You are on page 1of 3

Nama : Nurmauliah.

Nim : O11114001

Tugas kelompok Epidemiologi

Seorang pengusaha peternakan mau mengirim sapi antar pulau dari Sulawesi Selatan ke
Kalimantan Timur. Pengusaha tersebut memenangkan tender pembelian sapi betina bibit jenis Bali
sebanyak 500 ekor. Persyaratan pengiriman sapi antar pulau harus bebas brucellosis dengan uji
standar CFT. Sulawesi Selatan merupakan sumber bibit sapi Bali, namun terdapat penyakit keluron
Brucellosis. Proses pengiriman sapi bibit tersebut harus mendapat izin dari pemerintah daerah
Sulawesi Selatan, diantar pulaukan melalui pintu Karantina Hewan, setelah mendapatkan hasil
pengujian laboratorium yang menyatakan bebas Brucellosis oleh BBVet Maros. Hasil pengujian
Brucellosis dari 600 ekor sapi yang diseleksi ternyata terdapat 30 ekor reaktor positif RBT dan dari 30
ekor yang positif RBT tersebut diuji lebih lanjut dengan CFT dan hasilnya 25 ekor positif.
Sensitifitas uji CFT 8O % dan spesifitas 95 %. sedang sensitifitas uji RBT 98 % dan spesifitas 8O %
(BBVet Maros).

Diketahui :

n = 600 ekor
positif nyata : 25
positif palsu : 30 25 = 5

Ditanyakan :

1. Berapa prevalensi Brucellosis dari populasi tersebut ?

2. Ada berapa ekor sapi Brucellosis yang tidak terdeteksi oleh hasil pengujian ?

3. Ada berapa ekor sapi negatif Brucellosis tidak terdeteksi oleh hasil pengujian ?

4. Sensitifitas suatu uji bisa tinggi atau rendah ? Sesuai dengan kepentingan kelompok anda
sebaiknya memilih sensitifitas yang tinggi atau yang rendah ? Jelaskan alasannya !.

5. Spesitifitas suatu uji juga dapat tinggi atau rendah ? yang mana lebih menguntungkan bagi
kelompok anda ?. Jelaskan alasannya !

Penyelesaian :
+ 25+5 30
1. Prevalensi = 100% = 100% = 600 100% = 0,05 100% = 5 %
600

Terdedah Terdedah (tidak


(sakit) sakit)
(+) 25 5 ?
(-) c d ?
? ? ?

2. Untuk uji CFT yang merupakan gold standar dari brucellosis, nilai sensitifitas 80%
dan spesifitas 95%, sehingga nilai c (false negatif) dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut.
a
Sensitifitas =
a+c
25
0,8 =
25 + c
20 + 0,8 c = 25
0,8 c = 5
c = 6,25 = 6 ekor
3. Untuk uji CFT yang merupakan gold standar dari brucellosis, nilai sensitifitas 80%
dan spesifitas 95%., sehingga nilai d (true negative) dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut.
d
Spesivitas =
b+d
d
0,95 =
5+d

4,75 + 0,95d = d

0,05 d = 4,75
d = 95 ekor
Sakit Tidak Sakit Total
Positif 25 5 30
Negatif 6 95 101
Total 31 100 131

Interpretasi: Jadi dari populasi 600 ekor sapi, ada 131 sampel yang diuji dan sapi
yang brucellosis tapi tidak terdeteksi uji sebanyak 6 ekor dan yang negatif
brucellosis tapi tidak terdeteksi uji sebanyak 95 ekor.
4. Sensitivitas rendah berarti bahwa tes akan melewatkan banyak individu yang
memiliki penyakit atau dengan kata lain banyak hasil yang bernilai false negative,
sehingga untuk suatu pengujian terutama untuk diagnosa penyakit menular sebaiknya
memilih uji dengan sensitivitas yang rendah agar menghasilkan nilai positif nyata
(true positive) yang tinggi sehingga hewan uji diketahui dalam keadaan sakit.
5. Spesifisitas rendah berarti bahwa tes akan menghasilkan banyak hasil yang bernilai
false positive, sehingga untuk suatu pengujian terutama untuk diagnosa penyakit
menular sebaiknya memilih uji dengan spesifisitas yang rendah agar menghasilkan
nilai negatif nyata (true negative) yang tinggi sehingga hewan uji diketahui dalam
keadaan tidak sakit.

You might also like