Professional Documents
Culture Documents
ORGANISASI
A. KECURANGAN PELANGGAN
1. Kecurangan Pelanggan dan Dampaknya
Kecurangan pelanggan adalah sejumlah kecurangan yang berfokus pada individu
tertentu sebagai korban. Kecurangan pelanggan dapat berupa kecurangan telepon,
kecurangan majalah, kecurangan undian berhadiah, penawaran uang asing(seperti
penipuan uang nigeria), obat-obatan palsu, pelelangan di internet, pencurian
identitas, dan skema multi marketing (MLM) fiktif.
Kecurangan pelanggan adalah masalah yang sangat serius di Amerika Serikat
dan di semua tempat diseluruh dunia. Pada Oktober 2007, Federal Trade
Commisions (FTC) Amerika Serikat mengeluarkan survei keduanya tentang
kecurangan pelanggan di Amerika Serikat. Survei tersebut memperkirakan bahwa
lebih dari 30 juta orang dewasa-13.5 persen dari populasi orang dewasa-adalah
korban kecurangan selama tahun 2005. Berikut peringkat 10 besar kecurangan yang
diidentifikasi dala laporan, antara lain:
1. Kecurangan produk penurunan berat badan (4,8 juta korban)
2. Penipuan undian dari pihak asing (3,2 juta korban)
3. Tagihan tidak diotorisasi-kelompok pembeli (3,2 juta korban)
4. Promosi berhadiah (2,7 juta korban)
5. Program bekerja dirumah (2,4 juta korban)
6. Asuransi kartu kredit (2,1 juta korban)
7. Tagihan tidak diotorisasi-layanan internet (1,8 juta korban)
8. Penipuan pinjaman dengan biaya dibayar dimuka (1,7 juta korban)
9. Penipuan perbaikan kredit (1,2 juta korban)
10. Kesempatan bisnis (0,8 juta korban)
2. Pencurian Identitas
Bedasarkan Federal Trade Commission, pencurian identitas adalah tipe
kecurangan pelanggan paling umum terjadi yang mempengaruhi ribuan orang setiap
harinya. Setidaknya, sebanyak seperempat dari seluruh klaim yang dilaporkan pada
FTC selama beberapa tahun terakhir termasuk beberapa tipe pencurian identitas.
Pencurian identitas digunakan untuk menjelaskan kondisi ketika seseorang
menggunakan nama, alamat, nomor jaminan sosial, nomor rekening bank atau kartu
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
Tahap 1 Penemuan
Memperol
eh Informasi
Melakuka
n Verifikasi
atas Informasi
Tindakan Mengump
Tingkat Pertama ulkan seluruh
Dokumentasi
Tindakan
Tingkat Kedua
Menyusun
Tindakan Tindakan
Tahap 1. Penemuan
1. Pelaku memperoleh informasi
2. Pelaku melakukan verifikasi atas informasi
Tahap 2. Tindakan
1. Pelaku mengumpulkan seluruh dokumentasi
2. Pelaku menyusun tindakan untuk menutupi atau menyembunyikan kecurangan
Tindakan 3. Percobaan
1. Tindakan tingkat pertama: pencurian kecil untuk menguji informasi yang dicuri
2. Tindakan tingkat kedua: pencurian yang lebih besar, sering kali melibatkan
interaksi pribadi, tanpa adanya kemungkinan tertangkap.
3. Tindakan tingkat ketiga: pencurian terbesar yang dilakukan setelah pelaku
memiliki keyakinan bahwa skema mereka berhasil.
2. Pelaku mencuri dompet atau tas tangan untuk mendapatkan informasi atau
identitas rahasia. Informasi penting ada didalam hampir semua dompet.
3. Pelaku menyelinap ke rumah korban dan mencuri informasi mereka.
4. Pelaku mencuri surat, yang bisa saja berisi informasi bank, cek, informasi kartu
kredit, informasi pajak, atau kartu kredit yang belum disetujui.
5. Pelaku mengisi formulir perubahan alamat pada kantor pos lokal dan membuat
surat korban terkirim ke PO BOX atau alamat lain sesuai keinginan pelaku.
6. Pelaku kecurangan melakukan shoulder surfing ketika ia akan melihat pelanggan
dari lokasi terdekat saat mereka memberi informasi kartu kredit atau informasi
penting lainnya melalui telepon.
7. Pelaku menggunakan internet untuk mencuri informasi penting. Mereka
melakukan ini lewat phishing, penipuan berteknologi tinggi yang menggunakan
pesan spam atau pop-up message atau menipu pelanggan supaya memberi tahu
nomor kartu kredit, informasi akun bank, nomor jaminan sosial, kata sandi, atau
informasi sensitif lainnya.
Meminimalkan Resiko
Ada beberapa cara proaktif untuk meminimalkan resiko pencurian indentitas
antara lain:
1. Melindungi surat anda dari pencurian
2. Menyingkirkan kartu kredit yang belum disetujui
3. Cek infomasi kredit pribadi anda (laporan kredit) paling sedikit setahun sekali.
4. Melindungi kartu dan nomor jaminan sosial
5. Menjaga semua informasi pribadi
6. Melindungi kotak sampah dari pencurian
7. Melindungi dompet dan barang berharga lainnya
8. Melindungi kata sandi
9. Melindungi rumah
10. Melindungi komputer
11. Mengambil keuntungan dari Gram-Leach-Bliley Act.
Penuntutan Pencurian Identitas
Ketika seseorang melakukan pencurian identitas, mereka sekarang dapat dituntut
secara pidana atau perdata. Supaya tuntutan pidana atau perdata berhasil, perlu
ditagih.
Fair Credit Billing Act Title 15, U.S. Code, Undang-undang ini membatasi
Bab 41 kewajiban pelanggan untuk
pembebanan kartu kredit yang
mengandung kecurangan.
Tawaran uang Nigeria adalah bentuk penipuan asing dengan fee dibayar
dimuka yang dilakukan oleh orang-orang dari Nigeria atau negara lain (biasanya
negara miskin) menghubungi korban lewat surel, faks, atau telepon dan
menawarkan jutaan dolar uang kepada korban. Permasalahannya adalah untuk
mentransfer uang ini kepada korban, ia perlu memberikan nama dan nomor akun
bank termasuk nomor rute dan sebagainya, sehingga uang itu dapat ditransfer.
Pelaku kemudian menggunakan informasi ini untuk mengosongkan akun korban
dan melkukan kecurangan lain.
2. Penipuan Clearinghouse
3. Penipuan Pembelian Real Estate
4. Penjualan minyak mentah dibawah harga pasar
5. Transfer dana dari surat wasiat
Skema Bekerja di Rumah
Berikut ini beberapa skema bekerja di rumah yang umum terjadi:
1. Multilevel Marketing
2. Multilevel Marketing Intenasional
3. Surat Berantai, Pengembalian Pos, Pengujian Produk, dan Peningkatan Keahlian
Kecurangan Telemarketing
Kecurangan tawaran investasi yang dilakukan melalui telepon. Pelaku biasanya
memperkenalkan dirinya seolah-olah memiliki reputasi yang bagus. Pelaku
mempunyai kantor sewaan, tenaga marketing yang terlatih, pindah dari satu kota ke
kota lain, menghubungi banyak orang di luar daerah domisilinya, mengidentifikasi
investor, menawarkan janji investasi tanpa risiko dengan tingkat pengembalian yang
besar.
Telepon digunakan dengan pertimbangan bahwa pelaku dapat berbicara langsung
dengan calon korbannya dan akan lebih efektif dibanding melalui surat menyurat,
serta tidak adanya kontak langsung menyebabkan pelaku lebih mudah melakukan
penyamaran.
a. Penipuan dengan Sasaran Orang Tua
Terdapat beberapa alasan, yaitu:
1. Banyak orang tua hidup sendirian dan dimanfaatan pelaku untuk membangun
kepercayaan
2. Investasi yang tidak membuat kegiatan operasional bisnis menjadi tepercaya atau
investasi yang tidak merinci secara jelas terkait bagaimana kegiatan operasional
bisnis dilakukan.
3. Tekanan untuk segera berinvestasi
4. Menggunakan skema celah pajak atau penghindaran pajak
5. Bisnis yang baru berjalandi kota tertentu dan tidak menjelaskan sejarah
berdirinya bisnis tersebut mengenai dari mana asal orang-orang yang
berkepentingan didalamnya dan apa kegiatan operasional mereka dilokasi
sebelumnya.
6. Bisnis dengan sejarah atau skandal kebangkruttan
7. Kerangka penilaian dan/atau klaim finansial yang tidak dapat diverifikasi.
8. Ketergantungan proyek pada kickback, skema pemasaran yang kompleks,
konsensi khusus bagi orang yang memiliki uang, atau perjanjian tidak tertulis
yang tidak dapat dibicarakan karena hukum domestik atau asing
9. Laporan keuangan yang tidak diaudit atau opini tidak wajar yang diberkan pada
laporan keuangan
10. Investasi yang mengasumsi inflasi atau apresiasi berkelanjutan dalam
memprediksi tingkat pengembalian atraktif yang tidak realistis dari waktu ke
waktu.
11. Kesuksesan investasi yang bergantung pada keahlian unik seseorang untuk
kesuksesan keuangannya.
12. Representasi keinginan emosional untuk menahan investasi sebagai daya tarik
utama
13. Verifikasi atau jaminan investasi yang tidak memadai.
14. Ketergantungan pada leverage keuangan yang tinggi untuk kesuksesan
15. Tanggung jawab investor terhadap utang yang tidak dibayar
16. Gaya hidup mewah yang dimiliki oleh orang-orang yang berkepentingan,
meskipun bisnisnya relatif baru
17. Investasi yang tidak cocok dengan toleransi resiko anda
18. Tekanan untuk memindahkan tabungan andake dalam investasi khusus
19. Ketidakmampuan untuk menarik atau melikuidasi investasi
1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
0
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
PENYALAHGUNAAN ASET
PENYALAHGUNAAN ASET
1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
2
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
3
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
3. Korupsi
4 skema yang umum:
Penyuapan
Skema korupsi berupa penyuapan adalah penawaran, pemberian, penerimaan,
atau percobaan dalam hal apapun yang memiliki nilai untuk mempengaruhi suatu
keabsahan tindakan atau keputusan bisnis tanpa persetujuan atau sepengetahuan
pihak-pihak berwenang.
Skema secara umum adalah kickback (pembayaran yang tidak diungkapan yang
dibuat pemasok untuk pegawai perusahaan yang melakukan pembelian) dan bid-
rigging(pegawai yang curang membantu pemasok untuk memenangkan kontrak
melalui proses lelang yang kompetitif).
1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
4
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
Konflik Kepentingan
Merupakan skema yang terjadi ketika pegawai, manajer, atau eksekutif memiliki
kepentingan ekonomi atau pribadi yang tidak diungkapkan dalam suatu transaksi
sehingga berdampak buruk terhadap perusahaan.
Dua kategorinya yaitu skema pembelian (melibatkan pegawai yang memiliki
beberapa kepentingan terkait kepemilikan atau pekerjaan dengan pemasok yang
mengajukan faktur) dan skema penjualan (pegawai yang memiliki kepentingan
tersebunyi dengan membuat perusahaan yang menjadi korban menjual barang atau
jasa yang dihasilkannya di bawah harga pasar wajar).
Pemerasan Ekonomi dan Penerimaan Ilegal
Pemerasan ekonomi yaitu memaksa orang lain untuk masuk dalam transaksi atau
dengan memberikan properti yang didasarkan pada kesalahan penggunaan dari yang
seharusnya atau memaksa dengan melibatkan unsur ekonomi, perasaan ketakutan,
atau perasaan terancam.
Sedangkan penerimaan ilegal adalah semua skema yang dilakukan seseorang
dengan menawarkan, memberikan, atau mencoba memberikan sesuatu yang
memiliki nilai dengan tujuan untuk mempengaruhi keabsahan tindakan atau
keputusan bisnis tanpa persetujuan atau sepengetahuan pihak-pihak berwenang.
Sama dengan penyuapan, namun tidak untuk mempengaruhi bisnis tertentu, hanya
untuk penghargaan karena seseorang mengambil keputusan sesuai dengan yang
diinginkannya.
1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
5
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
6
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
7
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
wibawa yang baik dan berkomunikasi yang baik sehingga tidak menunjukkan
kecurigaan dihadapan calon kliennya.
a. Sasaran Penipuan biasanya adalah orang tua berusia lanjut. Hal ini didasari atas
kebiasaan hidup sendiri yang dilakukan orang tua, kurangnya pengungkapkan
masalah terhadap orang lain, malu atas kesalahan yang telah dilakukannya
terhadap yang lebih muda, dan mudah didekati secara emosional.
b. Perlindungan dari Kecurangan Telemarketing. Adapun perlindungann yang
dapat dilakukan untuk mengurangi kerugian atas penipuan telemarketing yaitu :
1) Tidak memberikan data pribadi (khususnya data-data finansial) kepada
sembarang orang apalagi dalam lembaga atau komunikasi tak resmi.
2) Berani dan tegas dalam mengatakan tidak serta bersedia mengakhiri
percakapan ketika mendapatkan tekanan baik secara langsung maupun tidak.
3) Tidak mudah percaya terhadap telepon atau media yang mengajak
berinvestasi tanpa adanya kejelasan lembaga resmi.
4) Mendampingi para kerabat maupun keluarga yang rentan terhadap penipuan.
c. Menghindari Panggilan Penjualan. Langkah antisipasi lainnya terhadap
panggilan adalah :
1) Tidak sembarang menerima telepon dari nomor yang tak dikenal.
2) Jangan mempercayai informasidari telepon yang mengatasnamakan sebuah
perusahaan namun menggunakan no tak resmi / nomor pribadi.
3) Memastikan semua kebenaran informasi melalui layanan pelanggan resmi
perusahaan terkenal atau layanan pelindungan konsumen.
d. Penipuan Investasi adalah kecurangan yang terkait dengan saham, obligasi,
komoditas, perseroan terbatas, real estat, atau jenis investasi lainnya. Dalam
kecurangan investasi, pelaku biasanya membuat janji palsu atau adanya fakta
yang salah saji untuk mempengaruhi orang supaya melakukan investasi.
1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
8
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
9
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
c. Korupsi (Corruption)
Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE,
bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia.
Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of
interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan
(economic extortion).
2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
0
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
1
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
6. Review Analitikal
Teknik review analitikal didasarkan atas perbandingan antara apa yang dihadapi
dengan apa yang layaknya harus terjadi, dan berusaha menjawab sebabnya terjadi
kesenjangan. Apakah ada kesalahan (error), fraud, atau salah merumuskan
patokannya. Di bawah ini merupakan macam-macam teknik review analitikal yaitu:
d. Betriebs Vergleich dan Zeit Vergleich membandingkan perusahaan (betriebs)
yang diaudit investigatif dengan saingannya yang seukuran. Betriebs vergleich
digunakan untuk menganalisis kompetisi/ persaingan.
Zeit Vergleich membandingkan perusahaan yang diaudit investigatif pada
saat sekarang dengan hal yang sama di masa (Zeit) lalu.
Perbandingan (comparison, vergleich) tidak otomatis berarti bahwa patokan
atau benchmark-nya yang benar, atau kalau ada penyimpangan yang signifikan
pastilah penyimpangan itu merupakan kesalahan data yang diaudit investigatif.
Belum tentu. Itulah sebabnya judgement sangat penting, kecermatan sangat
mutlak.
e. Membandingkan Anggaran dengan Realisasi dapat mengindikasikan adanya
fraud. Dalam entitas yang merupakan profit center/ revenue center, pejabat
tertentu menerima insentif/ bonus sesuai dengan keberhasilan yang diukur
dengan pelampauan anggaran. Investigator perlu mengantisipasi kecenderungan
realisasi penjualannya dibuat tinggi. Penjualan kredit dan pengiriman barang
secara besar-besaran pada akhir tahun merupakan indikasi mengenai hal itu.
Pengembalian barang sesudah akhir tahun memperkuat indikasi adanya fraud.
f. Analisis Vertikal dan Horizontal. Analisis vertikal menunjukkan rasio antara
suatu akun dengan akun lainnya dalam laporan keuangan untuk tahun yang sama,
contohnya dalam laporan laba rugi (rasio antara harga pokok penjualan dengan
penjualan). Disebut analisis vertikal karena angka-angka yang dibandingkan
terletak secara vertikal dalam laporan keuangan. Analisis vertikal dapat
dilakukan untuk neraca. Akun-akun neraca dapat dibandingkan, misalnya dengan
jumlah aset.
Dengan analisis vertikal dapat mengubah angka-angka dalam laporan
keuangan dari nilai (dalam rupiah/ mata uang lain) menjadi angka-angka dalam
2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
2
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
3
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
yang rumit, mungkin sudah terjadi perubahan dan renegosiasi berkali-kali dengan
pejabat yang berbeda.
2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
4
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
5
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI
DAFTAR PUSTAKA
Referensi
http://bp-creator.com/kecurangan-pada-manajemen-dan-karyawan/
2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
6