You are on page 1of 5

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA DASAR II 1

Hambatan Jenis Kawat (LM-1)


AbstrakPercobaan ini bertujuan untuk mengukur

Noorhadijah Heriyanti, Annisa, Irni Annisa, Lulu Armira Rahmah, Zulyan Rahman, Ika Sri
Wahyuningsih.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat
Jl.Brigjend H.Hasan Basry, Banjarmasin 70123 Indonesia
e-mail: info@unlam.ac.id
hambatan jenis kawat dari beberapa bahan dengan panjang Jika V dinyatakan dalam volts dan i dinyatakan di dalam
berbeda. Metodenya merangkai alat, mengukur diamter kawat, ampere, maka hambatan akan dinyatakan di dalam ohm (
serta tegangan dan arus. Menggunakan persamaan
).
Vd 2 Tabel 1. Hambatan Jenis Beberapa Bahan
diperoleh hambatan jenis kawat tembaga
4 Il Logam Resistivitas (200c) Temperatur
(2,30,3)x10-5 m , (1,80,2)x10-5 m , (1,50,2)x10-5 10-8.10m Koefisien
Resistivitas,
m dan kawat nikrom (4,30,6)x10-7 m , (4,60,6)x10-7
per 0C (x10-5)
m , (4,10,6)x10-7 m . Secara teori nilai kawat tembaga Perak 1,6 380
(1,7 x 10-8) m dan kawat nikrom (100 x 10 -8) m . Nilai Tembaga 1,7 390
yang kami peroleh jauh berbeda dengan nilai teoritis, hal ini Alumunium 2,8 390
dikarenakan kurang teliti dalam membaca skala pada alat ukur.
Tangsten 5,6 450
Nikel 6,8 600
Kata Kunciarus, hambatan, hambatan jenis, resisitivitas, Besi 10 500
tegangan. Baja 18 300
Mangan 44 1,0
Karbon 3500 -50
I. PENDAHULUAN
Germanium 5 x 1017
(murni)
H ambatan jenis yaitu konstanta pembanding yang Silikon (murni) 6,4 x 1010
Kaca 10.1018-10.1022
bergantung pada bahan yang digunakan. Kita mungkin Sesuatu yang dihubungkan dengan hambatan adalah
menduga bahwa hambatan yang dimiliki kawat yang tebal resistivitas ( ) yang merupakan karakteristrik dari suatu
lebih kecil daripada kawat yang tipis, karena kawat yang bahan [1].
lebih tebal memiliki area yang lebih luas untuk aliran
elektron. Kita juga memperkirakan bahwa semakin panjang Hambatan (R) suatu penghantar dipengaruhi oleh :
suatu penghantar, maka panjang hambatannya juga semakin a. Panjang kawat penghantar ( l ) : semakin panjang kawat
besar, karena akan ada lebih banyak penghalang untuk aliran penghantar, semakkkin besar nilai hambatannya.
elektron. Oleh karena itu, untuk lebih memahami hambatan b. Luas penampang penghantar (A) : semakin besar luas
jenis maka dilakukan percobaan hambatan jenis kawat. penampang kawat penghantar, semakin kecil nilai
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil hambatannya.
suatu rumusan masalah yaitu Bagaimana hubungan c. Hambatan jenis kawat penghantar ( ) : Semakin besar
hambatan jenis kawat dari beberapa bahan dengan panjang hambatan jenis kawat penghantar, semakin besar nilai
yang berbeda? hambatan penghantar.
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur
hambatan jenis kawat dari beberapa bahan dengan panjang Harga dari hambatan jenis/resistivitas antara nol sampai
berbeda. tak terhingga
= 0, disebut sebagai penghantar sempurna (konduktor
II.KAJIAN TEORI ideal)
= ~, disebut sebagai penghantar tidak sempurna (isolator
ideal).
Hambatan merupakan sebuah penghantar (tahanan) di
Hambatan suatu konduktor selain bergantung pada
antara dua titik dengan memakaikan sebuah perbedaan
karakteristik dan geometrik benda, juga bergantung pada
potensial v di antara titik-titk tersebut, dan dengan mengukur
temperatur. Sebenarnya lebih tepat dikatakan harga
arus (I), dan melakukan pembagian :
resistivitas suatu konduktor bergantung pada temperatur.
V
R (1)
I
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA DASAR II 2

Jika penampang konduktor berupa lingkaran dengan jari-


jari r atau diameter d, luas penampangnya memenuhi
1 2
persamaan A r d . Sehingga persaman 5 dapat
2

4
terhadap T
Gambar. 1. Grafik ditulis
Grafik hambatan jenis kawat temperatur untuk suatu l l
konduktor memenuhi hubungan : R atau R (6)
4 d
(T )
2
r 2 1

0 aT bT .....
2

(2) Persamaan (5) atau (6) menunjukkan bahwa hambatan


dengan : listrik konduktor sebanding dengan panjang konduktor dan
(T ) = hambatan jenis pada suhu T 0 C berbanding terbalik dengan luas penampang atau kuadrat
0 = hambatan jenis pada suhu 0 0 C jari-jari (diameter) konduktor. Hal ini menunjukkan bahwa
a,b = konstanta semakin panjang konduktornya, semakin besar hambatan
listriknya. Di lain pihak, semakin besar luas penampangnya
Untuk suhu yang tidak terlampau tinggi, maka suhu T 2 dan atau semakin besar jari-jari penampangnya, hambatan listrik
pangkat yang lebih tinggi dapat diabaikan sehingga diperoleh konduktor semakin kecil.
: Selain itu, Persamaan (5) atau (6) juga menunjukkan
bahwa hambatan listrik konduktor bergantung pada hambatan
a.T . 0
T 0 aT 0 (3) jenis konduktor. Semakin besar hambatan jenis konduktor,
0 semakin besar hambatannya. Konduktor yang paling baik
adalah konduktor yang hambatan jenisnya paling kecil. Di
T 0 (1 T ) (4) lain pihak, bahan yang hambatan jenisnya paling besar
dengan : merupakan isolator paling baik.
=koefisien suhu untuk hambatan jenis [2]. Hambatan jenis konduktor bergantung pada suhunya.
Semakin tinggi suhunya, semakin tinggi hambatan jenis
Kita mungkin menduga bahwa hambatan yang di-miliki konduktor dan semakin tinggi pula hambatan konduktor
kawat yang tebal lebih kecil daripada kawat yang tipis, tersebut. Pengaruh suhu terhadap hambatan konduktor dapat
karena kawat yang lebih tebal memiliki area yang lebih luas dituliskan dalam persamaan berikut.
untuk aliran elektron. Kita tentunya juga memperkirakan R R0 (1 T ) (7)
bahwa semakin panjang suatu penghantar, maka dengan :
hambatannya juga semakin besar, karena akan ada lebih R = hambatan konduktor pada suhu T 0 C,
banyak penghalang untuk aliran elektron. R0 = hambatan konduktor pada suhu T0 0 C,
Berdasarkan eksperimen, Ohm juga merumuskan bahwa
hambatan R kawat logam berbanding lurus dengan panjang
= koefisien suhu untuk hambatan jenis (/ 0C), dan
l, berbanding terbalik dengan luas penampang lintang kawat t = t-t0 = selisih suhu ( 0C) [3].
A, dan bergantung kepada jenis bahan tersebut. Secara
matematis dituliskan: Rapat arus J disetiap titik pada konduktor yang didalamnya
ada medan listrik resultan E, ditentukan berdasarkan
l E J
R (5) (8)
A Untuk mudahnya, persamaan ini diganti dengan bentuk lain :
dengan: b b

R = hambatan kawat penghantar ()
l = panjang kawat penghantar (m) E.ds I
a a
A
ds
A = luas penampang lintang penghantar (m 2) (9)
= hambatan jenis kawat penghantar (.m) Integral disebelah kanan disebut tahanan (daya hambat) R
Konstanta pembanding disebut hambatan jenis konduktor yang bersangkutan, antara titik a dan titik b,
(resistivitas). Hambatan jenis kawat berbeda-beda tergantung sehingga :
bahannya [4]. b

Kuat arus listrik akan kecil ketika melalui konduktor yang
R Ads
a
(10)
luas penampangnya kecil, hambatan jenisnya besar, dan Tahanan berbanding lurus dengan panjang dan berbanding
panjang. Sebaliknya, kuat arus listrik akan besar ketika terbalik dengan luas penampang lintang.
melewati konduktor yang luas penampangnya kecil, b
hambatan jenisnya besar, dan pendek. Ketika kuat arus listrik
kecil, berarti hambatan konduktornya besar dan sebaliknya, E.ds IR
a
ketika kuat arusnya besar, berarti hambatan konduktornya
(11) [5].
kecil. Bukti percobaan menunjukkan bahwa luas penampang,
hambatan jenis, dan panjang konduktor merupakan faktor-
faktor yang menentukan besar kecilnya hambatan konduktor
itu sendiri, seperti pada persamaan 5.
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA DASAR II 3

III. METODE PERCOBAAN penampangnya. Terakhir mengulangi di atas untuk bahan


kawat yang lain.
A. Alat dan Bahan
Dalam melakukan percobaan ini, diperlukan beberapa alat
dan bahan antara lain yaitu kawat nikrom 1 buah, kawat
tembaga 1 buah, micrometer sekrup 1 buah, power supply 1
buah, voltemeter 1 buah, amperemeter 1 buah, papan
rangkaian 1 buah, paku 2 buah, keabel penghubung
secukupnya.
B. Rumusan Hipotesis
Hambatan jenis kawat berbanding lurus dengan hambatan
listrik dan luas penampang kawat dan berbanding terbalik
dengan panjang kawat. Semakin panjang kawat maka kuat
arus semakin kecil dan tegangan semakin besar, sehingga
hambatan jenis kawat bernilai tetap. Sesuai dengan
persamaan :
Gambar. 2 Rangkaian Percobaan Hambatan Jenis
Vd 2

4 Il Dengan : V = Voltmeter
A = Amperemeter
RTG = Tahanan Geser
C.Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel S = Battery
Kegiatan I (kawat tembaga) B-C = Panjang Kawat
Mengidentifikasi variabel pada percobaan hambatan jenis
kawat tembaga , yaitu variabel manipulasi nya ialah panjang
kawat, variabel respon ialah arus, tegangan, hambatan jenis .
dan variabel kontrolnya ialah jenis kawat, sumber tegangan.
Mendefinisikan Operasional Variabel atau DOV, antara lain E. Tabel Pengamatan
DOV Manipulasi ialah mengubah-ubah panjang kawat Tabel 1. Hasil pengamatan percobaaan hambatan jenis
sebanyak 3 kali yaitu sebesar 18,5 cm, 23,5 cm, 28,5 cm , kawat
yang diukur menggunakan penggaris, yang dinyatakan dalam Jenis No Panjan Diamete V(volt) I
cm. DOV Respon ialah mengamati perubahan arus dan kawat perc g kawat r kawat (amp)
tegangan menggunakan amperemeter dan voltmeter, serta Nikelin 1
menghitung hambatan jenisnya. DOV Kontrol ialah menjaga 2
tetap jenis kawat yaitu tembaga dan sumber tegangan sebesar 3
3 volt. Tembaha 1
Kegiatan II ( kawat nikrom) 2
Mengidentifikasi variabel pada percobaan hambatan jenis 3
kawat nikrom , yaitu variabel manipulasi nya ialah panjang
kawat, variabel respon ialah arus, tegangan, hambatan jenis
dan variabel kontrolnya ialah jenis kawat, sumber tegangan.
Mendefinisikan Operasional Variabel atau DOV, antara lain
DOV Manipulasi ialah mengubah-ubah panjang kawat F. Teknik Analisis
sebanyak 3 kali yaitu sebesar 18,5 cm, 23,5 cm, 28,5 cm, Vd 2
yang diukur menggunakan penggaris, yang dinyatakan dalam
cm. DOV Respon ialah mengamati perubahan arus dan 4 Il
tegangan menggunakan amperemeter dan voltmeter, serta V I l 2
menghitung hambatan jenisnya. DOV Kontrol ialah menjaga d
tetap jenis kawat yaitu nikrom dan sumber tegangan sebesar 3 V I l d
volt.

D.Langkah Kerja IV. PEMBAHASAN


Pertama-tama merangkai alat-alat seperti gambar 1, Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil
kemudian menghubungi pembimbing untuk memeriksa sebagai berikut :
rangkaian tersebut. Lalu mengamati penunjukkan arus dan
tegangan untuk kawat dengan panjang tertentu (L tertentu ; Tabel 1. Hasil pengamatan percobaaan hambatan jenis
L- jarak B-C). Selanjutnya menggeser letak C (mengubah kawat
panjang L) dan kemudian mengamti nilai arus dan tegangan Jenis No (l0,05)x (d0,01)x V(volt) I (amp)
kawat perc 10-2 m 10-3 m
ujung kawat dengan panjang L tersebut sehingga diperoleh Nikelin 1 18,5 0,02 (3,000,05)V (22,00,5)
minimal 3 nilai L,I, dan V yang berbeda. Lalu mengukur x10-6A
diameter penampang kawat untuk mencari luas
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA DASAR II 4

2 23,5 (3,000,05)V (22,00,5) arus yang diperoleh sudah sesuai yaitu semakin panjang
x10-6A kawat maka kuat arus semakin kecil, namun nilai tegangan
3 28,5 (3,000,05)V (22,00,5)
x10-6A pada percobaan 2 dan 3 sama seharusnya nilai tegangannya
Temba 1 18,5 0,02 (2,000,05)V (0,7800,00 semakin besar apabila panjang kawat semakin besar, inilah
ga 5)A yang membuat nilai hambatan jenis berbeda-beda yang
2 23,5 (2,200,05)V (0,6400,00 seharusnya tetap. Secara teori nilai hambatan jenis kawat
5) A
3 28,5 (2,200,05)V (0,5800,00 nikrom sebesar (100 x 10 -8) m . Nilai yang kami peroleh
5)A jauh berbeda dengan nilai teoritis, hal ini dikarenakan
beberapa faktor antara lain, nilai yang ditunjuk oleh alat
Percobaan hambatan jenis kawat bertujuan untuk kurang akurat mungkin alat dalam kondisi kurang baik, dan
mengukur hambatan jenis kawat dari beberapa bahan dengan kurang teliti dalam membaca skala pada alat yaitu
panjang berbeda. Percobaan ini dilakukan dengan 2 kali ampermeter, voltmeter serta penggaris.
kegiatan yaitu dengan menggunakan jenis kawat yang Pada dua kegiatan di atas dapat kita ketahui nilai
berbeda-beda serta mengubah-ubah panjang kawatnya hambatan jenis kawat tembaga berbeda dengan kawat
masing-masing 3 kali percobaan. nikrom, hal ini dikarenakan hambatan jenis berbeda-beda
Kegiatan pertama menggunakan jenis kawat tembaga tergantung pada bahan yang digunakan.
dilakukan 3 kali percobaan. Dengan mengubah-ubah panjang
tali sebanyak 3 kali yaitu sebesar (18,500,05) x10 -2m,
(23,500,05) x10-2m, (28,500,05) x10-2m. Maka diperoleh SIMPULAN/RINGKASAN
arus berturut-turut sebesar (22,00,5) x10-6A, (22,00,5) x10- Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka
6
A, (22,00,5) x10-6A, dan tegangan berturut-turut sebesar diperoleh kesimpulan bahwa percobaan kami belum sesuai
(3,000,05)V, (3,000,05)V, (3,000,05)V serta diameter dengan hipotesis yaitu hambatan jenis kawat berbanding
kawatnya sebesar (0,020,01) x10-3mm. Menggunakan lurus dengan hambatan listrik dan luas penampang kawat dan
Vd 2 V I l 2 d berbanding terbalik dengan panjang kawat. Semakin panjang
persamaan , V kawat maka kuat arus semakin kecil dan tegangan semakin
4 Il I l d
besar, sehingga hambatan jenis kawat bernilai tetap. Namun
sehingga diperoleh hambatan jenis kawat tembaga berturut-
nilai hambatan jenis kawat tembaga maupun nikrom yang
turut (2,30,3) x10-5 m , (1,80,2) x10-5 m , (1,50,2) kami peroleh dari percobaan berbeda-beda dengan
x10-5 m dengan kesalahan relatif berturut-turut 14,2 %,
Vd 2
14,5%, 14,11%. Dari data di atas dapat kita ketahui nilai menggunakan persamaan ,
hambatan jenis kawat pada masing-masing percobaan 4 Il
berbeda, seharusnya semakin panjang kawat maka kuat arus V I l 2
semakin kecil dan tegangan semakin besar, sehingga d maka diperoleh
V I l d
hambatan jenis kawat bernilai tetap. Sedangkan pada
percobaan ini nilai arus dan tegangannya tetap walaupun hambatan jenis kawat tembaga berturut-turut (2,30,3) x10 -5
panjang diubah-ubah sehingga diperoleh hambatan jenis m , (1,80,2) x10-5 m , (1,50,2) x10-5 m dengan
kawat yang berbeda-beda. Secara teori nilai hambatan jenis kesalahan relatif berturut-turut 14,2 %, 14,5%, 14,11% dan
kawat tembaga sebesar (1,7 x 10 -8) m . Nilai yang kami hambatan jenis kawat nikelin berturut-turut (4,30,6) x10 -7
peroleh jauh berbeda dengan nilai teoritis, hal ini m , (4,60,6) x10-7 m , (4,10,6) x10-7 dengan
dikarenakan beberapa faktor antara lain, nilai yang ditunjuk kesalahan relatif berturut-turut 13,411% , 13,26% , 13,31%
oleh alat kurang akurat mungkin alat dalam kondisi kurang m . Nilai teori kawat tembaga sebesar (1,7 x 10 -8) m
baik, dan kurang teliti dalam membaca skala pada alat yaitu dan kawat nikrom sebesar (100 x 10 -8) m . Nilai yang
ampermeter, voltmeter serta penggaris. kami peroleh jauh berbeda dengan nilai teoritis, hal ini
Kegiatan kedua menggunakan jenis kawat nikrom dikarenakan beberapa faktor antara lain, nilai yang ditunjuk
dilakukan 3 kali percobaan. Dengan mengubah-ubah panjang oleh alat kurang akurat mungkin alat dalam kondisi kurang
tali sebanyak 3 kali yaitu sebesar (18,500,05) x10 -2m, baik, dan kurang teliti dalam membaca skala pada alat yaitu
(23,500,05) x10-2m, (28,500,05) x10-2m. Maka diperoleh ampermeter, voltmeter serta penggaris.
arus berturut-turut sebesar (0,7800,005)A, (0,6400,005) A,
(0,5800,005)A, dan tegangan berturut-turut sebesar
(2,000,05)V, (2,200,05)V, (2,200,05)V serta diameter LAMPIRAN
kawatnya sebesar (0,020,01) x10-3mm. Menggunakan Jawaban dari pertanyaan:
Vd 2 V I l 2 d Hambatan jenis kawat berbanding lurus dengan tahanan
persamaan , V kawat dan luas penampang kawat dan berbanding terbalik
4 Il I l d
dengan panjang kawat.
sehingga diperoleh hambatan jenis kawat nikrom berturut-
turut (4,30,6) x10-7 m , (4,60,6) x10-7 m , (4,10,6)
RA

x10-7 m dengan kesalahan relatif berturut-turut 13,411% , L
13,26% , 13,31%. Dari data di atas dapat kita ketahui nilai Semakin besar tahanan kawat dan juga luas penampang
hambatan jenis kawat pada masing-masing percobaan kawat, maka semakin besar pula panjang kawat sehingga
berbeda, seharusnya semakin panjang kawat maka kuat arus nilai hambatan jenis kawat bernilai tetap sesuai persamaan di
semakin kecil dan tegangan semakin besar, sehingga atas.
hambatan jenis kawat bernilai tetap. Pada percobaan ini nilai
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA DASAR II 5

Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan jenis untuk


bahan padat dan larutan yaitu jenis dan suhu temperatur
bahan padat dan larutan itu sendiri. Pada temperatur tinggi
nilai hambatan jenis bahan lebih besar daripada hambatan
jenis bahan pada temperatur yang rendah dengan kata lain
hambatan jenis suatu bahan berbanding lurus dengan
temperatur bahan tersebut. Hambatan jenis merupakan sifat
khas dari suatu bahan dan tidak bergantung pada bentuk atau
ukuran bahan tersebut yang artinya untuk bahan yang sama
hambatan jenisnya selalu sama.
Apabila lima buah kawat aluminium terikat menjadi satu
masing-masing berdiameter 1mm dan panjangnya 20m, maka
tahanan dari aluminium tersebut sebesar 0,03 dan bila
suhunya 300 0 C, maka aluminium tersebut memiliki t
sebesar 5,98 x10-8 m serta Rt sebesar 0,06 . Kemudian
jika kawat tersebut disambung menjadi satu memanjang,
maka nilai hambatan kawat tersebut sebesar 3,592 .

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT
karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan lancar. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Andi Ichsan M, M.Pd selaku dosen
pembimbing selama penyelesaian laporan ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Ika
Sri Wahyuningsih selaku asisten laboratorium kelompok
penulis selama pengambilan data dan pembimbingan
pembuatan laporan. Serta tidak lupa ucapan terimakasih
kepada kedua orang tua yang selalu mendukung dan
mendoakan. Terakhir untuk teman-teman seperjuangan
pendidikan Fisika Unlam yang telah banyak membantu
banyak hal dalam menyelesaikan laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Halliday dan Resnick.1984.Fisika.Jakarta:Erlangga.
[2] Happiddin,Arif.2010.Fisika SMA (Buku Saku). Jakarta:Erlangga.
[3] Saripudin,Aip dkk.2009.Praktis Belajar Fisika 1 untuk Kelas X
SMA/MA.Jakarta:Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
[4] Sumarsono,Joko.2009.Fisika untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta:Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
[5] Zemansky,Sears.1986.Fisika Untuk Universitas 2.Jakarta:Trimitia
Mandiri.

You might also like