You are on page 1of 12

NILAI PARAF

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM BOTANI FARMASI


PIGMEN WARNA PADA TANAMAN
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 1 Desember 2014

Tanggal Laporan : Senin, 8 Desember 2014

Kelompok : 1

Asisten Laboratorium : Melvia Sundalian S.Farm., Apt.

Nama Anggota/ NPM : Suci Mulyati (A 141 036)

Vini Fitriyah (A 141 038)

Rosita Anggraeni (A 141 040)

Yakobus Prima L.W (A 141 044)

Anisa Setia W. (A 141 059)

Lika Hanipah (A 141 088)

LABORATORIUM BOTANI FARMASI

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA

BANDUNG

2014
PIGMEN WARNA PADA TANAMAN

I. TUJUAN
a. Melihat pigmen yang terdapat dalam daun dan bunga.
II. PRINSIP
a. Berdasarkan pigmen yang terdapat dalam daun dan bunga.
III. TEORI
Pigmen adalah suatu zat yang mengubah warna cahaya yang
dipantulkannya, sebagai hasil dari absorpsi (penyerapan) terhadap cahaya
dengan panjang gelombang tertentu. Warna hijau pada daun berasal dari
kandungan klorofil pada daun.

Warna-warna yang umum dalam dunia tanaman adalah hijau atau


nuansa warna hijau. Klorofil (zat hijau daun) adalah bahan utama yang
menghasilkan warna hijau. Klorofil, suatu bahan yang sangat penting,
adalah sebuah pigmenyang terkandung dalam kloroplas yang tersebar
dalam sitoplasma (cytoplasm) sel-sel tanaman. Pigmen-pigmen ini
menyerap cahaya yang berasal darimatahari dengan mudah, tetapi hanya
memantulkan warna hijau. Selain memberi warna hijau pada daun, hal ini
juga menyebabkan terpenuhinya kelangsungan sebuah proses yang sangat
menentukan, yang dikenal dengan nama fotosintesis. Dalam fotosintesis,
tanaman memanfaatkan sinar matahari, yang terdiri dari kombinasi
berbagai warna. Salah satu sifat warna-warna dalam sinar matahari yang
terpenting adalah bahwa tingkat energi mereka berbeda satu sama lain.
Ragam warna ini dinamakan spektrum, yang diperoleh dari pembiasan
warna dalam sebuah prisma misalnya, mempunyai warna merah dan
kuning di ujung yang satu, dan biru beserta ungu pada ujung lainnya.
Warna dengan tingkat energi paling tinggi adalah warna pada ujung biru
spektrum tersebut. Perbedaan tingkat energi warna sangat penting bagi
tanaman, karena mereka memerlukan sejumlah besar energi untuk
melangsungkan fotosintesis. Untuk itu, selama fotosintesis berlangsung,
tanaman menyerap cahaya matahari dengan tingkat energi tertinggi di
sekitar ujung ultraviolet dari spektrum, yaitu violet dan biru, dan juga
warna sekitar ujung inframerah (panas) dari spektrum, yaitu merah, orange,
dan kuning. Daun melakukan semua proses ini melalui pigmen klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Kloroplas dijumpai terutama pada bagian
daun yang disebut mesofil, yangsering disebut pula daging daun.
Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi
panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis
yang menyerap cahaya biru dan kuning, sambil memantulkan cahaya hijau.
Karena keberadaannya yang begitu melimpah di dalam tubuh tumbuhan,
seperti pada daun dan batang yang masih muda, maka tumbuhan menjadi
tampak hijau. Pigmen klorofil sangat penting peranannya dalam kehidupan
tumbuhan. Klorofil berfungsi sebagai zat yang dapat menangkap energi
cahaya (dari matahari) untuk digunakan pada proses fotosintesis (proses
pembuatan zat makanan dari bahan anorganik: air dan gas karbondioksida).
Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain yang sama dengan bunga,
misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan
antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman).
Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning
atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).
Pigmen-pigmen tanaman biasanya dijumpai dalam plastid serta
dalam vakuola. Tipe-tipe plastid yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.
Kloroplas berwarna hijau sebagai akibat adanya pigmen klorofil yang
lebih banyak. Kromoplas berwarna kuning, jingga, atau merah karena
pigmen karotenoid. Leukoplas adalah plastid tanpa pigmen, biasanya
terdapat pada jaringan yang tidak terkena cahaya. Warna hijau ditimbulkan
oleh klorofil yang terdapat di dalam kloroplas. Dalam kloroplas juga
dijumpai karotenoid yaitu pigmen kuning sampai merah, tetapi ditutupi
oleh klorofil. Karotenoid akan tampak jika hanya terdapat sedikit atau
tidak ada klorofil sama sekali. Untuk terjadinya fotosintesis, energi dalam
bentuk elektron yang tereksitasi pada berbagai pigmen harus disalurkan ke
pigmen pengumpul energi yang disebut sebagai pusat reaksi. Ada terdapat
dua macam pusat reaksi pada membran tilakoid, keduanya merupakan
molekul klorofil a yang berasosiasi dengan protein tertentu dan
komponen-komponen membran lainnya.
Pigmen pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis
klorofil hijau, yaitu klorofil a (pigmen berwarna hijau) dan klorofil b yang
mempunyai struktur mirip klorofil a, yaitu pigmen yang berwarna kuning
sampai jingga yang disebut karotenoid. Ada dua macam karotenoid, yaitu
karotenoid hidrokarbon murni dan xantofil yang mengandung oksigen.
Karotenoid tertentu juga ditemukan pada selimut kloroplas yang
memberinya warna kekuningan, sedangkan klorofil tidak dijumpai pada
selimut tersebut.
Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid,
antosianin, dan fikobilin. Karotenoid ini banyak ditemukan pada bunga,
buah dan sayuran. Antosianin dan fikobilin merupakan pigmen
merah,ungu, dan biru. Antosianin banyak ditemukan pada bunga. Fikobilin
banyak ditemukan pada kelompok ganggang merah dan Cyanobacteria.
Adanya kloroplas pada tumbuhan menyebabkan tumbuhan dapat
berasimilasi karena di dalam kloroplas terdapat klorofil yang dapat
menangkap sinar matahari untuk memasak makanan.

Karotenoid pada tumbuhan adalah sebagai pelengkap pigmen


klorofil untuk membantu proses fotosintesis. Ada beberapa macam
karotenoid, misalnya karoten (warna jingga), lutein (warna kuning), dan
likopen (warna merah). Fungsi utama sejumlah pigmen karotenoid tertentu
ialah melindungi tumbuhan terhadap solarisasi dengan cara menyerap
kelebihan energi cahaya dan kemudian dilepas sebagai bahang.

Antosianin adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada
berbagai jenis tumbuhan. Pigmen ini memberikan warna pada bunga, buah,
dan daun tumbuhan hijau, dan telah banyak digunakan sebagai pewarna alami
pada berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi lainnya. Warna diberikan
oleh antosianin berkat susunan ikatan rangkap terkonjugasinya yang panjang,
sehingga mampu menyerap cahaya pada rentang cahaya tampak. Sitem ikatan
rangkap terkonjugasi ini juga yang mampu menjadikan Antosianin sebagai
antioksidan dengan mekanisme penangkapan radikal. Antosianin merupakan
sub-tipe senyawa organik dari keluarga flavonoid, dan merupakan anggota
kelompok senyawa yang lebih besar yaitu polifenol. Beberapa senyawa
antosianin yang paling banyak ditemukan adalah pelargonidin, peonidin,
sianidin, malvidin, petunidin, dan delfinidin.

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Mortar dan stamper
2. Kertas saring
3. Alkohol 95%
4. Corong
5. Cawan petri
6. Bunga dan daun segar
V. PROSEDUR
1. Digerus daun atau bunga dalam mortir sampai halus.
2. Ditambahkan alkohol 95% sampai zat dalam daun atau bunga terlarut,
kemudian disaring dan tampung dalam wadah.
3. Disiapkan kertas saring bulat, dilubangi bagian tengah kertas, dicelupkan
dalam cairan tanaman din dibiarkan beberapa saat sampai terjadi gradasi
warna.
4. Diamati perubahan yang terjadi.
VI. DATA PENGAMATAN

no Nama bunga/daun Warna awal Warna gradasi


1 Daun ( euphorbia) hijau Kuning dan
hijau muda
2 Bunga (bunga merah) Merah ati Kuning dan
ungu
Keterangan :

Daun :

- Warna hijau muda menunjukan adanya pigmen klorofil b.

- Warna kuning menandakan adanya pigmen xantofil.

Bunga :

- Warna kuning menunjukan adanya xantofil pada bunga.

- Warna ungu menunjukan adanya antosianin pada bunga.

VII. PEMBAHASAN

Pada percobaan pigmen warna ini menggunakan daun euphorbia


dan bunga merah. Pada saat daun digerus, daun berwarna hijau akan tetapi
ketika ditambahkan alkohol 95% daun berubah warna menjadi warna
hijau tua, hal ini disebabkan karena klorofil dalam daun menjadi terlarut.
Sedangkan pada bunga merah, pada saat bunga digerus bunga berwarna
merah akan tetapi ketika ditambahkan alkohol 95% warna bunga berubah
menjadi merah tua, hal ini disebabkan karena zat zat pada bunga ikut
terlarut.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh, daun yang digunakan pada
praktikum ini memiliki kandungan pigmen klorofil b dan pigmen
xantropil, karena pada saat kertas dicelupkan kedalam cairan tanaman,
memunculkan gradiasi warna kuning dan kemudian diikuti oleh warna
hijau muda.
Pigmen Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam
tumbuhan. Klorofil dapat dibedakan atas dua, yakni klorofil a
C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau tua, dan klorofil b (C55H70O6N4Mg)
yang berwarna hijau muda. Selain klorofil, di dalam kloroplas juga
terdapat pigmen karotenoid. Karotenoid dapat berupa karotin (C40H56)
berwarna jingga dan xantofil (C40H56O2) berwarna kuning.
Pada pengamatan bunga merah ditemukan pigmen berwarna
kuning dan ungu. Hal ini disebabkan adanya kandungan pigmen xantrofil
dan antosianin, karena pada saat kertas dicelupkan kedalam cairan
tanaman memunculkan gradiasi warna kuning dan diikuti dengan warna
ungu.
Antosianin merupakan pigmen yang memberikan warna merah
keunguan pada sayuran, buah-buahan, dan tanaman bunga. Antosianin
merupakan senyawa flavonoid yang dapat melindungi sel dari sinar
ultraviolet. Pigmen antosianin terdapat dalam cairan sel tumbuhan,
senyawa ini berbentuk glikosida dan menjadi penyebab warna merah, biru,
dan violet banyak buah dan sayuran. Antosianin adalah senyawa polifenol
kelompok flavonoid danmerupakan glikosida dari antosianidin yang terdiri
dari 2-phenyl benzopyrilium (Flavium) tersubstitusi, memiliki sejumlah
gugus hidroksil bebas dan gugushidroksil termetilasi yang berada pada
posisi atom karbon yang berbeda. Seluruh senyawa antosianin merupakan
senyawa turunan dari kation flavilium.
Pigmen xantrofil, xantofil umumnya menghasilkan warna kuning,
warna terjadi karena atom-atom karbon ikatan rangkap berinteraksi satu
sama lain dalam proses yang disebut konjugasi, yang memungkinkan
elektron dalam molekul untuk bergerak bebas akibat terjadinya resonansi
ikatan rangkap. Seiring dengan peningkatan jumlah ikatan rangkap,
elektron-elektron yang terkait dengan sistem terkonjugasi memiliki lebih
banyak ruang untuk bergerak, dan membutuhkan energi lebih sedikit untuk
mengubah strukturnya. Hal ini menyebabkan penurunan energi cahaya
yang diserap oleh molekul. Semakin tinggi frekuensi cahaya yang diserap
dari ujung pendek spektrum yang terlihat, akan menghasilkan penampilan
senyawa yang semakin merah.
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan


bahwa daun pada tanaman Euphobia atau yang lebih familiar disebut
dengan tanaman Delapan Dewa memiliki gradasi warna hijau muda-
kuning. Warna hijau muda menunjukkan adanya pigmen klorofil b. warna
kuning menandakan adanya pigmen xantofil.
Pada bunga merah memiliki gradasi warna kuning-ungu. Warna
kuning menandakan adanya pigmen xantofil pada bunga merah. Warna
ungu menunjukkan adanya pigmen antosianin pada bunga merah.
IX. DAFTAR PUSTAKA
http//id.wikipedia.org/wiki/pigmen_tumbuhan. Diakses 01 Desember 2014.
Aryulina, D., dkk. 2007. BiologI. Edisi 3. Jakarta: Esis.
Firdaus, L. N., dkk. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pekanbaru: Pusat
Pengembangan Pendidikan Universitas Riau.
Salisbury, Ross, C, 1995 . Fisiologi Tumbuhan. Jilid 2. Bandung: ITB.
X. LAMPIRAN

a. Bunga yang telah digerus.

b. Bunga yang telah digerus dan telah ditambahkan alkohol 95%.


c. Daun yang telah digerus.

d. Daun yang telah di gerus dan telah ditambahkan alkohol 95%.

e. Proses penyaringan larutan bunga.


e. Proses penyaringan larutan daun

f. Proses gradasi warna.

g. Proses gradasi daun.


XI. KONSTRIBUSI KERJA
1. Suci Mulyati : Teori & Lampiran
2. Vini Fitriyah : Prosedur & Daftar Pustaka
3. Rosita Anggraeni : Prinsip & Pembahasan
4. Yakobus Prima L.W : Alat dan Bahan & Konstribusi Kerja
5. Anisa Setia W : Tujuan & Kesimpulan
6. Lika Hanipah : Data Pengamatan

You might also like