You are on page 1of 3

ANALISIS KRITIS ARTIKEL JURNAL

Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah fisiologi reproduksi


Yang dibimbing oleh Ibu Nursasi Handayani

Judul jurnal yang dianalisis : Logam Berat, Radiasi, Diet, Rokok, Alkohol dan Obat-obatan
Sebagai Penyebab Infertilitas Pria
Nama penulis analisis kritis : Nindis Pristya (150342600086)
Muhammad Nurhasan (150342605661)
Tempat dan waktu penulisan analisis kritis : Malang, Desember 2017
Bibliografi
Rosila Idris, Bhanu, Hadi Hartamto: Staf Akademik Departemen Biologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Indonesia.Jurnal Logam Berat, Radiasi, Diet, Rokok, Alkohol dan Obat-obatan
Sebagai Penyebab Infertilitas Pria. Jurnal kebidanan Indonesia , vol. 10, No. 02, September
2006
Tujuan penulisan jurnal
Tujuan penulisan jurnal yang berjudul logam berat, radiasi, diet, rokok, alkohol dan obat-obatan
sebagai penyebab infertilitas pria adalah untuk menganalisis infertilitas pada pria yang
disebabkan berbagai faktor seperti logam berat, radiasi, diet, rokok, alkohol, dan obat-obatan.
Fakta unik pada jurnal
Fakta-fakta unik dalam jurnal ini adalah:
1. Penyebab infertilitas dapat berasal dari salah satu atau kedua anggota pasangan. Hartamto
(1987) mendapatkan + 40% penyebab infertilitas pasangan ingin anak berasal dari pria. Hal
tersebut berdasarkan tingkat kesuburan pria yang dilihat dari hasil analisis semennya.
Tingkat kesuburan pria yang rendah dapat menyebabkan pria infertil.
2. Penelitian terbaru membuktikan bahwa infertilitas pria dapat disebabkan oleh pajanan logam
berat pada konsentrasi yang lebih rendah dari yang telah ditetapkan WHO. Penelitian
lainnya juga mengatakan bahwa jumlah timbal dan kadmium yang rendah pun dapat
mengganggu fertilitas pria
3. Dolfing menjelaskan bahwa jumlah kortison dan leptin yang tinggi yang biasa terlihat pada
obesitas memiliki efek langsung pada motilitas sperma, dan secara signifikan mempengaruhi
fertilitas pria..
4. prednison dan kortison pada dosis tinggi dapat menghambat kelenjar hipofisis dalam
kegiatannya untuk memproduksifollicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH) yang akhirnya menyebabkan berkurangnya jumlah sperma.
5. Pria yang merokok biasanya mengalami penurunan jumlah sperma motil dan munculnya
berbagai abnormalitas sperma dalam segi bentuk maupun pergerakan
6. Alkohol berpengaruh terhadap poros hipotalamus-hipofisis-gonad. Poros ini merupakan
sistem yang terdiri atas organ-organ endokrin yang mensintesis hormon yang bertanggung
jawab terhadap kegiatan reproduksi pria
7. Enzim yang digunakan testis untuk proses ini sama dengan enzim yang berperan dalam
produksi testosteron. Jadi ketika alkohol dioksidasi di dalam testis, kebanyakan enzim
terpakai untuk proses ini (metabolism alkohol), sehingga akan tersisa sedikit enzim untuk
produksi testosteron. Enzim yang dimaksudkan adalah enzym cofactor NAD
8. Tetrasiklin menurunkan kadar testosteron hingga 20%, sedangkan nitrofurantoin menekan
proses spermatogenesis melalui proses reduksi kimia yang tidak diinginkan dalam sel
sehingga menghasilkan superoksida dan kumpulan racun oksigen lainnya. Kumpulan
komponen oksidasi sel tersebut menyebabkan sel tidak berfungsi. Sulfasalazine yang
digunakan dalam pengobatan ulcerative colitis dapat menyebabkan penurunan motilitas dan
densitas sperma melalui mekanisme gangguan proses spermatogenesis; tetapi reversibel.
Sedangkan Fenitoin dapat menyebabkan infertilitas karena mempengaruhi hipofisis dalam
mensintesis FSH.

Pertanyaan penting dalam jurnal


1. Bagaimana mekanisme alkohol yang berpengaruh terhadap poros hipotalamus-hipofisis-
gonad?
2. Apakah kebiasaan yang tidak sehat infertilitas pada pria ?
3. Bagaimana dampak kesehatan dan fertilitas terhadap seorang pria yang bukan perokok aktif?

Prinsip sains yang relevan dengan konsep yang dipelajari


1. Testis yang terkena radiasi dalam skala rendah tetapi secara kronik akan mengalami
kerusakan yang lebih besar dibandingkan dengan pencemaran akut. Hal tersebut
dikarenkana tubuh tidak dapat menghilangkan panas berlebih yang masuk kedalam tubuh.
2. prednison dan kortison pada dosis tinggi dapat menghambat kelenjar hipofisis dalam
kegiatannya untuk memproduksi follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH) yang akhirnya menyebabkan berkurangnya jumlah sperma.
3. Jumlah leptin yang tinggi dapat menghambat sekresi FSH dari sel-sel hipofisis yang
dapat menghambat produksi sperma secara hormonal.
4. Testosteron mengirimkan signal ke otak dan hipofisis mengenai kadarnya. Jika kadar
testosteron rendah, maka otak dan hipofisis disignal untuk menghasilkan hormon-hormon
yang dibutuhkan untuk produksi testosteron.
Pertanyaan yang dimunculkan
1. Dalam jangka berapa tahun dari awal seseorang aktif merokok sampai menjadi infertile?
2. Mengapa beberapa obat tersebut dapat membuat seseorang berisiko infertile, apakah
terbatas itu saja efek sampingnya?
3. Bagaimana dampal bagi seorang perokok pasif
Kelebihan artikel
1. Didalam artikel telah memberikan skema control fungsi testis sehingga mudah dipahami
oleh pembaca.
2. Telah diberikan skema control produksi sperma termasuk faktor pengahambat dan
perangsangnya.
3. Telah menggunakan rujuakan artikel jurnal international.
Kekurangan artikel
1. Sering menggunakan kata biasanya, sehingga pernyataan tersebut seolah tidak punya
dasar sains.
2. Sering menggunakan kata ulang, yang seharusnya satu kata pun sudah cukup
3. Belum disampaikan tentang metode pengambilan sampel dan tempat penelitian
Refleksi diri
Dari jurnal ini lebih memahami dampak buruk dari logam berat, radiasi, diet, rokok,
alkohol dan obat-obatan terhadap infertilitas pria. Diharapkan dari penelitian ini dapat membuka
pemikiran yang lebih luas di kalangan masyarakat agar mengurangi atau berhenti merokok ,
mengkoonsumsi alcohol dan obat-obatan untuk pria khususnya karena berdampak buruk bagi
kesehatan. Serta diharapkan masyarakat lebih memahami akibat paparan logam berat yang juga
berdampak buruk terhadap kesehatan.

You might also like