Professional Documents
Culture Documents
Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata pelajaran IPS.
Pada makalah ini membahas mengenai solideritas mekanik dan organik, kel primer
dan sekunder,ingroup dan outgroup.
Kami sampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada setap pihak
yang sudah mendukung kami selama berlangsungnya pembuatan makalah ini. Penulis
sekaligus juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi setap pembaca.
Disertai keseluruhan rasa rendah hat, kritk dan saran yang membangun amat kami
nantkan dari kalangan pembaca agar nantnya meningkatkan dan merevisi kembali
pembuatan makalah di tugas lainnya dan di waktu berikutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
MANFAAT
BAB II PEMBAHASAN
SOLIDARITAS MEKANIK DAN ORGANIK
KELOMPOK PRIMER DAN SEKUNDER
IN GROUP DAN OUT GROUP
BAB III PENUTUP
PENUTUP
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1.Untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan serta bahan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai kelompok sosial.
2.Sebagai bahan referensi penelit selanjutnya yang akan melakukan penelitansejenis.
3.Sebagai pembelajaran bagi penelit dan pengajaran bagi masyarakat akan contohdan
pemahaman kelompok sosial di masyarakat
.4.Sebagai rujukan untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengankelompok sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Solidaritas
Salah seorang sosiolog yang menaruh perhatan dan menjadikan fokus teorits
dalam membaca masyarakat adalah Emile Durkheim. Bahkan, persolan
solidaritas sosial merupakan int dari seluruh teori yang dibangun Durkheim.
Ada sejumlah istlah yang erat kaitannya dengan konsep solidaritas sosial yang
dibangun Sosiolog berkebangsaan Perancis ini, diantarnya integrasi sosial
(social integraton) dan kekompakan sosial. Secara sederhana, fenomena
solidaritas menunjuk pada suatu situasi keadaan hubungan antar individu atau
kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut
bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.11 Konsep
solidaritas sosial merupakan konsep sentral Emile Durkheim dalam
mengembangkan teori sosiologi. Durkheim, menyatakan bahwa solidaritas
sosial merupakan suatu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok
yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama
dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.12 11 Taufik Abdullah & A.
C. Van Der Leeden, Durkheim dan Pengantar Sosiologi Moralitas, (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 1986) hal. 81-125 12 Johnson, Paul D. 1994. Teori
Sosiologi: Klasik dan Modern, Jilid I dan II. (Terj. Robert M.Z. Lawang). Jakarta :
Gramedia 181 Jadi, berdasarkan bentuknya, solidaritas sosial masyarakat terdiri
dari dua bentuk yaitu:
(1) Solidaritas Sosial Organik., dan (2) Solidaritas Sosial Mekanik
1. Solidaritas Organik Menurut Spiro Kostof (1991), Kota adalah Leburan
Dari bangunan dan penduduk, sedangkan bentuk kota pada awalnya adalah
netral tetapi kemudian berubah sampai hal ini dipengaruhi dengan budaya
yang tertentu. Bentuk kota ada dua macam yaitu geometri dan organik.
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah
kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan
oleh saling ketergantungan antar anggota Desa Soddara adalah adalah sebuah
desa yang berada di daerah perbukitan yang jauh dari perkotaan sehingga desa
Soddara bukan bagian dari kategori pandangan Durkheim, yaitu mengenai
masyarakat ada yang hidup berasal dari semakin terdiferensiasi dan
kompleksitas dalam pembagian kerja yang menyertai perkembangan sosial.
Durkheim merumuskan gejala pembagian kerja sebagai manifestasi dan
konsekuensi perubahan dalam nilai-nilai sosial yang bersifat umum. Titk tolak
perubahan tersebut berasal dari revolusi industri yang meluas dan sangat pesat
dalam masyarakat. Menurutnya, perkembangan tersebut tdak menimbulkan
adanya disintegrasi dalam masyarakat, melainkan dasar integrasi sosial sedang
mengalami perubahan ke satu bentuk solidaritas yang baru, yaitu solidaritas
organik. Bentuk ini benar-benar didasarkan pada saling ketergantungan di
antara bagian-bagian yang terspesialisasi.13 Dalam suatu kota organik, terjadi
saling ketergantungan antara lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Contohnya : jalan-jalan dan lorong-lorong menjadi ruang komunal dan ruang
publik yang tdak teratur tetapi menunjukkan adanya kontak sosial dan saling
menyesuaikan diri antara penduduk asli dan pendatang, antara kepentngan
individu dan kepentngan umum. Perubahan demi perubahan fisik dan non fisik
(sosial) terjadi secara sepontan. Apabila salah satu elemnya terganggu maka
seluruh lingkungan akan terganggu juga, sehingga akan mencari keseimbangan
baru.
2. Solidaritas Mekanik Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang
muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran
kolektf serta belum mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota
kelompok. mekanis, misalnya, para petani gurem hidup dalam 13 Johnson,
Paul D. 1994. Teori Sosiologi: Klasik dan Modern, Jilid I dan II. (Terj. Robert M.Z.
Lawang). Jakarta : Gramedia. 188 masyarakat yang swa-sembada dan terjalin
bersama oleh warisan bersama dan pekerjaan yang sama. Pandangan
Durkheim mengenai masyarakat adalah sesuatu yang hidup, masyrakat berpikir
dan bertngkah laku dihadapkan kepada gejala-gejala sosial atau fakta-fakta
sosial yang seolah-olah berada di luar individu, tpologi masyarakat yang
semacam ini, hemat penulis termasuk masyarakat yang ada di Desa Soddara,
yang terletak di pedesaan dan sangat dekat sekali dengan perbukitan, bahkan
sekitar separuh desa yang ada di Desa Soddara itu terlatak di perbukitan. Fakta
sosial yang berada di luar individu memiliki kekuatan untuk memaksa. Pada
awalnya, fakta sosial berasal dari pikiran atau tngkah laku individu, namun
terdapat pula pikiran dan tngkah laku yang sama dari individu-individu yang
lain, sehingga menjadi tngkah laku dan pikiran masyarakat, yang pada akhirnya
menjadi fakta sosial. Fakta sosial yang merupakan gejala umum ini sifatnya
kolektf, disesbabkan oleh sesuatu yang dipaksakan pada tap-tap individual.
B. Jenis-jenis Kelompok
Berdasarkan jumlah anggota, sifat hubungan antaranggota, dan
tujuannya, kelompok yang ada dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi:
a. Kelompok primer
Kelompok primer adalah kelompok yang jumlah anggotanya sedikit,
walaupun tdak setap kelompok yang anggotariya sedikit adalah kelompok
primer. Hubungan antaranggota bersifat personal (saling kenal secara pribadi)
dan mendalam, diwarnai oleh kerja sama, sering bertatap muka dalam waktu
lama, sehingga terbangun keterlibatan perasaan yang dalam.
Tujuan berkelompok adalah membangun hubungan personal itu sendiri.
Walaupun kadang terjadi konflik, namun masing-masing anggota kelompok
primer menunjukkan perhatan yang tulus terhadap kesejahteraan sesama
anggota. Jadi, hubungan dalam kelompok primer bersifat informal,
intm/akrab, personal, dan total.
b. Kelompok sekunder
Kelompok sekunder adalah kelompok yang jumlah anggotanya banyak.
Hubungan antaranggota bersifat impersonal (tdak saling kenal secara pribadi),
lebih diwarnai oleh kompetsi, jarang bertatap
muka dalam waktu lama, sehingga tdak terbangun hubungan yang emosional.
Hubungan yang ada lebih bersifat fungsional, artnya orang bukan dilihat dan
segi siapanya melainkan lebih dilihat dan segi apa kegunaannya bagi
pencapaian tujuan kelompok.
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah
ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan
kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke
dalam hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan
bertambah motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya
membuat makalah ini mempunyai arti penting yang sangat mendalam.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya