You are on page 1of 10

DEFINISI GASTRITIS

19 SEPTEMBER 2014 ALITAKUSUMA 1 KOMENTAR

1. DEFINISI
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro,
yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis
adalah inflamasi dari mukosa lambung. (Kapita Selecta Kedokteran, Edisi Ketiga
hal 492).
Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung, yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan
iritan lain.

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung


yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal (Patofisiologi, Sylvia A Price hal
422)

Gastritis adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan
berkembang dipenuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138).

1. KLASIFIKASI GASTRITIS DIBAGI MENJADI 2 YAITU :


Gastritis akut
Disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat menyebabkan
mukosa menjadi gangren atau perforasi. Gastritis akut dibagi menjadi dua garis
besar yaitu :

1. Gastritis Eksogen akut ( biasanya disebabkan oleh faktor-faktor dari luar,


seperti bahan kimiamisal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid ,
mekanis iritasi bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin
yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung)).
2. Gastritis Endogen akut (adalah gastritis yang disebabkan oleh kelainan badan
).
Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna
dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H. Pylory).Gastritis
kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. Dikatakan
gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini dikaitkan
dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa. Penurunan pada
sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa berkembang
pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim. Tipe ini dikaitkan dengan
infeksi helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.
1. ETIOLOGI
Beberepa penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya gastritis antara lain :

1. Infeksi bakteri. Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H.


Pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding
lambung. Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut
dapat ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur
oral atau akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh
bakteri ini. Infeksi H. pylori sering terjadi pada masa kanak kanak dan dapat
bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan. Infeksi H. pylori ini
sekarang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan
penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi dalam jangka waktu yang lama
akan menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan
perubahan pada lapisan pelindung dinding lambung. Salah satu perubahan itu
adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-kelenjar penghasil
asam lambung secara perlahan rusak.
2. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus. Obat analgesik
anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat
menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi
prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika pemakaian
obat obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya masalah
lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus
atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan peptic
ulcer.
3. Penggunaan alkohol secara berlebihan. Alkohol dapat mengiritasi dan
mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih
rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.
4. Penggunaan kokain. Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan
pendarahan dan gastritis.
5. Stress fisik. Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau
infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan
pada lambung
6. Kelainan autoimmune. Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem
kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung.
Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan dinding
lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung dan
menganggu produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat yang membantu tubuh
mengabsorbsi vitamin B-12). Kekurangan B-12, akhirnya, dapat
mengakibatkan pernicious anemia, sebuah konsisi serius yang jika tidak
dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. Autoimmune
atrophic gastritis terjadi terutama pada orang tua
1. PATOFISIOLOGI
Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan
dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada orang yang
mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus)
yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya
HCl yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan
anoreksia.

Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel
kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya.
Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak
ikut tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus
bervariasi diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster
terdapat sel yang memproduksi HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh
darah.

Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl meningkat.


Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh
karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat
penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi sel
mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. Hilangnya sel mukosa
akibat erosi memicu timbulnya perdarahan.

Perdarahan yang terjadi dapat mengancam klien, namun dapat juga berhenti
sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48
jam setelah perdarahan.

Gastritis Kronis
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang
sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan muncullah
respon radang kronis pada gaster yaitu : destruksi kelenjar dan metaplasia.

Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu
dengan mengganti sel mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih
kuat. Karena sel desquamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang. Pada
saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel
penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya
menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa
pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah
lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan
perdarahan. (Price, Sylvia dan Wilson, Lorraine, 1999 : 162) (www.google,
penyakit gastritis.com)
1. TANDA DAN GEJALA
Pasien dengan gastritis akut biasanya merasakan tidak nyaman pada epigastrium,
gangguan pencernaan, kram, anoreksia, mual, hematemesis, dan muntah. Gejala-
gejala pasien dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gastritis
kronis dapat menjelaskan gejala yang sama, hanya mengalami ketidaknyamanan
epigastrium ringan, atau hanya keluhan samar-samar. Misalnya, pasien dapat
melaporkan intoleransi makanan pedas atau berlemak atau nyeri epigastrium
ringan.

1. KOMPLIKASI
2. perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)
Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna
bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock
hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.

2. gangguan penyerapan vitamin B 12


Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B
12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan
besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

Komplikasi yang lainya adalah

Syok
Perforasi
Radang selaput perut
Kanker lambung.
1. PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. EGD (Esofagogastriduodenoskopi) = tes diagnostik kunci untuk perdarahan GI
atas, dilakukan untuk melihat sisi perdarahan / derajat ulkus jaringan / cedera.
3. Minum barium dengan foto rontgen = dilakukan untuk membedakan diganosa
penyebab / sisi lesi.
4. Analisa gaster = dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji
aktivitas sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asam hidroklorik dan
pembentukan asam nokturnal penyebab ulkus duodenal. Penurunan atau
jumlah normal diduga ulkus gaster, dipersekresi berat dan asiditas
menunjukkan sindrom Zollinger- Ellison.
5. Angiografi = vaskularisasi GI dapat dilihat bila endoskopi tidak dapat
disimpulkan atau tidak dapat dilakukan. Menunjukkan sirkulasi kolatera dan
kemungkinan isi perdarahan.
6. Amilase serum = meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah diduga
gastritis. (Doengoes, 1999, hal : 456)
7. Nilai haemoglobin dan hematokrit untuk menentukan adanya anemia akibat
perdarahan.
8. Kadar serum gastrin rendah atau normal, atau meninggi pada gastritis kronik
yang berat.
9. Pemeriksaan rontgen dengan sinar X barium untuk melihat kelainan mukosa
lambung.
10. Endoskopi dengan menggunakan gastrocopy untuk melihat kelainan mukosa
lambung.
11. Pemeriksaan asam lambung untuk mengetahui ada atau tidak peningkatan
asam lambung.
12. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat bakteri H. Pylori dalam feses atau tidak. Hasil
yang positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi. Pemeriksaan juga
dilakukan terhadap adanya darah dalam feses. Hal ini menunjukkan adanya
pendarahan dalam lambung
1. PENATALAKSANAAN
2. Gastritis akut
Diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alkohol dan makanan
sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet
mengandung gizi danjurkan. Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara
parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa dengan
prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila
gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali,
pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab.
Untuk menetralisasi asam, digunakan antasida umum (mis: aluminium
hidroksida); untuk menetralisir alkali, digunakan jus lemon encer atau cuka encer.
Bila korosi luas atau berat, emetik dan lavase dihindari karena bahaya perforasi.

Terapi pendukung mencakup intubasi, analgesik dan sedatif, antasida, serta cairan
intravena. Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan. Pembedahan darurat
mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau jaringan perforasi.
Gastrojejunostomi atau reseksi lambung mungkin diperlukan untuk mengatasi
obstruksi pilorus.
Gastritis kronis
Diatasi dengan memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi
stres, dan memulai farmakoterapi. Helicobacterpylori dapat diatasi dengan
antibiotik (seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismut (Pepto-Bismol).
Pasien dengan gastritis A biasanya mengalami malabsorpsi vitamin B12 yang
disebabkan oleh adanya antibodi terhadap faktor intrinsik.

Makanan Sumber Omega-3 dan Omega-6 Serta Fungsinya


Asam lemak Omega-3 dan Omega-6 memiliki tingkatan yang setara dan mempunyai
fungsi yang saling berkaitan. Kedua nutrisi ini membantu tubuh untuk memelihara
kesehatan kulit, kuku, rambut, hormon, mengecilkan risiko gejala asma dan menangkal
terjadinya kerusakan sel pada pengidap kanker.

Tubuh akan mendapatkan manfaat positif dari kedua nutrisi ini jika kedudukan atau
jumlah atau rasionya seimbang. Kata seimbang tersebut masih menjadi kontroversi di
kalangan para ahli. Ada yang berpendapat 2.5 banding 1, angka 2.5 untuk omega-6 dan
1 untuk omega-3. Ada juga yang ikut adu opini, katanya 4 banding 1. ungkap Emma
Wirakusumah, M Sc, ahli gizi dari IPB.

Walau kedua asam lemak esensial ini ditakdirkan untuk saling bersanding, sebenarnya
omega-3 lah yang harus dilebihkan asupannya. Sebab omega-6 dicurigai sebagai
pemicu terjadinya inflasi, sedangkan omega-3 diyakini mampu mencegah terjadinya
inflasi yang disebabkan oleh omega-6. Karena itu, kita wajib mendukung kemenangan
omega-3 agar tak kalah jumlahnya dengan omega-6.

Makanan Sumber Omega-3 dan Omega-6


1. Telur

Telur ayam adalah bahan makanan yang bisa Anda temui di mana saja. Konsumsi telur
dapat memenuhi asupan nutrisi lemak omega-3 Anda. Kuning telur memiliki lemak sehat.
Dari sebutir telur, Anda bisa memperoleh sekira 40-250 miligram asam lemak DHA dan
EPA.

2. Kacang Kenari

Kacang kenari adalah salah satu bahan makanan nabati dengan kandungan 2.600
miligram lemak sehat yang cukup untuk menutrisi tubuh Anda.

3. Ikan Salmon

Ikan salmon yang terkenal tinggi kandungan EPA dan DHA-nya, dapat memberikan
sekira 1.600 miligram asam lemak omega-3 yang baik bagi pertumbuhan otak anak
Anda.
4. Ikan Tuna

Ikan tuna memang saat ini diperbincangkan akibat munculnya merkuri di dalamnya.
Namun, jika kita dapat memilih yang masih segar dan tidak mengonsumsi secara
berlebihan, ada sekira 1.100 miligram asam lemak yang dapat diserap tubuh Anda.

5. Biji rami

Biji rami adalah makanan pertama yang kaya akan asam lemak omega-3. Khasiatnya
adalah untuk melawan kolesterol dan penyakit jantung.

Untuk menjaga nutrisi omega-3 dalam biji rami, simpan makanan tersebut dalam wadah
kedap udara. Setidaknya Anda harus makan dua sendok makan biji rami untuk
memenuhi kebutuhan omega-3 setiap hari.

6. Biji chia

Selain biji rami, chia juga merupakan keluarga biji-bijian berikutnya yang mengandung
asam lemak omega-3. Biji chia bisa dikunyah sebagai makanan ringan atau
menaburkannya pada salad.

Biji chia bagus untuk pencernaan, sebab di dalamnya kaya akan serat yang membantu
pergerakan makanan dalam proses pencernaan. Nilai plus lain dari biji chia adalah
kemampuannya dalam memberikan daya tahan bagi tubuh.

7. Minyak ikan

Sebuah penelitian terbaru menyebutkan kalau asam lemak omega-3 juga banyak
ditemukan pada minyak ikan. Bentuknya tersedia dalam tablet suplemen maupun sirop.

Satu pil minyak ikan dalam sehari cukup memenuhi kebutuhan omega-3 bagi Anda.
Untuk menjaga nutrisinya, pastikan Anda menyimpan suplemen minyak ikan dalam
wadah tertutup yang kedap udara.

8. Kedelai

Tidak suka kacang kenari? Coba beralih ke kacang kedelai. Keluarga kacang yang satu ini
bisa ditemukan dalam bentuk susu maupun produk lain. Rasanya nikmat dan kaya akan
asam lemak omega-3.

Kedelai juga penuh akan nutrisi seperti serat, zat besi, protein, kalsium, vitamin K, dan asam
folat. Nikmati susu kedelai terutama jika Anda memiliki alergi tertentu terhadap susu sapi.
9. Kembang kol

Sayuran yang kaya akan asam lemak omega-3 adalah kembang kol. Nutrisi penting
dalam kembang kol di antaranya adalah kalium, magnesium, dan niasin yang
mendukung kesehatan jantung.

Kembang kol biasanya dimasak dengan cara ditumis atau diolah menjadi sup. Temukan
resep masakan yang lezat untuk menikmati kembang kol dan mendapatkan nutrisi sehat
di dalamnya.

10. Minyak canola

Minyak canola mampu menjaga kesehatan jantung karena ada asam lemak omega-3 di
dalamnya. Mengganti minyak goreng biasa dengan minyak canola adalah salah satu
cara mendapatkan nutrisi di dalamnya.

Selain itu, minyak canola juga bisa diteteskan ke atas salad sayur sebagai pengganti
mayonnaise yang biasanya justru sangat berlemak.

11. Bayam

Bayam merupakan sumber makanan kaya akan asam lemak omega-3 adalah bayam.
Sayuran berdaun hijau gelap ini bisa dinikmati setiap hari untuk mendapatkan asupan
omega-3 bagi tubuh.

Bayam juga rendah kalori dan tinggi zat besi. Jadi jangan ragu mengolah bayam menjadi
makanan lezat dan mendapatkan nutrisi maksimal di dalamnya.

Nah, itulah 11 jenis makanan sebagai sumber omega 3 terbaik. Mengingat fungsi asam
lemak omega 3 yang penting bagi tubuh, maka sering-seringlah mengkonsumsi makanan
tersebut.

Fungsi Asam Lemak Omega-3

Fungsi atau peranan atau manfaat yang akan Anda peroleh jika hobi mengonsumsi
Omega-3 setiap hari dengan takaran yang pas bisa membantu perkembangan otak dan
memori si kecil, mencegah penyakit jantung, mengecilkan kadar kolesterol tinggi (LDL),
memelihara mata, mengatasi depresi bahkan bagi ibu hamil bisa membuat bayi terlahir
dengan otak yang smart.

Fungsi Asam Lemak Omega 6

Tubuh yang mendapat asupan Omega-6 seimbang akan memperoleh manfaat seperti
menyehatkan organ jantung, meringankan gejala asma, mencegah kerusakan sel pada
pengidap kanker, mengontrol kadar air pada rambut, mempercepat pertumbuhan rambut
dan meningkatkan eksim dan kondisi kulit tubuh/kepala yang sama (jika diseimbangkan
dengan omega-3)

Itu tadi, dalam memenuhi gizi harian berupa omega-3 dan omega-6 Anda wajib
memperbanyak yang omega-3 nya sebab jika lebih didominasi dengan omega-6 dapat
meningkatkan peluang terkena berbagai penyakit dan depresi.

You might also like

  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Document1 page
    Latar Belakang
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bahan
    Bahan
    Document21 pages
    Bahan
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Trisnaaaaaaaa Ikm
    Trisnaaaaaaaa Ikm
    Document14 pages
    Trisnaaaaaaaa Ikm
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bab 1
    Bab 1
    Document1 page
    Bab 1
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bab 1
    Bab 1
    Document1 page
    Bab 1
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bahan 5
    Bahan 5
    Document6 pages
    Bahan 5
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Lap Sementara Nanas
    Lap Sementara Nanas
    Document11 pages
    Lap Sementara Nanas
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bahan 2
    Bahan 2
    Document12 pages
    Bahan 2
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bahan Jila
    Bahan Jila
    Document8 pages
    Bahan Jila
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document2 pages
    Bab Ii
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • E
    E
    Document2 pages
    E
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Korupsi
    Korupsi
    Document8 pages
    Korupsi
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bab 1
    Bab 1
    Document1 page
    Bab 1
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bagian Depan2
    Bagian Depan2
    Document5 pages
    Bagian Depan2
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bahan
    Bahan
    Document21 pages
    Bahan
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Sap Gastritis
    Sap Gastritis
    Document13 pages
    Sap Gastritis
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • E
    E
    Document2 pages
    E
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Terjemahan Obes Mental
    Terjemahan Obes Mental
    Document14 pages
    Terjemahan Obes Mental
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Terjemahan Obes
    Terjemahan Obes
    Document17 pages
    Terjemahan Obes
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Analisis Modal dan Laba Puding Cup
    Analisis Modal dan Laba Puding Cup
    Document3 pages
    Analisis Modal dan Laba Puding Cup
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • 1
    1
    Document1 page
    1
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Hasil
    Hasil
    Document5 pages
    Hasil
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Sistem Manajemen
    Sistem Manajemen
    Document9 pages
    Sistem Manajemen
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Cara Pengolahan Milo Bubuk
    Cara Pengolahan Milo Bubuk
    Document7 pages
    Cara Pengolahan Milo Bubuk
    frischilia almuksi
    25% (4)
  • DM Ibu Hamil
    DM Ibu Hamil
    Document6 pages
    DM Ibu Hamil
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • CV
    CV
    Document1 page
    CV
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Balita
    Balita
    Document6 pages
    Balita
    frischilia almuksi
    No ratings yet