Professional Documents
Culture Documents
35
Tanpa Baffle
34
2 Baffle
33
4 baffle
32
31
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller (rpm)
35 Tanpa baffle
34
2 baffle
33
32 4 baffle
31
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller (rpm)
III-1
35
34.5
34
P (Watt)
33.5
tanpa baffle
33
2 baffle
32.5
4 baffle
32
31.5
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller (rpm)
III-2
37
36
35
P (Watt)
34
tanpa baffle
33
2 baffle
32
4 baffle
31
30
0 100 200 300 400 500
Kecepatan impeller (rpm)
34
tanpa baffle
33
2 baffle
32
4 baffle
31
30
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller (rpm)
37
36
35
P (Watt)
34
tanpa baffle
33
2 baffle
32
31 4 baffle
30
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller (rpm)
III-3
Gambar III.1.4, Gambar III.1.5, dan Gambar III.1.6 menunjukkan
hubungan antara kecepatan impeller dengan daya yang dibutuhkan oleh
impeller untuk fluida saos. Dari gambar diatas, terlihat bahwa daya yang
dibutuhkan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kecepatan
impeller. Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa meningkatnya
kecepatan impeller akan menyebabkan daya pengadukan juga semakin
besar.
Apabila ditinjau dari jumlah baffle, pada Gambar III.1.4 pengadukan
tanpa baffle memiliki daya yang lebih besar dibandingkan dengan
menggunakan 2 baffle maupun 4 baffle. Pada Gambar III.1.5 dan Gambar
III.1.6 sesuai dengan teori yang ada namun pada kecepatan diatas 350 rpm
dengan penggunaan 2 baffle dan tanpa baffle lebih besar dari baffle 4.
34
33.5
P (Wat)
33 0 baffle
2 baffle
32.5
4 baffle
32
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller (rpm)
32.6
0 baffle
32.4
32.2 2 baffle
32 4 baffle
31.8
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller (rpm)
III-4
33.4
33.2
33
32.8
Daya ( watt)
32.6
32.4 0 baffle
32.2
2 baffle
32
31.8 4 baffle
31.6
31.4
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller (rpm)
38
37
36
P (Watt)
35
tanpa baffle
34
2 baffle
33
4 baffle
32
31
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller 1 (rpm)
III-5
37
36
35
P (Watt)
34 tanpa baffle
33 2 baffle
32 4 baffle
31
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller 2 (rpm)
37
36
35
P (Watt)
34 tanpa baffle
33 2 baffle
32 4 baffle
31
0 100 200 300 400 500
kecepatan impeller 3 (rpm)
III-6
III.2 Hubungan Np dengan NRe
2000
1500
tanpa baffle
Np 1000
2 baffle
500 4 baffle
0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000
Nre
1200
1000
800
Np
2500
2000
1500
Np
tanpa baffle
1000
2 baffle
500 4 baffle
0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000
Nre
III-7
1800
1600
1400
1200
Np 1000 tanpa baffle
800
2 baffle
600
4 baffle
400
200
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Nre
1200
1000
800
Np
2500
2000
1500
Np
0 baffle
1000
2 baffle
500 4 baffle
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Nre
III-8
Pada Gambar III.2.1, Gambar III.2.2, Gambar III.2.3, Gambar
III.2.4, Gambar III.2.5 dan Gambar III.2.6 diatas didapatkan nilai NRe
berbanding terbalik dengan Np. Pada fluida saos NRe kecil karena
Viskositas dari saos yang sangat besar sehingga berdasarkan rumus:
2
NRe =
Maka mengahasilkan nilai NRe yang kecil dan saat kecepatan putar
impeller sejenis maka Np yang dihasilkan akan berbanding terbalik
dengan Nre karena kecepatan putar impeller dengan Nre berbanding lurus
dan kecepatan putar impeller dengan Np berbanding terbalik. Karena nilai
Nre saos lebih kecil dari pada Nre larutan gula maka nilai Np dari saos
akan lebih besar dari pada Np larutan gula. Hal ini tidak sesuai dengan
hasil percobaan bahwa nilai Np dari saos lebih kecil dari pada Np dari
larutan gula . Kesalahan kemungkinan terletak pada pencatatan nilai daya
yang kurang akurat karena nilai daya pada power meter yang fluktuatif.
Kemudian juga akibat mesin yang panas sehingga kinerja dari impeller
yang kurang maksimal.
1800000
1600000
1400000
1200000
1000000
Np
0 baffle
800000
600000 2 baffle
400000 4 baffle
200000
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Nre
III-9
1200000
1000000
800000
0 baffle
Np
600000 2 baffle
400000 4 baffle
200000
0
0 1000 2000 3000 4000
Nre
1000000 0 baffle
800000 2 baffle
600000
400000 4 baffle
200000
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Nre
1500
Np
0
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
Nre
III-10
1400
1200
1000
800
Np
tanpa baffle
600
2 baffle
400
4 baffle
200
0
0 20000 40000 60000 80000
Nre
2000
1500
Np
tanpa baffle
1000
2 baffle
500 4 baffle
0
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
Nre
III-11
digunakan adalah six-blade open turbine, flat six-blade turbine with disk,
dan four pitched-blade turbin. Jenis impeller turbin ini merupakan jenis
impeller yang mempunyai kecepatan putaran paling tinggi. Hal ini
disebabkan karena jenis impeller turbin bekerja maksimal pada fluida jenis
air. Sehingga dapat dilihat dari semua gambar diatas bahwa nilai NRe fluida
air lebih besar daripada larutan gula 30%, udara, maupun saos.
Sedangkan Np dipengaruhi oleh densitas fluida, persamaan :
=
5 3
Daya berbanding lurus dengan Np maka semakin besar daya yang
digunakan oleh impeller maka semakin besar juga nilai Np. Pada
percobaan daya udara lebih besar dari pada air hal ini menyebabkan Np
dari udara menjadi lebih besar daripada Np air. Hal ini tidak sesuai dengan
teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai densitasnya maka daya
putar dari impeller akan semakin besar tetapi berdasarkan data percobaan
nilai daya putar impeller terhadap air lebih rendah dari pada udara.
Kesalahan kemungkinan terletak pada pencatatan nilai daya yang kurang
akurat karena nilai daya pada power meter yang fluktuatif. Kemudian juga
akibat mesin yang panas sehingga kinerja dari impeller yang kurang
maksimal.
III-12
Np = k [NRe]a.[NFr]b
III-13
k 0,00051428 0,506057657 0,086099375 1,021409
4 a 1,8462 0,2061 0,3781 1,0043
b -2,4125 -1,5626 -1,6324 -1,9571
III-14