Professional Documents
Culture Documents
Integrated management system (IMS) adalah suatu sistem manajemen yang terdiri dari
ISO 14001 ditambah paling tidak satu sistem manajemen lain. Baik kedua (atau lebih)
sistem manajemen tersebut harus berjalan bersamaan dengan sistem manajemen lain dan
dapat diaudit oleh suatu badan eksternal (Whitelaw, 2004). IMS merupakan gabungan
dari tiga sistem manajemen yang diterapkan secara bersamaan, yaitu ISO 9001 (sistem
manajemen mutu), ISO 14001 (sistem manajemen lingkungan), dan OHSAS 18001
(sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja). Sistem manajemen tersebut dibuat
oleh suatu organisasi independen, yaitu ISO (International Organization for
Standardization) untuk ISO 9001 & 14001, dan BSI (British Standards Intitution) untuk
OHSAS 18001. Ketiga sistem manajemen ini diakui secara internasional dan telah
diadopsi, baik oleh institusi pemerintah, swasta, dll. PT Nestl Indonesia, Kejayan
Factory hingga saat ini memiliki sistem manajemen internal mengenai mutu, lingkungan,
dan K3. Sistem manajemen internal tersebut adalah Nestl Quality System (NQS) yang
ekuivalen dengan ISO 9001, Nestl Environmental Management System (NEMS) yang
ekuivalen dengan ISO 14001, serta Operational Safety, Health, and Risk Management
System (OSHRMS) yang ekuivalen dengan OHSAS 18001. Hingga saat ini NQS adalah
panduan mutu bagi Nestl yang menunjukkan cara pencapaian mutu dari sudut pandang
Nestl. Nestl selalu menganggap bahwa sukses dibangun dari mutu. Lebih lanjut, mutu
adalah keuntungan kompetitif dalam pemuasan kebutuhan konsumen. Mutu tersebut
melingkupi perencanaan hingga pelaksanaan yang dilaksanakan oleh semua pihak dengan
usaha bersama. NQS juga menggambarkan organisasi dan tanggung jawabnya dalam
seluruh jajaran Nestl, mulai dari pusat, daerah, divisi bisnis hingga pabrik, serta dalam
hubungannya dengan pemasok. NQS digunakan untuk semua produk yang dijual
menggunakan nama grup Nestl. Tidak hanya itu, NQS juga digunakan oleh seluruh
partner bisnis yang terlibat dalam produk-produk Nestl. Nestl Quality System (NQS)
berupa kumpulan panduan mengenai mutu yang berlaku untuk semua perusahaan Nestl,
terdiri dari 36 elemen atau bagian. NQS dibagi menjadi 2 bagian yaitu Food Safety
Management System (FSMS) dan Advance level. Ketiga puluh enam elemen NQS dapat
dilihat pada Lampiran 3. Meskipun terjadi transfer sistem manajemen, yaitu dari sistem
manajemen internal menjadi IMS (NQS, NEMS, dan OSHRMS), namun ketiga sistem
manajemen internal Nestl masih tetap berlaku dan menunjang sistem yang baru. Hal ini
dikarenakan sistem manajemen internal Nestl lebih bersifat spesifik, yaitu sesuai dengan
ciri khas operasional Nestl sebagai perusahaan makanan, dibandingkan dengan IMS
yang merupakan sistem manajemen yang lebih bersifat umum dan dapat diterapkan di
berbagai jenis perusahaan. Perubahan sistem manajemen dari internal Nestl menjadi
IMS ini disebabkan oleh faktor dari luar dan dari dalam Nestl sendiri. Faktor dari luar
adalah adanya tuntutan konsumen agar sistem manajemen internal Nestl diubah menjadi
sistem manajemen yang berlaku secara internasional, baik terhadap mutu, keselamatan
dan kesehatan kerja, serta lingkungan. Faktor utama dari dalam diantaranya adalah
adanya beragam sistem yang berjalan bersamaan, berbeda area implementasi dan
tanggung jawab, serta konflik implementasi, pengendalian, dan pemeliharaan. Dengan
demikian IMS diharapkan dapat menjadi pendekatan yang sinergis, menghemat waktu,
usaha, dan biaya, mencegah konflik, pengulangan, dan duplikasi, serta memudahkan
pemeliharaan dokumen, sehingga akan terbentuk sistem yang terstruktur dan terkendali.
Menurut Whitelaw (2004), alasan pengintegrasian sistem manajemen adalah untuk:
1. Mengurangi biaya dalam bisnis dan memberikan nilai tambah pada proses. Biaya
yang dimaksudkan di sini adalah yang berkaitan dengan efisiensi waktu
manajemen. Hal ini meliputi waktu oleh auditor (internal auditor dan auditor dari
badan sertifikasi). Pengurangan dalam waktu manajemen sangat mempengaruhi
keuntungan biaya internal. Pengurangan waktu manajemen ini dapat dikurangi
jika elemen dari sistem manajemen dapat dilaksanakan pada waktu yang sama
dengan elemen sistem manajemen yang lain. Alasan lainnya adalah adanya nilai
tambah. IMS diharapkan dapat menjamin bahwa aktivitas dan proses-proses
operasi suatu manajemen sistem memiliki pengaruh positif dan dapat diukur
terhadap keuntungan dan loss account dari suatu bisnis.
2. Mengurangi resiko demi kelangsungan bisnis. Manajemen dari suatu organisasi
harus melakukan analisis resiko dengan baik. Berikut ini tiga komponen utama
dalam analisis resiko:
a. Mutu: apa saja resiko dari suplai produk dan jasa yang tidak memenuhi
persyaratan konsumen dan yang paling penting adalah tidak up to date dengan
perubahan (konsep dari perbaikan berkelanjutan). ISO 9001 adalah alat untuk
mengurangi resikoresiko ini.
b. Lingkungan : apa saja resiko akibat tidak memenuhi perundangan, jika
organisasi tidak dapat up to date pada praktek-praktek terbaik terhadap
manajemen lingkungan, dan resiko akibat aktivitas yang dapat merugikan
publik terhadap nama perusahaan. ISO 14001 adalah alat untuk mengurangi
resiko-resiko ini.
c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja : apa saja resiko dari aktivitas yang
menyebabkan luka yang diakibatkan oleh kelalaian dan praktek-praktek yang
out of date. Resiko-resiko ini paling tidak meliputi hilangnya waktu kerja
yang mengakibatkan turunnya produktivitas hingga beralih kepada
kriminalitas atau berkaitan dengan hukum akibat karyawan yang terluka.
OHSAS 18001 adalah alat untuk mengatur resiko-resiko ini. Dalam
menjalankan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen QSHE,
manajemen PT Nestl Indonesia, Kejayan Factory juga telah menunjuk
perwakilan manajemen sebagai penanggung jawab utama, yang dalam
pelaksanaan kerja sehari-hari harus didukung oleh semua karyawan.
Pembahasan kinerja IMS PT Nestl Indonesia, Kejayan Factory akan
dilakukan di dalam meeting tinjauan manajemen (management review) secara
rutin, yang dihadiri oleh Factory Manager dan Head of Department tiap
departemen. Tinjauan manajemen ini akan dilaksanakan minimal setiap enam
bulan sekali.