Professional Documents
Culture Documents
COLLECTING DATA
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK A-1
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena
berkat rahmat dan ridho-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai
Collecting Data. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai salah
satu tugas kelompok dari Blok Metodelogi Penelitian.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Dalam tugas yang telah diberikan, kami menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dari pada yang diharapkan.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun bagi perbaikan pada makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan
terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................ii
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Pembahasan. 6
Kesimpulan ..................................................................................... 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya
adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah
pernyataan (Kaelan, 2010).
Dari uraian beberapa pakar di atas, dapat diambil suatu generalisasi bahwa
metode pengumpulan data dan instrumennya adalah teknik dan alat bantu yang
digunakan dalam sebuah research untuk mengumpulkan aneka ragam informasi
yang diolah secara kuantitatif atau kualitatif kemudian disusun secara sistematis.
6
Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi penelitian,
apakah kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian kualitatif dikenal teknik
pengumpulan data: observasi, focus group discussion (FGD), wawancara
mendalam (indent interview), dan studi kasus (case study). Sedangkan dalam
penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data: angket (questionnaire),
wawancara, dan dokumentasi.
Beberapa teknik pengumpulan data secara umum:
1. Observasi (pengamatan)
Nasution (1998) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Mursall (1999)
menyatakan bahwa through observation, the researcher learn about behavior
and the meaning attached to those behavior melalui observasi, peneliti belajar
tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Sanafiah Faisal (1990) membedakan observasi menjadi observasi
berpartisifasi (participant observastion), Observasi secara terang-terangan dan
tersamar (overt observastion and covert observastion), observasi yang tak
berstruktur (unstructured observation), masing-masing tipe dan jenis observasi
tersebut digunakan sesuai dengan karakteristik objek material sumber data
penelitian.
a. Observasi Partisipatif (participant observastion).
Observasi partisipatif merupakan seperangkat strategi dalam penelitian yang
tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang lengkap. Hal ini dilakukan dengan
mengembangkan keakraban yang dekat dan mendalam dengan satu kelompok
orang dilingkungan alamiah mereka. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan
sejumlah tujuan dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari objek yang sedang
di telitinya.
Susan Stainback (1998), menyatakan bahwa in participant observation, the
researcher observes what people do, listen to what they say, and participates in
their activities. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang
7
dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi
dalam aktivitas mereka.1[7]
Dalam observasi partisipatif terdapat beberapa kategori peran partisipan yang
terjadi di lapangan penelitian kualitatif. Menurut Junker terdapat beberapa macam
kategori peran partisipan dilapangan yaitu:
1) Peran serta lengkap, yaitu peran pengamat dalam hubungan ini menjadi
anggota penuh dari yang diamati. Pengamat akan memperoleh informasi tentang
apapun dari yang diamati, termasuk yang barang kali yang dirahasiakan.
2) Peran serta sebagai pengamat, yaitu peneliti dalam hubungan ini berperan
sebagai pengamat (ply on the wall). Statusnya sebagai anggota dalam hubungan
ini sebenarnya hanya sebatas pura-pura saja, sehingga tidak melebur secara fisik
maupun psikis dalam pengertian yang sesungguhnya.
3) Pengamat sebagai pemeran serta, dalam hubungan ini peneliti sebagai
pengamat ikut melakukan apa yang di lakukan oleh nara sumber sebagai yang
teramati meskipun belum sepenuhnya.
4) Pengamat penuh, dalam hubungan ini kedudukan pengamat dan yang diamati
terpisah, informasi diteruskan satu arah saja, sehingga subjek tidak merasa
diamati.2[8]
8
Oleh karena itu dalam observasi peneliti dalam pengumpulan data menyatakan
terus terang kepada sumber data (kepada masyarakat yang ditelitinya, bahwa
peneliti sedang melakukan observasi dalam penelitian.3[9] Pada tipe ini semua
proses yang dilakukan oleh peneliti diketahui semuanya oleh orang yang diteliti.
Tapi dalam suatu saat peneliti tidak terus terang atau tersamar dalam observasi,
hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang
masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang, maka
peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi.4[10]
c. Observasi Tak Berstruktur
Dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak terstruktur, karena fokus
penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan
observasi berlangsung. Kalau masalah penelitian sudah jelas seperti dalam
penelitian kuantitatif, maka observasi dapat dilakukan secara berstruktur dengan
menggunakan pedoman observasi.
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan di observasi. Hal ini dikarenakan peneliti tidak
tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melaksanakan penelitian
tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tapi hanya berupa rambu-rambu
pengamatan.5[11]
Selanjutnya Spradley (1980) mengatakan dalam penelitian kualitatif memiliki
tahapan dan objek yang observasi. Tahapan observasi, yaitu; Observasi deskriftif,
Observasi terfokus, dan Observasi terseleksi. Dan objek yang diobservasi adalah
ruang (tempat), pelaku (aktor) dan kegiatan (aktivitas).6[12]
9
Dari ketiga objek tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa item pokok,
yaitu; Ruang (tempat) dalam aspek fisiknya; Pelaku yaitu semua orang yang
terlibat dalam situasi; Kegiatan, yaitu apa yang dilakukan orang dalam situasi itu;
Objek, yaitu benda-benda yang terdapat di tempat itu; Perbuatan, yaitu tindakan-
tindakan tertentu; Kejadian atau peristiwa, yaitu rangkaian kegiatan; Waktu, yaitu
menyangkut urutan kegiatan, tujuan, yaitu apa yang ingin dicapai dan emosi;
Perasaan yang dirasakan dan dinyatakan.7[13]
2. Questioner (Kuesioner/Angket)
Questioner disebut pula angket atau self administrated questioner adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada
responden untuk diisi.8[14]
Berdasarkan cara menyusun petanyaan dalam teknik questioner ini dibagi menjadi
dua:
a. Kuesioner terbuka (Opene and Items)
Adalah suatu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan tidak
disediakan jawaban pilihan sehingga responden dapat bebas/terbuka luas untuk
menjawabnya sesuai dengan pendapat/pandangan dan pengetahuannya.
Kelebihan kuesioner terbuka; 1) Menyusun pertanyaan sangat mudah, 2)
Memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab dan mencurahkan isi
hati dan pemikirannya.
Kelemahan kusioner terbuka; 1) Untuk peneliti sangat sulit mengolah dan
mengelompokkan jawaban karena sangat bervariasinya jawaban yang diberikan
oleh responden, 2) Pengolahan jawaban memakan waktu yang lama, satu dan lain
10
hal peneliti harus membaca satu persatu, 3) Untuk peneliti mungkin menimbulkan
rasa bosan karena tulisannya sulit dibaca, kalimat tidak jelas dari jawaban yang
diberikan oleh responden, 4) Rasa malas akan timbul pada responden yangtidak
mempunyai banyak waktu luang untuk menjawab.
b. Koesioner tertutup (Closed and Items)
Adalah suatu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan telah
disediakan jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari
jawaban yang telah disediakan.
Kelebihan kuesioner tertutup; 1) Untuk peneliti, mudah mengolah jawaban
yang masuk, 2) Untuk peneliti, waktu yang dimanfaatkan dalam pengelompokkan
jawaban menjadi singkat karena dapat memanfaatkan bantuan enumerator, 3)
Untuk responden, mudah memilih jawaban, 4) Untuk responden, dalam mengisi
jawaban mmerlukan waktu singkat.
Kelemahan kuestioner tertutup; 1) Untuk peneliti, dalam penyusunan
pertanyaan perlu berhati-hati agar tidak ditafsirkan lain (berarti ganda), 2) Untuk
responden, kebebasan menjawab merasa dibatasi.
3. Interview (Wawancara)
Wawancara adalah suatu tanya jawab secara tatap muka yang dilaksanakan
oleh pewawancara dengan orang yang diwawancarai untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan.9[15]
Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut: a meeting of
two persons to exchange information and idea through question and responses,
resulting in-communication and joint construction of meaning about a particular
topic. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
11
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam topik tertentu.10[16]
Menurut Mishler (1986:82), ia mengungkapkan tentang wawancara
lapangan adalah The field interview is a joint production of researcher and a
member. Member are active participant whose insights, feelings, and cooperation
are essential part of a discussion process that reveals subjective meanings. The
interviewer's presence and from of involvement how she or he listens, attends,
encourages, interrupts, digresses, initiates topics, and terminates responses-is
integral to the respondent's account.11[17] Wawancara lapangan adalah
produksi bersama peneliti dan anggota. Anggota yang peserta aktif yang
wawasan, perasaan, dan kerjasama merupakan bagian penting dari proses diskusi
yang mengungkapkan makna subjektif. Kehadiran pewawancara dan dari
keterlibatan bagaimana dia mendengarkan, menghadiri, mendorong, menyela,
digresses, memulai topik, dan berakhir tanggapan-merupakan bagian integral akun
responden.
a. Macam-macam Interview/wawancara.
Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu;
Wawancara terstruktur (structured interview); Wawancara semiterstruktur
(semistructure Interview); Wawancara tak berstruktur (unstructured
Interview).12[18]
b. Langkah-langkah wawancara.
Lincoln dan Guba dalam Sanapiah Faisal, mengemukakan ada tujuh langkah
dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian
kualitatif, yaitu:
12
1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.
2) Menyimpan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
3) Mengawali atau membuka alur wawancara.
4) Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
5) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.
6) Mengidentifikasikan tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.13[19]
c. Isi wawancara
Beberapa jenis yang dapat dinyatakan dalam wawancara adalah:
1) Pengalaman dan perbuatan responden, yaitu apa yang telah dikerjakannya atau
yang lazim dikerjakannya.
2) Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran atau perkiraanya tentang sesuatu.
3) Perasaan, respons emosional, apakah ia merasa cemas, takut, senang,
gembira,curiga, jengkel dan sebagainya tentang sesuatu..
4) Pengetahuan, fakta-fakta, apa yang diketahuinya tentang sesuatu..
5) Penginderaan, apa yang dilihat, didengar, dirabah, dikecap atau diciumnya,
diuraikan secara deskriptif.
6) Latar belakang pendidikan, pekerjaan, daerah asal, tempat tinggal, keluarga dan
sebagainya.14[20]
Beberapa aspek di atas dipersiapkan agar dapat mengantisipasi kekosongan
terhadap sesuatu yang hendak ditanyakan. Materi pertanyaan dapat
melingkupidimensi waktu, seperti tentang apa-apa yang dikerjakan responden di
masa lampau, sekarang dan akan datang. Dan pada intinya pertanyaan-pertanyaan
yang dirumuskan harus berpedoman pada arah penelitian atau harus sesuai dengan
tujuan penelitian.
d. Alat-alat wawancara
13
1) Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua pembicaraan atau percakapan
dengan sumber data, sekarang sudah banyak komputer-komputer kecil, notebook
yang dapat digunakan untuk mencatat hasil pembicaraan.
2) Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan.
Penggunaan tape recorder dalam wawancara perlu memberi tahu kepada informan
boleh atau tidak.
3) Kamera: untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan
informan/sumber data. Dengan adanya foto-foto ini dapat meningkatkan
keabsahan dan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti betul-betul
melakukan pengumpulan data.15[21]
4. Document (Dokumen)
Dokumen adalah merupakan catatan peristiwa yang telah lalu. Dokumen
dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya menumental dari seseorang lainnya.
Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, film, video, CD, DVD, cassete, dan
lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, karya lukis, patung
naskah, tulisan, prasasti dan lain sebagainya.16[22]
Secara interpretatif dapat diartikan bahwa dokumen merupakan rekaman
kejadian masa lalu yang ditulis atau dicetak, dapat merupakan catatan anekdotal,
surat, buku harian dan dokumen-dokumen. Dokumen kantor termasuk lembaran
internal, komunikasi bagi publik yang beragam, file siswa dan pegawai, diskripsi
program dan data statistik pengajaran.17[23] Nasution menjelaskan bahwa: ada
14
sumber yang non manusia (non human resources), antara lain adalah dokumen,
foto dan bahan statistik.18[24]
Dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber data sekunder
manakala dokumen tersebut memiliki nilai. Menurut Wang dan Soergel (1998),
nilai kegunaan dokumen dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut:
a. Evistemic values, yaitu suatu dokumen keberadaannya sangat berguna bagi
pemenuhan kebutuhan akan pengetahuan atau informasi yang tidak/belum
diketahui. Nilai evistemic merupakan prasyarat bagi semua dokumen.
b. Functional values, yaitu suatu dokumen yang keberadaannya sangat berguna
karena memberi konstribusi pada penelitian yang dilakukan. Dokumen akan
berguna karena berisi teori, data pendukung empiris, atau metodologi.
c. Conditional values, yaitu suatu dokumen sangat berguna apabila muncul
beberapa kondisi atau syarat terpenuhi, atau terdapat dokumen lain yang dapat
memperkuat dokumen tersebut.
d. Social values, yaitu suatu dokumen keberadaannya sangat berguna dalam
hubungan dengan kelompok atau individu. Seperti berhubungan dengan guru,
tokoh masyarakat, kiyai, ulama, atau tokoh lainnya.19[25]
Jadi hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan dapat dipercaya
kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan dimasa kecil, di sekolah, di tempat
kerja, di masyarakat, dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan lebih kredibel
apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.
Selanjutnya perlu diperhatikan bahwa tidak semua dokumen memiliki
kredibel yang tinggi, misalnya terdapat berbagai foto yang tidak mencerminkan
aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Begitu pula autoboigrafi
yang di tulis untuk dirinya sendiri.
15
C. Instrumen Penelitian Untuk Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
1. Instrumen Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif instrumen terpenting adalah peneliti itu sendiri.
Peneliti mungkin menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan data seperti
tape recorder, video kaset, atau kamera. Tetapi kegunaan atau pemanfaatan alat-
alat ini sangat tergantung pada peneliti itu sendiri. Oleh karena dalam penelitian
kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri,
maka peneliti harus divalidasi. Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman
metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,
kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian -baik secara akademik maupun
logiknya.
Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan
atas temuannya (Sugiono,2009:306).
Peneliti sebagai instrumen atau alat penelitian karena mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.
b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan
dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
c. Tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu instrumen berupa
test atau angket yng dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia.
d. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami dengan
pengetahuan semata dan untuk memahaminya, kita perlu sering merasakannya,
menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.
e. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia
dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan
arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika.
16
f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan
data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan
untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan.20[26]
Peneliti sebagai instrumen (disebut "Paricipant-Observer") di samping memiliki
kelebihan-kelebihan, juga mengandung beberapa kelemahan. Kelebihannya antara
lain:
a. Peneliti dapat langsung melihat, merasakan, dan mengalami apa yang terjadi
pada subjek yang ditelitinya. Dengan demikian, peneliti akan lambat laut
"memahami" makna-makna apa saja yang tersembunyi di balik realita yang kasat
mata (verstehen). Ini adalah salah satu tujuan yang hendak dicapai melalui
penelitian kualitatif.
b. Peneliti akan mampu menentukan kapan penyimpulan data telah mencukupi,
data telah jenuh, dan penelitian dihentikan. Dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data tidak dibatasi oleh instrumen (misalnya kuesioner) yang
sengaja membatasi penelitian pada variabel-variabel tertentu saja.
c. Peneliti dapat langsung melakukan pengumpulan data, menganalisanya,
melakukan refleksi secara terus menerus, dan secara gradual "membangun"
pemahaman yang tuntas tentang sesuatu hal. Ingat, dalam penelitian kualitatif,
peneliti memang "mengkonstruksi" realitas yang tersembunyi di dalam
masyarakat.
Sementara beberapa kelemahan peneliti sebagai instrumen adalah:
a. Tidak mudah menjaga obyektivitas dan netralitas peneliti sebagai peneliti.
Keterlibatan subjek memang bagus dalam penelitian kualitatif, tetapi jika tidak
hati-hati, peneliti akan secara tidak sadar mencampuradukkan antara data
lapangan hasil observasi dengan pikiran-pikirannya sendiri.
b. Pengumpulan data dengan cara menggunakan peneliti sebagai instrumen
utama ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam menulis,
menganalisis, dan melaporkan hasil penelitian. Peneliti juga harus memiliki
17
sensitifitas/kepekaan dan "insight" (wawasan) untuk menangkap simbol-simbol
dan makna-makna yang tersembunyi. Lyotard (1989) mengatakan "lantaran
pengalaman belajar ini sifatnya sangat pribadi, peneliti seringkali mengalami
kesulitan untuk mengungkapkannya dalam bentuk tertulis".
c. Peneliti harus memiliki cukup kesabaran untuk mengikuti dan mencatat
perubahan-perubahan yang terjadi pada subjek yang ditelitinya. Dalam penelitian
kuantitatif, penelitian dianggap selesai jika kesimpulan telah diambil dan hipotesis
telah diketahui statusnya, diterima atau ditolak. Tetapi peneliti kualitatif harus
siap dengan hasil penelitian yang bersifat plural (beragam), sering tidak terduga
sebelumnya, dan sulit ditentukan kapan selesainya. Ancar-ancar waktu tentu bisa
dibuat, tetapi ketepatan jadwal (waktu) dalam penelitian kualitatif tidak mungkin
dicapai seperti dalam penelitian kuantitatif.
Menurut (Ulfatin, 2014:188) penelitian kualitatif dalam pengumpulan
datanya, instrumen yang dapat digunakan antara lain:
a. Instrumen Wawancara
Instrumen wawancara digunakan dalam penelitian kualitatif karena dapat
mengungkap informasi lintas waktu, yaitu berkaitan dengan dengan masa lampau,
masa sekarang, dan masa yang akan datang. Dan data yang dihasilkan
dariwawancara bersifat terbuka, menyeluruh, dan tidak terbatas, sehingga mampu
membentuk informasi yang utuh dan menyuluruh dalam mengungkap penelian
kualitatif.
b. Instrumen Observasi atau Pengamatan
Instrumen observasi digunakan dalam penelitian kualitatif sebagai
pelengkap dari teknik wawancara yang telah dilakukan. Observasi dalam
penelitian kualitatis digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung
objek penelitian, sehingga peneliti mampu mencatat dan menghimpun data yang
diperlukan untuk mengungkap penelitian yang dilakukan. Observasi dalam
penelitian kualitatif peneliti harus memahami terlebih dahulu variasi pengamatan
dan peran-peran yang dilakukan peneliti.
c. Instrumen Dokumen
18
Dokumen dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai penyempurna dari
data wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Dokumen dalam penelitian
kualitatif dapat berupa tulisan, gambar, atau karya monumental dari obyek yang
diteliti.
19
Penelitian kuantitatif dalam mengambil data menggunakan instrumen yang
berupa:
20
BAB III
KESIMPULAN
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Esten, Mursal. 1999. Kajian Transformasi Budaya. Bandung: Angkasa.
23
Makalah
BAB I
PENDAHULUAN
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena
hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan
berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang
sudah ditetapkan. Data yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian.
Dengan teknik sampling yang benar, kita sudah mendapatkan strategi dan
prosedur yang akan kita gunakan dalam mencari data di lapangan. Pada bagian
ini, kita akan membahas jenis data apa saja yang dapat kita pergunakan untuk
penelitian kita. Yang pertama ialah data sekunder dan yang kedua ialah data
primer.
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari
dan mengumpulkan; sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh
dari sumber asli atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih
mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-
perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-
kantor pemerintah; maka data primer harus secara langsung kita ambil dari
sumber aslinya, melalui nara sumber yang tepat dan yang kita jadikan responden
dalam penelitian kita.
1.2 Tujuan
Meski data sekunder secara fisik sudah tersedia dalam mencari data tersebut kita
tidak boleh lakukan secara sembarangan. Untuk mendapatkan data yang tepat dan
sesuai dengan tujuan penelitian, kita memerlukan beberapa pertimbangan,
diantaranya sebagai berikut:
a. Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita tentukan
sebelumnya.
b. Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah tetapi pada
kualitas dan kesesuaian; oleh karena itu peneliti harus selektif dan hati-hati dalam
memilih dan menggunakannya.
24
c. Data sekunder biasanya digunakan sebagai pendukung data primer; oleh
karena itu kadang-kadang kita tidak dapat hanya menggunakan data sekunder
sebagai satu-satunya sumber informasi untuk menyelesaikan masalah penelitian
kita.
Pengambilan data yang dilakukan secara online mengikuti kaidah dan aturan
sesuai dengan penelitian secara tradisional. Perbedaan pokok ialah sarana dan cara
penyampaian kepada responden serta cara mendapatkan responden. Sarana
pengambilan data dilakukan dengan menggunakan komputer yang tersambung
dengan Internet atau disebut Computer Assisted Data Collection (CADAC), cara
pengambilan data dengan menggunakan email dan / atau web site dan cara
mendapatkan responden didasarkan pada alamat email pengguna Internet.Data
primer mempunyai pengertian bahwa data atau informasi tersebut diperoleh dari
sumber pertama, yang secara teknis dalam penelitian disebut responden. Data
primer dapat berupa data-data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Perbedaan utama dalam pencarian data primer yang diambil secara online ialah
data primer di Internet tidak terbatas oleh faktor-faktor geografis sebagaimana
data primer yang diambil secara langsung dalam penelitian lapangan. Karena sifat
Internet yang mengglobal, maka peneliti akan mendapatkan dua hal yang bertolak
belakang secara sekaligus, yaitu keuntungan dan kelemahan sifat tersebut
berkaitan dengan cara mengambil data di Internet. Keuntungannya ialah peneliti
akan dapat melakukan pengumpulan data secara cepat, murah dan mendapatkan
banyak pilihan calon responden; sedang kelemahannya ialah jika tidak
menggunakan teknik sampling yang benar, maka responden yang diperoleh tidak
akan sesuai dengan apa yang diinginkan atau tidak sesuai dengan masalah yang
sedang dikaji. Persoalan kedua menyangkut pengguna email di Internet pada
umumnya tidak memberikan data pribadinya sesuai dengan kondisi sebenarnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
25
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan
BAB II
PEMBAHASAN
26
Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data
sekunder.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan.
27
memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan
kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder
saja.
Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan dilakukan
secara manual atau dilakukan secara online. Jika dilakukan secara manual, maka
kita harus menentukan strategi pencarian dengan cara menspesifikasi lokasi data
yang potensial, yaitu: lokasi internal dan / atau lokasi eksternal. Jika pencarian
dilakukan secara online, maka kita perlu menentukan tipe strategi pencarian;
kemudian kita memilih layanan-layanan penyedia informasi ataupun database
yang cocok dengan masalah yang akan kita teliti.
Setelah metode pencarian data sekunder kita tentukan, langkah berikutnya ialah
melakukan penyaringan dan pengumpulan data. Penyaringan dilakukan agar kita
hanya mendapatkan data sekunder yang sesuai saja, sedang yang tidak sesuai
dapat kita abaikan. Setelah proses penyaringan selesai, maka pengumpulan data
dapat dilaksanakan.
Data yang telah terkumpul perlu kita evaluasi terlebih dahulu, khususnya
berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data. Jika peneliti merasa bahwa
kualitas data sudah dirasakan baik dan jumlah data sudah cukup, maka data
tersebut dapat kita gunakan untuk menjawab masalah yang akan kita teliti.
Tahap terakhir strategi pencarian data ialah menggunakan data tersebut untuk
menjawab masalah yang kita teliti. Jika data dapat digunakan untuk menjawab
masalah yang sudah dirumuskan, maka tindakan selanjutnya ialah menyelesaikan
penelitian tersebut. Jika data tidak dapat digunakan untuk menjawab masalah,
maka pencarian data sekunder harus dilakukan lagi dengan strategi yang sama.
Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak
mempunyai data base lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu,
kita masih perlu melakukan pencarian secara manual. Pencarian secara manual
bisa menjadi sulit jika kita tidak tahu metodenya, karena banyaknya data sekunder
yang tersedia dalam suatu organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya data yang
ada. Cara yang paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka,
referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. Data
sekunder dari sudut pandang peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
data internal__ data yang sudah tersedia di lapangan; dan data eksternal__ data
yang dapat diperoleh dari berbagai sumber lain.
28
*) Lokasi Internal: Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi
yang berasal dari database khusus dan database umum. Data base khusus biasanya
berisi informasi penting perusahaan yang biasanyan dirahasiakan dan tidak
disediakan untuk umum, misalnya, data akutansi, keuangan, sdm, data penjualan
dan informasi penting lainnya yang hanya boleh diketahui oleh orang-orang
tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak membantu dalam
mendeteksi dan memberikan pemecahan terhadap masalah yang akan kita teliti di
perusahaan tersebut.
Sebaliknya, database umum berisi data yang tidak bersifat rahasia bagi
perusahaan dan boleh diketahui oleh umum. Data jenis ini biasanya dapat
diketemukan di perpustakaan kantor / perusaahaan atau disimpan dalam
komputer yang dapat diakses secara umum. Data ini diperoleh dari luar
perusahaan biasanya berbentuk dokumen-dokumen peraturan pemerintah
mengenai perdagangan, berita, jurnal perusahaan, profil perusahaan dan data-data
umum lainnya.
*) Lokasi Eksternal: Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya
data ini tersimpan di perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor pemerintah
atau swasta dan universitas, biro pusat statistik dan asosiasi perdagangan, dan
biasanya sudah dalam bentuk standar yang mudah dibaca, seperti petunjuk
penelitian, daftar pustaka, ensiklopedi, kamus, buku indeks, buku data statistik
dan buku-buku sejenis lainnya.
Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang
menjual berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh
sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk
kepentingan bisinis maupun non-bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan
perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari data.
Ketepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut:
29
Waktu Keberlakuan: Apakah data mempunyai keberlakuan waktu?
Apakah data dapat kita peroleh pada saat diutuhkan. Jika saat dibutuhkan
data tidak tersedia atau sudah kedaluwarsa, maka sebaiknya jangan
digunakan lagi untuk penelitian kita.
Kesesuaian: Apakah data sesuai dengan kebutuhan kita? Kesesuaian
berhubungan dengan kemampuan data untuk digunakan menjawab
masalah yang sedang diteliti.
Ketepatan: Apakah kita dapat mengetahui sumber-sumber kesalahan yang
dapat mempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah sumber data dapat
dipercaya? Bagaimana data tersebut dikumpulkan atau metode apa yang
digunakan untuk mengumpulkan data tersebut?
Biaya: Berapa besar biaya untuk mendapatkan data sekunder tersebut?
Jika biaya jauh lebih dari manfaatnya, sebaiknya kita tidak perlu
menggunaknnya.
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk
mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi.
Wawancara (Interview)
30
dilakukan dengan kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan
responden.
Teknik ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis
atau sejenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara
atau memerlukan penerjemahan.
Teknik wawancara dapat dilakukan dengan (1) melalui tatap muka dan (2)
melalui telepon.
Kelebihan teknik wawancara melalui tatap muka daripada melalui telepon atau
pun kuesioner :
Kelemahannya :
Kelemahannya :
31
memerlukan jawaban responden yang terstruktur berdasarkan program
tertentu.
Kuesioner (Questionnaires)
Jika lokasi antar responden relatif berdekatan seperti dalam satu perusahaan, maka
teknik merupakan cara yang sesuai. Teknik ini seperti halnya wawancara tatap
muka, biayanya relatif mahal jika jumlah responden relatif banyak dan letak
geografisnya terpencar.
Metode observasi adalah peroses pencatatan pola perilaku subyek (orang), objek
(benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi
dengan individu-individu yang diteliti.
32
Kelebihan metode ini dibandingkan metode survei adalah data yang dikumpulkan
umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari response bias. Metode ini
menghasilkan data yang lebih rinci mengenai perilaku (subjek), benda atau
kejadian (objek).
Tipe-tipe Observasi
Ada beberapa jenis subyek, obyek dan kejadian yang dapat diobservasi oleh
peneliti, antara lain: perilaku fisik, perilaku verbal, perilaku ekspresif, benda fisik
atau kejadian-kejadian yang rutin dan temporal.
33
Teknik observasi langsung, meskipun tidak memerlukan komunikasi dengan
responder, tidak bebeas dari kemungkinan kesalahan. Data yang dikumpulkan
melalui teknik ini kadang dipengaruhi oleh subyektivitas pengamat dalam
menginterpretasikan perilaku atau kejadian selama proses observasi. Metode
observasi pada penelitian terhadap perilaku lebih menekankan pada respon subyek
secara nonverbal dibandingkan dengan metode survei yang lebih menekankan
pada respon subyek secara verbal. Respon nonverbal atau perilaku ekspresi yang
umumnya dilakukan dalam komunikasi, antara lain: mengangguk, tersenyum,
mengernyitkan alis mats, dan ekspresi wajah yang lain atau bahasa tubuh
(isyarat). Observasi terhadap perilaku ekspresi atau komunikasi nonverbal yang
lain Bering menghasilkan interpretasi yang keliru. Misal, pengamat kemungkinan
menginterpretasikan bahwa tersenyum atau tertawa merupakan ekspresi dari
kegembiraan seseorang.
Tujuan observasi dalam banyak hal adalah untuk memahami perilaku dan
kejadian-kejadian dalam lingkungan sosial. Ada dua teknik observasi yang dapat
digunakan pada penelitian terhadap lingkungan sosial, yaitu: (1) partisipant
observation dan (2) nonpartisipant observation.
Partisipant Observation
Peneliti melakukan observasi dengan cars melibatkan diri atau menjadi bagian
dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Peneliti melalui teknik ini
dapat memperoleh data yang relatif lebih banyak dan akurat, karena peneliti dapat
secara langsung mengamati perilaku dan kejadiankejadian dalam lingkungan
sosial yang diteliti. Kehadiran peneliti kemungkinan dapat diketahui atau tidak
diketahui oleh lingkungan sosial yang diamati. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah kombinasi antara observasi langsung dan wawancara
secara formal dan nonformal.
Nonpartisipant observation
Peneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa melibatkan diri
atau menjadi bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Misal,
seorang peneliti dapat berada di sudut ruangan suatu kantor untuk melihat dan
mencatat bagaimana seorang manajer menggunakan waktunya. Kegiatan ini
umumnya memerlukan waktu yang relatif lama, apalagi jika manajer yang diamati
jumlahnya relatif banyak.
Content Analysis
34
berupa : iklan, kontrak kerja, laporan, notulen rapat, surat, jurnal majalah atau
surat kabar).
Observasi Mekanik
Ada empat macam peralatan mekanik yang digunakan, yaitu (1) pengukur
pergerakan mata (eye-tracking monitors), (2) pengukur pergerakan biji atau manik
mata (pupilometers), (3) pengukur reaksi kulit (psychogalvanometer), dan (4)
pengukur perubahan suara (voice pitch analyzers).
Pengambilan data yang dilakukan secara online mengikuti kaidah dan aturan
sesuai dengan penelitian secara tradisional. Perbedaan pokok ialah sarana dan cara
penyampaian kepada responden serta cara mendapatkan responden. Sarana
pengambilan data dilakukan dengan menggunakan komputer yang tersambung
dengan Internet atau disebut Computer Assisted Data Collection (CADAC), cara
pengambilan data dengan menggunakan email dan / atau web site dan cara
mendapatkan responden didasarkan pada alamat email pengguna Internet.
Data primer mempunyai pengertian bahwa data atau informasi tersebut diperoleh
dari sumber pertama, yang secara teknis dalam penelitian disebut responden. Data
primer dapat berupa data-data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Perbedaan utama dalam pencarian data primer yang diambil secara online ialah
data primer di Internet tidak terbatas oleh faktor-faktor geografis sebagaimana
data primer yang diambil secara langsung dalam penelitian lapangan. Karena sifat
Internet yang mengglobal, maka peneliti akan mendapatkan dua hal yang bertolak
belakang secara sekaligus, yaitu keuntungan dan kelemahan sifat tersebut
berkaitan dengan cara mengambil data di Internet. Keuntungannya ialah peneliti
akan dapat melakukan pengumpulan data secara cepat, murah dan mendapatkan
banyak pilihan calon responden; sedang kelemahannya ialah jika tidak
menggunakan teknik sampling yang benar, maka responden yang diperoleh tidak
akan sesuai dengan apa yang diinginkan atau tidak sesuai dengan masalah yang
sedang dikaji. Persoalan kedua menyangkut pengguna email di Internet pada
umumnya tidak memberikan data pribadinya sesuai dengan kondisi sebenarnya.
CADAC mulai popular mengganti fungsi kertas dan pena dalam proses
pengambilan data sejak tahun 1990-an bersamaan dengan berkembangnya
35
teknologi World Wide Web yang mengubah tampilan fisik Internet di layar
monitor komputer. CADAC merupakan instilah umum yang digunakan secara
internasional dan mencakup beberapa model pengambilan data dengan alat bantu
komputer sbb:
Bentuk lain CASI ialah CAPI dimana pewawancara memberikan komputer pada
responden sambil memandu jalannya wawancara. Model seperti ini disebut
dengan CASI-IP, dimana IP merupakan singkatan dari interviewer present.
DBM (Disk by Mail) dan EMS (Electronic Mail Survey): DBM merupakan
bentuk program survei dalam disket yang berisi program wawancara yang
dikirimkan ke responden. Kemudian responden menjalankan programnya ke
komputernya sendiri kemudian mengembalikannya kepada peneliti setelah semua
pertanyaan dijawab. Pada EMS survei dikirim dengan menggunakan email
melalui jaringan komputer, system email tertentu, dan bulletin boards. Pada
umumnya responden diminta berpartisipasi dalam survei ini, jika yang
bersangkutan bersedia mereka diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
sudah tersedia melalui email.
36
CAPAR (Computer Assisted Panel Research), Teleinterview, (Electronic diaries):
Dalam model ini, teleinterview merupakan wawancara dilakukan sendiri tanpa
kehadiran pewawancara. Sedang CAPAR responden diminta mengisi kuesioner
elektronik. Peneliti mengirimkan komputer kepada para responden kemudian
komputer komputer tersebut dihubungkan ke jaringan dengan menggunakan
modem. Pada tele-interview populasi tidak terbatas pada pengguna Internet;
sedang pada CAPAR responden dipilih yang mempunyai akses ke Internet
sehingga sedikit membatasi pemilihan responden.
Email merupakan fasilitas yang paling banyak dipakai di Internet. Apa-apa yang
dapat dikirim melalui email selain teks diantaranya ialah file-file biner, seperti
gambar, video, suara dan file-file yang dapat dijalankan berupa aplikasi tertentu.
Email dikirim melalui Internet sebagaimana data dikirimkan, yaitu isi email
dipecah-pecah dalam bentuk paket-paket yang lebih kecil oleh protokol TCP,
kemudian protokol IP mengirimkan semua paket ke lokasi tujuan. Ketika sampai
ke tujuan TCP menggabung lagi semua paket menjadi satu bagian seperti semula
sehingga ketika dibuka di komputer kita email sudah dapat dibaca secara utuh.
Perjalanan email di Internet cukup berliku-liku mulai dari komputer pengirim
untuk sampai ke komputer tujuan. Email tersebut harus melalui sederetan jaringan
yang kadang masing-masing jaringan mempunyai format email yang berbeda-
beda. Agar email tidak menjadi rusak maka gateway bertugas untuk
menterjemahkan format format email yang berbeda-beda dari satu jaringan ke
jaringan lainnya sehingga email dapat melewati berbagai jaringan dengan aman
sampai ke komputer yang dituju.
Mencermati cara kerja email yang demikian itu, maka penelitian yang
menggunakan email sebaiknya mengikuti cara kerja tersebut. Sebaiknya jangan
mengirimkan data yang besar. Data yang besar lebih baik dipecah-pecah ke dalam
sub-data yang lebih kecil. Data yang berlebihan kemungkinan tidak akan dapat
sampai ke tempat tujuan atau bahkan rusak.
World Wide Web atau disingkat dengan WWW merupakan teknologi yang
berkembang dengan pesat dan inovatif. Karena teknologi tersebut, maka para
37
penggunjung dunia Internet dapat melihat halaman-halaman yang berisi teks,
grafik, suara dan video yang berisi gambar bergerak. Untuk berpindah dari satu
halaman ke halaman lainnya kita dapat menggunakan sarana penghubung yang
disebut hypertext links. Bahasa yang memungkinkan kita dapat menggunakan
sarana penghubung tersebut dan melihat-lihat halaman-halaman di Web ialah
Hypertext Markup Language atau yang popular disebut HTML.
Agar peneliti dapat mencari lokasi halaman Web tertentu, maka yang
bersangkutan harus mengaktifkan browser di layar monitor kemudian menuliskan
alamat atau lokasi dimana halaman-halaman yang akan kita cari tersebut berada.
Nama lokasi Web tersebut disebut sebagai URL atau Uniform Resource Locator.
Sarana yang memungkinkan terjadi komunikasi antara Web browser yang
mengirimkan URL tertentu dengan Web server ialah Hypertext Transfer Protocol
atau HTTP. Oleh karena itu setiap penulisan lokasi Web tertentu harus dimulai
dengan kata http. Ketika server menemukan halaman utama suatu situs,
dokumen atau objek yang dicari maka server yang bersangkutan kemudian
mengirimkan kembali halaman utama suatu situs, dokumen atau objek yang
diminta tersebut ke browser klien dan memunculkan ke layar monitor komputer
peminta.
Jika kita menggunakan web site sebagai media penempatan kuesioner maka
strateginya ialah:
1. Umumkan alamat web site dimana kita menempatkan kuesioner yang akan
digunakan untuk memperoleh data primer melalui web site atau portal yang sudah
popular, misalnya http://www.detik.com, http://www.kompas.com dan sejenisnya
2. Pengumuman dapat berupa banner atau teks yang berisi link ke alamat web site
dimana studi sedang dilaksanakan, sehingga pengunjung situs tersebut dapat
secara langsung membuka kuesioner dengan cara memilih link yang ada pada
banner atau teks tersebut.
38
Jika kita menggunakan email sebagai sarana penelitian yang sedang dilaksanakan,
maka strateginya ialah:
2. Lampirkan kuesioner pada email yang dapat berupa file dokumen atau pdf
pada attachment atau jika dalam format HTML dapat langsung sebagai isi email
itu sendiri.
Dalam dunia Internet atau yang dikenal dengan istilah dunia maya (virtual world)
terdapat aturan yang disebut Netiquette yang berupa kebiasaan-kebiasaan,
konvensi, praktik-praktik yang sama dan harapan-harapan tertentu; oleh karena itu
jika kita ingin berhasil dalam pencarian data primer ini sebaiknya kita ikuti
aturan-aturan yang berlaku di dunia maya. Pemahaman akan aturan-aturan yang
berlaku tersebut akan menolong mempercepat dalam pencarian data yang kita
butuhkan. Beberapa konvensi dalam dunia maya diantaranya ialah:
Jangan mengirim email sampah (bulk mail) karena itu akan mengganggu
privasi orang lain dan membuat si penerima mengeluarkan biaya untuk
membuka email-email tersebut.
Jangan membanjiri alamat email orang lain dengan menggunakan teknik
email spam karena akan merusak server milik orang lain
Jangan menulis email dengan menggunakan huruf besar semua karena itu
tidak sopan
Mintalah infromasi yang hanya sesuai dengan kelompok yang dituju, jika
yang dituju merupakan kelompok kepentingan (usenet interest groups)
Kirimlah informasi sesingkat mungkin antara satu atau dua halaman saja.
Informasikan mengenai penelitian yang sedang dilaksanakan kepada para
pemberi informasi yang kita butuhkan.
Dimana kita dapat mengirimkan email kepada calon responden yang akan kita
mintai informasi? Berikut ini adalah tempat-tempat para pengunjung Internet
(netter) melakukan komunikasi atau berkumpul secara maya.
39
2. Mailing Lists: mailing lists berfungsi mirip dengan news groups perbedaannya
ialah jika pada news groups pesan atau berita dibaca di alamat web tertentu, maka
dalam mailing lists pesan atau berita dengan topik tertentu dikirimkan melalui
email.
Dalam mencari alamat email tersebut tentunya tidak semudah yang kita
bayangkan, oleh karena itu kita perlu menggunakan metode tertentu. Metode ini
sama dengan metode pencarian data sekunder di Internet sebagaimana tertulis di
bagian ke lima buku ini. Metode dapat berupa metode tradisional seperti
penggunaan FTP, Gopher, Telnet, Wais atau menggunakan piranti canggih seperti
Search Tools dalam World Wide Web, misalnya pada http://www.google.com
yang merupakan search tool yang paling banyak informasinya sampai dengan
artikel ini ditulis terdapat 4,285,199,774 halaman situs di seluruh dunia.
Agar kita dapat memperoleh data atau informasi yang berkualitas, maka kita perlu
melakukan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
40
bisnis biasanya memberikan insentif dalam bentuk undian berhadiah bagi
para responden yang bersedia menjadi respondennya.
Gunakan teknik sampling yang benar sesuai dengan kaidah yang berlaku
dalam dunia penelitian.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun perbedaan yang dapat saya simpulkan dari data primer dengan data
sekunder adalah :
Data sekunder: Data sekunder dikumpulkan oleh orang lain dan disediakan untuk
perusahaan
Contoh: data sekunder tersedia dalam bentuk database komersial yang disediakan
oleh jasa database dengan bayaran
41
secara ringkas, jenis dan sumber data disajikan pada bagan berikut
Iklan
http://www.ghorayeb.com/files/branchial_cleft_cyst_ct_labeled.jpg
Pramod, John R. 2011. Text Book of Dental Radiography Second Edition. New
Delhi : Jaypee Brothers Medical Publisher.
42
43