Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada Zaman Yunani Kuno terdapat filsafat dan ilmu keduaya adalah satu
kesatuan, keduanya adlaah pengetahuan rasional yang diperoleh dari pemikiran
atau rasio manusia.pada Zaman Yunani Kuno filsafat terpusat pada alam sehingga
disebut filosof alam dan segala sesuatu tentang peristiwa di dalamnya. Zaman ini
belum mengenal tentang tujuan dan sejarah itu bergerak menuju kemajuan.
Mereka masih berpikiran tentang alam dan apa-apa yang ada di dalamnya.
Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa ilmu yang berkembang yang ada
dari pemikiran filsafat masa Yunani Klasik mengilhami /mempengaruhi pemikiran
para filsuf Abad Pertengahan dan Zaman Baru. Sehingga kita dapat menikmati
hasilnya yang berupa teknologi. Di samping itu periode Filsafat Yunani
merupakan periode penting sejarah peradaban manusia yang dapat mengubah pola
pikir manusia.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengatakan bahwa segala sesuatu itu tetap tidak bergerak. Demikianlah para pemikir
berupaya untuk mencari induk dari semua aspek yang paling berpengaruh.
Masyarakat pada Zaman Yunani Kuno sudah tidak mempercayai mitos-mitos, dan
meninggalkan pemikiran irasional. Mereka juga tidak dapat menerima pengalaman yang
didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima apa adanya), melainkan secara
kritis menyelidiki sesuatu (sikap an inquiring attitude). Oleh karena itu zaman Yunani
Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat dimana muncul tokoh-tokoh yang
secara bebas dapat mengungkapkan ide-ide, antara lain: Thales (625-545 SM),
Phytagoras (580-500 SM), Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), Aristoteles (384-
322 SM).
Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat
berkembang dengan baik. Masyarakat mulai meninggalkan mitos-mitos dan pemikiran
irrasional mereka untuk menuju pengetahuan yang lebih maju. Ada segolongan kaum
yang pandai berpidato (rethorika) dinamakan kaum sofis. Objek penyelidikannya bukan
lagi alam tetapi manusia. Di sinilah dimulai pengetahuan para pemikir untuk
mengungkap pengetahuan dari unsure manusia.
Socrates dengan mengatakan bahwa yang benar dan yang baik harus dipandang
sebagai nilai-nilai objektif yang dijunjung tinggi oleh semua orang. Namun Socrates
dihukum mati. Hasil pemikiran Socrates dapat didukung oleh Plato yang mengatakan:
realitas seluruhnya terbagi atas dua dunia bagi pancaindra dan dunia yang hanya terbuka
bagi rasio kita. Dunia yang pertama adalah dunia jasmani dan yang kedua dunia ide.
Pendapat Socrates dikritik oleh Aristoteles dengan mengatakan bahwa yang ada
itu adalah manusia-manusia yang konkret. Ide manusia tidak terdapat dalam kenyataan.
Aristoteles adalah filsuf realis. Sumbangan yang sampai sekarang masih digunakan
dalam ilmu pengetahuan adalah mengenai abstraksi, yakni aktivitas rasional di mana
seseorang memperoleh pengetahuan.
Menurut Aristoteles ada tiga macam abstraksi, yakni abstraksi fisis, abstraksi
matematis, dan metafisis.Abstraksi yang ingin menangkap pengertian dengan membuang
4
unsur-unsur individual untuk mencapai kualitas adalah abstraksi fisis. Sedangkan
abstraksi di mana subjek menangkap unsur kuantitatif dengan menyingkirkan unsur
kualitatif disebut abstraksi matematis. Abstraksi di mana seseorang menangkap unsur-
unsur yang hakiki dengan mengesampingkan unsur-unsur lain disebut abstraksi metafisis.
Pada Zaman Alexander Agung (359-323 SM) sebagai kaisar Romawi berkembang
sebuah kebudayaan trans nasional yang disebut kebudayaan Hellinistis, karena kekuasaan
Romawi dengan ekspansi yang luas membawa kebudayaan Yunani mencakup seluruh
wilayah yang ditaklukkan Alexander Agung. Bidang filsafat, di Athena tetap merupakan
suatu pusat yang penting, tetapi berkembang pula pusat-pusat intelektual lain, terutama
kota Alexandria.
Pada saat itu bidang filsafat tetap berkembang, namun tidak ada filsuf yang
sungguh-sungguh besar kecuali Plotinus. Pada masa ini muncul beberapa aliran berikut:
a. Sinisme: Menurut paham ini jagat raya ditentukan oleh kuasa-kuasa yang
disebut Logos. Oleh karena itu, segala kejadian berlangsung menurut
ketetapan yang tidak dapat dihindari. Aliran Sinisme merupakan
pengembangan dari aliran Stoik.
b. Stoik: Menyatakan penyangkalannya adanya Ruh dan Materi aliran ini
disebut juga dengan Monoisme dan menolak pandangan Aristoteles dengan
Dualismenya.
c. Epikurime: Segala-galanya terdiri atas atom-atom yang senantiasa bergerak.
Manusia akan bahagia jika mau mengakui susunan dunia ini dan tidak boleh
takut pada dewa-dewa. Setiap tindakan harus dipikirkan akan akibatnya.
Aliran ini merupakan pengembangan dari teori atom Democritus sebagai obat
mujarab untuk menghilangkan rasa takut pada takhayul.
d. Neo Platonisme: Paham yang ingin menghidupkan kembali filsafat Plato.
Tokohnya adalah Plotinus. Seluruh filsafatnya berkisar pada Allah sebagai
yang satu. Segala sesuatu berasal dari yang satu dan ingin kembali kepadanya.
5
2.4 Zaman Abad Pertengahan
Abad Pertengahan ditandai dengan munculnya para penggagas teori di dalam ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para pemikir, sehingga
aktivitas ilmiah terpusat dengan aktivitas keagamaan, ketuhanan, pengabdian pada tuhan.
Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah ancilla theologia atau abdi
agama.
Periode Abad Pertengahan mempunyai perbedaan dengan abad sebelumnya.
terletak pada dominasi agama. Timbulnya Agama Kristen yang diajarkan oleh Nabi Isa
AS. pada permulaan Abad Masehi membawa perubahan besar terhadap kepercayaan
keagamaan.
Pada zaman ini kebesaran kerajaan Romawi runtuh, begitu pula dengan peradaban
yang didasarkan oleh logika, ditutup oleh gereja dan digantikan dengan logika
keagamaan. Agama Kristen menjadi problema kefilsafatan karena mengajarkan bahwa
wahyu Tuhanlah yang merupakan kebenaran yang sejati. Hal ini berbeda dengan
pandangan Yunani Kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai oleh
kemampuan akal. Mereka belum mengenal adanya wahyu.
a. Periode Patristik
Zaman patristik berawal dari suatu kelompok yang disebut patrisme,
patrisme sendiri berasal dari kata latin pater yang artinya Bapak
Gereja maka disebut dengan patrisme sendiri karena adanya sekumpulan
para pendeta-pendeta. . Periode ini mengalami dua tahap:
1) Permulaan agama Kristen, setelah mengalami berbagai kesukaran
terutama mengenai filsafat Yunani, maka agama Kristen memantapkan
diri.
2) Filsafat Agustinus, yang merupakan seorang ahli filsafat yang terkenal
pada masa patristik. Agustinus melihat dogma-dogma sebagai suatu
keseluruhan.
6
b. Periode Skolastik
Periode ini berlangsung dari tahun 800-1500 M. Periode ini dibagi menjadi
tiga tahap:
1) Periode skolastik awal (abad ke-9-12), ditandai oleh pembentukan
metode-metode yang lahir karena hubungan yang rapat antara agama dan
filsafat. Yang tampak pada permulaan ialah persoalan tentang Universalia.
2) Periode puncak perkembangan skolastik (abad ke-13), ditandai oleh
keadaan yang dipengaruhi oleh Aristoteles akibat kedatangan ahli filsafat
Arab dan Yahudi.
3) Periode skolastik akhir (abad ke-14-15), ditandai dengan pemikiran
kefilsafatan yang berkembang ke arah nominalisme, ialah aliran yang
berpendapat bahwa universalisme pada periode skolastik awal tidak
memberi petunjuk tentang aspek yang sama dan yang umum.
2.5 Deskripsi Pemikiran Para Tokoh Filsafat Yunani Kuno sampai Abad
Pertengahan
7
menjadi dasar segala sesuatu adalah air.Penemuannya didasarkan atas
kenyataan bahwa air dapat diamati dalam bentuknya yang bermacam-
macam.
8
demikian, teori filsafatnya juga mempunyai segi positif, yaitu segala
kekacauan pasti ada jalan keluarnya. "Seseorang tidak bisa dua kali
masuk ke sungai yang sama".
9
b. Gorgias (480-380 SM)
Gorgias mendapat sukses besar di Athena karena ajarannya
dalam retorika, yaitu seni meyakinkan. Karyanya yang terkenal adalah
Nihillisme. Baginya, tiada sesuatu pun yang ada. Seandainya ada
sesuatu, sesuatu itu tidak dapat dikenal. Seandainya sesuatu itu dapat
dikenal, pengetahuan itu tidak dapat disampaikan kepada orang lain.
10
halnya Plato, Aristotle juga mengemukakan gagasan dualisme, yaitu:
"antara bentuk dan materi, tak terpisahkan satu sama lain" sebagaimana
setiap benda itu tentu memiliki bentuk tertentu dan tersusun atas materi
tertentu. Selain filsafat, Aristotle juga mengembangkan ilmu
pengetahuan alam, logika dan psikologi.
11
sesungguhnya. Epicurus juga mengajarkan tentang atom menurutnya,
"tiada sesuatu pun yang ada, yang ditimbulkan oleh sesuatu yang tidak
ada, dan tidak ada sesuatu yang ada, yang kemudian musnah menjadi tidak
ada". Segala sesuatu disusun dari atom-atom yang telah ada dengan
adanya ruang kosong. Semua atom tidak dapat dibagi-bagi dan tidak dapat
binasa.
d. Euclid ( c.300)
12
hidrostatika, serta menciptakan teknikpengungkitan untuk mengangkat
benda berat, dan penemu teknik pompa air berdasarkan kerja sekrup.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Zaman Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum, karena
menjawab persoalan disekitarnya dengan rasio dan meninggalkan kepercayaan
terhadap mitologi atau tahyul yang irrasional. Filsafat sebelumnya disebut sebagai
filsafat alam, di mana semua aspek yang dipikirkan dan ditelaah hanyalah
kejadian di alam. Sehingga disebut filsuf alam.
2. Zaman Keemasan Yunani Kuno, muncullah pemikir pemikir yang hebat, mereka
adalah Socrates, Plato, Aristoteles, dll. Para pemikir ini telah menemukan bahwa
pada zaman ini yang ditelaah bukan algi alam tetapi manusia. Plato
mengungkapkan selain jasmani ide adalah hal yang paling penting untuk
menunjang kesuksesan perkembangan pengeahuan.
3. Zaman Helinitis dan Romawi, pada zaman ini filosof yang terkenal hanyalah
plotinus. Yang beusaha mengembangkan ilmu plato, filsafat di masa ini dibagi 2
yaitu sinisme dan stoic.aliran plotinus terpusat pada alloh segala sesuatu berpusat
pasa satu dan akan kembali kepadanya
4. Zaman Pertengahan, pada zaman ini hanya terpusat pada kegiatan keagamaan,
segala sesuatunya hanyalah pengabdian pada tuhan. Agama Kristen mulai dapat
diterima di romawi.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan makalah ini senantiasa dapat bermanfaat bagi semua
pembaca yang senantisa dapat meningkatkan cakrawala ilmu pengetahuan yang sampai
saat ini dapat kita nikmati dalam bentuk teknologi
14
DAFTAR PUSTAKA
http://kuliahfilsafat.blogspot.com/2009/08/filsafat-zaman-yunani-kuno.html, diakses
tanggal 5 september 2009
http://iklanbarisgratis.info/search/Filsafat+Zaman+Yunani+Kuno ,diakses tanggal 5
september 2009
http://dedenwahyudi.wordpress.com/2009/05/07/filsafat-yunani-kuno-masa-sebelum-
sokrates-dan-masa-sokrates/ ,diakses tanggal 5 september 2009
http://nazalanoorm.blogspot.com/2009/06/pemikiran-filsafat-sejarah-antara.html, diakses
tanggal 5 september 2009
http://milleniumstainjember.blogspot.com/2009/06/review-pemikiran-filsafat-abad-
yunani.html diakses tanggal 5 september 2009
http://rezaantonius.wordpress.com/2009/07/20/logika-sebagai-metode-di-dalam-filsafat-
abad-pertengahan/ ,diakses tanggal 5 september 2009
15