Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL
Di Susun
Oleh :
ABSTRAK..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................3
1.3 Batasan Masalah............................................................................................................3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................................................3
1.4.1Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.4.2 Manfaat Penelitian..............................................................................4
1.5 Metode Penelitian..........................................................................................................5
1.5.1 Tempat & Waktu Penelitian...............................................................6
1.5.2 Jenis Dan Sumber Data.....................................................................6
1.5.3 Metode Pengumpulan Data...............................................................7
1.5.4 Metode Analisis Data................................................................7
1.6 Sistematika Penulisan..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk mencapai berbagai tujuan salah satunya
adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mendapat laba. Semakin pesatnya
perkembangan ekonomi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, maka dalam suatu
perusahaan terdapat beberapa faktor yang menuntut pihak manajemen untuk bekerja lebih
efisien agar mampu bersaing dan mempertahankan perusahaan yaitu faktor internal dan
eksternal. Dalam menjalankan kegiatan operasi suatu perusahaan semakin luas pimpinan
tidaklah terlepas dari berbagai masalah, baik dibidang manajemen, produksi, penjualan,
pengelolahan kas, dan juga sistem informasi yang dibutuhkan. Tanpa sistem informasi suatu
organisasi perusahaan tidak dapat merencanakan dan mengawasi aktivitas yang kompleks.
Dari berbagai macam bidang diatas, sangat diperlukan prosedur dan sistem yang
memadai sehingga menjamin kelancaran informasi yang diperlukan dan menjaga
kemungkinan yang dapat merugikan perusahaan. Sistem tersebut melibatkan fungsi-fungsi
yang ada pada sistem penjualan seperti, fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi gudang, fungsi
pengiriman dan fungsi akuntansi. Fungsi-fungsi tersebut ditunjukkan dengan adanya
formulir-formulir yang dibuat untuk setiap fungsi, seperti faktur penerimaan kas pada fungsi
kas, faktur penjualan pada fungsi penjualan, surat barang keluar pada fungsi gudang, dan
faktur-faktur lain untuk melakukan kesalahan dan produk yang dihasilkannya, sebagai
patokannya yaitu semakin tinggi penjualan maka semakin sehat dan semakin menguntungkan
suatu perusahaan yang berarti peluang untuk memperoleh laba juga semakin besar. Pada
sistem akuntansi penjualan perlu diciptakan suatu hubungan sehingga seluruh penjualan dan
segala pemasukan dari penjualan dapat dicatat secara wajar supaya tidak kecurangan antara
sipenerima barang dan sipenjual barang.
Suatu perusahaan baik perusahaan dagang maupun industri tidak terlepas dari
kegiatan penjualan, penjualan tersebut dapat dikenal dengan dua sistem yakni, sistem
penjualan kredit. Dalam prosedur transaksi penjualan memiliki tiga prosedur dalam
perusahaan yakni : prosedur penjualan tunai, prosedur penjualan kredit, dan prosedur
penerima kas. Oleh karena itu perusahaan dapat menentukan bagaimana prosedur yang harus
diterapkan oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat melakukan persaingan dan tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dimana penjualan juga sangat berguna
dalam penyampaian informasi demi penentuan keberhasilan suatu perusahaan untuk
mencapai laba, dengan adanya sistem akuntansi penjualan yang baik akan memperlancar
kegiatan operasional perusahaan khususnya kegiatan penjualan.
Pembatasan masalah yang digunakan adalah sebuah pembatasan yang bertujuan agar
dalam pembatasan lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Dalam hal ini,
penulis hanya mengidentifikasi mengenai apakah sistem informasi akuntansi penjualan sudah
efektif ?. Maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu : Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Suku Cadang ( Spare Part ) .
1.4.1Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang Apakah Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan pada PT United Tractors Tbk Cabang Medan sudah efektif.
1.Bagi Penulis
2. Bagi Perusahaan
a. Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan yang dapat dijadikan sebagai dasar
dalam pemecahan suatu masalah yang sedang di hadapi oleh perusahaan,
b. Untuk mengetahui secara jelas keadaan manajemen PT United Tractors Tbk
Cabang Medan dalam menangani penjualan.
a. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti pada kajian yang sama
khususnya mahasiswa/i jurusan Akuntansi guna perkembangan karya ilmiah dimasa
yang akan datang.
b. Waktu Penelitian
penelitian ini dilakukan selam 4 bulan, terhitung bulan Oktober sampai dengan
Februari 2012.
WAKTU PELAKSANAN
No Kegiatan Penelitian 'November 'Desember 'Januari 'Februari 2012
2011 2011 2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Surat Izin
2 Pengumpulan Data
3 Analisa Data
4 Penyusunan Tugas Akhir
5 Pengajuan & Sidang Meja
Hijau
a. Jenis Data
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, jenis data yang penulis gunakan untuk
mendukung penelitian adalah data primer dan data sekunder. Adapun devinisi dari data
primer dan data sekunder adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Menurut Umar ( 2005 : 42 ) menyatakan bahwa : Data primer adalah data yang
didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil
wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti .
2. Data Sekunder
Menurut Umar ( 2005 : 42 ) menyatakan bahwa : Data sekunder adalah data primer
yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau
pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram .
b. Sumber Data
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, sumber data yang penulis gunakan untuk
mendukung penelitian adalah data internal dan data eksternal. Adapun definisi dari data
internal dan eksternal adalah sebagai berikut :
1. Data Internal
Umar ( 2005 : 42 ) menyatakan bahwa : Data internal merupakan data yang didapat
dari dalam perusahaan atau organisasi di mana riset dilakukan.
Dalam penelitian ini data internal yang diperoleh seperti sejarah perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, visi dan misi perusahaan serta dokumen-dokumen yang di gunakan
dalam sistem informasi akuntansi penjualan.
1. Wawancara
Menurut Mardalis ( 2008 : 64 ) menyatakan bahwa :
Wawancara ( Interview ) adalah metode pengumpulan data yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan
muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada sipeneliti.
2. Pengamatan
Menurut Mardalis ( 2008 : 63 ) menyatakan bahwa :
Pengamatan ( Observasi ) merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan openuh
perhatian untuk mernyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau
suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan / fenomena sosial dan gejala-
gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.
Untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan dari penyusunan tugas akhir ini,
maka penulis memberikan sistematika penulisan yang terbagi dalam rangkaian dari beberapa
bab, yang pada setiap bab terdiri dari sub-sub yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis membahas masalah latar belakang maslah yang
dihadapi, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
ADH, PBSA Pembekuan Kredit dan Kredit pelanggaran dapat dibekukan apabila Nilai &
Pencarian Kembali aging A/R telah melebihi limit.
Pencairan kembali dilakukan oleh PBSA & SBA
Dept.
PBSA (Parts Perjanjian Kredit Overhaul Bila pelanggan membutuhkan transaksi suku cadang
Bussiness Atau Part & jasa perbaikan sebagai bagian proses overhaul atau
Support Adm) Commodity / Supply pembelian part
Commodity / Supply, maka dibuatkan perjanjian
tersendiri.
PBSA Penambahan Limit Kredit Otorisasi penambahan limit kredit dilakukan oleh
PBSA
Dilakukan apabila :
- Limit PKPS bertambah
- Perjanjian Kredit Overhaul / Part
Commodity / Supply telah disetujui.
PDH, SDH, Piutang Kredit Harus dimonitor sampai kredit terbayar. Monitor
ADH, Cresal, dilakukan secara harian & mingguan.
PBSA Apabila pelanggan tidak melunasi kreditnya sesuai
kesepakatan, maka dibuat surat teguran sampai tiga
kali.
ADH, Cresal Pembayaran Posting pembayaran dilakukan pada hari yang sama
Dept dengan tanggal uang diterima oleh Kasir.
Selesai
BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Pada tahun 1974 United TractorsTbk Cabang Medan menempati kantor, warehouse
dan workshop baru di Jl. Sisingamangaraja No. 8 Medan dan hanya mempunyai wilayah
kerja di Sumatera Utara dan Aceh, karena di Sumatera Barat dan Riau telah dibentuk cabang
padang dan cabang pekanbaru. Pembangunan yang kian pesat, peningkatan ekspor dan
dibukanya proyek-proyek raksasa Asahan dan LNG Arun, memyebabkan kegiatan PT United
Tractors Tbk Cabang Medan ikut meningkat pesat dan berpartisipasi disemua sektor, antara
lain aktifnya Rental Department dalam pembangunan LNG Arun dan proyek Asahan dengan
armada 40 alat-alat berat.
PT United Tractors Tbk Cabang Medan mempunyai tujuan untuk mencapai kepuasan
pelanggan dan mengoptimalisasikan investasi yang ditanamkan melalui produk dan
pelayanan yang diberikan. Perusahaan ini mempunyai motto We Serve Better artinya kami
memberikan pelayanan yang lebih baik.
BRANCH MANAGER
Teddy Ramdani
Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. United Tractors Tbk, Cabang Medan
Sumber: PT. United Tractors Tbk, Cabang Medan ( 2011 )
Struktur organisasi dalam PT United Tractors Tbk Cabang Medan dibuat agar setiap
karyawan dapat mengetahui tugasnya masing-masing sehingga tidak ada terjadi
kesalahpahaman dalam bekerja, dan agar setiap karyawan dapat mengetahui kepada siapa dia
harus bertanggung jawab atas pekerjaanya. Hal ini dilakukan untuk menghindari tumpang
tindih dalam bekerja sehingga tidak ada karyawan yang dirugikan atas pekerjaan yang bukan
menjadi tanggung jawabnya.
Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang terdapat pada
struktur organisasi PT United Tractors Tbk Cabang Medan, adalah sebagai berikut :
1. Kepala Cabang ( Branch Manager ) adalah bertugas memimpin dan membina para
bawahannya dan bertanggung jawab atas semua yang terjadi didalam menjalankan
perusahaan untuk cabang medan dan mempunyai tanggung jawab terhadap President
Manager yang ada di kantor pusat jakarta.
2. Kepala bagian Administrasi ( Administration Departement Head ) adalah bertugas
melaksanakan semua hal yang menyangkut administrasi cabang; mengawasi dan
mengatur keluar masuknya uang dicabang, melaksanakan tugas-tugas bidang
personalia dicabang serta mengawasi dan memenuhi kebutuhan akan peralatan dan
perlengkapan kantor. Kepala bagian administrasi ini bertanggung jawab langsung
kepada kepala bagian cabang.
3. Kepala Bagian Penjualan ( Sales Department Head ) adalah bertugas menjual alat-alat
yang diageni oleh PT United Tractors Tbk ; membantu memberikan saran-saran dan
konsultasi tentang jumlah armada, model, aplikasi dan produksi alat-alat berat,
membantu pengusaha lemah dengan menyediakan alat-alat selesai rekondisi dengan
mutu tunggi tetapi harga ekonomis. Kepala bagian penjualan ini bertanggung jawab
langsung kepada bagian cabang.
4. Kepala bagian suku cadang (Part Departement Head) adalah bertugas menyediakan
suku cadang (spare part) dari produk yang diagenin oleh PT.United Tractors Tbk ;
memberikan kemudahan-kemudahan kepada para pelanggan dalam kebutuhan suku
cadang (spare part), memberikan konsultasi ke job site pelanggan untuk membantu
dalam masalah pergudangan dan inventory spare part, mengadakan kunjungan-
kunjungan rutin kepada pelanggan untuk mengetahui kebutahan dan kesulitan-
kesulitan dalam suku cadang (spare part),menunjang kegiatan bagian pelayanan
(service departement), kepala bagian suku cadang bertanggung jawab langsung
kepada kepala cabang.
5. Kepala bagian servis (service departemant head) adalah bertugas melaksanakan after
sales service pada alat-alat berat yang dijual oleh bagian penjualan ; memberikan jasa-
jasa perbaikan alat-alat berat di workshop ataupun di job site, memberikan petunjuk
dan saran-saran tentang cara-cara perawatan, operasi alat-alat barat kepada pelanggan,
melaksanakan program-program yang menunjang operasi alat-alat berat pelanggan,
menunjang kegiatan bagian penjualan dan bagian suku cadang (spare part),kepala
bagian servis bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang.
6. Site Operation Head ( SOH ) bertugas menanda-tanganin invoce.faktur pajak dan
SPB jika PDH/ADH berhalangan dan memastikan tugas PDH,ADH, COP dan kasir
bejalan sesuai aturan dan tanggung jawab wewenang mereka.
7. Customer Order Processor (COP) bertugas melaksanakan proses di SAP untuk
transaksi tunai, memastikan bahwa pelanggan membawa order pembelian yang
ditandatangani berwenang di perusahaan pelanggan,menyerahkan suku cadang kepada
pelanggan setelah pembayaran diterima kasir dengan penerbitan bukti posting SAP
oleh kasir dan telah dihubungkan cap LUNAS.
8. Kasir bertugas memproses pembayaran di SAP pada hari yang sama dengan tanggal
penerimaan, menerbitkan bukti posting SAP setelah pembayaran dari pelanggan
diterima.
2.Peranan penjualan dan penerimaan kas harus dipindahkan sedemikian rupa sehingga
dapat diperoleh suatu pengecekan intern yang baik.
3.Pengendalian yang sesuai harus dilakukan terhadap penjualan kredit sehingga
ketelitian secara teratur dapat dicek dengan piutang.
Untuk tercapainya berbagai tujuan tersebut, maka harus ada pembagian kerja yang
saling berkaitan dengan berbagai bagian atau departemen. Penting pembagian tugas ini
adalah setiap bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus berjalan dari
pemimpin yang tertinggi kepada pelaksanaan yang bawahan.
1.Tunai ( on cash ), artinya pembayaran dilakukan pada saat penyerahan barang dari
penjual kepada pembelian atau pada saat terjadi transaksi pembelian.
a. Syarat n/30, artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah
tanggal faktur. ( n/30=netto 30 hari ).
b. Syarat n/30, n/30, artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari
setelah tanggal faktur, jika dibayar dalam jangka waktu 10 hari atau kurang
terhitung sejak tanggal faktur maka akan mendapatkan potongan 10%.
c. Syarat n/30 ( end of month ), artinya pembayaran harus dilakukan 10 hari setelah
akhir bulan dan tidak ada potongan.
b. Bagian Kredit
c. Bagian Gudang
Bagian gudang bertugas untuk menyiapkan barang seperti yang tercantum
dalam surat perintah. Barang-barang ini diserahkan kebagian pengiriman
untuk dibungkus dan dikirimkan ke pembeli.
d. Bagian Pengiriman
Bagian pengiriman bertugas untuk mengirimkan barang-barang kepada
pembeli.
Untuk mencapai tujuan penjualan yang efektif, maka ada pembagian tugas yang harus
dilaksanakan oleh tiap-tiap bagian sehingga setiap bagian mempunyai tugas masing-masing
yang harus dipertanggung jawabkan kepada atasan.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi
faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk
kepentingan pembayaran harga ke fungsi kas.
2. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerimaan kas dari pembeli
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh
pembeli serta menyerahkan barang tersebut kefungsi pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggug jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan
barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
5. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan, penerima
kas dan pembuatan laporan penjualan.
Dari lima fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai tersaebut membentuk
jaringan sistem dan prosedur.
9. Kasir mencatat penerimaan kas uang pad buku penerimaan kas, dan membuat
ringkasan peneriman dan penjualan tunai kemudian mengirimkan kebagian
pembukuan.
COP (Counter) Kasir Administrasi ADH(Adm Department Head)
Memberikan Menghitung Mencatat data- Hasil laporan
data penjualan Dana / data untuk di penerimaan kas
parts, Harga Pembayaran Posting. Parts.
barang. dari Customer.
Membuat Mencat
Invoice,Fa at/Posti
k ng di
Pajak,SPB SAP
1
2
Invoice,Fak
Pajak,SPB
A Ttd,
Cap
Lunas
Kasir. Lapora
n Kas
Harian
.
1 1
2 Laporan 2
Penjualan.
Bon 3
pembelian
A A