You are on page 1of 5

HIPOTESIS SATU GEN SATU ENZIM

Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)


[Type the author name]
HIPOTESIS SATU GEN SATU ENZIM
Hubungan antara gen dan enzim sudah ditemukan sejak dipublikasikan oleh Garrod, yang
menjelaskan satu dari sejumlah ke abnormalitasan pada manusia mengindikasikan adanya
hubungan antara gen dan enzim yang disebut alkaptonuria dimana penderitanya mengalami
arthritis dan memproduksi urin yang warnanya berubah menjadi hitam saat terkena udara.
Menurut garrod alkaptonuria tersebut dikarenakan adanya suatu senyawa kimia yang memblok
proses metabolisme. Sehingga pada orang normal asam homogentisik dapat dipecahkan, tapi
pada alkaptonuria tidak.
George Beadle dan Edward Tatum menemukan hubungan gen dan enzim, yang
menjelaskan sintesis suat enzim dikontrol oleh suatu gen melalui percobaannya menggunakan
spora aseksual Neurosopra crasa yang dipaparkan pada mutagen x-ray atau sinar uv. Masing-
masing mutan hanya berhasil tumbuh pada nutrisi tertentu yang dibutuhkan, sehingga tiap mutan
tidak dapat mensitesis suplemen nutrisi tertentu dikarenakan adanya reaksi biokimia yang
terblokade yang disebabkan kurangnya enzim specific akibat gen yang mengontrol sintesis
enzim mengalami mutasi.
Pada percobaan G.W Beadle dan Boris Ephrussi yang menggunaka drosophila
menunjukkan hasil yang sama, dimana secara umum procobaan transplantasinya
mengindikasikan bahwa pada sintesis pigmen mata memblok tahap biokimia pigmen mata
vermilion menjadi tahap biokimia yang memproduksi pigmen mata cinnabar.

HIPOTESIS SATU GEN SATU POLIPEPTIDA


Pada tahu 1949 James dan Beet berpendapat bahwa kelainan anemia disebabkan oleh gen mutan
yang homozigot pada individu tersebut, tetapi heterozigot pada seseorang dengan pembawa sifat
sikle sel anemia. Ditahun yang sama linus meneliti hemoglobin pada manusia normal dan
penderita sle sel anemia menunjukkan perbedaan yg jelas. Hemoglobin A pada sebagian besar
hemoglobin pada manusia dewasa terdiri dari 4 rantai polipeptida, dua disebut rantai , dan dua
lainnya disebut rantai . Rantai polipetida tersebut pada protein hemoglobin A ditentukan oleh
gen yang terpisah.
HIPOTESIS SATU GEN SATU ENZIM
Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)
[Type the author name]
PENEMUAN LAIN YANG TERKAIT DENGAN HUBUNGAN ANTARA GEN DAN
SINTESIS POLIPEPTIDA

Penemuan-penemuan lain terbatas pada tingkat ekspresi gen, terutama sintesis polipeptida.

a. Penentuan ulang gen


DNA dari beberapa organisme eukariotik dapat menggunakan pengaturan gen untuk
mengubah keadaan ekspresi gen. Organisme eukariotik memliki beberapa mekanisme untuk
menata ualng segmen tertentu dari DNA mereka dengan cara yang teretentu, dan mampu
menambah jumlah gen tertentu ketika diperlukan, seperti pada Saccharomyces cereviciae,
Drosophila, dan limfosit B manusia. Pada limfosit B manusia, potensi DNA memungkinkan
sel membedakan produksi imunoglobin spesifik. Berkaitan dengan penataan ulang DNA
imfosit B, prosesnya penataan ulang segmen gen yang mengkode protein rantai berat
imunoglobin.

b. Transkripsi splicing gen mRNA


Gen pengkode mRNA organisme eukariotik diketahui punya rangkaian penghalang, tidak
seperti gen organisme prokariotik. tRNA dan gen rRNA juga memiliki gen penghalang
(rangkai penghalang) yang disebut sebagai intron atau rangkaian yang tidak dikode,
sedangkan rangkaian yang dikode adalah exon. Transkrip intron tidak menyusun mRNA
eukariotik, tapi yang menyususn transkrip adalah exon. Tidak semua dari transkripsi akan
selalu menjadi bagian dari mRNA. Contohnya pada Drosophila yang mengalami transkripsi
melingkar dari gen ekson antennepedia pada yang sama baiknya dengan gen ekson
trypomyosin. Contoh lain dari fenomena ini dalah ekson splicing alternative transkripsi dari
gen sapi pengkodean mRNA preprotachykinin.
Terdapat lebih dari satu jenis polipeptida yang dihasilkan dari satu molekul prekursor
mRNA. mRNA prekursor awal akan diproses menjadi dua jenis mRNA preprotachykinin
yang kemudian akan diterjemahkan lalu memproduksi dua jenis protein yang disebut
neuropeptida P dan K. Neuropeptida P dominan terutama dalam jaringan saraf, tetapi
neuropeptida K yang lebih dominan dalam intestinum serta jaringan tiroid. Transkripsi ekson
K dari hasil pengolahan mRNA -PPT yaitu setelah ditranslasikan hasilnya hanya
neuropeptida P. Sebaliknya, pengolahan yang meliputi keduanya (transkripsi ekson P dan K)
adalah hasil dari mRNA -PPT, yaitu hasil translasi sintesis neuropeptida P dan K.
HIPOTESIS SATU GEN SATU ENZIM
Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)
[Type the author name]

c. Gen yang overlapping (tumpang tindih)


Gen overlapping adalah gen yang ditemukan pada gen lain. Fenomena gen yang tumpang
tindih pertama kali terdeteksi pada fag x174. Fag ini memiliki DNA untai tunggal
kromosom 5386 nukleotida. Benar bahwa kode DNA, 1795 asam amino yang cukup untuk
menyusun 5-6 protein. Namun dalam kasus ini, fag kecil mampu sintesis 11 protein lebih
dari 2300 asam amino. Saat ini, tumpang tindih gen terbentuk juga dalam fag GH, SV40 X,
dan pada bakteri seperti E. coli, serta dalam kromosom mitokondria. Gen-gen yang tumpang
tindih dilaporkan dalam E.coli mengkode ampC untuk polipeptida lactemase dan frdC
untuk polipeptida fumarat reduktase.
Gen-gen yang overlapping juga terdeteksi pada tikus dengan syarat terjadinya gen
overlapping tidak mutlak sama seperti kejadian yang dilaporkan. Ada dua gen yang
overlapping pada tikus yang ditemukan dalam DNA, yaitu disebut GnRH (gonadothropin-
releasing hormone) dan RH yang menentukan protein yang belum diketahui fungsinya
diekspresikan dalam jantung.

d. Tidak setiap gen mentranskripsi mRNA


Tidak setiap gen mentranskripsi mRNA yang akan ditranslasikan untuk membentuk
polipeptida. Beberapa gen mentranskripsi tRNA, rRNA serta snRNA. RNA tersebut tidak
ditranslasikan untuk memproduksi banyak polipeptida, walaupun RNA tersebut terlibat
secara langsung dalam sintesis polipeptida. Ada banyak gen yang terdeteksi di berbagai
organisme, yang berfungsi untuk menstrankripsi banyak jenis tRNA yang berpasangan
dengan kode genetika yang berhubungan dengan proses translasi.
Beberapa gen juga berfungsi untuk menuliskan rRNA meskipun kuantitasnya sebanyak
kuantitas gen tRNA. Misalnya pada organisme prokariotik, ada gen yang terpisah
menuliskan rRNA 5S, 16S rRNA, serta 23S rRNA, dalam mamalia ada juga gen lain
menuliskan rRNA 5S, 5.8S rRNA, 18S rRNA, 28S rRNA , pada organisme eukariotik ada
juga beberapa gen menuliskan snRNA.
HIPOTESIS SATU GEN SATU ENZIM
Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)
[Type the author name]

Pertanyaan dan Jawaban

Riza Eka Novita Sari / 150342602425


1. Mengapa dalam organisme eukariotik, tidak semua bagian dari gen mRNA coding
bertanggung jawab untuk biosintesis polipeptida?
Jawab :
Colinearity antara gen dan polipeptida dalam organisme eukariotik seperti yang
dibahas adalah tentang dalam batas-batas penafsiran gen sebagai urutan DNA yang
berlanjut dan tidak relevan membicarakan mengenai batas-batas penafsiran gen bukan
sebagai urutan DNA berlanjut. Oleh karena itu dalam organisme eukariotik, colinearity
tidak mutlak karena transkrip intron dari mRNA coding gen tidak menjadi bagian dari
kode genetik yang akan menerjemahkan serta menghasilkan polipeptida. Oleh karena itu,
dalam organisme eukariotik, tidak semua bagian dari gen mRNA coding bertanggung
jawab untuk biosintesis polipeptida.

2. Mengapa konsep One gene one polipeptide tidak berlaku untuk organisme eukariot?
Jawab :
Hal ini dikarenakan kemampuan organisme eukariotik yang mampu menata ulang
segmen DNA tertentu dengan cara tertentu dan menambah jumlah gen spesifik yang
HIPOTESIS SATU GEN SATU ENZIM
Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)
[Type the author name]
dibutuhkan, jelas menunjukkan bahwa 1 gen eukariot dapat menghasilkan lebih dari 1
polipeptide. Kedua, karena gen pengkode mRNA eukariot memiliki intron yang tidak
digunakan untuk menyusun kode genetika, sehingga akan dilakukan sintesis protein,
sehingga dilakukan penghilangan intron dan penyambungan ekson, penyambungan ini
ada berbagai cara. Sehingga dapat mengindikasikan bahwa setiap gen eukariot mampu
mengkode lebih dari satu macam polipeptida.

Nindis Pristya (150342600086)


1. Mengapa anggapan bahwa satu gen spesifik hanya menghasilkan satu jenis polipeptida
belum dapat digunakan?
Jawab:
Karena masih belum ada bukti dan mungkin saja dalam satu gen spesifik dapat
menghasilkan lebih dari jenis polipeptida. Dalam penyatuan dua paradigm tersebut
tidaklah mudah sehingga memerlukan pemikiran dan percobaan akurat sehingga dapat
dikatakan bahwa dalam satu gen spesifik tidak hanya menghasilkan satu jenis
polipeptida.

2. Sebenarnya hal apa yang menyebabkan hipotesis satu gen satu enzim dan satu gen satu
polipeptida?
Jawab:
Kajian tentang cacat-cacat metabolic memberikan bukti bahwa gen
menentukanprotein. DNA mengontrol metabolism dengan memerintahkan sel
untukmenghasilkan enzim spesifik dan protein lain. Percobaan Beadle dan Tatumpada
strain mutan Neurospora memunculkan hipotesis satu gen satu enzim, yangkemudian
dimodifikasi menjadi satu gen satu polipetida. Suatu gen menentukan urutan asam amino
rantai polipeptida.

You might also like