You are on page 1of 51

LAPORAN PENGKAJIAN MASALAH EVALUASI PROGRAM

KESEHATAN LINGKUNGAN DI WILIYAH KERJA


PUSKESMAS KELURAHAN RAWASARI
PERIODE JANUARI - MARET 2017

Disusun Oleh :
KELOMPOK 9

Reza Septian Noorady 1102011231


Metty Tusiana 1102012162
Primasetyo Anggata R 1102010219
Sari Nur R 1102012261
Wandan Surya Kencana 1102012304

Pembimbing :
dr. Dian Mardhiyah, MKK, Dipl DK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2017
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Pengkajian Masalah dengan judul LAPORAN PENGKAJIAN


MASALAH EVALUASI PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN DI
WILIYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN RAWASARI PERIODE
JANUARI - MARET 2017 telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Mei 2017


Pembimbing,

dr. Dian Mardhiyah, MKK, Dipl DK

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh


Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga Laporan Lingkaran Pemecahan Masalah yang berjudul
LAPORAN PENGKAJIAN MASALAH EVALUASI PROGRAM
KESEHATAN LINGKUNGAN DI WILIYAH KERJA PUSKESMAS
KELURAHAN RAWASARI PERIODE JANUARI - MARET 2017 ini dapat
diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang
sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Dian Mardhiyah, MKK, DiplDK, selaku dosen pembimbing
sekaligus staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
1. Dr. Dini Widianti, MKK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas YARSI
2. Dr. Erlina Wijayanti, MPH, selaku koordinator kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
3. DR. Rifqatussaadah, SKM, MKes, selaku sekretaris dan staf
pengajar kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
kedokteram Universitas YARSI

ii
4. Dr. Yusnita, M.Kes, selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteram Universitas YARSI
5. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, DiplDKselaku staf pengajar
kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
6. DR. Kholis Ernawati, S.Si, MKes selaku staf pengajar kepaniteraan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteram Universitas YARSI
7. dr. Hj. Sophianita G.T Aminy, MKK, PKK, selaku staf pengajar
kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteram
Universitas YARSI
8. Dr. Citra Dewi, MKes, selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteram Universitas YARSI
9. Dr. Ivo selaku kepala Puskesmas Kelurahan Rawasari beserta seluruh
tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kelurahan Rawasari,
10. Dr. Rusmadi, selaku pembimbing yang membimbing dan memberi
masukan bermanfaat selama berada di Puskesmas Kelurahan
Rawasari.
11. Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kelurahan Rawasari
yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran proses penulisan laporan ini.
Dari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sebagai perbaikan dan sangat
diperlukan. Semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang terkait.

Jakarta, Mei 2017

Tim Penulis

iii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN .......................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viviv
DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ......................................................... 1
1.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Rawasari ............................................ 1
1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas ........................................................... 5
1.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Kelurahan Rawasari .................... 1817
1.2 KESEHATAN LINGKUNGAN ........................................................ 2423
1.2.1 Tujuan Kesehatan Lingkungan ................................................... 2423
1.2.2 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan ...................................... 2423
1.2.3 Sasaran Kesehatan Lingkungan .................................................. 2524
Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut: . 2524
1.2.4 Upaya Dasar Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kelurahan Rawasari
................................................................................................................... 2625
1.2.5 Hasil Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kelurahan
Rawasari .................................................................................................... 2827
1.3 IDENTIFIKASI MASALAH .................................................................. 2827
1.4 RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 2928
BAB II ............................................................................................................... 3029
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH 3029
2.1 MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH .......................................... 3029
BAB III ............................................................................................................. 3433
MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ....................... 3433
3.1 MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH YANG PALING
DOMINAN ................................................................................................... 3433
3.2 MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ........ 3534
BAB IV ............................................................................................................. 3736
RENCANA USULAN DAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN .... 3736
PEMECAHAN MASALAH ............................................................................. 3736

iv
4.1. MENYUSUN RENCANA PEMECAHAN MASALAH .................. 3736
4.1.1 Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk se-Kelurahan
Rawasari pada periode Januari Maret 2017 ........................................... 3736
4.2 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN..................................... 3938
BAB V............................................................................................................... 4140
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 4140
5.1. KESIMPULAN ...................................................................................... 4140
5.2 SARAN .............................................................................................. 4140

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Luas Wilayah Kelurahan Rawasari................................. 1


Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin........... 1
Tabel 1.3 Pertumbuhan Alamiah dan Motilitas Penduduk............. 2
Tabel 1.4 Gambaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.................... 3
Tabel 1.5 Gambaran Penduduk Menurut Agama.................... 3
Tabel 1.6 Gambaran Penduduk Menurut Tenaga Kerja.................. 3
Tabel 1.7 Jumlah Rumah Menurut Jenis
Bangunan......................................................................................... 4
Tabel 1.8 Sarana Tempat Ibadah..................................... 4
Tabel 1.9 Fasilitas Kesehatan Di Wilayah Rawasari... 5
Tabel1.10 Indikator Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas 12
Tabel 1.11 Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas.......... 13
Tabel 1.12 Uraian Gedung Puskesmas di Kelurahan Rawasari. 20
Tabel 1.13 Ketenagaan di Puskesmas Rawasari Tenaga PNS Tenaga
Kesehatan .................................................................... 21
Tabel 1.14 Ketenagaan di Puskesmas Rawasari Tenaga PTT/ Honorer/
Tenaga Kesehatan............................ 22
Tabel 1.15 Cakupan Angka Bebas Jentik di Wilayah Puskesmas Se

Kelurahan Rawasari 2017............................ 27

Tabel 1.16 Cakupan Kegiatan Pembinaan Kesling di Tempat Tempat


Umum (TTU) Puskesmas se-Kelurahan Rawasari Januari
Maret 2017...................................................... 28
Tabel 1.17 Cakupan Kegiatan Pembinaan Teknis Tempat Pengolahan
Makanan di Wilayah Puskesmas se-Kelurahan Rawasari Januari
Maret 2017............................................................................ 28
Tabel 3.1 Skoring Bobot Penetapan Alternatif Masalah dengan
MCUA..................................................................................... 49
Tabel 3.2 Alternatif Pemecah Masalah Cakupan program Pemberantasan
Sarang Nyamuk Se-Kelurahan Rawasari pada periode Januari- 49

vi
Maret 2017 sebesar 97,41% tidak mencapai target
(100%)............. 50
Tabel 4.1 Rencana Pemecahan Masalah Untuk Cakupan program 55
Pemberantasan Sarang Nyamuk Se-Kelurahan Rawasari pada
periode Januari-Maret 2017....................................... 52
Tabel 4.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Masalah Untuk
Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk se-Kelurahan
Rawasari pada periode Januari Maret 2017............................... 53

vii
DAFTAR DIAGRAM

1.1 Fungsi Puskesmas... 11


1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan
Rawasari............................. 22

viii
DAFTAR GAMBAR

1.1 Sistem Rujukan Puskesmas................................................................. 17


1.2 Skema Puskesmas di wilayah Kelurahan Rawasari 18
1.3 Denah Puskesmas Kelurahan Rawasari.. 21
2.1 Fishbone 31

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Rawasari

1.1.1.1 Keadaan Geografis


a. Letak Wilayah
Kelurahan Rawasari adalah salah satu kelurahan yang berada di

wilayah kecamatan Cempaka Putih Kotamadya Jakarta Pusat.

b. Batas Wilayah Kelurahan Rawasari


1. Sebelah Utara : Jalan Percetakan Negara
2. Sebelah Timur : Jalan Jenderal A. Yani
3. Sebelah Selatan : Jalan Pramuka
4. Sebelah Barat : Rel Kereta Api
c. Luas Wilayah
Tabel 1.1 Luas Wilayah Kelurahan Rawasari
Kelurahan Luas Wilayah Jumlah RW Jumlah RT
(Ha)
Rawasari 124,75 Ha 9 109

Dilihat dari data pada table diatas Rawasari memiliki wilayah sekitar
124,75 Ha, terdiri dari 9 rukun warga dan 109 rukun tetangga.

1.1.1.2 Keadaan Demografi


Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Kelurahan Rawasari menurut umur dan jenis kelamin
adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin


WNI WNA
No. Umur Total
LK PR JML LK PR JML
1 0-4 925 892 1.817 - - - 1.821
2 5-9 1.153 1.055 2.208 - - - 2.208
3 10-14 1.020 1.037 2.057 - - - 2.057

1
4 15-19 1.021 1.001 2.022 - - - 2.022
5 20-24 985 940 1.925 - - - 1.925
6 25-29 1.023 1.021 2.044 - - - 2.044
7 30-34 1.070 1.117 2.187 - - - 2.187
8 35-39 1.054 1.109 2.163 - - - 2.163
9 40-44 1.078 1.138 2.216 1 3 4 2.216
10 45-49 1.042 1.031 2.073 - - - 2.073
11 50-54 686 709 1.395 - - - 1.395
12 55-59 519 535 1.054 - - - 1.054
13 60-64 308 307 615 - - - 615
14 65-69 230 280 510 - - - 510
15 70-74 173 176 349 - - - 349
16 75 120 115 235 - - - 235
Jumlah 12.407 12.483 24.870 1 3 4 24.874
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Rawasari)

Jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin diuraikan menjadi


Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA). Dari tabel
terlihat penduduk Kelurahan Rawasari paling banyak adalah dari kelompok usia
40-44 tahun dengan jumlah WNI 2.216 jiwa yang terdiri atas laki-laki 1.078 jiwa
dan perempuan 1.138 jiwa. Sedangkan dari kelompok umur yang sama didapatkan
jumlah WNA sebanyak 4 jiwa terdiri atas 1 penduduk laki-laki dan 3 lainnya
adalah wanita. Total penduduk Kelurahan Rawasari secara keseluruhan adalah
sebesar 24.874 jiwa.

Tabel 1.3 Pertumbuhan Alamiah dan Motilitas Penduduk


LAHIR DATANG PINDAH MATI
No RW
LK PR LK PR LK PR LK PR
1 1 17 33 33 25 68 63 12 9
2 2 15 19 6 16 41 26 8 8
3 3 7 8 21 14 33 30 6 2
4 4 29 28 40 45 73 74 16 10
5 5 16 18 19 23 41 47 14 6
6 6 18 11 15 21 21 29 3 9
7 7 16 27 24 25 29 29 13 11
8 8 22 22 31 26 48 51 8 7
9 9 21 20 82 82 46 49 11 13
Jumlah 160 186 271 277 400 398 91 75
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Rawasari)

2
Pada data didapatkan mobilitas penduduk yang menonjol adalah PINDAH
dengan jumlah pria sebanyak 400 jiwa dan wanita sebanyak 398 jiwa. Sedangkan
jumlah kematian didapatkan paling sedikit diantara data mobilitas lainnya yaitu
pria sebanyak 91 jiwa dan wanita 75 jiwa.

Tabel 1.4 Gambaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


No. Jenis Pendidikan Jumlah Keterangan
1 Tidak Sekolah 1.539
2 Tidak Tamat SD 710
3 Tamat SD/Sederajat 1.076
4 Tamat SLTP/Sederajat 4.325
5 Tamat SMU/Sederajat 15.679
6 Tamat Universitas/PT 1.545
Jumlah 24.874
(Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Rawasari)

Berdasarkan tabel, penduduk di Kelurahan Rawasari paling banyak


mengenyam pendidikan sampai SMU dengan jumlah 15.679 jiwa sedangkan
jumlah penduduk yang tidak sekolah sebanyak 1.539 jiwa.

Tabel 1.5 Gambaran Penduduk Menurut Agama


Agama
No. Kelurahan Jumlah
Islam Protestan Katolik Hindu Buddha
1 Rawasari 24.874 23.269 318 1.163 115 7
Jumlah 24.874 23.269 318 1.163 115 7
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Rawasari)

Agama Islam merupakan agama terbanyak di Kelurahan Rawasari dengan


jumlah pemeluk sebesar 23.269 jiwa diikuti agama Katolik dengan jumlah 1.163
jiwa, agama Kristen Protestan 318 jiwa dan agama Hindu 115 jiwa. Agama
Buddha memiliki pemeluk paling sedikit yaitu sebanyak 7 jiwa.

Tabel 1.6 Gambaran Penduduk Menurut Tenaga Kerja


No Jenis Pencaharian Jumlah Keterangan
1 Perdagangan 596
2 Karyawan 15.956

3
3 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 5.499
4 TNI/POLRI 25
5 Pensiunan/ TNI/POLRI/PNS 1.056
6 Pertukangan 67
7 Lain-Lain 1.675
Jumlah 24.874
(Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Rawasari)
Karyawan merupakan mata pencaharian tertinggi di Kelurahan Rawasari
dengan jumlah penduduk sebanyak 15.956 jiwa.

1.1.1.3 Fasilitas Umum


Tabel 1.7 Jumlah Rumah Menurut Jenis Bangunan
No. Jenis Bangunan Jumlah Keterangan
1 Permanen 2.992
2 Semi Permanen 69
3 Biasa -
4 Rumah Susun -
5 Apartemen -
Jumlah 3.061
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Rawasari)

Jenis bangunan permanen merupakan jenis bangunan terbanyak di


Kelurahan Rawasari sebanyak 2.992 bangunan.

Tabel 1.8 Sarana Tempat Ibadah


TEMPAT IBADAH
No. RW Majlis Klenteng
Musholla Masjid Gereja
Talim Vihara
1 1 2 1 - - -
2 2 2 2 - - -
3 3 1 - - - -
4 4 1 2 - - -
5 5 1 1 - - -
6 6 2 1 - - -
7 7 2 - - - -
8 8 3 1 11 - -
9 92 4 1 9 - -
Jumlah 18 92 20 - -
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Rawasari)
Dari tabel diatas fasilitas umum berupa sarana ibadah tertinggi berupa
Majelis Talim sebanyak 20 buah yang berada di RW 008. Tidak terdapat gereja

4
maupun klenteng vihara di Kelurahan Rawasari.
Tabel 1.9 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Rawasari
No Sarana dan Prasana Jumlah Keterangan
1 Rumah Sakit 1
2 Puskesmas 1
3 Pos Kesehatan 16
4 Balai Pengobatan -
5 Apotik 3
6 Rumah/ Toko Obat 2
7 Posyandu 14
8 BKIA 0
9 Klinik KB 2
10 Karang Balita/ Pos Penimbangan 9
11 PPKB 9
12 Panti Pijat -
13 Laboratorium Klinik 2
14 Tenaga Medis 7
14.1 Dokter Umum 2
14.2 Dokter Anak -
14.3 Dokter T.H.T -
14.4 Dokter Gigi -
14.5 Dokter Kebidanan/ Kandungan -
14.6 Dokter Kulit -
14.7 Dokter Mata -
14.8 Dokter Penyakit Dalam -
14.9 Akupuntur -
14.10 Bidan Praktek -
14.11 Dukun Bayi -
14.12 Dokter Hewan -
14. 13 Dukun Sunat -
15 Rumah Bersalin 1
Jumlah 69
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Rawasari)

Dari data tabel diatas, didapatkan fasilitas kesehatan di wilayah Kelurahan


Rawasari terbanyak yaitu Pos Kesehatan sebanyak 16 buah, Posyandu sebanyak
14 buah dan Pos Penimbangan serta PPKB masing-masing berjumlah 9.

1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas

1.1.2.1 Definisi
Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

5
wilayah kerja. Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam
bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi
sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
yakni satu atau sebagian wilayah kecamatan, mendorong kemandirian hidup sehat
bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya, memelihara dan meningkatkan
mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakannya, memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.
Seiring dengan semangat otonomi daerah maka puskesmas dituntut untuk
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan tetapi
pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan
mandiri, kewenangan yang dimiliki puskesmas juga meliputikewenangan
merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan
menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private goods serta
kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi puskesmas.
Jumlah kegiatan pokok puskesmas diserahkan pada setiap puskesmas sesuai
kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki namun
puskesmas tetap melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi
kesepakatan nasional.
Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan
kesehatan nasional secara komprehensif yang meliputi promotif (peningkatan
kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif (pemulihan
kesehatan). Tidak sebatas pada aspek kuratif dan rehabilatatif saja seperti rumah
sakit. Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan
oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah
maka banyak terjadi perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan yaitu
terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi paradigma
sehat.
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang
sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain:
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya
kuratif dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan

6
kuratif tanpa mengabaikan kuratif rehabilitative.

2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah

(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated).

3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari


pemerintah berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari

masyarakat.

4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula


fee for service menjadi pembayaran secara pra-upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif

menjadi investasi.

6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah


akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra

pemerintah (partnership).

7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization)

menjadi otonomi daerah (decentralization).

8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring

dengan era desentralisasi.

1.1.2.2 Wilayah Kerja


Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
keadaan infrakstruktur lainnya merupakan pertimbangan dalam penentuan
wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah
tingkat II sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh
walikota/bupati dengan saran teknis dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.
Sasaran penduduk yang dilayani oleh satu puskesmas adalah sekitar 30.000
50.000 penduduk. Untuk jangkuan yang lebih luas dibantu oleh puskesmas
pembantu dan puskesmas keliling. Puskesmas di kecamatan dengan jumlah

7
penduduk 371.335 jiwa atau lebih merupakan puskesmas pembina yang berfungsi
sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi
koordinasi.

1.1.2.3 Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi :

1. Promotif (peningkatan kesehatan)

2. Preventif (upaya pencegahan)

3. Kuratif (pengobatan)

4. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

1.1.2.4 Visi Puskesmas


Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator utama,
yaitu:

1. Lingkungan sehat

2. Perilaku sehat

3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

4. Derajat kesehatan penduduk Kecamatan.

Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi


pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah

8
Kecamatan setempat.

1.1.2.5 Misi Puskesmas


a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan, yaitupembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan,setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga

dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya


di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan,
menuju kemandirian hidup.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Puskesmas akan selalu

berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan


standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan
pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana,
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan


penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya,
tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi
kesehatan yang sesuai.

1.1.2.6 Strategi Puskesmas


a. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan

b. Mengembangkan dan menetapkan azas kemitraan serta pemberdayaan

9
masyarakat dan keluarga

c. Meningkatkan profesionalisme petugas


d. Mengembangkan kemandirian puskesmas sesuai dengan kewenangan yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

1.1.2.7 Fungsi Puskesmas


1. Pusat penggerak pembanguan berwawasan kesehatan.

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau


penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan
kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan
puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan dan memantau
progran kesehatan. Pemberadayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosisal
budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan


tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:

a. Pelayanan kesehatan perorangan.

Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama


menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa

10
mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah
dengan rawat inap.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat.

Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai programkesehatan
masyarakat lainnya.

Diagram 1.1 Fungsi Puskesmas

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas,


puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan program kesehatan perorangan
dan program kesehatan masyarakat, yang bila ditinjau dalam sistem kesehatan
nasional, keduanya merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Program
kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu program kesehatan wajib
dan program kesehatan pengembangan.

1.1.2.8 Upaya Kesehatan Wajib


Program yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan
global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan

11
masyarakat. Program kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
yang ada di wilayah Indonesia. Program kesehatan wajib Puskesmas adalah:
a. Program Promosi Kesehatan
b. Program Kesehatan Lingkungan
c. Program Kesehatan Ibu dan Anak
d. Program Keluarga Berencana
e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
f. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
g. Program Pengobatan Dasar
Berikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib yang ditampilkan dalam
bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:

Table 1.10 Indikator Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas


ProgramKesehatan Kegiatan Indikator
Wajib
Promosi Kesehatan Promosi hidup bersih dan Tatanan sehat
sehat
Perbaikan perilaku sehat
Kesehatan Penyehatan pemukiman Cakupan air bersih
Lingkungan Cakupan jamban keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Kesehatan Ibu dan ANC Cakupan K1, K4
Anak Pertolongan persalinan Cakupan linakes
MTBS Cakupan MTBS
Imunisasi Cakupan imunisasi, terdiri
dari :
HB0, BCG, Polio 1,
DPT/HB1, Polio 2,
DPT/HB2, Polio 3,
DPT/HB3, Polio 4,
Campak
Keluarga Berencana Pelayanan Keluarga Cakupan MKET
Berencana
Pengendalian Diare Cakupan kasus diare
Penyakit Menular ISPA Cakupan kasus ISPA
Malaria Cakupan kasus malaria
Cakupan kelambunisasi
Tuberkulosis Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan

12
Gizi Distribusi vit A/ Fe / cap Cakupan vit A /Fe / cap
yodium yodium
PSG % gizi kurang / buruk,
SKDN
Promosi Kesehatan % kadar gizi
Pengobatan Medik dasar Cakupan pelayanan
UGD Jumlah kasus yang
ditangani
Laboratorium sederhana Jumlah pemeriksaan

1.1.2.9 Upaya Kesehatan Pengembangan


Program yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Program kesehatan pengembangan dipilih dari daftar program kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada yakni :
a. Program Kesehatan Sekolah
b. Program Kesehatan Olahraga
c. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Program Kesehatan Kerja
e. Program Kesehatan Gigi & Mulut
f. Program Kesehatan Jiwa
g. Program Kesehatan Mata
h. Program Kesehatan Usia Lanjut
i. Program Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pemilihan program kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan
masukan dari Konkes/BPKM/BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan
apabila program kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam
arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan
program kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota.
Dalam keadaan tertentu program kesehatan pengembangan puskesmas
dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten/kota.
Penyelenggaraan program kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus
menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas

13
penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar
pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program puskesmas, baik program
kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan.

Tabel 1.11 Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas

Upaya kesehatan
Kegiatan Indikator
pengembangan
Jumlah Sekolah dg
Upaya Kesehatan UKS/UKGS
UKS/UKGS
Sekolah % sekolah sehat

Memasyarakatkan Jumlah kelompok senam


Upaya kesehatan olah
olah raga untuk Jumlah klub jantung sehat
raga
kesehatan
% keluarga rawan yang
Upaya perawatan Kunjungan rumah
dikunjungi
kesehatan masyarakat konseling
% pos UKK
Memasyarakatkan
Upaya kesehatan Tingkat perkembangan pos
masker (norma sehat
kerja UKK
dalam bekerja)
Upaya kesehatan gigi
dan mulut Poliklinik gigi Jumlah kasus gigi

Jumlah kasus penyakit


Upaya kesehatan jiwa Konseling jiwa

Jml pend. katarak yg


dioperasi
Upaya kesehatan mata Mencegah kebutaan Jml kelainan visus yang
dikoreksi

Memasyarakatkan
Upaya kesehatan usia Tingkat perkembangan
perilaku sehat di usia
lanjut Posyandu Usila
lanjut
Membina pengobatan
Usaha pembinaan
tradisional yang Jumlah sarasehan battra
pengobatan
rasional Jumlah battra yang dibina
tradisional
% Posyandu Usila

14
1.1.2.10 Azas Puskesmas
1. Azas pertanggungjawaban wilayah
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus
melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga
berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata
dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini,
berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan
Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain :
a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa
percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Pokestren)
f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda
g. Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)
h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)
i. Pembinaan Pengobatan Tradisional: Tanaman Obat Keluarga
(TOGA),Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)
3. Azas Keterpaduan

15
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang
optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan secara
terpadu. Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Program memadukan penyelengaraan berbagai program kesehatan yang menjadi
tanggung jawab puskesmas. Contoh : MTBS, UKS, Puskesmas Keliling,
Posyandu
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Program memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan program dari
sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatn dan dunia
usaha. Contoh keterpaduan lintas sektoral antara lain :
1. UKS, Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,
pendidikan & agama.
2. Promosi Kesehatan, keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian.
3. Perbaikan Gizi, keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia usaha dan
organisasi kemsyarakatan.
4. Kesehatan kerja, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala
desa, tenaga kerja & dunia usaha.
4. Azas Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit
atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara
vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata
sarana pelayanan kesehatan yang sama. Ada dua macam rujukan yang dikenal
yakni:
a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit tertentu, maka
puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih
mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan program kesehatan
perorangan dibedakan atas :

16
1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis
(contoh: operasi) dan lain-lain.
2. Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
3. Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau
menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas.
b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan
masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan dan bencana.
Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam:
1. Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,
peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual,
bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan pakaian.
2. Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar
biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan
kesehatan karena bencana alam.
3. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan
tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau
penyelenggaraan kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila
puskesmas tidak mampu.

17
Gambar 1.1 Sistem Rujukan Puskesmas

1.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Kelurahan Rawasari

Puskesmas Kelurahan Rawasari didirikan tahun 1977 dengan nomor kode


3170412. Status tanah dan bangunan milik Pemerintah Provinsi DKI. Alamat Jl.
Pramukasari I RT 10/RW 08, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta pusat. Luas
tanah 314 m2 dan luas bangunan 144 m2 terdiri dari 1 lantai. Wilayah kerja
Puskesmas Kel. Rawasari meliputi 9 RW/ 111 RT.

Gambar 1.2 Skema Puskesmas di wilayah Kelurahan Rawasari


Keterangan : Puskesmas Kecamatan
: Puskesmas Kelurahan
(Sumber: Arsip Puskesmas Kelurahan Rawasari 2014)

18
1.1.3.1 Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu Puskesmas Kelurahan Rawaasari
A. Visi Puskesmas adalah menjadikan Puskesmas Kelurahan Rawasari sebagai
puskesmas pilihan dengan layanan Prima, Berkualitas dan terpercaya guna
terwujudnya masyarakat sehat seutuhnya di Wilayah Jakarta Pusat.
B. Misi
1. Meningkatkan profesionalitas SDM melalui peningkatan
kemampuan manajerial dan pelatihan-pelatihan sesuai kompetisi.
2. Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana dalam
mencapai layanan prima.
3. Mengetahui dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan .
4. Petugas mampu melaksanakan pelayanan prima dengan penuh
tanggung jawab dan etika.
5. Melaksanakan pelayanan prima melalui program-program dan
layanan Unggulan.
C. Kebijakan Mutu Puskesmas Kelurahan Rawasari adalah memberikan
Pelayanan Kesehatan Profesional yang berorientasi pada peningkatan
kepuasan Pelanggan melalui pemenuhan persyaratan Pelanggan serta
peraturan terkait.
D. Tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif
2. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat preventif
3. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
4. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat rehabilitatif
5. Mengembangkan proses Perencanaan (P1), Pengorganisasian dan
Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) dan
pelayanan kesehatan
6. Mengembangkan pengorganisasian pelayanan kesehatan
7. Mengembangkan sistem pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan
8. Mengembangkan sistem pengendalian dan evaluasi pelayanan
kesehatan
9. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis petugas medis dan
paramedik

19
10. Meningkatkan kemampuan teknis petugas-petugas non medis
11. Mensosialisasikan paradigma baru

1.1.3.2 Tugas Pokok


Puskesmas Kelurahan merupakan unit pelaksana teknik dari Puskesmas
Kecamatan dibawah Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, pembinaan, pengendalian, pengembangan upaya kesehatan,
pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya.

1.1.3.3 Fungsi Puskesmas


1. Puskesmas Kelurahan merupakan unit pelaksana teknis dari Puskesmas
Kecamatan dibawah Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengembangan upaya kesehatan dan
pendidikan di wilayah kerjanya
2. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap pengelolaan
dan pelayanan Puskesmas Kelurahan
3. Memberikan pelayanan kesehatan klinis meliputi: loket, rekam medis,
klinik umum, ibu anak, KB, gigi, gizi, geriatri
4. Apotek, serta klinik lainnya sesuai kebutuhan
5. Mengkoordinasi temu lintas batas, lintas sektoral dalam penanggulangan
masalah kesehatan.
6. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang
meliputi Kader Kesehatan dan Posyandu.

1.1.3.4 Sarana dan Prasarana


a. Gedung Puskesmas di Kelurahan Rawasari
Tabel 1.12 Uraian Gedung Puskesmas di Kelurahan Rawasari

Kelurahan
Uraian
Rawasari

Luas Tanah (m2) 287


Luas Bangunan (m2) 195,98
1 lantai
Pembangunan Gedung 1977
Atap Genteng

20
Plafon Eternit
Dinding Tembok dan
keramik
Lantai Keramik
Pagar Besi
WC 2
Listrik (watt) 10.500
Telepon Ada
Internet Ada
Air PAM
(Sumber: Arsip Puskesmas Kelurahan Rawasari 2014)
b. Alat transportasi
Tidak tersedia alat transportasi.
c. Alat medis dan non medis
1. Satu Dental unit di Puskesmas Kelurahan Rawasari
2. Obat-obatan. (perencanaan obat-obatan disesuaikan dengan
kebutuhan jumlah kunjungan pada tahun sebelumnya).

21
Gambar 1.3 Denah Puskesmas Kelurahan Rawasari
(Sumber : Arsip Profil Puskesmas Kelurahan Rawasari)

1.1.3.5 Sumber Daya Manusia


Potensi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Rawasari berjumlah,
dengan perincian:

Tabel 1.13 Ketenagaan di Puskesmas Rawasari Tenaga PNS Tenaga


Kesehatan
PENDIDIKAN JUMLAH
S1 Dokter Umum 2
Dokter Gigi 1
D3 Kebidanan 2
SLTA SAA 1
JUMLAH 5
(Sumber: Arsip Puskesmas Kelurahan Rawasari 2014)

22
Tabel 1.14 Ketenagaan di Puskesmas Rawasari Tenaga PTT/ Honorer/n
Tenaga Kesehatan
Pendidikan Jumlah
D3 Perawat 2
SLTA Adm. BPJS 2
SLTP Keamanan 2
Jumlah 6
(Sumber: Arsip Puskesmas Kelurahan Rawasari 2014)

1.1.3.6 Struktur Organisasi Puskesmas Rawasari


Stuktur organisasi Puskesmas Kelurahan Rawasari tahun 2014, terdiri atas
Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih yang dibantu oleh Tata Usaha,
seksi Kesehatan Masyarakat, seksi Pelayanan Kesehatan.

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


CEMPAKA PUTIH

KEPALA PUSKESMAS KELURAHAN


RAWASARI
SUB BAGIAN TATA USAHA DAN
KEUANGAN

SEKSI KESMAS

SEKSI PELAYANAN

UNIT PELAYANAN

UNIT PELAYANAN

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

Diagram 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan Rawasari.


(Sumber: Arsip Profil Puskesmas Kelurahan Rawasari 2014)

23
1.2 KESEHATAN LINGKUNGAN

Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah


suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Kesehatan lingkungan dapat
diartikan sebagai upaya untuk melindungi kesehatan manusia melalui
pengelolaan, pengawasan, dan pencegahan faktor-faktor lingkungan yang dapat
mengganggu kesehatan manusia. (Sumengen Sutomo, 1991)
Kesehatan lingkungan merupakan salah satu program dasar dari
Puskesmas termasuk di Puskesmas Kelurahan Rawasari. Tenaga kesehatan untuk
program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kelurahan Rawasari memiliki 1
tenaga kesehatan yaitu di Puskemas Kecamatan untuk di Puskesmas Kelurahan
memiliki tenaga kesahatan tetap untuk kesehatan lingkungan.

1.2.1 Tujuan Kesehatan Lingkungan

Tujuan kesehatan lingkungan secara umum, antara lain:


1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman
pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber
lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara
masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah
dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

1.2.2 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup


kesehatan lingkungan, yaitu:
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan sampah padat
4. Pengendalian vektor

24
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Hygiene makanan, termasuk hygiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

1.2.3 Sasaran Kesehatan Lingkungan

Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Tempat Umum: hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha


yang sejenis
b. Lingkungan pemukiman: rumah tinggal, asrama/yang sejenis
c. Lingkungan kerja: perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
d. Angkutan umum: kendaraan darat, laut, dan udara yang digunakan
untuk umum
e. Lingkungan lainnya: misalnya bersifat khusus seperti lingkungan yang
berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara
besar-besaran, reactor/tempat yang bersifat khusus.

25
1.2.4 Upaya Dasar Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kelurahan
Rawasari

1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Jumantik


PSN DBD adalah seluruh kegiatan masyarakat bersama pemerintah
untuk mencegah dan mengendalikan penyakit DBD dengan melakukan
pemberantasan sarang nyamuk secara terus menerus dan
berkesinambungan. (Departemen Kesehatan, Ditjen PP dan PL)
Tujuan PSN adalah sebagai acuan petugas memberantas tempat-tempat
perkembang biakan nyamuk aides melalui upaya pembinaan peran serta
masyarakat sehingga penyakit DBD dapat dicegah dan dibatasi di
wilayah kerja puskesmas kelurahan Rawasari.
2. Pengawasan Air Bersih dan Air Minum
Pengawasan suatu teknik pemantauan yang bertujuan untuk
melihat adanya kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan standar /
prosedur dan peraturan yang berlaku. Air bersih adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari masyarakat (mandi, cuci, dan
keperluan lain) yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila dimasak.
Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan langsung dapat diminum.
Tujuan Pengawasan air bersih dan air minum adalah sebagai acuan
untuk melaksanakan pengawasan kualitas air bersih dan air minum agar
memenuhi persyaratan kualitas air minum (fisik, mikrobiologi, dan
kimia) sehingga masyarakat terhindar dari gangguan kesehatan dan atau
penyakit.
Langkah-langkah pengawasan air bersih dan air minum :
1. Menyiapkan data sarana air bersih dan air minum.
2. Menentukan jadwal kegiatan pengawasan air bersih dan air
minum serta nama petugas.
3. Memberikan Surat Tugas pelaksanaan pengawasan air bersih dan
air minum.
4. Mempersiapkan formulir pengawasan.

26
5. Melaksanakan pengamatan lapangan dan inspeksi sanitasi,
6. Mengisi formulir pengawasan (inspeksi sanitasi),
7. Melaksanakan pengambilan sampel air dan mengirimkan sampel
ke laboratorium.

Unit terkait :
a) Promkes
b) Sanitarian Puskesmas Kelurahan

3. Tempat-Tempat Umum dan Tempat Umum Pengelolaan Makanan


Merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang, dan
berpotensi menjadi penyebaran penyakit. Contoh TUPM antara lain
hotel, restoran, pasar, dan lain-lain. (Kementrian Kesehatan)
TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan
makanan dan minuman harus memenuhi syarat kesehatan, yaitu
memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruangan)
yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan
ruang yang memadai.
Sanitasi merupakan suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor
lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap
hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan,
dan kelangsungan hidup.
Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang
erat hubungannya dengan timbulnya/menularnya suatu penyakit.
Usaha yang dilakukan adalah melakukan pengawasan dan pemeriksaan
faktor lingkungan dan tempat-tempat umum dan faktor manusianya
sendiri yang melakukan kegiatan.

27
1.2.5 Hasil Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kelurahan
Rawasari

1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Jumantik


Hasil kegiatan PSN dilaksanakan pada tahun 2017. Dalam
Pelaksanaannya dibantu oleh kader-kader yang bertanggung jawab
terhadap wilayahnya. Akan tetapi kesulitan dalam melakukan pemeriksaan
secara benar masih sering ditemukan, hal ini disebabkan karena terdapat
beberapa daerah yang rumah-rumah masyarakat tersebut tidak ada
orangnya karena bekerja dan hanya ada pembantu saja sehingga informasi
dan tata cara pelaksanaannya menjadi kurang optimal. Target angka bebas
jentik setiap bulannya sebesar 100% dari total bangunan yang berisiko
terdapatnya jentik nyamuk.

Tabel 1.15. Cakupan Angka Bebas Jentik


di Wilayah Puskesmas Se-Kelurahan Rawasari 2017

No Puskesmas Bangunan Jentik Jentik Cakupan Target


Diperiksa (+) (-)
1. Kelurahan 19.520 475 19.045 97,20% 100%
Rawasari

1.3 IDENTIFIKASI MASALAH


Dari empat kegiatan Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
Kelurahan Rawasari, hanya satu kegiatan program yang berjalan pada tahun 2017
yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sedangkan program yang belum
berjalan diantaranya: Program pengawasan kualitas TTU, program pengawasan
kualitas TPM, program pengawasan sarana air minum.
Setelah didapatkan identifikasi masalah dari program kesehatan lingkungan di
Puskesmas Kelurahan Rawasari maka dengan cara menghitung dan
membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan
apa yang telah terjadi (observed) akan dipilih satu masalah yang menjadi prioritas

28
utama untuk diselesaikan. Adapun identifikasi masalah yang didapatkan (Laporan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kelurahan Rawasari, 2017) :
1. Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk Se-Kelurahan
Rawasari pada periode Januari-Maret 2017 sebesar 97,31%.

1.4 RUMUSAN MASALAH

Setelah mengidentifikasi masalah dari program wajib Puskesmas Se-


Kelurahan Rawasari maka dipilih program yang menjadi masalah, dengan cara
menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan
(expected) dengan apa yang telah terjadi (observed), selanjutnya dilakukan
perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah
yang ada dapat diselesaikan.
Rumusan masalah dari Program Kesling di Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk Se-Kelurahan
Rawasari pada periode Januari-Maret 2017 sebesar 97,31%, kurang dari
target (100%).

29
BAB II

PENETAPAN PENYEBAB MASALAH

2.1 MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH


Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada,
selanjutnya ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan
penyelesaian yang ada terlebih dahulu. Pada tahap telah dicoba mencari apa yang
menjadi akar permasalahan dari setiap masalah yang merupakan prioritas. Pada
tahap ini digunakan diagram sebab akibat yang disebut juga diagram tulang ikan
(fishbone diagram/ishikawa). Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu
dengan data yang tersedia dapat disusun berbagai penyebab masalah secara
teoritis.

Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input,
yaitu sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah:
1. Man : jumlah staf/petugas, keterampilan, pengetahuan, dan
motivasi kerja.
2. Money : jumlah dana tersedia.
3. Material : jumlah peralatan medis dan jenis obat.
4. Method : cara penggunaan obat.

Proses adalah kegiatan sistem. Melalui proses, input akan diubah menjadi
output. Tahapan proses terdiri dari:
1. Planning (perencanaan) : Sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif
kegiatan unuk mencapainya.
2. Organizing (pengorganisasian) : Rangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Actuating (pelaksana): proses bimbingan kepada staf agar mereka
mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai
dengan keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya
yang tersedia.

30
4. Controlling (monitoring): proses untuk mengamati secara terus menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun
dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan

31
Gambar 2.1 Fishbone

32
1. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
a. Man
Kurangnya petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas
b. Money
Kurangnya koordinasi antara PKM dan kelurahan dalam
menyalurkan dana
c. Material
Leaflet belum diproduksi lagi
d. Method
Beban petugas tidak seimbang dengan jumlah petugas yang ada
2. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
a. Planning
Keterbatasan waktu
b. Organizing
Tidak ada pembagian tugas dan jadwal yang jelas
c. Actuating
Kurang rutinnya rapat evaluasi program PSN
d. Controlling
Kurangnya petugas kesehatan yang bekerja di puskesmas

3. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan adalah:


a. Environment
Kurangnya kesadaran akan pentingnya program PSN

33
BAB III

MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

3.1 MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH YANG PALING


DOMINAN
3.1.1 Alternatif Pemecah Masalah Cakupan program Pemberantasan Sarang
Nyamuk Se-Kelurahan Rawasari pada periode Januari-Maret 2017
sebesar 97,31% tidak mencapai target (100%)
Dari diagram fishbone yang dibuat maka didapatkan sembilan akar
penyebab masalah, yaitu :

Pada Input:
1. Kekurangan petugas untuk program PSN (Man)
2. Beban petugas tidak seimbang dengan jumlah petugas yang ada
(Methode)
3. Kurangnya koordinasi antara PKM dan kelurahan dalam menyalurkan
dana (Money)
4. Leaflet belum diproduksi lagi (Material)

Pada Process:
1. Kurangnya kesadaran akan pentingnya program PSN (Actuating)
2. Kurang rutinnya rapat evaluasi kegiatan PSN (Organizing)
3. Adanya pergantian kader jumantik secara cepat (Controlling)

Pada Environment :
1. Kurangnya kesadaran akan pentingnya program PSN

Dari delapan akar penyebab yang paling mungkin diperoleh


penyebab yang paling dominan berdasarkan hasil diskusi dan justifikasi
sebagai berikut :
1. Kekurangan petugas untuk melaksanakan program PSN
2. Kurang rutinnya rapat evaluasi kegiatan PSN
3. Beban petugas tidak seimbang dengan jumlah petugas yang ada

34
Dari tiga akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan
alternatif masalah sebagai berikut :
1. Menambah petugas untuk melaksanakan program PSN
2. Menjadwalkan secara rutin rapat evaluasi kegiatan PSN
3. Membagi rata tugas untuk setiap kegiatan

3.2 MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Setelah menentukan akar penyebab masalah yang paling dominan, untuk


mengurangi atau bahkan menghilangkan akar penyebab masalah yang paling
dominan tersebut maka ditentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
Penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode
MCUA ( Multiple Criteria Utility Assassement ), yaitu dengan memberikan
skoring 1 dan 2 pada bobot berdasarkan hasil diskusi, argumentasi dan
justifikasi kelompok.

Tabel 3.1 Skoring Bobot Penetapan Alternatif Masalah dengan MCUA

Skor Keterangan
1 Sulit Dilaksanakan, Biaya Mahal, Butuh
Waktu Lama, Tidak Dapat Menyelesaikan
Masalah Dengan Sempurna.
2 Mudah Dilaksanakan, Tidak Butuh Biaya
Mahal, Tidak Butuh Waktu Lama, Dapat
Menyelesaikan Masalah Dengan Sempurna.

Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-


masalah yang dicari prioritasnya diletakkan pada baris. Pengisian dilakukan
dari atas ke bawah. Hasilnya didapat dari perkalian parameter tersebut.
Masalah yang mempunyai skor tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah.
Kriteria dalam penetapan alternatif masalah yang terbaik adalah:
1. Mudah dilaksanakan.
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 merupakan masalah yang paling
mudah dilaksanakan dan skor 1 adalah masalah yang paling sulit
dilaksanakan.

35
2. Murah biayanya.
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 merupakan masalah yang paling
murah biaya pelaksanaannya dan skor 1 adalah masalah yang paling
mahal biaya pelaksanaannya.
3. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama.
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 adalah masalah yang paling dapat
diselesaikan dengan cepat dan skor 1 adalah masalah yang memerlukan
waktu paling lama dalam penyelesaiannya.
4. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 merupakan masalah yang paling
mungkin diselesaikan dengan sempurna dan skor 1 merupakan masalah
yang sulit diselesaikan dengan sempurna.

Tabel 3.2 Alternatif Pemecah Masalah Cakupan program Pemberantasan


Sarang Nyamuk Se-Kelurahan Rawasari pada periode Januari-Maret 2017
sebesar 97,41% tidak mencapai target (100%)
No Parameter Bobot AL 1 AL 2 AL 3
N BN N BN N BN
1 Mudah dilaksanakan 4 1 4 2 8 2 8
2 Murah biayanya 3 1 3 2 6 2 6
3 Waktu penerapannya sampai 2 1 2 2 4 1 2
masalah terpecahkan tidak
terlalu lama
4 Dapat menyelesaikan 1 1 1 2 2 1 1
dengan sempurna
Jumlah 10 20 17
Keterangan :
AL-1 : Menambah petugas untuk melaksanakan program PSN
AL-2 : Menjadwalkan secara rutin rapat evaluasi kegiatan PSN
AL-3 : Membagi rata tugas untuk setiap kegiatan
Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan
metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Menjadwalkan secara rutin rapat evaluasi kegiatan PSN
2. Membagi rata tugas untuk setiap kegiatan
3. Menambah petugas untuk melaksanakan program PSN

36
BAB IV

RENCANA USULAN DAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

PEMECAHAN MASALAH

4.1. MENYUSUN RENCANA PEMECAHAN MASALAH

Setelah ditemukannya alternatif pemecahan masalah maka


sampailah pada tahap penyusunan rencana pemecahan masalah. Dalam tahap
ini, diharapkan dapat mengambil keputusan-keputusan untuk memecahkan
akar masalah yang dianggap paling dominan. Perencanaan adalah upaya
menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling
penting dan akan dilakukan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan rencana
memecahkan masalah.

4.1.1 Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk se-Kelurahan


Rawasari pada periode Januari Maret 2017

Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalah dari


kegiatan meningkatkan cakupan target 100% pada Januari Maret 2017 di
kelurahan Rawasari, maka dibuat rencana usulan kegiatan yang dapat dilihat
pada Tabel 4.1.

37
Tabel 4.1 Rencana Pemecahan Masalah Untuk Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk se-Kelurahan Rawasari pada
periode Januari Maret 2017

RENCANA VOLUME
No ALTERNATIF TARGET BIAYA KETERANGAN
KEGIATAN KEGIATAN
1. Menjadwalkan Mengadakan Agar mengetahui Setiap bulan Rp. 100.000,- Dilaksanakan
secara rutin rapat pertemuan dan kekurangan dari kegiatan /kegiatan setiap bulan dari
evaluasi kegiatan evaluasi rutin dalam yang sudah dilakukan bulan Januari-
PSN hal membahas dan dapat lebih Desember
kegiatan PSN mengoptimalkan
kegiatan selanjutnya

2. Membagi rata Melaksanakan Setiap kader Minimal Rp. 200.000,- Dilaksanakan


tugas untuk setiap pembuatan pembagian mengetahui tugas 1x/tahun /kegiatan minimal satu kali
kegiatan tugas dan jadwal untuk masing-masing dan dalam setahun
petugas lebih optimal juga fokus dari bulan Januari
dalam berkerja hingga Desember

3. Menambah petugas Merekrut petugas baru Agar lebih optimal Saat Rp. 750.000 Dilaksanakan
untuk dalam melaksanakan dibutuhkan ketikasaat
melaksanakan kegiatan dibutuhkan
program PSN penambahan
petugas

38
4.2 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

Setelah menyusun rencana pemecahan masalah, maka akan dilakukan rencana pelaksanaan pemecahan masalah yang disusun
berdasarkan rencana usulan kegiatan. Perencanaan pelaksanaan pemecahan masalah disajikan dalam bentuk tabel dan chart berikut ini:

Tabel 4.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Masalah Untuk Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk
se-Kelurahan Rawasari pada periode Januari Maret 2017
No Kegiatan Bulan
Rencana Kegiatan April Mei Juni Juli Agus- Septem Okto- Nove- Desem-
tus -ber ber mber ber
1. Menjadwalkan secara Mengadakan pertemuan X X X X X X X X X
rutin rapat evaluasi dan evaluasi rutin dalam
kegiatan PSN hal membahas kegiatan
PSN

Melaksanakan X
Membagi rata tugas untuk pembuatan pembagian
2.
setiap kegiatan tugas dan jadwal untuk
petugas

39
Menambah petugas untuk Merekrut petugas baru
3. X
melaksanakan program
PSN (saat
dibut
uhkan
)

40
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Ada satu program kesehatan dasar di Puskesmas Krlurahan Rawasari yang


dievaluasi, yaitu program Kesehatan Lingkungan. Dan didapatkan tiga masalah
yang teridentifikasi sehingga didapatkan satu prioritas masalah selama periode
Januari s/d Maret 2017, yaitu Cakupan program Jumantik di Kelurahan Rawasari
pada periode Januari-Maret 2017 sebesar 97,31% kurang dari target yaitu 100 %.
Setelah mencari kemungkinan penyebab masalah dengan diagram sebab akibat
dari Ishikawa atau fishbone di dapatkan akar-akar masalah dari setiap program di
atas, seperti yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya. Setelah ditemukan akar-
akar masalah setiap program, didapatkan akar penyebab masalah yang dominan
serta alternatif cara pemecahan masalah.

Akar penyebab masalah cakupan angka jumantik yang paling dominan


yaitu :
1. Tidak ada pembagian tugas dan jadwal untuk setiap petugas
2. Beban petugas tidak seimbang dengan jumlah petugas yang ada
3. Kurangnya koordinasi antara PKM dan kelurahan dalam menyalurkan
dana
4. Leflet belum diproduksi lagi

5.2 SARAN
Berdasarkan permasalahan program kesehatan dasar tersebut disarankan atau
direkomendasikan kepada Kepala Puskesmas Kelurahan Rawasari sebagai
berikut:

Untuk Program JUMANTIK :


1. Menjadwalkan secara rutin rapat evaluasi kegiatan PSN
2. Membagi rata tugas untuk setiap kegiatan
3. Menambah petugas untuk melaksanakan program PSN

41

You might also like