You are on page 1of 1

Hambatan Desa Sehat

Hambatan dari terbentunya desa sehat berdasarkan potret ketersediaan fasilitas kesehatan
yaitu adanya kesenjangan pembangunan wilayah diantaranya 89,08% desa tidak memiliki sarana
apotek, 91% desa tida memiliki Poliklinik, 61% desa tidak memiliki Poskesdes, 79,91% desa
tidak memiliki Polindes, 69,64% desa tidak memiliki Puskesmas Pembantu.
Selain itu, hambatan lain dari terwujudnya desa sehat yaitu bahwa di daerah tertinggal
rata-rata jarak yang dibutuhkan untuk mencapai Puskesmas Rawat Inap dan Tanpa Rawat Inap
adalah 33,2 Km dan 30,1 Km, sama dengan 3 kali lebih jauh dibandingkan daerah maju dan 2
kali lebih jauh dibandingkan rata-rata nasional (PODES, 2014). Dan untuk mencapai Puskesmas
Pembantu rata-rata jarak terdekat didaerah tertinggal adalah 21,9 Km, sama dengan 3 kali lebih
jauh dibandingkan daerah maju dan 2kali lebih jauh dibandingkan rata-rata nasional (PODES,
2014).
Hambatan atau kendala lain dari desa sehat yaitu distribusi tenaga dokter yang masih
rendah. Terdapat empat provinsi terendah dalam hal distribusi tenaga dokter di puskesmas, yakni
Provinsi Maluku, Maluu Utara, Papua, dan Papua Barat. Kondisi terburuknya terjadi di Provinsi
Papua, dimana hanya terdapat 685% dari total puskesmas yang yang ada di provinsi tersebut
yang memiliki tenaga doter, sedangkan 32% sisanya tidak memiliki tenaga dokter dengan rata-
rata tingkat ketersediaan tenaga dokter hanya sebesar 1 orang.
Sedangkan kendala lain yaitu kepercayaan masyarakat yang masih kental dengan adat
istiadat sehingga mereka lebih percaya dengan adat istiadat di daerahnya misalnya ibu yang
melahirkan tidak diperbolehkan makan ikan yang dipercaya nanti anaknya akan bau amis,
padahal dalam kesehatan ikan itu baik dalam memperbaiki nutrisi ibu hamil.

You might also like