Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
Pembimbing :
dr. Dian Mardhiyah, MKK, Dipl DK
i
KATA PENGANTAR
ii
4. Dr. Yusnita, M.Kes, selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteram Universitas YARSI
5. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, DiplDKselaku staf pengajar
kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
6. DR. Kholis Ernawati, S.Si, MKes selaku staf pengajar kepaniteraan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteram Universitas YARSI
7. dr. Hj. Sophianita G.T Aminy, MKK, PKK, selaku staf pengajar
kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteram
Universitas YARSI
8. Dr. Citra Dewi, MKes, selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteram Universitas YARSI
9. Dr. Ivo selaku kepala Puskesmas Kelurahan Rawasari beserta seluruh
tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kelurahan Rawasari,
10. Dr. Rusmadi, selaku pembimbing yang membimbing dan memberi
masukan bermanfaat selama berada di Puskesmas Kelurahan
Rawasari.
11. Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kelurahan Rawasari
yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran proses penulisan laporan ini.
Dari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sebagai perbaikan dan sangat
diperlukan. Semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang terkait.
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
4.1. MENYUSUN RENCANA PEMECAHAN MASALAH .................. 3736
4.1.1 Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk se-Kelurahan
Rawasari pada periode Januari Maret 2017 ........................................... 3736
4.2 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN..................................... 3938
BAB V............................................................................................................... 4140
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 4140
5.1. KESIMPULAN ...................................................................................... 4140
5.2 SARAN .............................................................................................. 4140
v
DAFTAR TABEL
vi
Maret 2017 sebesar 97,41% tidak mencapai target
(100%)............. 50
Tabel 4.1 Rencana Pemecahan Masalah Untuk Cakupan program 55
Pemberantasan Sarang Nyamuk Se-Kelurahan Rawasari pada
periode Januari-Maret 2017....................................... 52
Tabel 4.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Masalah Untuk
Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk se-Kelurahan
Rawasari pada periode Januari Maret 2017............................... 53
vii
DAFTAR DIAGRAM
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Dilihat dari data pada table diatas Rawasari memiliki wilayah sekitar
124,75 Ha, terdiri dari 9 rukun warga dan 109 rukun tetangga.
1
4 15-19 1.021 1.001 2.022 - - - 2.022
5 20-24 985 940 1.925 - - - 1.925
6 25-29 1.023 1.021 2.044 - - - 2.044
7 30-34 1.070 1.117 2.187 - - - 2.187
8 35-39 1.054 1.109 2.163 - - - 2.163
9 40-44 1.078 1.138 2.216 1 3 4 2.216
10 45-49 1.042 1.031 2.073 - - - 2.073
11 50-54 686 709 1.395 - - - 1.395
12 55-59 519 535 1.054 - - - 1.054
13 60-64 308 307 615 - - - 615
14 65-69 230 280 510 - - - 510
15 70-74 173 176 349 - - - 349
16 75 120 115 235 - - - 235
Jumlah 12.407 12.483 24.870 1 3 4 24.874
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Rawasari)
2
Pada data didapatkan mobilitas penduduk yang menonjol adalah PINDAH
dengan jumlah pria sebanyak 400 jiwa dan wanita sebanyak 398 jiwa. Sedangkan
jumlah kematian didapatkan paling sedikit diantara data mobilitas lainnya yaitu
pria sebanyak 91 jiwa dan wanita 75 jiwa.
3
3 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 5.499
4 TNI/POLRI 25
5 Pensiunan/ TNI/POLRI/PNS 1.056
6 Pertukangan 67
7 Lain-Lain 1.675
Jumlah 24.874
(Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Rawasari)
Karyawan merupakan mata pencaharian tertinggi di Kelurahan Rawasari
dengan jumlah penduduk sebanyak 15.956 jiwa.
4
maupun klenteng vihara di Kelurahan Rawasari.
Tabel 1.9 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Rawasari
No Sarana dan Prasana Jumlah Keterangan
1 Rumah Sakit 1
2 Puskesmas 1
3 Pos Kesehatan 16
4 Balai Pengobatan -
5 Apotik 3
6 Rumah/ Toko Obat 2
7 Posyandu 14
8 BKIA 0
9 Klinik KB 2
10 Karang Balita/ Pos Penimbangan 9
11 PPKB 9
12 Panti Pijat -
13 Laboratorium Klinik 2
14 Tenaga Medis 7
14.1 Dokter Umum 2
14.2 Dokter Anak -
14.3 Dokter T.H.T -
14.4 Dokter Gigi -
14.5 Dokter Kebidanan/ Kandungan -
14.6 Dokter Kulit -
14.7 Dokter Mata -
14.8 Dokter Penyakit Dalam -
14.9 Akupuntur -
14.10 Bidan Praktek -
14.11 Dukun Bayi -
14.12 Dokter Hewan -
14. 13 Dukun Sunat -
15 Rumah Bersalin 1
Jumlah 69
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Rawasari)
1.1.2.1 Definisi
Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
5
wilayah kerja. Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam
bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi
sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
yakni satu atau sebagian wilayah kecamatan, mendorong kemandirian hidup sehat
bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya, memelihara dan meningkatkan
mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakannya, memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.
Seiring dengan semangat otonomi daerah maka puskesmas dituntut untuk
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan tetapi
pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan
mandiri, kewenangan yang dimiliki puskesmas juga meliputikewenangan
merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan
menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private goods serta
kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi puskesmas.
Jumlah kegiatan pokok puskesmas diserahkan pada setiap puskesmas sesuai
kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki namun
puskesmas tetap melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi
kesepakatan nasional.
Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan
kesehatan nasional secara komprehensif yang meliputi promotif (peningkatan
kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif (pemulihan
kesehatan). Tidak sebatas pada aspek kuratif dan rehabilatatif saja seperti rumah
sakit. Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan
oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah
maka banyak terjadi perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan yaitu
terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi paradigma
sehat.
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang
sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain:
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya
kuratif dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan
6
kuratif tanpa mengabaikan kuratif rehabilitative.
masyarakat.
menjadi investasi.
pemerintah (partnership).
7
penduduk 371.335 jiwa atau lebih merupakan puskesmas pembina yang berfungsi
sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi
koordinasi.
3. Kuratif (pengobatan)
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
8
Kecamatan setempat.
9
masyarakat dan keluarga
10
mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah
dengan rawat inap.
Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai programkesehatan
masyarakat lainnya.
11
masyarakat. Program kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
yang ada di wilayah Indonesia. Program kesehatan wajib Puskesmas adalah:
a. Program Promosi Kesehatan
b. Program Kesehatan Lingkungan
c. Program Kesehatan Ibu dan Anak
d. Program Keluarga Berencana
e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
f. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
g. Program Pengobatan Dasar
Berikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib yang ditampilkan dalam
bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:
12
Gizi Distribusi vit A/ Fe / cap Cakupan vit A /Fe / cap
yodium yodium
PSG % gizi kurang / buruk,
SKDN
Promosi Kesehatan % kadar gizi
Pengobatan Medik dasar Cakupan pelayanan
UGD Jumlah kasus yang
ditangani
Laboratorium sederhana Jumlah pemeriksaan
13
penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar
pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program puskesmas, baik program
kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan.
Upaya kesehatan
Kegiatan Indikator
pengembangan
Jumlah Sekolah dg
Upaya Kesehatan UKS/UKGS
UKS/UKGS
Sekolah % sekolah sehat
Memasyarakatkan
Upaya kesehatan usia Tingkat perkembangan
perilaku sehat di usia
lanjut Posyandu Usila
lanjut
Membina pengobatan
Usaha pembinaan
tradisional yang Jumlah sarasehan battra
pengobatan
rasional Jumlah battra yang dibina
tradisional
% Posyandu Usila
14
1.1.2.10 Azas Puskesmas
1. Azas pertanggungjawaban wilayah
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus
melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga
berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata
dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini,
berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan
Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain :
a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa
percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Pokestren)
f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda
g. Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)
h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)
i. Pembinaan Pengobatan Tradisional: Tanaman Obat Keluarga
(TOGA),Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)
3. Azas Keterpaduan
15
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang
optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan secara
terpadu. Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Program memadukan penyelengaraan berbagai program kesehatan yang menjadi
tanggung jawab puskesmas. Contoh : MTBS, UKS, Puskesmas Keliling,
Posyandu
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Program memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan program dari
sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatn dan dunia
usaha. Contoh keterpaduan lintas sektoral antara lain :
1. UKS, Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,
pendidikan & agama.
2. Promosi Kesehatan, keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian.
3. Perbaikan Gizi, keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia usaha dan
organisasi kemsyarakatan.
4. Kesehatan kerja, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala
desa, tenaga kerja & dunia usaha.
4. Azas Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit
atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara
vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata
sarana pelayanan kesehatan yang sama. Ada dua macam rujukan yang dikenal
yakni:
a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit tertentu, maka
puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih
mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan program kesehatan
perorangan dibedakan atas :
16
1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis
(contoh: operasi) dan lain-lain.
2. Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
3. Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau
menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas.
b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan
masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan dan bencana.
Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam:
1. Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,
peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual,
bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan pakaian.
2. Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar
biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan
kesehatan karena bencana alam.
3. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan
tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau
penyelenggaraan kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila
puskesmas tidak mampu.
17
Gambar 1.1 Sistem Rujukan Puskesmas
18
1.1.3.1 Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu Puskesmas Kelurahan Rawaasari
A. Visi Puskesmas adalah menjadikan Puskesmas Kelurahan Rawasari sebagai
puskesmas pilihan dengan layanan Prima, Berkualitas dan terpercaya guna
terwujudnya masyarakat sehat seutuhnya di Wilayah Jakarta Pusat.
B. Misi
1. Meningkatkan profesionalitas SDM melalui peningkatan
kemampuan manajerial dan pelatihan-pelatihan sesuai kompetisi.
2. Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana dalam
mencapai layanan prima.
3. Mengetahui dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan .
4. Petugas mampu melaksanakan pelayanan prima dengan penuh
tanggung jawab dan etika.
5. Melaksanakan pelayanan prima melalui program-program dan
layanan Unggulan.
C. Kebijakan Mutu Puskesmas Kelurahan Rawasari adalah memberikan
Pelayanan Kesehatan Profesional yang berorientasi pada peningkatan
kepuasan Pelanggan melalui pemenuhan persyaratan Pelanggan serta
peraturan terkait.
D. Tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif
2. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat preventif
3. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
4. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat rehabilitatif
5. Mengembangkan proses Perencanaan (P1), Pengorganisasian dan
Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) dan
pelayanan kesehatan
6. Mengembangkan pengorganisasian pelayanan kesehatan
7. Mengembangkan sistem pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan
8. Mengembangkan sistem pengendalian dan evaluasi pelayanan
kesehatan
9. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis petugas medis dan
paramedik
19
10. Meningkatkan kemampuan teknis petugas-petugas non medis
11. Mensosialisasikan paradigma baru
Kelurahan
Uraian
Rawasari
20
Plafon Eternit
Dinding Tembok dan
keramik
Lantai Keramik
Pagar Besi
WC 2
Listrik (watt) 10.500
Telepon Ada
Internet Ada
Air PAM
(Sumber: Arsip Puskesmas Kelurahan Rawasari 2014)
b. Alat transportasi
Tidak tersedia alat transportasi.
c. Alat medis dan non medis
1. Satu Dental unit di Puskesmas Kelurahan Rawasari
2. Obat-obatan. (perencanaan obat-obatan disesuaikan dengan
kebutuhan jumlah kunjungan pada tahun sebelumnya).
21
Gambar 1.3 Denah Puskesmas Kelurahan Rawasari
(Sumber : Arsip Profil Puskesmas Kelurahan Rawasari)
22
Tabel 1.14 Ketenagaan di Puskesmas Rawasari Tenaga PTT/ Honorer/n
Tenaga Kesehatan
Pendidikan Jumlah
D3 Perawat 2
SLTA Adm. BPJS 2
SLTP Keamanan 2
Jumlah 6
(Sumber: Arsip Puskesmas Kelurahan Rawasari 2014)
SEKSI KESMAS
SEKSI PELAYANAN
UNIT PELAYANAN
UNIT PELAYANAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
23
1.2 KESEHATAN LINGKUNGAN
24
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Hygiene makanan, termasuk hygiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan
25
1.2.4 Upaya Dasar Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kelurahan
Rawasari
26
5. Melaksanakan pengamatan lapangan dan inspeksi sanitasi,
6. Mengisi formulir pengawasan (inspeksi sanitasi),
7. Melaksanakan pengambilan sampel air dan mengirimkan sampel
ke laboratorium.
Unit terkait :
a) Promkes
b) Sanitarian Puskesmas Kelurahan
27
1.2.5 Hasil Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kelurahan
Rawasari
28
utama untuk diselesaikan. Adapun identifikasi masalah yang didapatkan (Laporan
Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kelurahan Rawasari, 2017) :
1. Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk Se-Kelurahan
Rawasari pada periode Januari-Maret 2017 sebesar 97,31%.
29
BAB II
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input,
yaitu sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah:
1. Man : jumlah staf/petugas, keterampilan, pengetahuan, dan
motivasi kerja.
2. Money : jumlah dana tersedia.
3. Material : jumlah peralatan medis dan jenis obat.
4. Method : cara penggunaan obat.
Proses adalah kegiatan sistem. Melalui proses, input akan diubah menjadi
output. Tahapan proses terdiri dari:
1. Planning (perencanaan) : Sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif
kegiatan unuk mencapainya.
2. Organizing (pengorganisasian) : Rangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Actuating (pelaksana): proses bimbingan kepada staf agar mereka
mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai
dengan keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya
yang tersedia.
30
4. Controlling (monitoring): proses untuk mengamati secara terus menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun
dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan
31
Gambar 2.1 Fishbone
32
1. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
a. Man
Kurangnya petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas
b. Money
Kurangnya koordinasi antara PKM dan kelurahan dalam
menyalurkan dana
c. Material
Leaflet belum diproduksi lagi
d. Method
Beban petugas tidak seimbang dengan jumlah petugas yang ada
2. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
a. Planning
Keterbatasan waktu
b. Organizing
Tidak ada pembagian tugas dan jadwal yang jelas
c. Actuating
Kurang rutinnya rapat evaluasi program PSN
d. Controlling
Kurangnya petugas kesehatan yang bekerja di puskesmas
33
BAB III
Pada Input:
1. Kekurangan petugas untuk program PSN (Man)
2. Beban petugas tidak seimbang dengan jumlah petugas yang ada
(Methode)
3. Kurangnya koordinasi antara PKM dan kelurahan dalam menyalurkan
dana (Money)
4. Leaflet belum diproduksi lagi (Material)
Pada Process:
1. Kurangnya kesadaran akan pentingnya program PSN (Actuating)
2. Kurang rutinnya rapat evaluasi kegiatan PSN (Organizing)
3. Adanya pergantian kader jumantik secara cepat (Controlling)
Pada Environment :
1. Kurangnya kesadaran akan pentingnya program PSN
34
Dari tiga akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan
alternatif masalah sebagai berikut :
1. Menambah petugas untuk melaksanakan program PSN
2. Menjadwalkan secara rutin rapat evaluasi kegiatan PSN
3. Membagi rata tugas untuk setiap kegiatan
Skor Keterangan
1 Sulit Dilaksanakan, Biaya Mahal, Butuh
Waktu Lama, Tidak Dapat Menyelesaikan
Masalah Dengan Sempurna.
2 Mudah Dilaksanakan, Tidak Butuh Biaya
Mahal, Tidak Butuh Waktu Lama, Dapat
Menyelesaikan Masalah Dengan Sempurna.
35
2. Murah biayanya.
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 merupakan masalah yang paling
murah biaya pelaksanaannya dan skor 1 adalah masalah yang paling
mahal biaya pelaksanaannya.
3. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama.
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 adalah masalah yang paling dapat
diselesaikan dengan cepat dan skor 1 adalah masalah yang memerlukan
waktu paling lama dalam penyelesaiannya.
4. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 merupakan masalah yang paling
mungkin diselesaikan dengan sempurna dan skor 1 merupakan masalah
yang sulit diselesaikan dengan sempurna.
36
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
37
Tabel 4.1 Rencana Pemecahan Masalah Untuk Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk se-Kelurahan Rawasari pada
periode Januari Maret 2017
RENCANA VOLUME
No ALTERNATIF TARGET BIAYA KETERANGAN
KEGIATAN KEGIATAN
1. Menjadwalkan Mengadakan Agar mengetahui Setiap bulan Rp. 100.000,- Dilaksanakan
secara rutin rapat pertemuan dan kekurangan dari kegiatan /kegiatan setiap bulan dari
evaluasi kegiatan evaluasi rutin dalam yang sudah dilakukan bulan Januari-
PSN hal membahas dan dapat lebih Desember
kegiatan PSN mengoptimalkan
kegiatan selanjutnya
3. Menambah petugas Merekrut petugas baru Agar lebih optimal Saat Rp. 750.000 Dilaksanakan
untuk dalam melaksanakan dibutuhkan ketikasaat
melaksanakan kegiatan dibutuhkan
program PSN penambahan
petugas
38
4.2 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Setelah menyusun rencana pemecahan masalah, maka akan dilakukan rencana pelaksanaan pemecahan masalah yang disusun
berdasarkan rencana usulan kegiatan. Perencanaan pelaksanaan pemecahan masalah disajikan dalam bentuk tabel dan chart berikut ini:
Tabel 4.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Masalah Untuk Cakupan program Pemberantasan Sarang Nyamuk
se-Kelurahan Rawasari pada periode Januari Maret 2017
No Kegiatan Bulan
Rencana Kegiatan April Mei Juni Juli Agus- Septem Okto- Nove- Desem-
tus -ber ber mber ber
1. Menjadwalkan secara Mengadakan pertemuan X X X X X X X X X
rutin rapat evaluasi dan evaluasi rutin dalam
kegiatan PSN hal membahas kegiatan
PSN
Melaksanakan X
Membagi rata tugas untuk pembuatan pembagian
2.
setiap kegiatan tugas dan jadwal untuk
petugas
39
Menambah petugas untuk Merekrut petugas baru
3. X
melaksanakan program
PSN (saat
dibut
uhkan
)
40
BAB V
5.1. KESIMPULAN
5.2 SARAN
Berdasarkan permasalahan program kesehatan dasar tersebut disarankan atau
direkomendasikan kepada Kepala Puskesmas Kelurahan Rawasari sebagai
berikut:
41