You are on page 1of 38

Jenis Luka

Luka Lecet

Adalah terkelupasnya kulit ari/luar dan diikuti dengan sedikit


pendarahan karena gesekan benda keras & kasar

Cara Mengobatinya:
Bagian yang lecet dibersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan pada alkohol
sampai luka terlihat kering
Lalu Bagian yang luka diolesi betadin atau obat merah.

Luka Iris

Adalah robeknya kulit yang terjadi karena benda tajam.

Cara Mengobatinya:
Darah yang keluar dari tempat yang terluka dibersihkan dan darah yang masih keluar
dihentikan dengan cara menekan pada bagian yang sakit dengan kain kasa atau kapas
yang dipadatkan.
Selanjutnya olesi dengan obat merah. jika darah masih keluar tutuplah dengan kain
kasa lalu diperban atau diplester.

Luka Memar

Adalah luka yang tejadi karena robeknya sebagian serabut/tendon ligamen.

Cara Mengobatinya:
Bagian yang cedera diistirahatkan dengan diurut lalu berikan kompres es/air dingin
setelah kejadian sampai 24 jam berikutnya.
Luka Tusuk

Adalah luka yang terjadi karena luka dimana kulit dan otot
mengalami perobekan pada serabut yang cukup dalam.

Cara Mengobatinya:
Bagian yang luka dibersihkan dari benda yang menusuk, kemudian dibersihkan lagi
dengan alkohol agar tidak terjadi infeksi yang lebih parah.
Selanjutnya luka yang kering diberikan antiseptik. Jika darah masih keluar tutuplah
kain kasa lalu diperban.
Jika luka cukup parah cepat dibawa ke puskesmas atau poliklinik.

Nah Itulah Jenis Luka & Cara Mengobatinya. Sedikit ngeri kan
Wah gak nyangka sudah sore, nunggu berbuka. Lagi pula jari udah keriting

Wasalamualaikum
Cara perawatan berbagai jenis luka
Definisi Luka

Luka adalah hal yang sering terjadi dilingkungan kita. Kadang bila menurut kita luka tidak terlalu parah
cukup dirawat sendiri, pendapat ini tidak salah. Hanya saja belum semua paham betul bagaimana cara
merawat luka yang benar, akibatnya bila luka salah dikelola bisa-bisa menjadi terinfeksi, yang seharusnya
dalam waktu 3 hari sudah membaik, penyembuhannya akan menjadi lebih panjang dengan kemungkinan
komplikasi yang lebih banyak.

Berikut adalah penjelasan mengenai penanganan luka yang benar bagi anda.

Sebelum mengenai penanganan luka yang benar, maka akan saya jelaskan silsilahnya dulu artinya dulu?
Luka tergores : Robekan pada permukaan kulit
Luka lecet : Luka mengelupas di kulit disebabkan dari jatuh tergesek oleh permukaan yang kasar
sehingga menimbulkan luka yang lebar tapi tidak dalam.
Luka robek : terputusnya jaringan permukaan kulit dan lapisan di dalamnya yang disebabkan oleh luka
akibat benda tajam (pisau) dan lainnya yang biasanya memiliki garis luka yang lurus.
Luka tusuk : luka akibat tusukan paku, jarum, gigitan dan lainnya.

Penting untuk diketahui bahwa semua luka yang disebutkan diatas memiliki resiko untuk terjadinya
infeksi dan infeksi yang paling dikhawatirkan adalah terjadinya tetanus. Tetanus merupakan penyakit
yang serius dan dapat menjadi fatal. Untuk mencegah luka menjadi tetanus akan diperlukan penanganan
luka yang baik dan pemberian anti tetanus serum bila anda belum mendapatkan imunisasi anti tetanus.

Semua luka yang mempunyai resiko terjadinya infeksi akan dapat dicegah dengan cara, dilakukan tidakan
pencuci serta membalut luka merupakan cara yang sangat penting untuk mencegah jari yang kotor dan
objek lain yang kotor untuk bersentuhan dengan luka. Bila luka terkontaminasi dengan kotoran maka
resiko terjadinya infeksi akan semakin besar (lihat tabel kriteria luka berpotensi terkena tetanus hal 40),
dan penanganannya akan menjadi lebih sulit.

Berikut ini merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mencuci dan membalut luka anda, ingatlah selalu
untuk menjaga kelembutan dan kebersihan serta jangan lupa untuk memakai kapas atau kassa hanya
sekali pakai saja.

berikut penanganan luka yang benar

SEBELUM MELAKUKAN PERTOLONGAN


CUCILAH TANGAN ANDA TERLEBIH DAHULU
2. Pengelolaan Luka

a. Luka tergores, pengelolaannya

1) Campurlah air dengan cairan anti septic (bisa berupa rivanol) atau dengan mengunakan larutan
iodium.

2) Cucilah luka tergores itu dengan cairan atau larutan yang telah disediakan, dengan menggunakan
kassa, Usahakan jari tangan tidak menyentuh luka.

3) Balurkan larutan iodium pada luka, lalu biarkan luka terbuka untuk kering, atau balut dengan kassa
dan plester

b. Luka lecet yang bersih, pengelolaannya

1) Campurlah air dengan cairan anti septic (bisa berupa rivanol ) atau dengan mengunakan larutan
iodium.

2) Cucilah luka tergores itu dengan cairan atau larutan yang telah disediakan, dengan menggunakan
kassa, Usahakan jari tangan tidak menyentuh luka.

3) Tutup luka dengan kassa steril.

4) ulangi perawatan 2 kali sehari

c. Luka lecet yang kotor atau infeksi, contohnya terjatuh dari sepeda.
Pengelolaannya :

1) Lakukan langkah 1 dan 2 seperti diatas, pencucian luka dilakukan dengan lebih ditekankan pada
menghilangkan kotoran yang menempel pada luka, lakukan dengan lembut dan berhati-hati

2) Tutup luka dengan kassa antibiotik, atau kompres dengan larutan iodine, lalu tutupi luka dengan
kassa steril.

3) Mintalah nasehat dari dokter anda untuk pengelolaan infeksi selanjutnya.

d. Luka robek kecil, contohnya luka tergores pisau. Pengelolaannya


1) Hentikan perdarahan dengan balut tekan menggunakan kain atau kassa.

2) Setelah perdarahan berhenti, bersihkan luka dengan menggunakan cairan antiseptik atau larutan
iodium , dan kompres luka dengan kassa yang dibasahi oleh larutan iodium ( jangan terlalu basah, cukup
menempel di kassa saja).

3) Tutup dengan kassa dan plester atau band aid, lakukan ganti balut tiap hari sampai sembuh.

e. Luka robek sedang sampai lebar, pengelolaannya

1) Hentikan semua perdarahan yang ada, dengan cara menekan luka menggunakan kain atau kassa,
beri tekanan yang cukup.(jangan memakai kapas pada luka ini). Bila luka berdarah dilakukan penekanan
yang cukup dalam waktu 5-10 menit perdarahan yang terjadi akan terhenti.

2) Tutup luka dengan beberapa lembar kassa dan balut luka dengan baik. Jangan mengikat luka pada
bagian bawah luka, cukup ditekan dengan kasa atau kain saja.

3) Bila memungkinkan naikkan bagian yang terluka untuk menghindari perdarahan.

4) Segera temui dokter anda untuk pertolongan lebih lanjut.

5) Tindakan dokter yang dilakukan adalah melakukan penjahitan jaringan yang terluka dan melakukan
penilaian lebih lanjut pada penderita.

Hal yang sering terjadi pada luka dengan perdarahan adalah rasa panik bagi penderita, dan ini dapat
menimbulkan rejatan dengan tanda-tanda, penderita pucat (tandanya bibir menjadi lebih pucat), nadi
menjadi lebih lemah dan kesadaran penderita agak turun ( tidak respon waktu ditanya / pingsan).
Lakukan pengelolaan rejatan dengan cara, baringkan penderita lalu naikkan kedua kaki setinggi 350
tunggu selama 5-10 menit, bila tindakan berhasil penderita akan kembali merah wajahnya dan
kesadarannya mulai pulih, lakukan pertolongan awal diatas lalu trasport penderita ketempat pertolongan
selanjutnya

f. Luka tusuk, pengelolaannya

1) Macam luka tusuk adalah tertusuk paku, atau luka tergigit binatang

2) Campurlah air dengan cairan anti septic (bisa berupa rivanol )atau dengan mengunakan larutan
iodium.

3) Cucilah luka tergores itu dengan cairan atau larutan yang telah disediakan, dengan menggunakan
kassa.
4) Balut luka

5) Carilah pertolongan medis untuk semua luka tusukan dan gigitan, jika riwayat imunisasi tetanus
tidak jelas lanjut langkah 6.

6) Mintalah dilakukan suntikan anti tetanus pada dokter anda

7) Bila terjadi infeksi pada luka segera cari pertolongan dokter.

g. Tanda-tanda luka terinfeksi dan pengelolaannya

1) Luka akan terinfeksi bila perawatan luka kurang baik pada pertolongan awal, atau terjadi
kontaminasi dengan kuman

2) Tanda awal luka terinfeksi, luka akan menjadi:


a.Panas
b.Membengkak di sekitar luka
c.Warna kulit menjadi lebih merah
d.Suhu menjadi lebih tinggi (naik) disekitar luka atau seluruh tubuh
e.Nyeri bila disentuh

3) Bila terdapat tanda-tanda diatas, anda membutuhkan pertolongan dokter untuk pengelolaan lebih
lanjut.

4) Sebagai pertolongan pertama luka untuk dapat dicuci ulang kembali, bila terdapat nanah pada luka,
nanah tersebut harus dievakuasi ( dikeluarkan ) dari dalam luka.

Semua luka memiliki resiko terjadi infeksi . Jadi cuci tangan sebelum merawat luka

Yang anda Butuhkan dalam situasi ini adalah

1. Cairan rivanol untuk mencuci luka

2. Antiseptik ( Iodium) untuk menghilangkan kuman

3. Kassa steril dan tidak steril

4. Kassa antibiotik

5. Plester dan perban

6. Cuci tangan anda dengan sabun anti septik, setiap akan melakukan perawatan
Materi Pertolongan Pertama

UMUM

Pertolongan Pertama merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya
mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih
ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek
tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada
korban

Dalam kegiatan kepramukaan, khususnya yang dialkuakn di alam terbuka, materi pertolongan
pertama penting untuk dikuasai. Karena dalam kegiata tersebut bisa saja terjadi kecelakaan
sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-
satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit
atau dokter terdekat.

MAKSUD, KEGUNAAN DAN TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA

Maksud PP adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian
dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit
agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari.

Kegunaan materi ini secara khusus adalah untuk membekali setiap pramuka penegak agar dapat
memberikan pertolongan pertama dilapangan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi
badan atau cacat.
SIKAP, KEWAJIBAN DAN WILAYAH SEORANG PENOLONG

Sikap penolong :

1. Tidak panik, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menganggap
enteng luka yang diderita korban.

2. Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan.

3. Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar.

4. Perhatikan tanda-tanda shock.

5. Janganterburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan keparahan
luka yang dialami korban.

Kewajiban Penolong :

1. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan

2. Perhatikan keadaan penderita

3. Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan

4. Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit

Wilayah Penolong:

Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa
korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan
korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.

TEKNIK DALAM P3K


A. Prioritas dalam P3K

Urutan tindakan secara umum:

1. Cari keterangan penyebab kecelakaan

2. Amankan korban dari tempat berbahaya

3. Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.

4. Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.

5. Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.

Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk
menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul
tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi
dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga
jiwanya tidak bisa terselamatkan.

B. Pembalutan

Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada
sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi.

Kegunaan pembalutan adalah:

1. menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.


2. melakukan tekanan

3. mengurangi atau mencegah pembengkakan

4. membatasi pergerakan

5. mengikatkan bidai.

Macam-macam pembalutan:

1. Pembalutan segitiga atau mitela

Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan
kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur
sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut
segitiga.

2. Pembalut Plester

Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut
meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan
kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).

3. Pembalut Pita Gulung.

4. Pembalut Cepat.

Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.

Indikasi pembalutan:

Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.

Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut:

1. Bundar, pada kepala.

2. Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah
dan betis

3. Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari
tangan.

4. Tidak karuan bentuknya, pada persendian

C. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah.
Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan
bidai:

1. Bidai harus melebihi dua persendian yang patah

2. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.

3. Bidai dibungkus agar empuk.

4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.

Alat-alat bidai:

1. Papan, bamboo, dahan

2. Anggota badan sendiri

3. Karton, majalah, kain

4. Bantal, guling, selimut

D. Pernafasan buatan

Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah
melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:

1. Tersedak,

2. Tenggelam

3. Sengatan Listrik,

4. Penderita tak sadar,

5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen,

6. serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.

Fase RJP:

A = Airway control (pengeuasaan jalan napas),

B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)

C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)


Untuk teknik RJP dapat dilihat pada lampiran gambar.

E. Evakuasi dan Transportasi

Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih
aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai
setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama
perjalanan.

Cara pengangkutan korban:

1. Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual

Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan,
dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang

2. Pengangkutan dengan alat (tandu)

Rangkaian pemindahan korban:

1. Persiapan,

2. Pengangkatan korban ke atas tandu,

3. Pemberian selimut pada korban

4. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.

Prinsip pengangkatan korban dengan tandu:

1. Pengangkatan korban,

Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu,
panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.

2. Sikap mengangkat.

Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.

3. Posisi siap angkat dan jalan.

Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali;

-menaik, bila tungkai tidak cedera,

-menurun, bila tungkai luka atau hipotermia,


-mengangkut ke samping,

-memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu

-kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.

TRANSPORTASI

Merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas
perawatannya lebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi pasien/ korban cedera
cukup parah sehingga harus dirujuk ke dokter.

Tata cara pemindahan korban:

a. Dasar melakukan pemindahan korban; aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara
udara agar tetap segar.

b. Syarat pemindahan korban:

1. korban tentang keadaan umumnya cukup baik

2. tidak ada gangguan pernapasan

3. pendarahan sudah di atasi

4. luka sudah dibalut

5. patah tulang sudah dibidai

Sepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang:

- Keadaan umum korban

- Sistem persyarafan (kesadaran)

- Sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah)

- Sistem pernapasan

- Bagian yang mengalami cedera.

F. BEBERAPA KECELAKAAN DAN PERTOLONGANNYA

1. Pingsan

Yaitu korban tidak sadarkan diri tetapi nafasnya ada.


Macam-macam pingsan:

a. Pingsan karena sengatan matahari

Gejalanya: penghentian keringat yang tiba-tiba, korban lemah, sakit kepala, tidak dapat
berjalan tegak, suhu tubuh 40-41C, pernapasan cepat dan tidak teratur.

Pertolongan: baringkan ditempat teduh dan banyak angin, komperes seluruh tubuh dengan air
dingin, usahakan agar tidak mengigil dengan memijat kaki dan tangan, bila keadaan tidak
membaik bawa kerumah sakit.

b. Pingsan karena kelelahan/ kelaparan

Gejalanya: Kedinginan dan berkeringat, lemah, pandangan berkunang-kunang, kesadaran


menurun.

Pertolongan: baringkan ditempat datar, letakkan kepala lebih rendah dari kaki,buka baju
bagian atas, dan kendurkan pakaian yang menekan. Bila muntah miringkan kepala, beri bau-
bauan yang merangsang, setelah sadar beri minuman air gula.

2. Shock

Yaitu: peredaran darah terganggu karena kekurangan cairan sehingga mengakibatkan


terganggunya alat tubuh.

Gejalanya: kesadaran menurun, denyut nadi cepat >140/menit dan semakin lama melambat
bahkan hilang, penderita mual, kbadan dingin, lembab&pucat,napas tidak teratur, pandangan
kosong,tidak bercahaya, pupil melebar.

Pertolongan: Baringkan kepala lebih rendah dari kaki kecuali gegar otak, tarik lidah penderita
keluar, bersihkan hidung dan mulut dari sumbatan, selimuti, hentikan pendarahan bila ada patah
tulang pasang bidai, bawa keRS

3. Keseleo

Keadaan dimana persendian keluar dari sendinya, lalu kembali lagi.

Pertolongan: Istirahatkan korban dengan letak keseleo ditnggikan

Boleh dikomperes air hangat dan urut hati-hati

Bila lutut dipasang kness dekker, lakukan pembalutan agar keras pada bagian lain

Bawa ke RS untuk memastikan apakah ada retak atau patah tulang

4. Patah tulang
Menurut kontaminasinya:

patah tulang tertutup: ujung tulang tak berada di luar

Tanda-tanda: Gerakan tak normal, tambahan adanya bengkak, sakit bila digerak.

Pertolongan: usahakan tulang yang patah tidak bergerak dengan memasang bidai dan bawa
keRS.

Patah tulang terbuka: ujung tulang berada di luar.

Tanda-tanda: Tulang mencuat keluar, menjadi kotor, pendarahan sulit dihentikan.

Pertolongan: Mencuci luka dengan air bersih, tulang yang keluar dimasukan, tutup dengan kassa
steril, gunakan anti septic, pasang perban elastic dan setelah selesai pasang bidai dan langsung
transportasi.

Jenis patah tulang terbuka:

Patah tulang belakang

Sulit ditentukan bila keliru akan fatal

Pertolongan: bila korban jatuh atau jatuh terduduk yang keras dan mengeluh sakit di punggung
dan nyeri jika ditekan maka korban tidak boleh duduk, punggung harus tetap datar dan di
transportasi dalam keadaan telentang dan di bidai.

Patah tulang panggul

Sulit menentukannya

Pertolongan: bila korban jatuh terduduk atau miring dan mengeluh nyeri dan sakit untuk duduk,
maka langsung saja di transportasi dalam keadaan berbaring.

Patah tulang rusuk

Tanda-tanda: ada trauma, untuk bernapas dalam sakit, nyeri tekan napas tertahan.

Pertolongan: hati-hati jangan sampai mengangkat dengan menekan daerah dada karena bisa jadi
patahan tulang rusuk menembus paru-paru ynag akan berakibat fatal. Dapat dibantu dengan
pemasangan plester lebar dari punggung, memutar ke dada, secara perlahan langsung
transportasi ke RS, korban dalam keadaan duduk atau berbaring asal bagian yang patah tidak
tertekan.

Patah tulang kecil-kecil


Pertolongan: untuk meta karpal dan jari-jari tangan, korban menggenggam bola karsa kemudian
dibalut dengan elastic perban. Tetapi untuk metatarsalia dan jari-jari kaki cukup langsung
dipasang perban elastic.

5. Penyakit Penggunungan (Mountain Sickness)

Terjadi pada ketinggian 2000 mdpl reaksinya tergantung pada daya tahan tubuh orang yang
bersangkutan:

Penyakit kegunungan yang akut.

Gejala: penderita measa pusing, sakit kepala, lelah, mengantuk, kedinginan, mual, dan
muntah-muntah, pucat, sesak, gelisah, susah konsentrasi, susah tidur. Hal ini karena oksigen
daam tubuh berkurang.

Pertolongan: Istirahatkan selama 24 s.d. 48 jam, bila tidak ada perubahan turunkan ke tempat
yang lebih rendah.

Penyakit pegunungan akut disertai kelainan paru-paru.

Terjadi pada ketinggian diatas 3000 mdpl, Gejala: munculnya 36 jam setelah tiba di tempat
tersebut.

Tanda-tanda: batuk kering, bahkan batuk berdarah, seesak napas, dada terasa teretekan denyut
nadi makin cepat, penderita pucat, membiru kemudian pingsan.

Pertolongan: baringkan dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya, berikan
pernapasan buatan bila perlu, turunkan penderita ke tempat yang lebih rendah, bawa ke RS.

6. Luka bakar.

Luka disebabkan karena api, benda-benda panas, air panas, liran listrik, dan bahan kimia.

Derajat Luka Bakar:

Derajat I hanya mengenai permukaan (epidermis), berupa warna kemerahan pada kulit,
ada rasa nyeri, biasanya sembuh spontan dalam waktu 7-10 hari.

Derajat II mengenai lapisan dermis, terjadi gelembung berisi cairan, terasa nyeri, dengan
peralatan baik sembuh dalam waktu 10-14 hari.

Derajat IIB mengenai dermis bagian dalam, gelembung-gelembung biasanya pecah, warna
pucat, rasa nyeri, embuh lma dan menimbulkan bekas.

Derajat III seluruh lapisan kulit rusak, sembuh lama dan menimbulkan cacat yang hebat.
Luka bakar harus melihat pada derajat kedalaman, permukaan, dan luas luka bakar tersebut.
Bahaya luka bakar luas adalah kondisi dehidrasi yang mengancam jiwa penderita.

Pertolongan: Pertama, kita harus membebaskan tubuh penderita dari bahan penyebab. Daerah
yang terbakar cukup cukup di rendam/ di siram dengan air dingin (jangan air es) karena akan
menambah sakit. Luka bakar yang luas perlu segera mendapatkan tambahan cairan untuk
mencegah dehidrasi, jika wilayah terbakar > 10% penderita harus dirawat di RS.

7. Tenggelam.

Pertolongan beri pernapasan buatan, raba denyut nadi leher, bila tidak teraba lakukan pijatan
jantung dengan cara menekan atau memukul dada korban denga telapak tangan, melakukan
sampai korban sadar, kosongkan air dalam perut dengan memiringkan kepala korban sedikit
lebih rendah dari perut, kemudian letakan ke atas belakang hingga air keluar dari mulut.

8. Benda Asing yang Masuk Kedalam Tubuh

a. Benda asing dihidung, misalnya pacet.

Caranya: Letakkan segelas air dingin didepan rongga agar pacet keluar atau meneteskan
air tembakau kehidung

Setelah pacet melepaskan gigitannya, tarik dengan pinset

b. Benda asing ditelinga, misalnya serangga.

Caranya: teteskan beberapa tetes minyak tanah

Beri air hangat

9. Gigitan Binatang

Binatang jika mengigit akan menimbulkan 3 masalah yaitu:

Perlukaan

Mencuci luka sampai bersih dengan air (steril).

Menghilangkan adanya benda asing

Membuang jaringan yang mati

Memberikan anti septic

Menjahit luka
Infeksi

Cara mengatasi berikan anti serum

Keracunan,cara mengatasi:

Tenangkan penderita agar tidak cepat menjalar,

Baringkan penderita dengan posisi yang lebih rendah dari jantung

Memberikan ikatan yang kuat di atas dan bawah tempat yang digigit

Cuci sampai bersih

Istirahatkan tempat yang digigit

Menghindari manipulasi (pijit-pijit)

Kirim ke RS

Contohnya:

Digigit ular

racun ini bersifat merusak sel setelah 4 jam, racun akan menjalar keseluruh tubuh.

Pertolongan :

Pada Perlukaan

Memberikan tekanan pada sumber pendarahan

Mencuci luka sampai bersih dengan air steril

Menghilangkan benda asing pada luka

Membuang jaringan yang sudah mati

Memberikan antiseptic

Menjahit luka

Menutup luka dengan kasa steril

Bahaya infeksi
Sama dengan perlukaan

Berikan suntikan ATS

Pada keracunan

Baringkan penderita dengan posisi lebih rendah dari jantung

Usahakan penderita tetap tenang, agar tidak cepat menjalar

Memberi ikatan yang kuat atas dan bawah dari tempat yang digigit dengan 10cm, kendorkan
setiap jam sekali selama menit

Mengistirahatkan bagian yang digigit

Hindari manipulasi dengan pijit-pijit

Bawa kerumah sakit

Digigit pacet

Ludah lintah atau pacet mengandung zat anti pembekuan darah, sehingga darah mengalir terus-
menerus melalui beku luka yang menyebabkan gatal-gatal dan terjadi pembengkakan.

Pertolongan: Lepaskan pacet dengan membawa/meneteskan air tembakau ketubuh lintah,


kemudian gosok bekas gigitan dengan salep anti gatal.

Digigit serangga

Dapat menimbulkan pembengkakan, merah dan rasa sakit

Pertolongan: Sengatan serangga diambil

Bekas gigitan digosok dengan salep anti gatal (reason)

Beri obat penahan sakit (aspirin,antalgin,dsb)

10. Keracunan makanan.

Pertolongan: usahakan penderita muntah dengan memekan langit-langit tenggorokan dengan jari
melalui mulut.

Setelah muntah beri norit / arang ditumbuk halus

Bila perlu diberikan napas buatan.


G. PENGENALAN OBAT-OBATAN

OBAT LUAR 1. Rivanol OBAT DALAM1. CTM

2. Plester 2. Paracetamol/Antalgin

3. Betadine 3. Norit & Susu

4. Minyak kayu putih 4. Promag

5. Alkohol 5. Napacin

6. Tetes mata 6. Enterostop

7. Bioplasenton 7. Femi

8. Counterpain

9. Kapas

10. Pembalut

11. Oxycan
MATERI PELATIHAN DOKTER KECIL

Beberapa hal yang perlu diketahui dokter kecil


1. Perawatan Luka

1. Penolong harus mencuci tangan

2. Jangan menyentuh luka / darah secara langsung. Gunakan sarung tangan

3. Bersihkan luka dengan air/pembersih luka (dettol yang diencerkan)

4. Kemudian berikan obat antiseptik (betadin

2. Mimisan (epistaksis)

1. Pengertian : adalah perdarahan karena pecah pembuluh darah hidung

2. Pertolongan ;

a) Duduk di kursi, posisi kepala menunduk

b) Menjepit hidung selama 5-10 menit untuk menghentikan perdarahan

c) Bernapas lewat mulut

d) Berikan kompres es di daerah hidung.

3. Memar (hematoma)

1. Penyebab: Terbentur, terkilir

2. Pertolongan:

a) Korban diposisikan agar lebih nyaman

b) Istirahatkan daerah yang cedera

c) Kompres dengan es yang dibungkus kain.

d) Tinggikan bagian yang cedera

4. Luka bakar

1. Pertolongan:
a) Segera dinginkan luka dengan air mengalir

b) Keringkan luka pelan-pelan

c) Oleskan obat luka bakar (silverdiazin, betadine, bioplacenton).

2. Hindari

a) Mengoleskan mentega, kecap, pasta gigi

b) Meniup luka

c) Melepas dengan paksa pakaian yang melekat pada kulit

d) Merendam dalam air dingin

5. Alergi

1. Pengertian : reaksi tubuh yang lebih sensitif dari kondisi normal terhadap makanan/benda asing
yang masuk ke dalam tubuh

2. Penyebab: a)
Makanan, digigit serangga

3. Gejalaa) Kemerahan pada kulit, gatal, bengkak sekitar mata, Sesak napas

4. Pertolongan

a) Tenangkan korban

b) Berikan kompres dingin pada tempat gatal

c) Berikan obat anti alergi.

6. Pencegahan terjadinya cedera:

1. Waspada saat beraktivitas

2. Gunakan penutup saat membawa benda panas/tajam

a) Jangan membawa benda/tajam atau runcing sambil berlari

b) Bila perlu membawa benda tajam, arahkan ke bawah dan beri penutup

3. Duduk tenang saat makan/minum


a) Jangan makan sambil berlari/bermain agar tidak tersedak.

4. Bermainlah dengan permainan anak-anak di tempat aman.

a) Jangan bermain dengan benda tajam, hindari kontak dengan listrik, kran air panas.

b) Hindari berlari di tempat licin.

c) Berlarian di tempat umum, mall, restoran dll.

Bila perlu memegang alat listrik, keringkan tangan dan kaki, gunakan sandal kar
Cuaca yang tak menentu seperti sekarang, kadang panas kadang hujan membuat kita harus
berhati-hati belum lagi jika hujan lebat dan terjadi banjir seperti yang sering terjadi di berbagai
daerah. Hal ini dapat menjadi penyebab berbagai macam penyakit seperti batuk, pilek, diare atau
muntaber. Yang disebut terakhir ini merupakan penyakit kategori berbahaya yang bisa merenggut
jiwa seseorang.

Muntaber atau kependeken dari muntah dan berak adalah suatu gangguan kesehatan yang sangat
berbahaya. Penderita mengalami muntah-muntah dan diare tak hanya sekali atau dua kali dengan
selang waktu yang tidak lama. Keterlambatan dalam menangani hal ini bisa berakibat fatal,
apalagi jika muntaber terjadi dengan tingkat keseringan yang cukup tinggi. Penderita bisa lemas
karena banyak kehilangan cairan. Jika tidak segera ditangani atau ditolong dengan cepat dan
tepat dapat mengakibatkan kematian.

Pertolongan paling menentukan bagi penderita muntaber adalah pada beberapa jam pertama
sejak penderita terserang. Pertolongan pertama amat sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa
saja dengan bahan-bahan yang sudah tersedia di rumah. Bahan-bahan yang perlu disediakan
hanyalah gula pasir, garam dan air masak itu saja. Di setiap rumah atau di warung bahan
semacam ini mudah di dapat sebab merupakan kebutuhan yang sering kita gunakan untuk
keperluan dapur.

Biasanya kepanikan terjadi jika ada salah satu anggota keluarganya terlihat mengalami gejala
muntaber. Jika kita melihat hal itu terjadi, tak perlu panik tetapi segeralah bertindak cepat.
Pertolongan pertama dapat dilakukan dengan memberikan larutan gula garam dengan segera
begitu terlihat adanya gejala-gejala muntaber agar tidak terjadi dehidrasi. Cara mencampur bahan
: larutkan 1 sendok teh gula pasir (4 gram) dan 1 ujung sendok teh garam dapur (1 gram) ke
dalam segelas air masak (200 cc).

Begitu penderita mulai terserang berikan 2 atau 3 gelas larutan yang sudah jadi. Setelah itu setiap
kali penderita mencret atau muntah verikan 1 gelas lagi. Sementara pertolongan pertama sudah
terlaksana bawalah penderita penderita secepatnya ke rumah sakit terdekat. Pemberian larutan
hendaknya diteruskan sampai penderita mendapat pertolongan dokter atau medis. Dengan cara
sederhana tersebut penggantian cairan tubuh dapat sesegera mungkin diatasi sehingga dehidrasi
dapat dihindari.

Pencegahan secara tuntas dari masalah muntaber ini dengan memperbaiki lingkungan sekitar dan
air minum. Biasanya muntaber terjadi oleh karena lingkungan yang tidak sehat, kotor, kumuh,
lembab dan buruknya kondisi air minum yang dikonsumsi. Sementara lingkungan masih belum
sehat, maka penyebarluasan metode pertolongan pertama pada muntaber ini perlu dilaksanakan
dengan efektif sehingga setiap anggota masyarakat dapat melakukannya.

Apabila masyarakat tahu dan mengerti apa yang harus dilakukan dalam usaha melakukan
pertolongan pertama, korban jiwa akibat serangan muntaber dapat ditekan seminimal mungkin.
Oleh karena itu biasakan hidup sehat dan bersih baik lingkungan atau makanan dan minuman
yang kita konsumsi.
TENTANG DIARE

DEFINISI DIARE

Diare adalah suatu penyakit yang di tandai dengan berubahnya kondisi tinja dari lembek sampai mencair
disertai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar (lebih dari 3 kali dalam satu hari). Seriusnya
buang air besar disertai dengan kondisi tinja yang lembek merupakan tolok ukur bagi keparahan diare.

ISTILAH DIARE

Diare akut : kurang dari 2 minggu

Diare Persisten : lebih dari 2 minggu

Disentri : diare disertai darah dengan ataupun tanpa lender

Kholera : diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholora

YANG BERESIKO TINGGI TERKENA DIARE

Anak dibawah umur 5 tahun

Manula

Orang yang kekebalan tubuhnya rendah

CIRI CIRI PENYAKIT DIARE

Kadang kadang desertai panas

Anak cengeng, tidak makan dan haus

Berak encer terus menerus kadang disertai muntah

Badan lemah dan lesu.

CARA PENULARAN DIARE

Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makanan / air minum yang terkintaminasi tinja / muntahan
penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk
menyuap makanan.

PENYEBAB DIARE
1. Makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu

2. Maminum air yang masih mentah

3. memakan makanan yang dihinggapi lalat/ makanan yang tercemari bakteri

4. keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia

5. Alergi terhadap susu

6. Buang air besar di sembarang tempat

7. tidak menjaga kebersihan sarana mandi, cuci dan jamban

8. Hewan peliharaan dibiarkan berkeliaran

9. lingkungan yagn kumuh dan kotor

Lingkungan yang kumuh dan kotor menjadi tempat berkembangbiaknya agen pembawa penyakit
diare seperti bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur, cacing, protozoa). Lalat sebagai vector
pembawa turut membantu penybaran kuman penyakit diare.

CARA MENCEGAH DIARE

Oarng dapat mencagah diare bila mereka memahami apa penyebabnya dari diare dan bagaimana serta
tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap penyakit itu, berikut adalah upaya upaya pencgahan
diare :

1. menjaga kebersihan lingkungan (tidak buang sampah sembarangan, buang air besar di sebarang
tempat, dll)

2. menutup makanan agar tidak dihinggapi lalat

3. merebus air untuk minum sampai dengan mendidih

4. memberikan ASI pada bayi

5. mencuci tangan dengan sabun sebelum makan

6. mencuci tangan setelah membuang sampah dan membersihkan saluran

7. mencuci tangan setelah membasuh balita buang air besar

8. mencuci bahan makanan dan peralatan makan dengan air bersih

9. penggunaan air bersih yang cukup


10. hewan peliharaan diberikan kandang

11. membuang tinaja bayi atau anak kecil di jamban

12. menjaga kebersihan sarana sanitasi mandi, cuci dan jamban

PENANGANAN DIARE

meningkatan pembarian cairan rumah tangga (kuah sayur, air tajin, larutan gula garam, bila ada
berikan oralit)

meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang serta makanan ekstra sesudah
diare

memberikan larutan gula garam

CARA MEMBUAT LARUTAN GULA GARAM :

1. gula satu sendok the penuh

2. garam sendok the

3. air masak 1 gelas

4. campuran diaduk sampai larut benar

CARA MEMBUAT ORALIT

1. sediakan 1 gelas (200 ml) air yagn telah dimasak / air the

2. masukan 1 bungkus bubuk oralit kedalam gelas

3. aduk sampai larut benar

TAKARAN PEMBERIAN ORALIT

Umur Jumlah Cairan

Di bawah 1 thn 3 jam pertama 1,5 gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali mencret

Dibawah 5 thn(anak balita) 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret
Anak diatas 5 thn 3 jam pertama 6 gelas, selnjutnya 1,5 gelas setiap kali mencret

Anak diatas 12 thn & 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali mencret(1
dewasa gelas : 200 cc)
Jakarta, Terkadang orang masih terus mengonsumsi suplemen vitamin meskipun kebutuhan
vitamin dalam tubuhnya telah terpenuhi. Akibatnya sering terjadi kondisi overdosis vitamin.
Apa saja tanda-tanda overdosis vitamin?

Vitamin adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup oleh tubuh manusia
untuk menjalankan fungsi tertentu. Namun, jika tubuh kelebihan vitamin alias overdosis
justru akan menimbulkan efek samping yang buruk.

Vitamin diklasifikasikan manjadi dua, yaitu yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan larut
dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Semua vitamin diperoleh dari sumber tumbuhan dan
hewan, atau keduanya.

Tidak adanya vitamin dalam tubuh dapat menimbulkan suatu kondisi yang dikenal sebagai
defisiensi vitamin (kekurangan vitamin).

Beberapa penyakit dari defisiensi vitamin menunjukkan kondisi medis yang cukup parah,
dan karenanya orang disarankan untuk melakukan diet seimbang untuk mencegah kondisi
ini. Ada juga tersedia suplemen vitamin yang dapat membantu memenuhi kebutuhan
vitamin dalam tubuh.

Kondisi overdosis vitamin muncul ketika ada kelebihan asupan salah satu vitamin. Kondisi
ini juga dikenal sebagai keracunan vitamin, karena kelebihan vitamin dalam tubuh
menimbulkan beberapa efek samping.

Overdosis vitamin yang larut dalam lemak menimbulkan efek samping yang lebih serius
dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam air.Next

You might also like