You are on page 1of 3

1

beliau hanya mudik seorang diri. Sehingga, dapat menekan biaya yang ada. Bagi
beliau mudik lebaran adalah sesuatu yang tidak wajib dilakukan. Mungkin beliau
tidak akan bermudik jika beliau kehabisan tiket pesawat. Oleh karena itu, beliau
berpendapat : bagi orang yang liburnya hanya sebentar seperti saya dan tidak ingin
membuang banyak waktu di jalan, lebih baik menggunakan pesawat sebagai sarana
transportasi mudik lebaran.
1. Ibu Atiek (54 tahun, guru SMA)
Berbeda dengan pemudik di atas. Beliau lebih memilih mobil sebagai sarana
transportasi yang paling cocok baginya. Walaupun menempuh perjalanan jauh dari
Malang hingga Solo, baginya itu adalah pilihan terbaik. Bermudik dengan tiga
anggota keluarga lainnya dan berencana tinggal di Solo selama enam hari,
membuatnya berpikir untuk menggunakan mobil. Barang bawaan yang banyak, harga
tiket pesawat dan kereta api yang mahal, serta keinginan menggunakan privasinya
secara bebas juga merupakan alasan-alasan yang utama bagi beliau. Sisi positif bila
menggunakan mobil itu banyak, kata beliau, misalnya kita bisa menghemat uang
lebaran kita untuk keperluan lain (membelikan baju lebaran untuk anak, membuat
ketupat, memberi fitrah, dll), selain itu kita juga bisa istirahat pada jam yang kita
inginkan (berhenti pada pos pemberhentian, makan siang di restoran, dll). Oleh
karena itu, mobil adalah sarana transportasi yang beliau pilih untuk mudik lebaran
tahun ini.Tetapi bila ada uang, mungkin saya akan mencoba pesawat, kata beliau.
2. Bapak Sucipto H. (51 tahun, Dosen)
Sama halnya dengan Ibu Atiek. Beliau menggunakan mobil untuk bermudik
dengan keempat anggota keluarganya yang lain. Alasan beliau juga tidak jauh
berbeda dengan Ibu Atiek, akan tetapi alasan utama beliau menggunakan mobil
adalah sebagai saran berkunjung ke sanak saudara dan mengunjungi berbagi tempat
pariwisata. Sehingga bila beliau memilih menggunakan sarana transportasi lain,
beliau dan keluarga tidak dapat secara leluasa mengunjungi tempat-tempat yang
mereka inginkan. Memang menggunakan mobil adalah hal yang melelahkan bagi
beliau karena keluarga beliau mudik dari Surabaya sampai Sragen. Lima jam
perjalanan adalah hal yang sangat melelahkan baginya. Selain itu, kecelakaan, hal
lain yang tiba-tiba datang (ban bocor, macet), pada pengendara yang tidak tertib
khususnya bus yang sering melanggar marka jalan dan sepeda motor yang selalu
2

berkendara di tengah jalan, membuat beliau semakin tertarik untuk mencoba beralih
ke sarana transportasi yang lain. Selain itu, beliau juga harus mengunjungi dua rumah
di lain kota. Sehingga sangat merepotkan bagi beliau bila menggunakan sarana
transportasi yang lain. Dua tahun yang lalu, beliau pernah mencoba menggunakan
kereta api sebagai sarana transportasi saat mudik lebaran. Tetapi, anak-anak beliau
protes karena seminggu harus diam di rumah nenek mereka tanpa mengunjungi salah
satu saudara mereka. Mungkin untuk saat ini, beliau tetap memilih mobil sebagai
sarana transportasi utama beliau saat mudik lebaran.
3. Ibu Untari (39 tahun, Wiraswata)
Kereta Api adalah sara transportasi yang beliau gunakan. Hanya mudik dengan
satu anaknya dan tiga hari menghabiskan waktu untuk bermudik adalah
pertimbangan beliau untuk memilih kereta api. Beliau mudik dari Sragen ke Jogja
dengan menggunakan kereta Pramex. Menurut beliau, mudik menggunakan kereta
api sangat nyaman, harga tiket cukup murah, yaitu 25 ribu rupiah, perjalanan juga
tidak terlalu lama, tidak berdesak-desakan dengan pemudik lain, serta keamanannya
terjaga. Tahun lalu, beliau mudik menggunakan sepeda motor, beliau mengeluh
kecapekan dan was-was. Selain gampang terserang penyakit (masuk angin),
kecelakaan adalah momok terbesar baginya. Oleh karena itu, beliau sangat senang
saa diumumkan adanya kereta baru jurusan Sragen-Yogyakarta. Sehingga beliau
dapat memilih alternatif ini.
4. Bapak Hanung (35 tahun, wiraswata)
Mudik dari Semarang ke Yogyakarta dengan membawa satu isteri dan satu anak
yang masih balita membuatnya berpaling dari sepeda motor ke mobil. Selain aman
untuk isteri dan buah hatinya. Menggunakan mobil juga sangat nyaman, tidak seperti
sepeda motor.

2.3 Dampak Positif dan Negatif


Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui berbagai dampak positif dan
dampak negatif dari sarana transportasi yang mereka gunakan menurut pendapat mereka masing-
masing.
2.3.1 Mobil
Dampak positif : Privasi lebih dihargai, relatif murah, aman (bila waspada),
nyaman.
3

Dampak negatif : Mudah capek, tidak efisien waktu, rawan kecelakaan.


2.3.2 Pesawat
Dampak positif : Efisien waktu, aman, nyaman, tidak mudah capek.
Dampak negatif : Mahal, sering terjadi keterlambatan jadwal, sering
kehabisan
tiket, kurang bisa menikmati liburan.
2.3.3 Kereta Api
Dampak positif : Aman, nyaman, tidak terlalu capek.
Dampak negatif : Mahal, sering terjadi keterlambatan jadwal, berdesak-
desakan
dengan pemudik lain, sering kehabisan tiket.
2.3.4 Sepeda Motor
Dampak positif : Privasi lebih dihargai, relatif murah.
Dampak negatif : Mudah capek, tidak efisien waktu, rawan kecelakaan,
tidak
nyaman.
Dampak positif dan dampak negatif tersebut dapat lebih terlihat bila kita membandingkan
satu sarana transportasi dengan saran transportasi yang lain. Sehingga kita bisa memilih sarana
transportasi mana yang sesuai dengan kita yang bisa membuat kita nyaman bermudik lebaran.
Tidak hanya dilihat dari satu aspek melainkan kita harus melihatnya dari berbagai aspek. Bila
kita telah menentukan sarana transportasi yang terbaik untuk kita. Niscaya kita akan dapat
menikmati mudik lebaran tersebut dengan nyaman, aman, dan senang

You might also like