq=internation
al+journal+about+the+calculation+of+BAUXITE+
https://muktiarsandi.wordpress.com/2016/01/15/perhitungan-sumberdaya-dan-cadangan/
http://pdf2doc.com/id/
http://pdf2doc.com/id/download/dhas6nvgeiltf6zb/o_1bsk4h5nvundsrt12tigtn76ua/internasio
nal%20batubara.doc?rnd=0.5941929177386627
24