You are on page 1of 13

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI
Pemeriksaan Sampel Plankton, dan Bentos

Penyusun :
Aina Zeni Pratami (P07133114003)
Dyah Ajeng Rizki Nugraheni (P07133114015)
Indah Wijayanti (P07133114025)
Tiara Annisa (P07133114037)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2014
PRAKTIKUM 1

Hari, tanggal : Senin, 22 September 2014


Materi Praktik : Pemeriksaan Plankton
Mata Kuliah : Ekologi Kesehatan
Kompetensi : Mengidentifikasi plankton, mikrobentos, dan makrobentos di
badan air
Waktu : 120 menit
Semester :I
Tempat : Laboratorium Ekologi

A. Tujuan Praktik : Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan kualitas plankton


di badan air

B. DASAR TEORI

Pengertian Plankton

Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang hidupnya, mengaoung,


mengambang, atau melayang didalam air yang kemampuan renangnya terbatas
sehingga mudah terbawa arus.
Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki
kemampuan aktif berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya : ikan,
cumi cumi, paus, dll.

Penggolongan Plankton
Plankton digolongkan kedalam beberapa kategori, yaitu:
Berdasarkan Fungsi
Secara fungsional, plankton digolongkan menjadi empat golongan utama,
yaitu fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.
a. Fitoplankton
Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya
mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat
oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 200m (1 m =
0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada
yang berbentuk rantai.
Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat tumbuh dengan sangat
lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada air laut.
Pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan.

b. Zooplankton
Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya
mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga
keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat
heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari
bahan anorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya sangat bergantung
pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi
zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik.
Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran
besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok
yang paling umum ditemui antara lain.
skopepod (copepod), eufausid(euphausid), misid (mysid), amfipod (amphipod, kae
tognat(chaetognath)

c. Bakterioplankton
Bakterioplankton, adalah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini orang makin
memahami bahwa bakteri pun banyak yang hidup sebagai plankton dan berperan
penting dalam lour hara (nutrient cycle) dalam ekosistem laut mempunyai ciri yang
khas, ukurannya sangat halus (umumnya < 1 m), tidak mempunyai inti sel, dan
umumnya tidak mempunyai klorofil yang dapat berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam
ekosistem laut adalah sebagai pengurai (decomposes). Semua biota laut yang mati, akan
diuraikan oleh bakteri sehingga akan menghasilkan hara seperti fosfat, nitrat, silikat,
dan sebagainya. Hara ini kemudian akan didaur-ulangkan dan dimanfaatkan lagi oleh
fitoplankton dalam proses fotosintesis.

d. Virioplankton
Virioplankton adalah virus yang hidup sebagai plankton. Virus ini ukurannya sangat
kecil ( kurang dari 0,2 um ) dan menjadikan biota lainnya, terutama bakterioplankton
dan fitoplankton, sebagai inang (host). Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan
kegiatan hayati. Tetapi virus ini dapat pula memecahkan dan mematikan sel-sel
inangnya. Baru sekitar dua tahun lalu para ilmuwan banyak mengkaji virioplankton
ini dan menunjukkan bahwa virioplankton pun mempunyai fungsi yang sangat penting
dalam daur karbon (carbon cycle) di dalam ekosistem laut.

C. Bahan dan Alat


a. Bahan :
No. Nama dan Spesifikasi Bahan Jumlah
1. Aquadest 100 ml
2. Formalin 10 ml
3. Kapas/tissue 200 gr

b. Alat :
No. Nama dan Spesifikasi Alat Jumlah
1. Mikroskop 1 buah
2. Sedgewick Rofter Counting Cell 1 buah
(SRCC)
3. Pipet pasteur 1 buah
4. Petridist 1 buah

D. Cara Kerja
1. Botol flakon dipasang pada ujung kerucut jala plankton dan diikat dengan
karet gelang.
2. Diambil air sampel dengan ember volume 10 liter hingga penuh dan
tuangkan dalam jala plankton dengan posisi tegak lurus sehingga semua
organism plankton terkonsentrasi dalam botol flakon.
3. Flakon dilepas dari jala plankton dan segera lakukan pengawetan dengan
diberi formalin 4% sebanyak 2 tetes.
4. Sampel Plankton yang diperoleh harus dilengkapi data :
a) Lokasi pengambilan sampel/stasiun
b) Tanggal dan Jam
c) Kedalaman
d) Cuaca
e) Kecepatan Arus
f) Beberapa parameter fisika dan kimia perairan lain
5. Untuk analisis gunakan rumus

a. Indeks Diversitas dari Shannon-Wiener


ID = - (ni/N log ni/N)
Atau
ID = pi ln pi

Keterangan :
ni = cacah individu jenis ke-1
N = cacah individu seluruh jenis
ID = indeks diversitas
b. Kelimpahan Fitoplankton dan Zooplankton
K = (L/P) Q (1/V)

Keterangan :
K = nilai kelimpahan plankton (sel/liter)
L = jumlah volume tersaring (liter)
P = sub sampel dipreparat (liter)
Q = jumlah plankton yang didapat
V = volume yang disaring (liter)

E. Hasil Pengamatan

No. Spesies Jumlah ID = pi ln pi


1. Anacytis 1
2. Synedra 1
3. Rivularia 1
4. Palmella 1

# Indeks Keragaman ( Diversitas )


ID = - (ni/N log ni/N)
Atau
ID = pi ln pi
ID =1,38629 (Tercemar sedang menurut Lee, Dkk, 1975)
Keterangan :
Indeks Pencemaran (Lee. Dkk, 1975) dibagi atas empat bagian yaitu
>2.0 = Tidak tercemar
>2.0-1.6 = Tercemar Ringan
>1.5-1.0 = Tercemar sedang
<1.0 = Tercemar Berat
Untuk menentukan kualitas suatu perairan dapat dilakukan dengan
menghitung indeks hayati di perairan tersebut dengan indeks divertasi Shanon-
Wiener.
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai indeks keanekaragaman hayati di
aliran air depan kampus poltekkes dengan menggunakan Indeks Diversitas Shannon
Winner adalah 1,38629. Dari Indeks keanekaragaman ini dapat disimpulakan bahwa
tercemar sedang.

F. Pembahasan

Adapun nilai indeks diversitas yang diperoleh dari aliran air depan kampus
poltekkes adalah1,38629, dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa kolam tersebut
tercemar sedang. Suatu perairan yang sudah tercemar tidak dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan sehari-hari juga oraganisme yang dapat hidup hanya organisme yang dapat
mentolerir pencemaran tersebut .
Jenis Phytoplankton yang dominan adalah Spirogyra sp dan Lepocinclys sp.
Jenis-jenis plankton yang di dapat yaitu, Anacytis sp, Synedra sp, Rivularia sp, dan
Palmella sp.
Adanya fitoplankton di suatu perairan dapat dijadikan indikator di dalam
suatu perairan. Karena phytoplankton merupakan produsen primer di dalam suatu
perairan dan mendukung kehidupan organisme lain seperti zooplankton. Dengan
mengetahui Indeks Keanekaragaman hayati dalam suatu perairan , kita dapat
mengetahui tingkat pencemaran perairan tersebut. Karena Indeks ini dapat
menunjukkan kepada kita berapa banyak jenis spesies yang dapt hdup di perairan
tersebut.

G. Kesimpulan

1. Plankton adalah organisme air yang hidupnya melayang layang dan


pergerakannnya sangat diengaruhi oleh gerakan air.
2. Jenis plankton yang ditemukan adalah Anacytis sp, Synedra sp, Rivularia sp,
dan Palmella sp.
3. Nilai Indeks keanekaragaman hayati di aliran air depan kampus poltekkes
adalah 1,38629, hal ini mengindikasikan bahwa kolam ini tercemar sedang.
4. Keanekaragam plankton di suatu tempat dapat di jadikan parameter untuk
menentukan kualitas perairan
PRAKTIKUM 2

Hari, tanggal : Senin, 22 September 2014


Materi Praktik : Pemeriksaan Bentos
Mata Kuliah : Ekologi Kesehatan
Kompetensi : Mengidentifikasi mikrobentos dan makrobentos di
badan air
Waktu untuk mencapai : 120 menit
kompetensi
Semester :I
Tempat : Laboratorium Dasar

A. Tujuan Praktik
Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan jumlah mikrobentos dan makrobentos
pada perairan.

B. Dasar Teori
Pengertian Bentos

Bentos adalah organic yang hidup di dasar perairan (substrat) baik yang sesil, merayap
maupun menggali lubang. Contohnya : kerang, teripang, bintang laut, karang, dll. Bentos hidup di
pasir, lumpur, batuan, patahan karang atau karang yang sudah mati. Substrat perairan dan kedalaman
mempengaruhi pola penyebaran dan morfologi fungsional serta tingkah laku hewan bentik. Hal
tersebut berkaitan dengan karakteristik serta jenis makanan bentos.Organisme yang termasuk
makrobentos diantaranya adalah: Crustacea, Isopoda, Decapoda, Oligochaeta, Mollusca, Nematoda
dan Annelida. Klasifikasi benthos menurut ukurannya : Makrobenthos merupakan benthos yang
memiliki ukuran lebih besar dari 1 mm (0.04 inch), contohnya cacing, pelecypod, anthozoa,
echinodermata, sponge, ascidian, and organic. Meiobenthos merupakan benthos yang memiliki
ukuran antara 0.1 1 mm, contohnya polychaete, pelecypoda, organic, ostracoda, cumaceans, rganic,
turbellaria, dan foraminifera. Mikrobenthos merupakan benthos yang memiliki ukuran lebih kecil
dari 0.1 mm, contohnya bacteri, diatom, organic, amoeba, dan lainnya

Makrobentos mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus nutriendi dasar
perairan. Montagna et all. (1989) menyatakan bahwa dalam ekosistem perairan, makrozoobentos
berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam aliran organi dan siklus dari alga
planktonik sampai konsumen tingkat tinggi.
komunitas bentos dapat juga dibedakan berdasarkan pergerakannya, yaitu
kelompok hewan bentos yang hidupnya menetap (bentos sesile), dan hewan bentos
yang hidupnya berpindah-pindah (motile). Hewan bentos yang hidup sesile seringkali
digunakan sebagai indikator kondisi perairan.
Keberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai organik
lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor orrganik yang berpengaruh diantaranya adalah
produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi hewan bentos. Adapun organik abiotik
adalah fisika-kimia air yang diantaranya: suhu, arus, oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen
biologi (BOD) dan kimia (COD), serta kandungan nitrogen (N), kedalaman air, dan substrat dasar
(Allard and Moreau, 1987);APHA, 1992). Hewan ini memegang beberapa peran penting dalam
perairan sepertidalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organic yang memasuki
perairan(Lind, 1985).

C. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan


Alat
No. Nama dan Spesifikasi Alat Jumlah
1. Cawan petri 1 buah
2. Pinset 1 buah
3. Loup 1 buah
4. Saringan 1 buah
5. Mikroskop 1 buah
6. Petridist 1 buah

Bahan
No. Nama dan Spesifikasi Bahan Jumlah
1. Aquadest 100 ml
2. Formalin 10 ml
3. Kapas/tisu 200 gr

D. Cara Kerja
1. Saring hewan bentos dengan saringan berdiameter 0,595 mm lalu dicuci
dengan air hingga bebas dari kotoran dan bahan pengawet alkohol atau
formalin.
2. Letakkan bentos pada cawan petri dengan pembubuhan air bersih hingga
basah .
3. Amati hewan bentos dengan loup.
4. Lakukan identifikasi spesies hewan bentos khususnya hewan dasar air.
5. Hitung jumlah masing-masing spesies.
6. Untuk analisis gunakan rumus :
A. Indeks diversitas dari shannon wiener
ID = - (ni/N log ni/N)
Atau
ID = pi ln pi

E. Hasil Pengamatan
No. Spesies Jumlah ID = pi ln pi
1. Paludestrina minuta (Totten) 4
2. Pyrgulopsis nevadensis 3
(Stearns)
3. Flumicola nuttalliana (Lea) 1

ID = 0,97428
F. Pembahasan
Adapun nilai indeks diversitas bentos yang diperoleh dari aliran air depan
kampus poltekkes adalah 0,97428. Jenis Bentos yang dominan adalah
Paludestrina minuta sp. Jenis- jenis bentos yang di dapat di aliran air depan
kampus poltekkes yaitu Pyrgulopsis nevadensis sp, dan Flumicola nuttalliana
sp.

G. Kesimpulan
1. Nama benthos diberikan pada organisme penghuni dasar baik sungai,
kolam, danau, situ, telaga, waduk dan lautan. Menurut cara makannya
bentos dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pemakan penyaring (filter
feder) dan deposit feder.
2. Jenis- jenis bentos yang di dapat di ALIRAN AIR DEPAN KAMPUS
POLTEKKES yaitu Paludestrina minuta sp, Pyrgulopsis nevadensis sp,
dan Flumicola nuttalliana sp.
3. Nilai indeks diversitas bentos yang diperoleh dari aliran air depan kampus
poltekkes adalah 0,97428.

Dari hasil kegiatan praktek Ekologi Lingkungan tentang Pemeriksaan


Sampel Plankton, dan Bentos kita bisa memahami tentang bentuk struktur tubuh
Plankton dan Bentos meskipun dalam pemeriksaan tersebut tidak ditemukan bentos
dan kita juga lebih mengetahui macam-macam Plankton dan Bentos. Sehingga kami
dapat menyimpulkan bahwa sungai malendeng sudah tercemar karena tidak di
temukan bentos dan Plankton yang hidup di tempat itu ( sungai malendeng ) Hanya
ada satu ataupun dua spesies yang bisa bertahan hidup. Kami juga dapat mengetahui
bagaimana cara pemeriksaa sampel yang baik dan cara mengidentifikasi sampel
tersebut.

H. Saran
Kiranya melalui praktek ini seluruh mahasiswa mampuh untuk menerapkan di
waktu yang akan datang guna kepentingan pendidikan dan lingkungan. Diharapkan
pula kepada seluruh mahasiswa kiranya mampuh bekerjasama dengan baik untuk
praktek serta penyusunan laporan. Dan disarankan pula kepada seluruh mahasiswa
untuk mengambil bagian dalam kebersihan dan perawatan alat-alat yang digunakan
dalam praktek.

DAFTAR PUSTAKA

PROPOSAL BIOLOGI (ZOOLOGY) BENTOS | duniabiologisaja.blogspot.com


Sebagian di Ambil dari Laporan Praktikum pengambilan sampel plankton dan
bentos

You might also like