You are on page 1of 5

1.

Hammer Test
Hammer test adalah salah satu pengujian mutu beton. Dilakukan pada saat beton telah
tercetak, hal tersebut dilakukan bila terjadi keraguan terhadap struktur.
a. Tujuan : Menilai kuat desak beton yang sudah tercetak sebagai struktur tetapi
diragukan kuat desaknya.
b. Alat dan bahan :
Hammer
Batu gosok
Anvil Calibration
Rebound Curve
Pencil dan penggaris
c. Cara kerja
1) Gosok permukaan beton yang akan diuji
2) Lukiskan bujur sangkar 5 x 5 cm pada permukaan beton tersebut
3) Tembakkan hammer pada anvil callibration
4) Hitung kalibrasinya dengan rumus :
c = 80/r
r = nilai pantul dari anvil
5) Tembakkan hammer pada bujur sangkar sebanyak 25 kali merata
6) Hitung nilai rata-rata nilai pantulnya
7) Hubungkan nilai tersebut pada rebound curve sesuai dengan sudut pantulnya
8) Nilai kuat desak dapat diperoleh
9) Nilai ini dapat menggunakan interpolasi bila ternyata rata-ratanya berupa
bilangan pecah
Catatan :
Cara menembakkan hammer adalah menekankan kepala hammer sampai
menjulur penuh. Kemudian tekankan pada bidang yang akan ditembak
sampai terasaa hentakannyaa dan tekan tombol hammer. Nilai hammer dapat
dibaca pada sekala ditubuh hammer.
Penilaian : Kuat desak memenuhi syarat bila > 80 % dari nilai kuat desak
2. Canin
Pengukuran yang dilakukan umumnya didasarkan pada beda potensial tulangan
yang berada di dalam beton relatif terhadap referensi half-cell yang ditempatkan pada
permukaan beton. Half-cell yang digunakan biasanya tembaga/ tembaga sulfat atau perak/
sel chloride perak tetapi ada juga yang menggunakan kombinasi bahan lainnya. Sementara
beton berfungsi sebagai elektrolit dan kemungkinan korosi pada tulangan pada lokasi uji
secara empiris terkait dengan perbedaan potensial yang terukur.
a. Tujuan : untuk mengindikasikan tingkat korosi dari tulangan yang berada di dalam
beton beton.
b. Alat dan Bahan
Cable roll
Reference electrode
Wooden plug
Electrode cable
Display instrumen
Negative connection
Positive connection
Kapur
c. Langkah Kerja :
1) Persiapkan peralatan.
2) Hubungkan salah satu kabel (positive) kedalam tulangan.
3) Buat grid dengan jarak tertentu.
4) Lakukan pembacaan pada tiap titik sesuai grid
5) Dari potensial yang terbaca (mv) dapat diperkirakan tingkat korosi tulangan
didalamnya.
6) Dengan menginterpolasi beda potensial antara nilai pada titik titik pengukuran,
maka hasilnya dapat ditampilkan dalam bentuk kontur.
1. Pengujian Covermeter test (profometer)

Alat ukur selimut beton Profometer 5 merupakan perangkat yang canggih untuk
mencari lokasi tulangan dengan tanpa merusak serta untuk mengukur selimut beton dan
diameter batang, yang menggunakan prinsip arus eddy dengan induksi pulsa sebagai
metode pengukurannya. Di samping untuk mendeteksi diameter tulangan secara akurat
sampai tingkat milimeter dengan hanya satu prosedur pengukuran, alat ukur selimut
Profometer 5+ bisa mengirimkan data yang terukur ke sebuah PC.

Penggunaan

Mencari lokasi tulangan dengan menggunakan alat ukur selimut agar bisa
menghindarinya saat mengebor lubang
penerimaan pemeriksaan penutup setelah bekisting dilepas
Mengukur kedalaman selimut beton dengan alat ukur selimut
Jaminan kualitas pada produksi massal untuk elemen beton yang diprabrikasi
Alat ukur selimut Profometer 5+ Model Scanlog sangat cocok untuk area-area yang luas
dan saat dibutuhkannya pelaporan secara menyeluruh

2. Pengujian Ultrasonic Pulse Velocity


Definisi

Prinsip kerja pengujian ultrasonic adalah mengubah energi gelombang listrik yang
dibangkitkan oleh pembangkit pulsa transducer pengirim (T) menjadi energi gelombang
mekanik yang selanjutnya merambat pada beton. Setelah sampai pada probe receiver
(R) energi gelombang tadi diubah kembali menjadi energi gelombang listrik yang selanjutnya
melewati penguat dan akhirnya dihitung/ditampilkan waktu tempuh pencacat digital.

Fungsi
Ada beberapa fungsi dari alat V-Meter ini yaitu :
Estimasi Homogenitas beton dan kayu.
Mendeteksi void,crack,honeycombs, splits dan rooting.
Estimasi kuat tekan beton, hingga kuat tekan beton paska kebakaran atau serangan kimia
tertentu.
Estimasi nilai kepadatan atau kualitas dari kayu dan beton.
Estimasi kedalaman dan tipe retakan.
Estimasi modulus elastisitas atau poissons ratio.
Cara Kerja
1. Mempersiapkan Alat
Alat utama yang harus disiapkan dalam melaksanakan pengujian dengan V-meter adalah
1 set peralatan V-Meter terdiri dari :
a. V-meter instrument
b. Kabel konektor antara V-meter instrument dengan kepala tranducer dan receiver
c. Transducer dan reciever
d. Kabel USB untuk memindahkan hasil pengujian kedalam komputer.

Alat pendukung lainnya :


Meteran, berfungsi untuk mengukur jarak aktual dalam pengujian.
Perata permukaan beton bisa menggunakan gurinda atau yang sejenis.
Oli atau Salep atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk menempelkan tranducer
dan reciever sehingga kedap terhadap udara.

You might also like