You are on page 1of 26

KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP

ORGANISASI

A. KECURANGAN PELANGGAN
1. Kecurangan Pelanggan dan Dampaknya
Kecurangan pelanggan adalah sejumlah kecurangan yang berfokus pada individu
tertentu sebagai korban. Kecurangan pelanggan dapat berupa kecurangan telepon,
kecurangan majalah, kecurangan undian berhadiah, penawaran uang asing(seperti
penipuan uang nigeria), obat-obatan palsu, pelelangan di internet, pencurian
identitas, dan skema multi marketing (MLM) fiktif.
Kecurangan pelanggan adalah masalah yang sangat serius di Amerika Serikat
dan di semua tempat diseluruh dunia. Pada Oktober 2007, Federal Trade
Commisions (FTC) Amerika Serikat mengeluarkan survei keduanya tentang
kecurangan pelanggan di Amerika Serikat. Survei tersebut memperkirakan bahwa
lebih dari 30 juta orang dewasa-13.5 persen dari populasi orang dewasa-adalah
korban kecurangan selama tahun 2005. Berikut peringkat 10 besar kecurangan yang
diidentifikasi dala laporan, antara lain:
1. Kecurangan produk penurunan berat badan (4,8 juta korban)
2. Penipuan undian dari pihak asing (3,2 juta korban)
3. Tagihan tidak diotorisasi-kelompok pembeli (3,2 juta korban)
4. Promosi berhadiah (2,7 juta korban)
5. Program bekerja dirumah (2,4 juta korban)
6. Asuransi kartu kredit (2,1 juta korban)
7. Tagihan tidak diotorisasi-layanan internet (1,8 juta korban)
8. Penipuan pinjaman dengan biaya dibayar dimuka (1,7 juta korban)
9. Penipuan perbaikan kredit (1,2 juta korban)
10. Kesempatan bisnis (0,8 juta korban)
2. Pencurian Identitas
Bedasarkan Federal Trade Commission, pencurian identitas adalah tipe
kecurangan pelanggan paling umum terjadi yang mempengaruhi ribuan orang setiap
harinya. Setidaknya, sebanyak seperempat dari seluruh klaim yang dilaporkan pada
FTC selama beberapa tahun terakhir termasuk beberapa tipe pencurian identitas.
Pencurian identitas digunakan untuk menjelaskan kondisi ketika seseorang
menggunakan nama, alamat, nomor jaminan sosial, nomor rekening bank atau kartu
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

kredit,dan informasi identifikasi lainnya milik orang lain untuk melakukan


kecurangan atau kejahatan lainnya.
Bagaimana Pencurian Identitas Terjadi

SIKLUS PENCURIAN IDENTITAS

Tahap 1 Penemuan

Memperol
eh Informasi

Melakuka
n Verifikasi
atas Informasi

Tahap 3.Percobaan Tahap 2 Tindakan

Tindakan Mengump
Tingkat Pertama ulkan seluruh
Dokumentasi
Tindakan
Tingkat Kedua
Menyusun
Tindakan Tindakan

Tahap 1. Penemuan
1. Pelaku memperoleh informasi
2. Pelaku melakukan verifikasi atas informasi
Tahap 2. Tindakan
1. Pelaku mengumpulkan seluruh dokumentasi
2. Pelaku menyusun tindakan untuk menutupi atau menyembunyikan kecurangan
Tindakan 3. Percobaan
1. Tindakan tingkat pertama: pencurian kecil untuk menguji informasi yang dicuri
2. Tindakan tingkat kedua: pencurian yang lebih besar, sering kali melibatkan
interaksi pribadi, tanpa adanya kemungkinan tertangkap.
3. Tindakan tingkat ketiga: pencurian terbesar yang dilakukan setelah pelaku
memiliki keyakinan bahwa skema mereka berhasil.

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF 2


KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

Bagaimana Pelaku Mengonversi Informasi Pribadi menjadi Keuntungan


Finansial
Setelah pelaku kecurangan mengakses informasi pribadi, mereka menggunakan
informasi tersebut untuk keuntungan finansialnya. Beberapa pembelian yang
biasanya dilakukan oleh pelaku pencurian identitas adalah:
1. Membeli barang yang besar, seperti komputer atau televisi
2. Melakukan pinjaman untuk membeli mobil, rumah dan pinjaman lainnya
3. Menggunakan layanan telepon atau jaringan nirkabel atas nama korban
4. Menggunakan cek atau kartu debit fiktif
5. Membuka akun bank baru
6. Mendaftarkan kebangkrutan atas nama korban
7. Melaporkan nama korban ke polisi sebagai pengganti nama mereka
8. Membuka akun kartu kredit baru
9. Mengubah alamat surat korban
Mencuri Identitas Korban
Beberapa metode berikut sebagai cara yang biasa dilakukan untuk mencuri
identitas seseorang:
1. Pelaku memperoleh informasi pribadi dengan berlagak seperti pegawai, pegawai
pemerintahan, atau perwakilan organisasi yang sah, yang berhubungan dengan
bisnis korban.
2. Pelaku melihat atau mendengar anda memasukkan nomor kartu kredit yang
dikenal dengan shoulder surfing.
3. Pelaku memeriksa folder spam/trash komputer
4. Pelaku melakukan skim informasi kartu kredit ketika mereka membayar tagihan
mereka misalnya skimming di restaurant, skimming pada mesin ATM atau pom
bensin dan skimming oleh pegawai toko.
Beberapa jenis teknik pengumpulan informasi yang biasanya digunakan oleh
pelaku kecurangan identitas antara lain:
1. Pelaku mengumpulkan informasi dari kegiatan bisnis. Mereka melakukan hal ini
dengan mencuri informasi dari atasan mereka, meretas komputer organisasi, atau
menyuap/memperdaya pegawai yang memiliki akses ke dokumen rahasia.

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF 3


KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

2. Pelaku mencuri dompet atau tas tangan untuk mendapatkan informasi atau
identitas rahasia. Informasi penting ada didalam hampir semua dompet.
3. Pelaku menyelinap ke rumah korban dan mencuri informasi mereka.
4. Pelaku mencuri surat, yang bisa saja berisi informasi bank, cek, informasi kartu
kredit, informasi pajak, atau kartu kredit yang belum disetujui.
5. Pelaku mengisi formulir perubahan alamat pada kantor pos lokal dan membuat
surat korban terkirim ke PO BOX atau alamat lain sesuai keinginan pelaku.
6. Pelaku kecurangan melakukan shoulder surfing ketika ia akan melihat pelanggan
dari lokasi terdekat saat mereka memberi informasi kartu kredit atau informasi
penting lainnya melalui telepon.
7. Pelaku menggunakan internet untuk mencuri informasi penting. Mereka
melakukan ini lewat phishing, penipuan berteknologi tinggi yang menggunakan
pesan spam atau pop-up message atau menipu pelanggan supaya memberi tahu
nomor kartu kredit, informasi akun bank, nomor jaminan sosial, kata sandi, atau
informasi sensitif lainnya.
Meminimalkan Resiko
Ada beberapa cara proaktif untuk meminimalkan resiko pencurian indentitas
antara lain:
1. Melindungi surat anda dari pencurian
2. Menyingkirkan kartu kredit yang belum disetujui
3. Cek infomasi kredit pribadi anda (laporan kredit) paling sedikit setahun sekali.
4. Melindungi kartu dan nomor jaminan sosial
5. Menjaga semua informasi pribadi
6. Melindungi kotak sampah dari pencurian
7. Melindungi dompet dan barang berharga lainnya
8. Melindungi kata sandi
9. Melindungi rumah
10. Melindungi komputer
11. Mengambil keuntungan dari Gram-Leach-Bliley Act.
Penuntutan Pencurian Identitas
Ketika seseorang melakukan pencurian identitas, mereka sekarang dapat dituntut
secara pidana atau perdata. Supaya tuntutan pidana atau perdata berhasil, perlu

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF 4


KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

ditunjukkan bahwa pelaku memang dengan sengaja melakukan kecurangan terhadap


korban. Ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan bukti yang sesuai. Bukti
pendukung yang sesuai anatara lain data yang mendasari dan semua informasi yang
tersedia dan menguatkan. Dalam sebagian besar pencurian identitas, bukti yang
memadai diperoleh, seperti bukti bahwa kartu kredit,atau pinjaman mobil, atau tiket
dalam jumlah besar lainnya dibeli dengan identitas palsu, relatif lebih mudah untuk
dibuktikan. Berikut undang-undang kecurangan identitas yang umum:
UNDANG-UNDANG TITLE AND CODE KETERANGAN
Identity Theft and Title 18, U.S. Code Undang-undang ini adalah undang-
Assumption Deterrence Act 1028 undang yang paling lengkap dan
efektif untuk mengatur pencurian
identitas. Undang-undang ini dibuat
karena banyaknya pencurian
identitas yang berakhir pada sedikit
atau tidak adanya denda atau
hukuman dalam bentuk lain bagi
pelakunya.
Gramm-Leach-Bliley Act Title 15, U.S. Code Hukum ini dibuat pada tahun 1999
6801-6809 dan berisi pelarangan penggunaan
pretensi yang salah untuk mengakses
informasi pribadi orang lain
(sebelumnya ini legal untuk
menghubungi bank dan berlaku
sebagai orang lain untuk
mendapatkan informasi pribadiya).
Health Information Standar untuk privasi Hukum ini mulai berlaku efektif
Protability and atas informasi pada 14 April 2001. Hukum ini
Accountability Act 1996 kesehatan yang melindungi privasi dan kerahasiaan
dapatdiidentifikasi informasi pasien.
secara individual,
Peraturan Terakhir-45

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF 5


KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

CFT Bagian 160 dan


165
Drivers Privacy Protection Title 18, U.S. Code Undangundang ini memastikan
Act of 1994 2721 bahwa informasi pribadi yang ada
dalam departemen kendaraan
bermotor tidak disebarluaskan.
Family Educational Rights Title 18, U.S. Code Undang-undang ini menyatakan
and Privacy Act 1974 1232 bahwa setiap lembaga yang
menerima pendanaan federal untuk
mengungkapkan informasi
pendidikan atau informasi seseorang
adalah ilegal.
Fair Credit Reporting Act Title 15, U.S. Code Undang-undang ini memberikan
1681 prosedur terinci untuk memperbaiki
kesalahan dalam laporan kredit.
Undang-undang ini juga
mensyaratkan supaya laporan kredit
hanya dapat diperoleh untuk
kepentingan bisnis yang sah.
Electronic Fund Transfer Title 15, U.S. Code Undang-undang ini memberikan
Act 1693 perlindungan pelanggan terhadap
semua kecurangan transaksi yang
melibatkan penggunaan kartu kredit
atau alat elektronik lainnya untuk
menambahatau mengurangi akun.
Fair Debt Collection Title 15, U.S. Code Undang-undang inimelindungi
Practices Act 1692 pelanggan dari praktik yang tidak
jujur dan menipu yang digunakan
oleh penagih hutang untuk menagih
tagihan yang telah jatuh tempo yang
telah dikirim oleh kreditur untuk

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF 6


KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

ditagih.
Fair Credit Billing Act Title 15, U.S. Code, Undang-undang ini membatasi
Bab 41 kewajiban pelanggan untuk
pembebanan kartu kredit yang
mengandung kecurangan.

Setelah Pencurian Identitas Terjadi


Jika mengalami pencurian identitas, maka harus bertindak cepat untuk
meminimalkan kerusakan. Di AS, korban pencurian identitas dapat melapor ke
beberapa lenbaga berikut:
1. Federal Trade Comission (FTC). FTC adalah lembaga yang bertanggungjawab
membantu orang-orang yang menjadi korban pencurian identitas. Lembaga lain
juga dapat membantu, yaitu FBI lokal ataupun Secret Service di daerah tempat
tinggal korban.
2. Postal Inspection Service jika korban yakin bahwa beberapa atau bagian suatnya
telah dialihkan
3. Internal Revenue Servicejika korban mencurigai bahwa pelaku dapat
menggunakan informasi identifikasi yang tidak sesuai dan menyebabkan
pelanggaran pajak
4. Social Security Administration, jika korban percaya bahwa nomor jaminan
sosialnya telah digunakan secara curang
5. Lembaga-lembaga pelaporan kredit utama TransUnion, Equifax, Experian;
6. Lembaga verifikasi cek,
3. Jenis Penipuan Pelanggan dan Investasi Lainnya
Penipuan Asing dengan Fee dibayar dimuka
Penipuan asing dengan fee dibayar dimuka telah ada selama bertahun-tahun;
namun dengan kecanggihan internet, penipuan tersebut menjadi tersebar luas dan
menjadi sesuatu yang umum. Beberapa jenis penipuan asing dengan fee dibayar
dimuka:
1. Tawaran Uang Nigeria

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF 7


KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

Tawaran uang Nigeria adalah bentuk penipuan asing dengan fee dibayar
dimuka yang dilakukan oleh orang-orang dari Nigeria atau negara lain (biasanya
negara miskin) menghubungi korban lewat surel, faks, atau telepon dan
menawarkan jutaan dolar uang kepada korban. Permasalahannya adalah untuk
mentransfer uang ini kepada korban, ia perlu memberikan nama dan nomor akun
bank termasuk nomor rute dan sebagainya, sehingga uang itu dapat ditransfer.
Pelaku kemudian menggunakan informasi ini untuk mengosongkan akun korban
dan melkukan kecurangan lain.
2. Penipuan Clearinghouse
3. Penipuan Pembelian Real Estate
4. Penjualan minyak mentah dibawah harga pasar
5. Transfer dana dari surat wasiat
Skema Bekerja di Rumah
Berikut ini beberapa skema bekerja di rumah yang umum terjadi:
1. Multilevel Marketing
2. Multilevel Marketing Intenasional
3. Surat Berantai, Pengembalian Pos, Pengujian Produk, dan Peningkatan Keahlian
Kecurangan Telemarketing
Kecurangan tawaran investasi yang dilakukan melalui telepon. Pelaku biasanya
memperkenalkan dirinya seolah-olah memiliki reputasi yang bagus. Pelaku
mempunyai kantor sewaan, tenaga marketing yang terlatih, pindah dari satu kota ke
kota lain, menghubungi banyak orang di luar daerah domisilinya, mengidentifikasi
investor, menawarkan janji investasi tanpa risiko dengan tingkat pengembalian yang
besar.
Telepon digunakan dengan pertimbangan bahwa pelaku dapat berbicara langsung
dengan calon korbannya dan akan lebih efektif dibanding melalui surat menyurat,
serta tidak adanya kontak langsung menyebabkan pelaku lebih mudah melakukan
penyamaran.
a. Penipuan dengan Sasaran Orang Tua
Terdapat beberapa alasan, yaitu:
1. Banyak orang tua hidup sendirian dan dimanfaatan pelaku untuk membangun
kepercayaan

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF 8


KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

2. Orang tua cenderung malu ketika mengetahui dirinya menjadi korban,


sehingga jarang melaporkannya ke pihak berwenang.
3. Orang tua biasanya sangat percaya pada orang lain dan yakin tidak ada orang
yang tega memanfaatkan mereka
4. Pelaku dapat membangun ikatan yang kuat di antara mereka dan korban
b. Perlindungan dari kecurangan Telemarketing
Tidak ada alasan untuk memberikan nomor jaminan sosial, kartu kredit, atau
informasi lainnya melalui telepon, terhadap orang yang tidak benar benar
kita kenal.
Waspada terhadap telepon penawaran suatu produk, atau yang meminta
untuk transfer sejumlah uang.
Jangan mudah percaya terhadap janji mendapatkan uang dengan cara mudah
dan cepat.
Harus benar benar mengetahui siapa orang yang menghubungi.
c. Menghindari panggilan penjualan
Di AS, dapat dengan mendaftar layanan register nasional jangan
menelepon yang diberikan pemerintah federal.
d. Kecurangan telemarketing melibatkan transaksi besar dan kecil
Transaksi besar terdiri dari penipuan investasi, dan memberikan lebih
banyak keuntungan bagi pelaku, namun usahanya juga besar dan risikonya
tinggi. Transaksi kecil biasanya terdiri dari undian, fee fiktif, langgana majalah,
usahanya lebih mudah, dan risikonya juga lebih rendah.
Penipuan Investasi
Penipuan investasi adalah kecurangan yang terkait dengan saham,
obligasi, komoditas, perseroan terbatas, real estate, atau jenis investasi lainnya.
Dalam kecurangan investasi, pelaku biasanya membuat janji palsu atau adanya fakta
yang salah saji untuk mempengaruhi orang-orang supaya melakukan investasi.
Kecurangan investasi dapat terjadi didalam atau atau diluar organisasi bisnis. Berikut
ini indikator yang berhubungan dengan beberapa penipuan investasi:
1. Tingkat pengembalian yang jumlah dan jaminannya cukup besar, tetapi tidak
masuk akal

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF 9


KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

2. Investasi yang tidak membuat kegiatan operasional bisnis menjadi tepercaya atau
investasi yang tidak merinci secara jelas terkait bagaimana kegiatan operasional
bisnis dilakukan.
3. Tekanan untuk segera berinvestasi
4. Menggunakan skema celah pajak atau penghindaran pajak
5. Bisnis yang baru berjalandi kota tertentu dan tidak menjelaskan sejarah
berdirinya bisnis tersebut mengenai dari mana asal orang-orang yang
berkepentingan didalamnya dan apa kegiatan operasional mereka dilokasi
sebelumnya.
6. Bisnis dengan sejarah atau skandal kebangkruttan
7. Kerangka penilaian dan/atau klaim finansial yang tidak dapat diverifikasi.
8. Ketergantungan proyek pada kickback, skema pemasaran yang kompleks,
konsensi khusus bagi orang yang memiliki uang, atau perjanjian tidak tertulis
yang tidak dapat dibicarakan karena hukum domestik atau asing
9. Laporan keuangan yang tidak diaudit atau opini tidak wajar yang diberkan pada
laporan keuangan
10. Investasi yang mengasumsi inflasi atau apresiasi berkelanjutan dalam
memprediksi tingkat pengembalian atraktif yang tidak realistis dari waktu ke
waktu.
11. Kesuksesan investasi yang bergantung pada keahlian unik seseorang untuk
kesuksesan keuangannya.
12. Representasi keinginan emosional untuk menahan investasi sebagai daya tarik
utama
13. Verifikasi atau jaminan investasi yang tidak memadai.
14. Ketergantungan pada leverage keuangan yang tinggi untuk kesuksesan
15. Tanggung jawab investor terhadap utang yang tidak dibayar
16. Gaya hidup mewah yang dimiliki oleh orang-orang yang berkepentingan,
meskipun bisnisnya relatif baru
17. Investasi yang tidak cocok dengan toleransi resiko anda
18. Tekanan untuk memindahkan tabungan andake dalam investasi khusus
19. Ketidakmampuan untuk menarik atau melikuidasi investasi

1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
0
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

20. Dorongan yang membuat investor iba terhadap orang-orang yang


berkepentingan, sehingga memberikan uang tambahan untuk membantu mereka
menyelesaikan permasalahan yang sifatnya sementara.

B. KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI


1. Statistik Kecurangan
ACFE Report to the Nation on Occupation Fraud and Abuse 2010 membahas
tiga jenis kecurangan terhadap organisasi yaitu:
1. Penyalahgunaan aset-seluruh skema yang melibatkan pencurian aset organisasi
atau penggunaan aset organisasi yang tidak semestinya.
2. Korupsi-seluruh skema yang memungkinkan seseorang menggunakan
pengaruhnya dalam transaksi bisnis untuk memperoleh keuntungan ilegal
bertentangan dengan tanggung jawab orang itu tehadap pemberi kerjanya
3. Laporan keuangan yang mengandung kecurangan-pengubahan laporan keuangan
organisasi untuk membuat perusahaan terlihat lebih atau kurang menguntungkan.
2. Penyalahgunaan Aset
Pegawai, pemasok dan pelanggan organisasi memiliki tiga kesempatan untuk
mencuri aset-aset:
1. Mereka dapat mencuri penerimaan kas dan aset-aset lain saat mereka masuk ke
dalam sebuah organisasi
2. Mereka dapat mencuri kas, persediaan dan aset lainnyayang ada ditangan
3. Mereka dapat melakukan kecurangan pengeluaran dengan meminta organisasi
membayar dengan jumlah yang lebih besar atas sesuatu yang dibeli.

JENIS-JENIS PENYALAHGUNAAN ASET

PENYALAHGUNAAN ASET

PENCURIAN PENERIMAAN PENCURIAN ASET YANG ADA KECURANGAN PENGELUARAN


DITANGAN

PEGAWAI SENDIRI PEGAWAI SENDIRI PEGAWAI SENDIRI

PELANGGAN SENDIRI 2 / LEBIH PEGAWAI SECARA PEMASOK SENDIRI


BERSAMA 1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
1
KOLUSI (BERSAMA) KOLUSI (BERSAMA)
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

SKEMA KLASIFIKASI KECURANGAN PEKERJAAN

PENYALAHGUNAAN ASET

KAS PERSEDIAAN DAN ASET LAINNYA

PENCURIAN KECURANGAN SKIMMING PENYALAHGUNAAN PENCURIAN


PENGELUARAN

Penggelapan Kas melalui Pencurian


Pencurian-Larceny, kas dicuri oleh pegawai atau orang lain setelah kas dicatat
dalam sistem akuntansi perusahaan. Skema pencurian lebih mudah untuk terdeteksi
dibandingkan skema skimming dan merupakan skema yang jarang dilakukan.
Pencurian kas dapat terjadi kapan pun saat pegawai memiliki akses ke kas. Skema
pencurian yang umum melibatkan pencurian kas atau sejumlah mata uang yang ada
ditangan atau dari setoran yang ada di bank. Pencurian kas yang dikatakan berhasil
adalah ketika pelaku melakukan pencurian dengan nilai yang relatif kecil selama
beberapa periode waktu.
Penggelapan Kas melalui Skimming
Skimming adalah skema yang dilakukan dengan melakukan penggelapan kas dari
organisasi sebelum dicatat pada pembukuan dan catatan organisasi.
Penggelapan Kas melalui Pengeluaran yang Mengandung Kecurangan
Ada enam skema:
1. Pemalsuan Cek

1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
2
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

Memungkinkan seseorang mencuri dana dari pemberi kerjanya dengan


memalsukan atau mengubah cek pada satu akun bank yang dimiliki organisasi,
atau mencuri cek yang dikeluarkan organisasi secara sah untuk penerima lain
2. Pengeluaran Register Kas
Memungkkinkan pegawai membuat kesalahan entri pada register kas untuk
menyembunyikan kecurangan dalam perpindahan nilai kas
3. Kecurangan Penagihan
Memungkinkan seseorang membuat pemberi kerjanya mengeluarkn pembayaran
dengan mengajukan faktur untuk barang atau jasa fiktif, faktur yang
nilainya lebh saji, faktur pembelian untuk kepentingan pribadi.
4. Kecurangan Biaya
Memungkinkan pegawai membuat klaim untuk pembayaran kembali biaya
perusahaan yang bersifat fiktif atau yang telah digelembungkan nilainya.
4 jenis skema paling umum:
a. Kesalahan pengelompokan biaya
b. Biaya yang lebih saji
c. Pengajian biaya fiktif
d. Pengajuan biaya yang sama berulang kali
5. Pengeluaran Penggajian
Memungkinkan pegawai membuat pemberi kerjanya mengeluarkan pembayaran
dengan membuat klaim yang salah atas kompensasi.
Metode paling umum adalah memalsukan komisi dengan berdasar penjualan
sebagai berikut:
a. Mebuat penjualan fiktif
b. Memalsukan nilai penjualan dalam dokumen penjualan
c. Meperbesar nilai penjualan dengan mengklaim penjualan pegawai lain
6. Kas Eksekutif
Memungkinkan seseorang mencuri dana pemberi kerjanya denan secara curang
mentransfer dana tersebut ke pihak luar
Pencurian Persediaan dan Aset Lainnya
2 cara penyalahgunaan:

1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
3
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

1. Aset disalahgunakan dengan dipinjam


2. Aset dicuri
Jenis kecurangan yang paling umum terjadi:
Jenis Kecurangan Deskripsi Skema
Persediaan Semua skema yang melibatkan pencurian
atau penyalahgunaan aset selain kas yang
berbentuk fisik, seperti persediaan,
peralatan, perlengkapan
Informasi Semua skema yang dilakukan pegawai
dengan cara mencuri atau
menyalahgunakan informasi kepemilikan
rahasia atau rahasia dagang
Sekuritas Semua skema yang melibatkan pencurian
atau penyalahgunaan saham, obligasi, dan
sekuritas lainnya

3. Korupsi
4 skema yang umum:
Penyuapan
Skema korupsi berupa penyuapan adalah penawaran, pemberian, penerimaan,
atau percobaan dalam hal apapun yang memiliki nilai untuk mempengaruhi suatu
keabsahan tindakan atau keputusan bisnis tanpa persetujuan atau sepengetahuan
pihak-pihak berwenang.
Skema secara umum adalah kickback (pembayaran yang tidak diungkapan yang
dibuat pemasok untuk pegawai perusahaan yang melakukan pembelian) dan bid-
rigging(pegawai yang curang membantu pemasok untuk memenangkan kontrak
melalui proses lelang yang kompetitif).

1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
4
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

Konflik Kepentingan
Merupakan skema yang terjadi ketika pegawai, manajer, atau eksekutif memiliki
kepentingan ekonomi atau pribadi yang tidak diungkapkan dalam suatu transaksi
sehingga berdampak buruk terhadap perusahaan.
Dua kategorinya yaitu skema pembelian (melibatkan pegawai yang memiliki
beberapa kepentingan terkait kepemilikan atau pekerjaan dengan pemasok yang
mengajukan faktur) dan skema penjualan (pegawai yang memiliki kepentingan
tersebunyi dengan membuat perusahaan yang menjadi korban menjual barang atau
jasa yang dihasilkannya di bawah harga pasar wajar).
Pemerasan Ekonomi dan Penerimaan Ilegal
Pemerasan ekonomi yaitu memaksa orang lain untuk masuk dalam transaksi atau
dengan memberikan properti yang didasarkan pada kesalahan penggunaan dari yang
seharusnya atau memaksa dengan melibatkan unsur ekonomi, perasaan ketakutan,
atau perasaan terancam.
Sedangkan penerimaan ilegal adalah semua skema yang dilakukan seseorang
dengan menawarkan, memberikan, atau mencoba memberikan sesuatu yang
memiliki nilai dengan tujuan untuk mempengaruhi keabsahan tindakan atau
keputusan bisnis tanpa persetujuan atau sepengetahuan pihak-pihak berwenang.
Sama dengan penyuapan, namun tidak untuk mempengaruhi bisnis tertentu, hanya
untuk penghargaan karena seseorang mengambil keputusan sesuai dengan yang
diinginkannya.

C. JENIS PENIPUAN PELANGGAN DAN INVESTASI LAINNYA


1. Penipuan Asing dengan Fee Dibayar di Muka
a. Tawaran Uang Nigeria
Merupakan penipuan asing dengan fee dibayar di muka yang dilakukan
oleh orang dari Nigeria atau negara lain yang menghubungi korban melalui surel,
faks, atau telepon dan menawarkan jutaan dolar uang kepada korbannya.
Pada Praktiknya surel penipuan ini memiliki beberapa ciri-ciri dalam
melakukan penipuan diantaranya :

1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
5
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

a) Meyakinkan pembaca bahwa dirinya merupkana orang yang sangat


dibutuhkan orang lain.
b) Menyakinkan korban bahwa ini kesempatan terbatas sekali seumur hidup.
c) Menggunakan kalimat yang mengundang simpati yang besar sehingga
korban tergerak.
d) Mendesak korban untuk bergerak cepat dan rahasia (hanya antara pengirim
an korban yang mengetahui).
e) Menggunakan kalimat yang menunjukkan bahwa korban satu-satunya orang
yang terpilih secara khusus.
f) Meyakinkan akan adanya waktu pertemuaan yang tak kunjung terlaksana.
b. Penipuan Asing dengan Fee Dibayar di Muka Lainnya
Ada banyak sekali contoh dalam kasus ini, antara lain yang sering terjadi
antara lain penipuan clearinghouse, penipuan pembelian real estat, penjualan
minyak mentah dibawah harga pasar, dan transfer dana dari surat waasiat.
Penipuan clearinghouse yaitu penipuan mengatasnakankan bank asing
yang menunjuk perwakilannya dalam menghimpun dana dalam rangka modal
ventura di suatu negara. Dalam melancarkan aksinya tersangka akan membuat
akun bank di negara maju sebagai upaya peyakinan korban dan meminta korban
mentransfer sejumlah uang kepada akun bank tersebut. Sebagai menguat
keyakinan korban, biasanya pelaku akan memberikan laporan deviden fiktif atau
mengembalikan sebagian kecil dana guna mendapatkan dana yang lebih besar.
Ketika dana yang ditransfer dari korban telah dirasa cukup maka bank tersebut
akan tutup dan menghilang.
Penipuan pembelian real estat yaitu penipuan menggunakan penawaran
penjualan real estat ataupun properti kepada korban dengan pialang khusus yang
merupakan rekan pelaku sebagai perantara. Pada mulanya korban ditawarkan
untuk membeli sebuah properti mewakili perusahaan asing menggunakan dana
pribadi korban. Dan bila korban setuju, maka akan diarahkan melakukan
transaksi dengan pilang khusus yang telah disediakan tersangka. Saat transaksi
selesai korban diminta menanti perusahaan tersebut, dan para pihak terkait mulai
menghilang.

1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
6
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

Penjualan minyak tanah di bawah harga pasar yakni penipuan dengan


menawarkan minyak mentah kepada korbannya dengan pembayaran fee
registrasi dan lisensi khusus diawal. Setelah pembayaran dilakukan maka sang
penawar akan melarikan diri beserta dana yang terkumpul.
2. Skema Bekerja di Rumah (Multilevel Marketing)
Kecurangan dalam Multilevel marketing biasanya terjadi akibat berjalannanya
skema piramida atau ponzi. Ponzi yaitu struktur pemeroleh keuntungan khayalan
dari penjaringan anggota baru untuk menutupi dan membiayai anggota diatasnya
tanpa melakukan upaya penjualan produk. Korbannya yaitu para cabang akhir dari
ponzi yang dimana mereka menghabiskan dana namun tidak mendapatkan imbalan
balik akibat tidak adanya anggota yang membiayai mereka.
3. Penipuan Mystery Shopping Palsu
Dalam penipuan ini pelaku menjanjikan korban pekerjaan dengan
tanggungjawab berkeliling toko, menikmati koleksi yang dipasang, berbelanja
dagangan, dan menjanjikan konpensasi kepada korban. Pada mystery shopping
terdapat toko asli, namun jumlah toko fikti lebih banyak yang biasanya dijalankan
oleh pelaku sendiri. Pelaku memperoleh dana melalui barang yang dibeli oleh para
korban yang telah diiming imingi kompensasi atas pembelian yang tak pernah
terealisasi. Sasaran korban pada jenis penipuan ini adalah remaja ataupun mahasiswa
yang mengharapkan penghasilan tambahan kompensasi barang yang dibeli dan
keuntungan lebih dari penjualan barang yang mereka anggap glamour namun
kenyataannya tidak mendapat respon baik dipasaran.
4. Kecurangan Telemarketing
Dalam kecurangan ini pelaku menyewa ruangan besar untuk melatih tenaga
penjual dalam mencari dan melakukan kecurangan terhadap korban. Para penjual
terlatih ini nantinya akan menghubungi para calon korban untuk menawarkan
investasi secara agresif guna mendapatkan uang sebanyak banyaknya dari para
korban. Dalam menjalankan aksinya para penjual berpindah-pindah lokasi guna
mengelabui hukum dan terhindar dari penangkapan. Investasi yang biasanya
ditawarkan adalah investasi dengan modal besar berisiko kecil namun hasil yang
diperoleh besar dan rahasia. Para pelaku telemarketing biasanya dilatih memiliki

1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
7
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

wibawa yang baik dan berkomunikasi yang baik sehingga tidak menunjukkan
kecurigaan dihadapan calon kliennya.
a. Sasaran Penipuan biasanya adalah orang tua berusia lanjut. Hal ini didasari atas
kebiasaan hidup sendiri yang dilakukan orang tua, kurangnya pengungkapkan
masalah terhadap orang lain, malu atas kesalahan yang telah dilakukannya
terhadap yang lebih muda, dan mudah didekati secara emosional.
b. Perlindungan dari Kecurangan Telemarketing. Adapun perlindungann yang
dapat dilakukan untuk mengurangi kerugian atas penipuan telemarketing yaitu :
1) Tidak memberikan data pribadi (khususnya data-data finansial) kepada
sembarang orang apalagi dalam lembaga atau komunikasi tak resmi.
2) Berani dan tegas dalam mengatakan tidak serta bersedia mengakhiri
percakapan ketika mendapatkan tekanan baik secara langsung maupun tidak.
3) Tidak mudah percaya terhadap telepon atau media yang mengajak
berinvestasi tanpa adanya kejelasan lembaga resmi.
4) Mendampingi para kerabat maupun keluarga yang rentan terhadap penipuan.
c. Menghindari Panggilan Penjualan. Langkah antisipasi lainnya terhadap
panggilan adalah :
1) Tidak sembarang menerima telepon dari nomor yang tak dikenal.
2) Jangan mempercayai informasidari telepon yang mengatasnamakan sebuah
perusahaan namun menggunakan no tak resmi / nomor pribadi.
3) Memastikan semua kebenaran informasi melalui layanan pelanggan resmi
perusahaan terkenal atau layanan pelindungan konsumen.
d. Penipuan Investasi adalah kecurangan yang terkait dengan saham, obligasi,
komoditas, perseroan terbatas, real estat, atau jenis investasi lainnya. Dalam
kecurangan investasi, pelaku biasanya membuat janji palsu atau adanya fakta
yang salah saji untuk mempengaruhi orang supaya melakukan investasi.

5. Kecurangan Manajemen dan Kecurangan Pegawai

1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
8
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

Klasifikasi terjadinya kecurangan tergantung pada kreativitas pelaku kecurangan.


Schulze dan Daviel L. Black (dalam Media Akuntansi, 2000) menggolongkan
jenis kecurangan ke dalam dua kelompok yaitu kecurangan manajemen dan
kecurangan karyawan. Kecurangan manajemen meliputi suatu tindakan dengan
sengaja membuat laporan keuangan yang akhirnya bisa menuju bisa
dimasukkanya jumlah angka yang palsu atau dihapuskannya perkiraan atau
catatan dalam laporan keuangan. Adapun klasifikasi tindakan yang meliputi
kecurangan manajemen adalah sebagai berikut:
a. Distorsi laporan keuangan sebagai alat untuk bertindak curang dengan
mengecoh pemakai atau kelompoknya tentang hasil usaha perusahaan.
Dalam hal ini yang menerima keuntungan langsung adalah pihak perusahaan
dan pelaku kejahatan.
b. Distorsi laporan keuangan untuk penyamaran tindakan kecurangan. Bila para
pemakai atau kelompok disesatkan terhadap hasilnya, maka hal ini bisa
insidentil terhadap tujuan awal atau bentuk tindakan terpisah dari tindakan
kecurangan. Dalam hal ini yang diuntungkan tetap pihak perusahaan dan pelaku
kejahatan.
Sedangkan kecurangan karyawan yang paling umum adalah daftar gaji palsu
(false payroll), penjual palsu (false vendor), transfer cek palsu (check kitting)
lapping dan persediaan palsu (inventory scheme). Sedangkan kecurangan dapat
dilakukan melalui dua cara yaitu:

a. Kecurangan yang dilakukan melalui sistem akuntansi, kecurangan dengan


cara ini biasanya dilakukan dengan cara merubah dokumen, memalsukan
dokumen atau menghilangkan dokumen.
b. Kecurangan yang dilakukan tidak melalui sistem akuntansi, biasanya tidak
mempunyai catatan sama sekali. Auditor diharapkan dapat memahami bentuk-
bentuk kecurangan yang dilakukan organisasi maupun individu dalam
organisasi, karena hal ini berhubungan dengan pekerjaan audit untuk dapat
mendeteksi segala bentuk kecurangan dalam laporan keuangan.
Menurut Association of Certified Fraud Examinations (ACFE-2000), salah satu
Asosiasi di USA membedakan kecurangan menjadi tiga yaitu:

1
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
9
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

a. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)


Kecurangan Laporan Keuangan adalah kecurangan yang dilakukan oleh
manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan
investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan
non financial.
b. Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation)
Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam Kecurangan Kas dan
Kecurangan atas Persediaan dan Aset Lainnya, serta pengeluaran-pengeluaran
biaya secara curang (fraudulentdisbursement).

c. Korupsi (Corruption)
Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE,
bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia.
Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of
interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan
(economic extortion).

AUDIT INVESTIGATIF DENGAN TEKNIK AUDIT AUDIT INVESTIGATIF


DENGAN TEKNIK PERPAJAKAN

2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
0
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

A. AUDIT INVESTIGATIF DENGAN TEKNIK AUDIT


1. Kunci Keberhasilan
Kunci keberhasilan dari semua teknik audit investigatif adalah sebagai berikut:
a. Mengerti persoalan yang akan dipecahkan, apa yang akan diaudit investigatif
b. Kuasai dengan baik teknik-teknik audit investigatif
c. Cermat dalam menerapkan teknik yang dipilih
d. Cermat dalam menarik kesimpulan dan cari hasil penerapan teknik yang dipilih
2. Teknik-Teknik Audit
Teknik audit dalam audit investigatif seperti teknik-teknik yang diterapkan dalam
kejahatan perpajakan dan kejahatan terorganisasi (organized crime), follow the
money dalam fraud dan tindak pidana pencucian uang, teknik pembuktian hukum,
computer forensics, dan audit atas laporan keuangan.
3. Memeriksa Fisik dan Mengamati
Memeriksa fisik (physical examination) diartikan sebagai penghitungan uang
tunai (baik dalam mata uang rupiah/ mata uang asing), kertas berharga, persediaan
barang, dan barang berwujud lainnya.
4. Meminta Informasi dan Konfirmasi
Meminta informasi baik lisan maupun tulisan kepada auditee merupakan
prosedur yang biasa dilakukan oleh auditor. Permintaan informasi harus dibarengi,
diperkuat, atau dikolaborasi dengan informasi dari sumber lain/ diperkuat dengan
cara lain.
Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (dari yang diaudit investiagtif)
untuk menegaskan kebenaran/ ketidakbenaran suatu informasi. Teknik ini dapat
diterapkan untuk berbagai informasi, keuangan maupun non-keuangan.
5. Memeriksa Dokumen
Tidak ada audit investigatif tanpa pemeriksaan dokumen. Dengan kemajuan
teknologi definisi dokumen menjadi lebih luas, termasuk informasi yang diolah,
disimpan, dan dipindahkan secara elektronis (digital).

2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
1
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

6. Review Analitikal
Teknik review analitikal didasarkan atas perbandingan antara apa yang dihadapi
dengan apa yang layaknya harus terjadi, dan berusaha menjawab sebabnya terjadi
kesenjangan. Apakah ada kesalahan (error), fraud, atau salah merumuskan
patokannya. Di bawah ini merupakan macam-macam teknik review analitikal yaitu:
d. Betriebs Vergleich dan Zeit Vergleich membandingkan perusahaan (betriebs)
yang diaudit investigatif dengan saingannya yang seukuran. Betriebs vergleich
digunakan untuk menganalisis kompetisi/ persaingan.
Zeit Vergleich membandingkan perusahaan yang diaudit investigatif pada
saat sekarang dengan hal yang sama di masa (Zeit) lalu.
Perbandingan (comparison, vergleich) tidak otomatis berarti bahwa patokan
atau benchmark-nya yang benar, atau kalau ada penyimpangan yang signifikan
pastilah penyimpangan itu merupakan kesalahan data yang diaudit investigatif.
Belum tentu. Itulah sebabnya judgement sangat penting, kecermatan sangat
mutlak.
e. Membandingkan Anggaran dengan Realisasi dapat mengindikasikan adanya
fraud. Dalam entitas yang merupakan profit center/ revenue center, pejabat
tertentu menerima insentif/ bonus sesuai dengan keberhasilan yang diukur
dengan pelampauan anggaran. Investigator perlu mengantisipasi kecenderungan
realisasi penjualannya dibuat tinggi. Penjualan kredit dan pengiriman barang
secara besar-besaran pada akhir tahun merupakan indikasi mengenai hal itu.
Pengembalian barang sesudah akhir tahun memperkuat indikasi adanya fraud.
f. Analisis Vertikal dan Horizontal. Analisis vertikal menunjukkan rasio antara
suatu akun dengan akun lainnya dalam laporan keuangan untuk tahun yang sama,
contohnya dalam laporan laba rugi (rasio antara harga pokok penjualan dengan
penjualan). Disebut analisis vertikal karena angka-angka yang dibandingkan
terletak secara vertikal dalam laporan keuangan. Analisis vertikal dapat
dilakukan untuk neraca. Akun-akun neraca dapat dibandingkan, misalnya dengan
jumlah aset.
Dengan analisis vertikal dapat mengubah angka-angka dalam laporan
keuangan dari nilai (dalam rupiah/ mata uang lain) menjadi angka-angka dalam

2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
2
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

presentase (%). Laporan keuangan dalam presentase disebut laporan keuangan


berukuran sama (common size financial statement), contohnya neraca berukuran
sama (common-size balance sheet).
Analisis horizontal menunjukkan perubahan (kenaikan/ penurunan) suatu
akun untuk satu tahun (periode) dibandingkan tahun (periode) sebelumnya/ tahun
(periode) berikutnya. Disebut analisis horizontal karena angka-angka untuk akun
yang sama dari tahun (periode) sebelumnya atau tahun (periode) berikutnya,
dalam laporan keuangan disajikan berdampingan.
g. Hubungan antara Satu Data Keuangan dengan Data Keuangan Lainnya
Beberapa akun, baik dalam suatu maupun beberapa laporan keuangan, bisa
mempunyai keterkaitan yang dapat dimanfaatkan untuk review analitikal,
contohnya angka penjualan dengan piutang dan persediaan rata-rata.
h. Menggunakan Data Non-Keuangan
Inti dari review analitikal adalah mengenal pola hubungan. Pola hubungan
tidak mesti hanya antara satu data keuangan dengan data keuangan lain. Pola
hubungan non-keuangan pun bisa bermacam-macam berntuknya. Contohnya,
dalam bisnis perkebunan ada hubungan antara jumlah pupuk yang dipergunakan
dengan hasil produksi/ panen.
i. Regresi atau Analisis Trend
Dengan data historikal yang memadai, review analitikal dapat
mengungkapkan trend. Berbagai perangkat lunak mempermudah hitungan dan
grafiknya, misalnya STAR.
7. Menggunakkan Indikator Ekonomi Makro
Ada hubungan antara besarnya pajak penghasilan yang diperoleh dalam suatu
tahun dengan indikator-indikator ekonomi seperti inflasi, tingkat pengangguran
(disebut bidang studi ekonometri). Keandalan perumusan ekonometri akan
membantu auditor melalui data agregat, tanpa harus memasuki pemeriksaan SPT
sebagai langkah pertama.
8. Menghitung Kembali
Menghitung kembali tidak lain dari mengecek kebenaran perhitungan. Dalam
audit investigatif, perhitungan yang dihadapi didasarkan atas kontrak/ perjanjian

2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
3
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

yang rumit, mungkin sudah terjadi perubahan dan renegosiasi berkali-kali dengan
pejabat yang berbeda.

B. AUDIT INVESTIGATIF DENGAN TEKNIK PERPAJAKAN


1. Net Worth Method
Net worth method untuk audit investigatif pajak ingin membuktikan adanya PKP
yang belum dilaporkan oleh wajib pajak. Untuk organized crime ynag ingin
dibuktikan adalah terdapatnya penghasilan yang tidak sah, melawan hukum, atau
illegal income.
a. Net Worth Method untuk Perpajakan
Di Amerika Serikat, net worth method diterima sebagai cara pembuktian
tidak langsung, dasar penggunaannya adalah kewajiban wajib pajak untuk
melaporkan semua penghasilannya. Di Indonesia, wajib pajak diwajibkan untuk
melaporkan penghasilannya secara lengkap dan benar dalam SPT.
b. Net Worth Method untuk Organized Crime
Di Amerika Serikat, metode ini digunakan dalam memerangi organized
crime. Di Indonesia, pendekatan ini dapat digunakan untuk memerangi korupsi.
Cara perhitungan net worth method untuk menentukan illegal income adalah
dengan membandingkan legal income dengan net worth increase (sesudah di
adjust dengan personal expense).
2. Expenditure Method
Expenditure method digunakan untuk menentukan unreported taxable income.
Expenditure income lebih cocok untuk wajib pajak yang tidak mengumpulkan harta
benda, tetapi telah mempunyai pengeluaran-pengeluaran besar/ mewah. Expenditure
method lebih mudah dibuat/ dihitung dan juga lebih dimengerti oleh orang awam.
Rumus untuk menghitung illegal income adalah expenditures dikurangi
penghasilan dari legal sources.
Expenditure method digunakan untuk kasus perpajakan apabila kondisi-kondisi
berikut sangat kuat dan dominan:
1. Wajib pajak tidak menyelenggarakan pembukuan/ catatan
2. Pembukuan dan catatan wajib pajak tidak tersedia, misalnya terbakar

2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
4
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

3. Wajib pajak menyelenggarakan pembukuan tetapi tidak memadai


4. Wajib pajak menyembunyikan pembukuannya
5. Wajib pajak tidak mempunyai aset yang terlihat/ dapat diidentifikasi
Expenditure method harusnya digunakan untuk kasus organized crime apabila
kondisi-kondisi berikut sangat kuat dan dominan:
1. Tersangka kelihatannya tidak membeli aset, seperti rumah
2. Tersangka mempunyai gaya hidup mewah dan agaknya di luar kemampuannya
3. Tersangka diduga mengepalai jaringan kejahatan/ semua saksi yang memberatkan
dia adalah para penjahat yang dijatuhi hukuman
4. Illegal income harus ditentukan untuk menghitung denda, menghitung kerugian
negara, dan pungutan negara lainnya
Expenditure method adalah derivasi dari net worth method. Namun, perlakuan
terhadap aset lain dan kewajibannya berbeda. Misalnya, dalam net worth method
penyidik akan mencantumkan saldo akhir kas dan bank. Dalam expenditure method,
hanya perubahannya yang diambil (kenaikan/ penurunan kas dan bank). Depresiasi,
amortisasi, deplesi, deferred gains dan semacamnya juga diabaikan dalam
expenditure method, ini sebenarnya merupakan hal yang elementer untuk seorang
akuntan.

2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
5
KECURANGAN PELANGGAN DAN KECURANGAN TERHADAP ORGANISASI

DAFTAR PUSTAKA

Tuanakotta, Theodorus M. 2016. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta:


Salemba Empat

Referensi

http://bp-creator.com/kecurangan-pada-manajemen-dan-karyawan/

2
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
6

You might also like